TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Kesalahan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral
2.5.2 Kesalahan Teknik A. Kesalahan Peletakan Film
- Cakupan yang tidak memadai
Sebuah kesalahan penempatan film yang sering terjadi adalah cakupan yang tidak memadai dari daerah yang akan diperiksa. Ini biasanya terjadi pada proyeksi molar ketika pasien memiliki kesulitan mempertahankan penempatan film yang tepat. Pada teknik periapikal dan bite-wing dalam survei lengkap telah menetapkan kriteria yang menggambarkan struktur yang harus disimpan pada setiap tampilan.10,12,13
-Penempatan film terbalik
Penempatan film terbalik di dalam mulut akan menyebabkan lempengan timah yang terpapar sinar-x bukan film. Sinar x -ray dilemahkan oleh thinfoil sebelum mencapai film. Hal ini menyebabkan efek herringbone atau efekdiamond terlihat pada saat film diproses. Kesalahan ini juga menghasilkan gambar yang terang dan ketidakjelasan anatomi yang benar pada saat film diproses.13
- Pembengkokan Film
Pembengkokan film dapat terjadi karena bentuk palatum atau lingual yang terlalu melengkung sehingga sewaktu film dimasukkan, operator secara tidak sengaja menekan film terlalu keras sehingga film menjadi bengkok. Bila menggunakan film
holder, lenturkan film terlebih dahulu sebelum dimasukan ke tempatnya. Ukuran film
yang terlalu besar juga dapat menyebabkan terjadinya pembengkokan film. Film yang bengkok akan menyebabkan terjadinya emulsi pada film, yang akhirnya berdampak pada kualitas gambar. Dalam mengatasi masalah ini, harus hati-hati dalam memasukkan film ke dalam mulut pasien dan memilih ukuran film yang sesuai.13
Gambar 4. Pembengkokan film13
- Kemiringan dataran oklusal
Ketika film tersebut tidak ditempatkan tegak lurus terhadap bidang oklusal, bidang oklusal akan muncul miring atau diagonal. Ketika memperlihatkan hasil
bite-wing radiografi, tepi atas film mungkin kontak dengan gingiva palatal atau lengkung
langit-langit. Ketika ini terjadi, bidang oklusal akan muncul bengkok. Film harus ditempatkan lurus atau tegak lurus dengan bidang oklusal, atau ditempatkan lebih jauh dari gigi untuk menghindari kesalahan ini. Selalu menempatkan biteblock dalam kontak dengan oklusal atau insisal permukaan gigi atau tidak pada gigi lawan.13
Gambar 5.Tilted occlusal plane13 A. Kesalahan Angulasi Vertikal
- Elongasi (Perpanjangan)
Perpanjangan gigi dan struktur di sekitarnya adalah hasil dari kecilnya angulasi sinar x-ray. Untuk memperbaiki kesalahan ini operator harus meningkatkan angulasi vertikal. Dengan kata lain, untuk lengkung rahang atas, angulasi positif harus ditingkatkan, untuk lengkung rahang bawah, angulasi negatif harus ditingkatkan.9,13
- Perpendekan
Perpendekan gigi dan struktur di sekitarnya juga dapat hasil dari angulasi vertikal yang tidak benar. Foreshortening adalah hasil dari overangulation dari sinar
x-ray. Untuk memperbaiki foreshortening ketika menggunakan teknik paralel,
operator harus menurunkan angulasi vertikal positif untuk proyeksi rahang atas, dan mengurangi vertikal negatif untuk proyeksi mandibula. Kesalahan ini juga dapat terjadi jika reseptor tidak ditempatkan sejajar dengan sumbu panjang gigi.9,13
Gambar 7. Foreshortening13 B. Kesalahan Angulasi Horizontal
Angulasi horizontal yang tepat dari sinar x-ray akan membuka kontak interproksimal dan memfasilitasi evaluasi karies menyeluruh dan penilaian tingkat tulang, yang semua komponen terdiri dari pemeriksaan klinis dan radiografi menyeluruh. Sinar x-ray harus ditujukan langsung antara gigi ditargetkan untuk membuka permukaan interproksimal. Kesalahan angulasi horizontal menyebabkan gambar bergeser ke anterior atau posterior, yang mengakibatkan tumpang tindih permukaan interproksimal.9,13
Gambar 8. Overlapping13 2.5.3 Kesalahan Pemaparan dan Prosessing A. Kesalahan Pemaparan
- Under Exposure
Menghasilkan gambar yang terlalu terang atau rendah kepadatan. Gambaran cahaya juga dapat disebabkan oleh peningkatan jarak sumber benda, atau tidak menempatkan tubehead cukup dekat ke wajah pasien selama pemaparan. Jaraktubehead ini tidak lebih dari 2 cm dari wajah pasien. Film dapat kurang terang jika alat pemapar tidak digunakan sesuai indikasi atau waktu yang tidak benar. Dengan kata lain, dokter melepaskan tombol paparan terlalu cepat. Hasil
overexposure dalam kepadatan tinggi atau gambar gelap. Penyebabnya antara lain
pengaturan faktor paparan yang tidak tepat.9,13 - Double Exposure
Hasil paparan ganda ketika film digunakan dua kali dan dua gambar muncul bersamaan. Hal ini sangat penting untuk dihindari karena pengulangan membuat
Gambar 9 Double exposure13 B. Kesalahan Prosessing
- Thin Image / Terang
Disebabkan oleh karna undeveloper film. Waktu developer yang tidak tepat, terlalu cepat, larutan developer yang terlalu dingin, waktu terlalu singkat.3
- Dense Image / Gelap
Disebabkan karena undeveloper film. Waktu prosessing film yang terlalu lama, larutan developer yang terlalu panas. Konsentrasi larutan developer yang terlalu pekat.3
Gambar 11. Dense image3 - Cracked / Pecah-Pecah
Disebabkan karena retikulasi dari emulsi film. Masalahnya adalah perubahan temperatur developer yang tiba-tiba.3
- Spot Hitam Pada Film
Disebabkan oleh spot larutan developer. Masalahnya adalah developer kontak dengan film sebelum film diproses.3
Gambar 13. Dark spots3 - Spot Putih Pada Film
Disebabkan oleh spot larutan fixer. Masalahnya adalah larutan fixer kontak dengan film sebelum diproses3
- Warna Kuning Kecoklatan
Disebabkan oleh waktu fixer yang tidak tepat. Masalahnya adalah fixer yang tidak efektif dan rinsing yang tidak efektif.3
Gambar 15. Steins3 - Gambar Putih di Bagian Pinggir Film
Disebabkan karena developer cut off. Masalahnya karena sewaktu prosessing sebagian film tidak masuk ke dalam larutan developer.3
- Gambar Hitam di Bagian Pinggir Film
Disebabkan karena fixer cut off. Masalahnya adalah sewaktu prosessing sebagian film tidak masuk ke dalam larutan fixer.3
Gambar 17. Partial dark image3 - Daerah Putih / Hitam Pada Daerah Overlap
Disebabkan oleh film yang overlap. Masalahnya adalah dua film kontak sebelum atau selama prosessing.3
Gambar 18. Daerah putih / hitam pada daerah overlap3
- Black Crescent Shaped Marks
Disebabkan oleh finger nail artifact. Masalahnya adalah rusaknya emulsi film oleh tangan operator selama pengerjaannya.3
Gambar 19. Black crescent
shaped marks3
- Lack Finger Print
Disebabkan oleh finger print artifact. Masalahnya adalah film bersentuhan dengan jari ketika kontak dengan larutan developer.
- Film Bergaris Bercabang (Static Electricity)
Terjadi pada saat mengeluarkan film. Masalahnya adalah mengeluarkan film dari bungkusnya secara kasar.3