• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Klasifikasi Radiografi Kedokteran Gigi

2.2.1 Radiografi Intraoral

Radiografi intraoral adalah radiografi yang memperlihatkan gigi dan struktur disekitarnya. Pemeriksaan intraoral adalah pokok dari dental radiografi. Dimana tipe-tipe radiografi intraoral secara umum terbagi 3 yaitu radiografi periapikal, bite-wing dan oklusal. Dari masing-masing tipe ini tentu saja memiliki teknik yang berbeda-beda.3

2.2.1.1 Radiografi Periapikal

Tipe radiografi periapikal ini bertujuan untuk memeriksa gigi (mahkota dan akar) serta jaringan disekitarnya. Tipe ini memiliki dua teknik yaitu teknik paralleling dan bisekting.3

A. Teknik Paralleling

Teknik ini juga disebut teknik konus panjang, karena pada teknik ini pembuatannya menggunakan konus panjang. Pada teknik ini posisi film di dalam mulut pasien terhadap sumbu panjang gigi yaitu sejajar dan arah sinar tegak lurus pada bidang film, jadi tegak lurus juga dengan sumbu panjang gigi.1,2,14

Teknik ini memiliki beberapa prinsip, yaitu :

- Film diletakkan paralel dengan aksis panjang gigi

- Pusat sinar-xtegak lurus terhadap film dan aksis panjang gigi

- Film holder harus dipakai untuk menjaga agar film tetap paralel dengan

aksis panjang gigi

Adapun keuntungan dari teknik ini yaitu tanpa distorsi, gambar yang dihasilkan sangat representatif dengan gigi sesungguhnya, jaringan periodontal terlihat dengan jelas, mudah dipelajari dan digunakan serta mempunyai validitas yang tinggi. Keuntungan lain dari teknik ini adalah apabila dipergunakan untuk pembuatan rontgen gigi molar atas, maka tidak terjadi super impose dengan tulang zigomatikus dan dasar dari sunus maksilaris. Namun teknik ini juga memiliki kerugian yaitu sulit meletakkan film holder, terutama pada anak-anak dan pasien yang mempunyai mulut kecil, kemudian teknik ini juga memiliki kekurangan pada pemakaian film holder

karena film holder mengenai jaringan sekitarnya sehingga mengurangi kenyamanan.1,2,3

Untuk membuat keadaan film sejajar dengan aksis gigi maka diperlukan alat penolong yang sederhana dan siap pakai misalnya seperti cotton roll, dan balok gigit yang dibuat khusus.2

B. Teknik Bisekting

Pada teknik ini dilakukan dengan menggunakan film holder untuk mempertahankan posisi film dalam mulut pasien, film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi, jadi posisi film tidak sejajar dengan sumbu panjang bidang film, dan pada teknik ini konus yang digunakan adalah konus pendek.1,2,14

Teknik ini memiliki beberapa prinsip, yaitu1,3 : - Pada teknik ini digunakan prinsip geometri

- Film harus diletakkan sepanjang permukaan lingual/palatal dari gigi

- Film kontak dengan gigi, kemudian bidang film dan aksis panjang gigi membentuk sudut

- Adanya imaginary bisector

- Pusat sinar-x tegak lurus terhadap garis bisektris sehingga menghasilkan dua segitiga yang sama

- Film holder digunakan untuk menstabilkan film selama penyinaran

Keuntungan teknik ini adalah dapat digunakan tanpa menggunakan film holder, penempatan film nyaman untuk dilakukan pada seluruh area rongga mulut, serta penentuan posisi relatif mudah dan sederhana. Namun kerugian teknik ini menyebabkan mudah terjadinya distorsi dan masalah angulasi (banyak angulasi yang harus diperhatikan).1,2,3

adalah film khusus. Teknik ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi karies interproksimal (terutama karies dini) dan kerusakan tulang antara dua gigi.2,3,12

Prinsip-prinsip yang digunakan pada teknik ini, yaitu :

- Film diletakkan dalam mulut sejajar dengan mahkota gigi-gigi di maksila dan mandibula

- Film distabilkan dengan pasien menggigit bitewing tab atau bitewing

filmholder

- Pusat sinar-x diarahkan menembus kontak gigi dengan angulasi vertikal +100 Dasar teknik ini adalah teknik parallelingyang sedikit dimodifikasi, dengan sudut antara bidang vertikal dengan konus sebesar 0-10 derajat.Pada teknik ini digunakan film berukuran 3,2 x 4,1 cm. Teknik juga menggunakan film holder khusus yaitu Rinn XCT bite wing instrumen.2,3

Keuntungan teknik ini adalah dengan satu film dapat digunakan untuk memeriksa gigi-gigi pada rahang atas dan rahang bawah sekaligus, selain itu teknik ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan karies sekunder yang berada di bawah tumpatan.2

Gambar 1. Hasil radiografi bite-wing10 2.2.1.3 Radiografi Oklusal

Tipe radiografi oklusal ini bertujuan untuk melihat area yang lebih luas lagi yaitu maksila atau mandibula dalam satu film dan film yang digunakan juga film khusus. Yang bisa dilihat menggunakan teknik ini adalah melihat lokasi akar gigi, lokasi supernumerary, tidak erupsi, atau gigi yang impaksi, salivary stone di saluran

kelenjar submandibular, serta memeriksa pasien dengan trismus dimana pasien tidak dapat membuka mulut terlalu besar.2,3,9

Prinsip pada teknik ini adalah film diletakkan didalam mulut di antara permukaan oklusal maksila dan mandibula. Film tersebut distabilkan dengan menggigit permukaan film tersebut.3

Teknik ini juga terbagi dua, yaitu maksila oklusal proyeksi dan mandibula oklusal proyeksi. Dimana maksila oklusal proyeksi terbagi lagi menjadi tiga jenis yaitu topographic occlusal projection berguna untuk memeriksa palatum dan gigi anterior di maksila, lateral (right/left) occlusal projection berguna untuk memeriksa akar molar di palatal juga digunakan untuk melihat benda asing atau lesi di palatum, dan yang terakhir yaitu pediatric occlusal projection berguna untuk memeriksa gigi anterior dan disarankan untuk anak berumur 5 tahun atau di bawah 5 tahun.3

Kemudian mandibula oklusal proyeksi juga terbagi lagi menjadi tiga, yaitu

topographic occlusal projection berguna untuk memeriksa gigi anterior di mandibula, cross-sectional occlusal projection berguna untuk memeriksa bagian bukal dan

lingual dari mandibula dan dapat juga digunakan untuk melihat benda asing atau

salivary stone di bagian dasar mulut, dan yang terakhir pediatric occlusal projection

2.2.2 Radiografi Ekstraoral

Radiografi ekstraoral dalam pembuatannya, sumber sinar-x maupun film berada di luar mulut dan pasien selama penyinaran harus berada pada posisi yang telah ditentukan dan tidak boleh bergerak. Radiografi ini merupakan pemeriksaan radiografi yang lebih luas dari kepala dan rahang. Radiografi ekstraoral terdiri dari berbagai jenis, yaitu3,10 :

- Panoramik - Lateral Jaw - Lateral Cephalometri - Postero-Anterior - Submentovertec - Reverse Towne - Transcranial - Tomografi Projections

Dokumen terkait