• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesamaan Jenis Kelelawar Berdasarkan Jenis Tumbuhan yang Teridentifikasi Hasil analisis clustering dengan menggunakan euclidean distance terhadap

masing-masing jenis kelelawar terhadap jenis tumbuhan yang ditemukan di dalam saluran pencernaan kelelawar menghasilkan dendrogram. Dendrogram yang dihasilkan menggambarkan ketidaksamaan jenis kelelawar berdasarkan jenis tumbuhan yang

ditemukan di dalam saluran pencernaan kelelawar tertera pada Gambar 7. Berdasarkan

dendrogram pada Gambar 7 telah terjadi pengelompokkan jenis kelelawar berdasarkan jenis tumbuhan yang ditemukan di dalam saluran pencernaannya menjadi 2 kelompok pada tingkat kesamaan 14% (Lampiran 11). Kelompok pertama adalah kelompok yang terdiri dari Chironax melanocephalus, Aethalops alecto dan Megaerops kusnotoi. Sedangkan pada kelompok kedua terdiri dari Cynopterus titthaecheilus, Cynopterus brachyotis dan Macroglossus sobrinus

Chironax melanocephalus dan Aethalops alecto membentuk asosiasi dengan tingkat kesamaan 63%. Kedua jenis ini memiliki tingkat kesamaan yang tertinggi, kesamaan tersebut disebabkan pada keduanya ditemukan tumbuhan yang sama. Tumbuhan yang ditemukan adalah Euphorbia sp dan Cardiospermum sp. Kedua jenis tersebut kemudian berasosiasi dengan Megaerops kusnotoi pada tingkat kesamaan 52%. Tumbuhan yang menjadi penciri kesamaan tersebut adalah Euphorbia sp dan Cardiospermum sp. Asosiasi ketiga jenis kelelawar ini membentuk kelompok I yang dicirikan oleh tumbuhan Euphorbia sp dan Cardiospermum sp.

Cynopterus brachyotis dan Macroglossus sobrinus membentuk asosiasi dengan tingkat kesamaan 49%. Kedua jenis tersebut memiliki kesamaan tumbuhan sumber pakan, yaitu Anacardium sp, Bombax sp, Coccinia sp, Cyperus sp, Trewia sp, Euphorbia sp, Dendrocalamus sp, Dendropthoe sp, Helixanthera sp, Pileanthus sp, Paku genus a, Tarenna sp, Morinda sp, Cardiospermum sp. Tingkat kesamaan yang rendah meskipun banyak tumbuhan yang sama disebakan pada Macroglossus sobrinus juga ditemukan jenis Adenanthera sp, Acasia sp, Cassia sp, Grewia sp, Tilia sp yang tidak ditemukan pada Cynopterus brachyotis. Selain itu pada Cynopterus brachyotis ditemukan jenis tumbuhan Justicia sp yang tidak ditemukan pada Macroglossus sobrinus. Banyaknya jumlah sumber pakan yang sama pada keduanya menunjukkan keduanya mengkonsumsi lebih banyak polen tumbuhan dari jenis kelelawar lainnya.

Cynopterus titthaecheilus kemudian berasosiasi dengan kedua jenis kelelawar tersebut pada tingkat kesamaan 31%. Tumbuhan yang menjadi penciri pada

kesamaan tersebut adalah Anacardium sp, Cyperus sp, Euphorbia sp, Dendrocalamus sp, Helixanthera sp, Paku genus a, Tarenna sp, dan Cardiospermum sp. Ketiga jenis kelelawar tersebut membentuk kelompok kedua dengan tumbuhan penciri Anacardium sp, Cyperus sp, Euphorbia sp, Dendrocalamus sp, Helixanthera sp, Paku genus a, Tarenna sp, dan Cardiospermum sp. Kedua kelompok besar yang telah terbentuk tersebut kemudian berasosiasi dengan tingkat kesamaan 14%. Kesamaan ini dicirikan dengan ditemukannya tumbuhan Euphorbia sp dan Cardiospermum sp.

Keterangan: CB=Cynopterus brachyotis, CT=Cynopterus titthaecheilus, MS= Macroglossus sobrinus, CM=Chironax melanocephalus, AA=Aethalops alecto, MK= Megaerops kusnotoi.

Gambar 7. Dendrogram ketidaksamaan jenis kelelawar berdasarkan jenis tumbuhan yang ditemukan di dalam saluran pencernaan.

Hasil analisis clustering dengan menggunakan euclidean distance terhadap masing-masing jenis kelelawar jantan dan betina terhadap jenis tumbuhan yang ditemukan di dalam saluran pencernaan kelelawar menghasilkan dendrogram. Dendrogram tersebut menggambarkan besarnya ketidaksamaan jenis kelelawar jantan dan betina berdasarkan jenis tumbuhan yang ditemukan di dalam saluran pencernaan

kelelawar tertera pada Gambar 8. Berdasarkan dendrogram pada Gambar 8 terlihat telah

terjadi pengelompokkan kelelawar jantan dan betina berdasarkan jenis tumbuhan yang ditemukan di dalam saluran pencernaan menjadi 3 kelompok. Ketiga kelompok tersebut memiliki tingkat kesamaan sebesar 16,38% (Lampiran 12).

Kelompok pertama teridiri dari Cynopterus brachyotis jantan, Cynopterus brachyotis betina, Cynopterus titthaecheilus betina, Macroglossus sobrinus jantan dan Macroglossus sobrinus betina. Kelompok kedua terdiri dari Chironax melanocephalus jantan, Chironax melanocephalus betina, Aethalops Alecto jantan, Aethalops Alecto betina, Megaerops kusnotoi jantan dan Megaerops kusnotoi betina. Kelompok ketiga hanya terdiri dari Cynopterus titthaecheilus jantan.

Pada kelompok pertama terjadi asosiasi antara Chironax melanocephalus betina dan Aethalops alecto betina pada tingkat kesamaan 74,10%. Pada kedua jenis kelelawar ini terdapat jenis tumbuhan yang sama yaitu Cardiospermum sp. Kedua jenis kelelawar tersebut berasosiasi dengan jenis Chironax melanocephalus jantan pada tingkat kesamaan 61,78%. Kesamaan dengan Chironax melanocephalus jantan adalah dengan ditemukannya tumbuhan penciri yaitu Euphorbia sp, menurunnya tingkat kesamaan disebabkan pada Chironax melanocephalus tidak ditemukan tumbuhan Cardiospermum sp. Athalops alecto jantan berasosiasi dengan ketiga jenis kelelawar tersebut pada tingkat kesamaan 58,75%. Keempat jenis kelelawar ini terdapat tumbuhan penciri yang sama yaitu Cardiospermum sp, namun pada Athalops alecto jantan terdapat pula jenis

tumbuhan Euphorbia sp dan Dendrocalamus sp.

Megaerops kusnotoi betina memiliki jenis tumbuhan Euphorbia sp, Dendrocalamus sp dan Adenanthera sp kemudian berasosiasi dengan sub kelompok pertama membentuk sub kelompok kedua pada tingkat kesamaan 47,79%. Pada kedua sub kelompok ini terdapat jenis tumbuhan yang sama yaitu Euphorbia sp. Pada Megaerops kusnotoi jantan selain terdapat Euphorbia sp dan Cardiospermum sp terdapat pula jenis lain yaitu Dendrocalamus sp dan Cyperus sp. Megaerops kusnotoi jantan kemudian berasosiasi dengan sub kelompok kedua membentuk kelompok I pada tingkat kesamaan 43,75%.

Keterangan : CB_M=Cynopterus brachyotis jantan, CB_F= Cynopterus brachyotis betina,

CT_M= Cynopterus titthaecheilus jantan, CT_F= Cynopterus titthaecheilus betina, MS_M=Macroglossus sobrinus jantan, MS_F= Macroglossus sobrinus betina, CM_M=

Chironax melanocephalus jantan, CM_F=Chironax melanocephalus betina,

AA_M=Aethalops alecto jantan, AA_F=Aethalops alecto betina, MK_M=Megaerops

kusnotoi jantan, MK_F=Megaerops kusnotoi betina, a=sub kelompok pertama (II), b=sub kelompok kedua (II), c=sub kelompok ketiga (II), d=sub kelompok pertama (I), f=sub kelompok kedua (I), g=sub kelompok ketiga (I), h=sub kelompok keempat.

Gambar 8. Dendrogram ketidaksamaan jenis kelelawar jantan dan betina berdasarkan jenis tumbuhan yang ditemukan di dalam saluran pencernaan.

Cynopterus brachyotis jantan dan Macroglossus sobrinus betina berasosiasi pada tingkat kesamaan 59,95%. Pada keduanya terdapat jenis tumbuhan yang sama yaitu Anacardium sp, Bombax sp, Cyperus sp, Trewia sp, Euphorbia sp, Dendrocalamus sp, Dendropthoe sp, Helixanthera sp, Pileanthus sp, Paku genus a, Morinda sp, Cardiospermum sp. Macroglossus sobrinus jantan berasosiasi dengan kedua kelelawar tersebut membentuk sub kelompok pertama dari kelompok II pada tingkat kesamaan 50,32%. Jenis tumbuhan penciri pada sub kelompok pertama adalah Cardiospermum sp. Sub kelompok pertama berasosiasi dengan Cynopterus brachyotis betina berasosiasi

membentuk sub kelompok kedua pada tingkat kesamaan 43,87%.Tumbuhan penciri pada

sub kelompok kedua adalah Anacardium sp, Euphorbia sp, Dendrocalamus sp,

d c b e a f e II III I Koefisien

Dendropthoe sp, Helixanthera sp, Paku genus a dan Cardiospermum sp. Cynopterus titthaecheilus betina berasosiasi dengan sub kelompok kedua membentuk kelompok II pada tingkat kesamaan 38,98%. Kelompok II dicirikan dengan terdapatnya jenis tumbuhan Anacardium sp, Euphorbia sp, Dendrocalamus sp, Helixanthera sp, Paku genus a, Cardiospermum sp.

Kelompok I yang dicirikan terdapatnya jenis tumbuhan Euphorbia sp dan Cardiospermum sp dan kelompok II yang dicirikan terdapatnya jenis tumbuhan Anacardium sp, Euphorbia sp, Dendrocalamus sp, Helixanthera sp, Paku genus a, Cardiospermum sp berasosiasi pada tingkat kesamaan 22,34%. Kelompok III adalah Cynopterus titthaecheilus jantan yang memiliki Euphorbia sp, Dendrocalamus sp, Cardiospermum sp. Kelompok I dan II kemudian berasosiasi dengan kelompok III pada tingkat kesamaan 16,38% yang dicirikan oleh tumbuhan Euphorbia sp dan Cardiospermum sp.

D. Niche Overlap

Persaingan secara umum dapat didefinisikan sebagai penggunaan sumberdaya yang terbatas oleh dua spesies atau lebih (Tarumingkeng 1994). Penggunaan sumberdaya yang sama oleh dua spesies yang berbeda dapat menyebabkan kedua spesies tersebut memiliki relung yang sama (Niche overlap). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan jenis tumbuhan yang sama pada jenis kelelawar yang berbeda. Besarnya nilai niche overlap pada setiap spesies berbeda tergantung banyaknya kesamaan sumberdaya yang digunakan oleh keduanya (Gambar 9).

Kelelawar jenis Cynopterus brachyotis memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Macroglossus sobrinus (0,881) dan terhadap Cynopterus titthaechelius (0,759). Besarnya nilai niche overlap yang terjadi menunjukkan Cynopterus brachyotis dan Macroglossus sobrinus menggunakan tanaman sumber pakan yang sama sehingga mengakibatkan terjadinya overlap. Nilai niche overlap Cynopterus brachyotis terhadap Cynopterus titthaechelius menunjukkan penggunaan sumber pakan yang overlap diantara keduanya. Nilai niche overlap yang mendekati angka 1 pada Cynopterus brachyotis terhadap Macroglossus sobrinus (0,881) dan Cynopterus titthaechelius

(0,759) menunjukkan terjadinya overlap yang cukup besar. 0.759 0.881 0.744 0.336 0.588 0.288 0.696 0.64 0.567 0.472 0.474 0.715 0.472 0.71 0.572 Cynopterus brachyotis Cynopterus tittheacheilus Macroglossus sobrinus Chironax melanocephalus Aethalops alecto Nama Je nis MK AA CM MS CT

Keterangan: CB= Cynopterus brachyotis, CT= Cynopterus tittheacheilus , MS= Macroglossus sobrinus, CM= Chironax melanocephalus , AA= Aethalops alecto , MK= Megaerops kusnotoi

Gambar 9. Grafik nilai niche overlap pada tiap jenis kelelawar

Kelelawar Cynopterus titthaechelius memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Macroglossus sobrinus dengan nilai sebesar 0,744, keduanya menggunakan sumber pakan yang sama dan proporsi Cynopterus titthaechelius lebih besar dari Macroglossus sobrinus. Kelelawar Macroglossus sobrinus memiliki nilai niche overlap terbesar

terhadap Cynopterus brachyotis (0.881). Nilai tersebut menunjukkan bahwa

Macroglossus sobrinus menggunakan sumber pakan yang sama terhadap Cynopterus brachyotis. Kelelawar Aethalop alecto memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Cynopterus brachyotis. Pada kelelawar Chironax melanochephalus memiliki nilai niche overlap 0,71 terhadap Megaerops kusnotoi.

Nilai niche overlap yang hampir mendekati 1 menunjukkan bahwa telah terjadi tumpang tindih dalam penggunaan relung ekologi pada setiap kelelawar terutama pada sumber pakan. Menurut Moen (1973) sumberdaya yang digunakan secara bersama oleh

dua spesies yang berbeda dan menyebabkan terjadinya overlap dapat berupa makanan, air, sinar matahari, pelindung, ruang atau tempat bersarang. Nilai niche overlap yang mendekati 0 menunjukkan bahwa overlap yang terjadi tidak besar. Kelelawar Macroglossus sobrinus memiliki nilai overlap terkecil terhadap Chironax melanochepallus yaitu sebesar 0, 288. Penggunaan sumber pakan yang sama dan terbatasnya ketersediaan sumber pakan dapat menyebabkan terjadinya persaingan. Tingkat persaingan tergantung pada seberapa besar overlap pada penggunaan sumberdaya, serta adaptasi untuk memperkecil terjadinya kompetisi.

Persaingan yang terjadi tidak hanya pada spesies yang berbeda tetapi juga dapat terjadi pada spesies yang sama. Persaingan pada satu spesies dapat terjadi antara individu jantan dan individu betina. Niche overlap terbesar antara individu jantan dan betina adalah Cynopterus bracyotis jantan terhadap Macroglossus sobrinus betina (0,903) dan Cynopterus bracyotis betina (0.877), sedangkan nilai terkecil terhadap Chironax melanocephallus betina (0,153). Kelelawar Cynopterus bracyotis betina memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Cynopterus brachyotis jantan (0.877) dan Macroglossus sobrinus betina (0,755).

Tabel 2. Matrik nilai niche overlap pada individu jantan dan betina pada tiap jenis kelelawar CB_M CB_F CT_M CT_F MS_M MS_F CM_M CM_F AA_M AA_F MK_M MK_F CB_M 1 0,877 0,416 0,753 0,832 0,903 0,164 0,153 0,57 0,306 0,468 0,287 CB_F 1 0,557 0,691 0,697 0,755 0,241 0,221 0,705 0,368 0,539 0,376 CT_M 1 0,524 0,347 0,347 0,568 0,276 0,73 0,276 0,836 0,749 CT_F 1 0,762 0,726 0,233 0,396 0,544 0,326 0,586 0,481 MS_M 1 0,857 0,11 0,239 0,456 0,295 0,487 0,31 MS_F 1 0,166 0,114 0,46 0,335 0,494 0,248 CM_M 1 0 0,333 0 0,4 0,5 CM_F 1 0,286 0,5 0,333 0,4 AA_M 1 0,286 0,667 0,5 AA_F 1 0,333 0 MK_M 1 0,571 MK_F 1

Keterangan: CB= Cynopterus brachyotis, CT= Cynopterus tittheacheilus , MS= Macroglossus sobrinus, CM= Chironax melanocephalus , AA= Aethalops alecto , MK= Megaerops kusnotoi, M=Jantan, F= Betina.

Nilai niche overlap terkecil pada Cynopterus bracyotis betina terhadap Chironax melanocephallus betina dengan nilai sebesar 0,221 (Tabel 3). Terjadinya overlap antara

Cynopterus brachyotis jantan dan Macroglossus sobrinus betina menunjukkan terjadinya penggunaan sumber pakan yang sama, hal ini ditandai dengan tingginya nilai niche overlap yang terjadi yaitu sebesar 0,903. Semakin besar nilai niche overlap yang terjadi (mendekati angka 1) menentukan tingginya tingkat persaingan intraspesies yang terjadi.

Kelelawar Cynopterus titthaecelius jantan memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Macroglossus sobrinus betina(0,755) dan Megaerops kusnotoi betina (0,749). Pada Cynopterus titthaecelius betina nilai niche overlap terbesar terhadap Macroglossus sobrinus jantan (0,762). Pada kelelawar Macroglossus sobrinus jantan memiliki nilai niche overlap tertinggi adalah terhadap Macroglossus sobrinus betina dengan nilai sebesar 0,857 dan terkecil terhadap Chironax melanocephalus jantan dengan nilai sebesar 0,11. Pada Macroglossus sobrinus betina memiliki nilai niche overlap tertinggi terhadap Cynopteus brachyotis jantan dengan nilai sebesar 0,903 dan nilai niche overlap terkecil terhadap Cironax melanocephallus betina dengan nilai sebesar 0,114. Nilai niche overlap yang kecil menunjukkan diantara kedua spesies tersebut menggunakan sumber pakan yang sama dalam jumlah sangat sedikit.

Kelelawar Cironax melanocephallus jantan memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Cynopterus titthaecheilus jantan dengan nilai sebesar 0,568. Pada kelelawar Cironax melanocephallus jantan dengan kelelawar Cironax melanocephalus betina dan Aethalops alecto betina tidak terjadi overlap. Tidak terjadinya overlap ditandai dengan nilai niche overlap sama dengan 0, sehingga antara ketiganya tidak terdapat sumber pakan yang digunakan secara bersama. Berbeda dengan Cironax melanocephalus jantan, Cironax melanocephalus betina memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Aethalops alecto betina dengan nilai sebesar 0,5 dan nilai niche overlap terkecil terhadap Macroglossus sobrinus betina dengan nilai sebesar 0,114.

Nilai niche overlap terbesar yang dimiliki oleh Aethalops alecto jantan terhadap Cynopterus titthaecheilus jantan dengan nilai sebesar 0,73, pada Aethalops alecto betina memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap Chironax melanocephalus betina dengan nilai sebesar 0,5. Kelelawar Aethalops alecto betina tidak memiliki niche overlap terhadap Megaerops kusnotoi betina karena nilai niche overlap yang dimiliki adalah 0. Kelelawar Megaerops kusnotoi jantan memiliki nilai niche overlap terbesar terhadap

Cynopterus titthaecheilus jantan dengan nilai sebesar 0,836.

E. Kondisi Vegetasi