• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber: Statistik Perikanan Tangkap di Perairan Laut dan Perairan Umum Darat Tahun 2015

5.2 Kesehatan Rumah Tangga Nelayan

Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia, begitu juga halnya dengan kesehatan pada rumah tangga nelayan. Hal ini dikarenakan, apabila dalam suatu rumah tangga mengalami sakit (khususnya kepala keluarga yang merupakan pencari nafkah utama) akan sangat merugikan. Mereka tidak dapat pergi melaut yang berdampak pada kehilangan terhadap pendapatan yang seharusnya mereka peroleh. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dibahas terkait dengan jenis dan frekuensi sakit dari rumah tangga, metode penyembuhan yang dilakukan serta jaminan kesehatan yang dimiliki baik yang merupakan program pemerintah, swasta dan jenis jaminan kesehatan lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan kesehatan rumah tangga nelayan selama satu tahun terakhir dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sakit ringan dan sakit berat. Kategori sakit ringan jika menderita flu, sakit kepala, masuk angin dan sebagainya. Sedangkan sakit berat jika membutuhkan tindakan rawat inap, seperti tipes, DBD, TBC dan penyakit lainnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk armada di bawah 5 GT dan frekuensi terbanyak sakit ringan dalam satu tahun sebanyak 3-5 kali dengan persentase sebesar 38,3%. Begitu pun juga dengan armada ukuran 5-10 GT dan 11-30 GT menunjukkan bahwa frekuensi sakit ringan yang pernah mereka derita selama setahun

112 terakhir adalah sebanyak 3-5 kal dengan frekuensi kejadian masing-masing sebesar 37% dan 35,8% seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 5. 5 Frekuensi Sakit Ringan pada Rumah Tangga Nelayan dalam Setahun Terakhir Berdasarkan Ukuran Armada

No. Keterangan < 5 GT 5-10 GT 11-30 GT

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 0 – 2 kali 86 27,5% 38 31,9% 42 34,1%

2 3 – 5 kali 120 38,3% 44 37,0% 44 35,8%

3 6 – 8 kali 35 11,2% 14 11,8% 16 13,0%

4 9 – 11 kali 27 8,6% 15 12,6% 13 10,6%

5 > 12 kali 45 14,4% 8 6,7% 8 6,5%

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Sedangkan untuk sakit berat, berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa untuk semua ukuran kelas armada sebagian besar menjawab bahwa mereka tidak pernah menderita sakit berat selama setahun terakhir dengan persentase masing-masing sebesar 81,4%, 83,9% dan 82,5%. Selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa mereka pernah mengalami sakit berat seperti tipes sehingga menyebabkan mereka tidak pergi melaut. Persentase sakit berat pada rumah tangga nelayan selama setahun terakhir tersaji pada tabel berikut.

Tabel 5. 6 Persentase Sakit Berat pada Rumah Tangga Nelayan dalam Setahun Terakhir Berdasarkan Ukuran Armada

No. Keterangan < 5 GT 5-10 GT 11-30 GT

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Pernah 62 18,6% 22 16,1% 24 17,5%

2 Tidak Pernah 272 81,4% 115 83,9% 113 82,5%

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh responden apabila mereka menderita sakit ringan dan sakit berat adalah dengan dibiarkan saja, beli obat di warung, puskesmas, berobat ke dokter, pengobatan alternatif ataupun ke rumah sakit. Dari alternatif kegiatan tersebut, frekuensi yang paling besar untuk ukuran armada di bawah 5 GT adalah dengan melakukan pembelian obat diwarung dan berobat ke puskesmas. Frekuensi paling besar adalah untuk membeli obat di warung dan puskesmas dengan persentase masing-masing sebesar 45,8% dan 28,2%. Begitu juga untuk armada ukuran 5-10 GT, frekuensi paling besar untuk membeli obat di warung dan berobat ke rumah sakit.

113 Hal ini dikarenakan biaya yang mereka keluarkan lebih kecil atau lebih terjangkau dibandingkan dengan ke dokter ataupun rumah sakit. Sedangkan untuk ukuran armada 11-30 GT selain melakukan tindakan dengan membeli obat di warung, berobat ke puskesmas dan ke dokter agar penyakit yang mereka derita cepat sembuh. Tindakan yang dilakukan oleh responden jika menderita sakit ringan tersaji pada tabel berikut. Tabel 5. 7 Tindakan yang Dilakukan untuk Sakit Ringan pada Rumah Tangga Nelayan

dalam Setahun Terakhir Berdasarkan Ukuran Armada

No. Keterangan < 5 GT 5-10 GT 11-30 GT

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Dibiarkan 26 7,0% 12 8,5% 14 9,6%

2 Beli obat warung 170 45,9% 65 45,8% 55 37,7%

3 Puskesmas 136 36,8% 40 28,2% 40 27,4%

4 Dokter 25 6,8% 18 12,7% 32 21,9%

5 Pengobatan alternatif 6 1,6% 3 2,1% 1 0,7%

6 Rumah sakit 7 1,9% 4 2,8% 4 2,7%

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Sedangkan tindakan yang dilakukan oleh responden pada berbagai kelas ukuran armada apabila pernah mengalami sakit berat adalah dengan melakukan pengobatan ke rumah sakit dengan persentase berkisar antara 66,7%-82,6%. Hal ini mereka lakukan agar penyakit yang dideritanya segera sembuh, sehingga mereka bisa melakukan kegiatan melaut kembali seperti tersaji pada tabel berikut.

Tabel 5. 8 Tindakan yang Dilakukan untuk Sakit Berat pada Rumah Tangga Nelayan dalam Setahun Terakhir Berdasarkan Ukuran Armada

No. Keterangan < 5 GT 5-10 GT 11-30 GT

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Dibiarkan 1 1,6% 0 0,0% 0 0,0%

2 Beli obat warung 1 1,6% 0 0,0% 0 0,0%

3 Puskesmas 8 12,7% 2 9,5% 0 0,0%

4 Dokter 8 12,7% 3 14,3% 4 17,4%

5 Pengobatan alternatif 3 4,8% 2 9,5% 0 0,0%

6 Rumah sakit 42 66,7% 14 66,7% 19 82,6%

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Terkait dengan jaminan kesehatan yang dimiliki oleh responden meliputi Jamkesmas, BPJS/ASKES dan Asuransi swasta. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

114 Kesehatan) sebelumnya adalah ASKES merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. Asuransi kesehatan adalah jaminan kesehatan yang dikelola oleh perusahan swasta dimana peserta harus membayar premi setiap bulannya.

Berdasarkan hasil wawancara, pada ukuran armada di bawah 5 GT, jaminan kesehatan yang dimiliki oleh responden adalah BPJS/Askes dan Jamkesmas dengan persentase masing-masing sebesar 49,8% dan 27,2%. Selain itu sebanyak 90 orang responden (22,1%) belum memiliki jaminan kesehatan. Sedangkan untuk ukuran armada 5-10 GT menunjukkan bahwa sebanyak 68 orang (45,3%) memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS/Askes, dan sebesar 33,3% tidak memiliki. Untuk ukuran armada 11-30 GT sebanyak 79 reponden (57,7%) reponden belum memiliki. Keikutsertaan rumah tangga nelayan pada asuransi kesehatan tersaji pada tabel berikut.

Tabel 5. 9 Keikutsertaan Rumah Tangga Nelayan pada Asuransi Kesehatan Berdasarkan Ukuran Armada

No. Keterangan < 5 GT 5-10 GT 11-30 GT

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Jamkesmas 111 27,2% 29 19,3% 10 7,3%

2 BPJS/ Askes 203 49,8% 68 45,3% 43 31,4%

3 Asuransi swasta 4 1,0% 3 2,0% 5 3,6%

4 Tidak memiliki 90 22,1% 50 33,3% 79 57,7%

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Terkait dengan frekuensi penggunaan jaminan kesehatan pada rumah tangga menunjukkan bahwa semua ukuran kelas armada sering menggunakan asuransi tersebut dengan persentase mencapai 100%. Alasan responden menggunakan asuransi tersebut adalah agar biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan menjadi lebih murah bahkan sampai gratis. Frekunsi penggunaan asuransi kesehatan pada rumah tangga nelayan tersaji pada tabel berikut.

115 Tabel 5. 10 Frekuensi Penggunaan Asuransi Kesehatan pada Rumah Tangga Nelayan

Berdasarkan Ukuran Armada

No. Keterangan < 5 GT 5-10 GT 11-30 GT

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Sering 334 100,0% 137 100,0% 137 100,0%

2 Jarang 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

3 Tidak Pernah 0 0,0% 0 0,0% 0 0,0%

Sumber : Data Primer (diolah), 2016