• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penangkapan Ikan di Indonesia

4.1 Kondisi Geografis dan Kependudukan pada Lokasi Penelitian .1Kota Sibolga

Kota Sibolga merupakan salah satu kabupaten yang terletak pada pesisir provinsi Sumatera Utara. Jarak Kota Sibolga dari Kota Medan adalah 344 Km kearah selatan. Kota ini berada pada sisi pantai Teluk Tapian Nauli menghadap kearah lautan Hindia. Secara geografis Kota Sibolga terletak pada 1°43’- 1°44’ Lintang Utara (LU) dan 98°47’ - 100°47 Bujur Timur (BT). Bentuk Kota memanjang dari Utara ke Selatan mengikuti garis pantai, dimana sebelah Timur terdiri dari gunung, dan lautan di sebelah Barat. Bentuk Kota Sibolga adalah memanjang dengan lebar rata-rata kota adalah 500 meter yang dihitung dari garis pantai dan kaki gunung yang dijadikan perumahan. Luas wilayah administratif Kota Sibolga adalah 3.536 Ha (35.36 Km2) yang terdiri dari daratan seluas 1.127 ha, 5 buah pulau seluas 238 ha, dan lautan 2171 ha. Kota Sibolga berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah pada wilayah sebelah Utara, Timur dan Selatan. Sedangkan pada sebelah barat berbatasan secara langsung dengan Samudera Indonesia.

Gambar 4. 1 Wilayah Administratif Kota Sibolga

38 Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kota Sibolga sebanyak 30.082 jiwa dengan pertumbuhan penduduk dari tahun 2000 sampai dengan 2010 adalah 0.3%.. Dari jumlah tersebut, penduduk laki-laki sebanyak 15.198 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 14.844 jiwa. Kepadatan penduduk cukup tinggi yakni 95.80 jiwa/km2. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani (16.5%)

Kota Sibolga memiliki 5 (lima) pulau-pulau kecil dengan luas keseluruhan 137,08 Ha. Keberadaan pulau – pulau tersebut memberikan peluang dalam pengembangan wisata bahari dan perikanan budidaya. Sebagaimana diketahui, dengan panjang garis pantai mencapai 21,84 km termasuk 10,41 km garis pantai pulau – pulau kecil, maka pantai kota sibolga memiliki potensi pengembangan budidaya ikan melalui sistem Keramba Jaring Apung (KJA).

4.1.2 Kota Batam

Kota Batam terletak di jalur pelayaran internasioal, tepatnya di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran yang sangat sibuk dan ramai. Luas Kota Batam adalah 3.990 km2terdiri dari wilayah darat dan laut. Kota ini termasuk dalam wilayah administrative Provinsi Kepulauan Riau, yang berbatasan sebelah Utara dengan Singapura dan Malaysia, bebelah Selatan dengan Kabupaten Lingga, sebelah Barat dengan Kabupaten Karimun dan Laut Internasional, sebelah Timur dengan Kabupaten Bintandan Kota Tanjung Pinang. Wilayah Kota Batam terletak antara 00o 25’ 29’’-10o15’ 00’’ Lintang Utara dan 103o

34’35’’ - 104o26’ 04’’ Bujur Timur. Kota Batam terdiri dari dari 12 kecamatan dan 64 kelurahan, yang tersebar di pulau utama (main island) yaitu Pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang dan pulau-pulau kecil lainnya.

Daerah ini beriklim tropis dengan suhu berkisar 21,40C -34,80 C dan terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Jumlah hari hujan pada tahun 2015 tercatat 215 hari hujan dengan curah hujan sebesar 2.330,7 mm. Suhu udara rata-rata 26,40 C – 28,60 C, dengan kelembapan udara di Kota Batam rata-rata berkisar antara 79-86% dan keadaan tekanan udara rata-rata berkisar antara 1.007,9 mb – 1.011,0 mb (BPS Kota Batam, 2015).

Wilayah Kota Batam merupakan bagian dari paparan kontinental, pulau-pulaunya merupakan sisa-sa erosi atau penyusutan dasisa-saratan pra tersier yang membentang dari semenanjung Malaysia dan Singapura sampai dengan Puau-pulau Moro, sedangkan pada bagian selatan dengan Pulau Karimun. Pulau-pulau di Kota Batam pada umumnya dapat digolongkan datar dengan variasi disana sini berbukit-bukit dengan ketinggian maksimum 160 m diatas permukaan laut.

39 Jumlah penduduk di Kota Batam pada tahun 2014 mencapai 1.135.412, jiwa yang terdiri dari 591.180 jiwa penduduk laki-laki dan 544.232 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk Kota Batam adalah 40.241 jiwa/km2. Konsentrasi penduduk terbesar berada di Kecamatan Batu Aji yaitu sebesar 176.491 jiwa, namun kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Bengkong yaitu 9.554 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kota Batam berdasarkan jenis kelamin, Kecamatan dan Kepadatannya disajikan pada Tabel 4. 1.

Tabel 4. 1 Luas Wilayah Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2014

No Kecamatan Luas wilayah

(Km2)

Penduduk (jiwa) Kepadatan

(jiwa/Km2) Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Belakang Padang 69,120 12.353 11.784 24.137 349 2 Bulang 158,753 5.886 5.413 11.299 71 3 Galang 350,764 8.785 7.634 16.419 47 4 Sei Beduk 106,447 52.890 55.038 107.928 1.014 5 Nongsa 114,546 33.403 28.737 62.140 542 6 Sekupang 68,302 71.962 65.510 137.472 2.013 7 Lubuk Baja 11,426 47.089 51.325 98.414 8.613 8 Batu Ampar 11,187 46.575 40.411 86.989 7.776 9 Batam Kota 38,964 60.183 55.729 115.912 2.975 10 Sagulung 54,780 85.302 79.969 165.271 3.017 11 Batu Aji 41,337 94.216 82.275 176.491 4.270 12 Bengkong 13,214 65.836 60.407 126.243 9.554 Jumlah 1.038,840 591.180 544.232 1.135.412 40.241

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam, 2015

Jumlah tenaga kerja di Kota Batam jika dikaitkan dengan sektor ekonomi, mencapai total 375.070 tenaga kerja (data tahun 2013). Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kota Batam adalah sektor industri pengolahan, penyerapan tenaga kerja sektor ini mencapai 192.917 tenaga kerja (51% dari total tenaga kerja). Sektor perikanan menyerap sekitar 19.426tenaga kerja (5% dari total tenaga kerja). Jumlah tenaga kerja berdasarkan sektor ekonomi di Kota Batam dari tahun 2009 sampai 2013 disajikan pada Tabel 4. 2

40 Tabel 4. 2 Banyaknya Tenaga Kerja Di Kota Batam Berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2009-2013.

No Sektor ekonomi Jumlah Tenaga Kerja (Jiwa)

2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian Perikanan 2.720 10.733 2.623 12.203 2.511 12.209 2.549 12.233 2.532 19.426 2 Pertambangan 377 438 488 726 738 3 Industri Pengolahan 158.327 170.118 174.048 183.592 192.917

4 Listrik, Gas dan Air 662 735 476 934 1.069

5 Bangunan 26.485 29.987 33.130 34.509 37.190

6 Perdagangan dan Hotel 24.512 23.201 34.478 40.418 41.280

7 Pengangkutan dan Komunikasi 3.033 3.246 3.470 4.062 4.482 8 Keuangan 19.173 19.920 24.896 25.601 24.765 9 Jasa-Jasa 30.142 39.158 45.512 49.282 50.671 Total 276.164 305.629 331.263 354.562 375.070

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam

4.1.3 Kab. Indramayu

Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107°52'-108°36' BT dan 6°15'–6°40' LS. Batas wilayah Kabupaten Indramayu terdiri dari sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang; sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Cirebon; sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon. Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan, 307 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah sebesar 204,011 ha atau 2.040.110 km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang. Berdasarkan topografinya ketinggian wilayah pada umumnya berkisar antara 0-18 m di atas permukaan laut berupa rawa, tambak, sawah, pekarangan. Kabupaten Indramayu sebagian permukaan tanahnya berupa dataran dengan kemiringan antara 0%-2% seluas 201.285 ha (96,03%) dari total wilayah. Keadaan ini berpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan tinggi maka daerah -daerah tertentu akan terjadi genangan air dan bila kemarau akan mengakibatkan kekeringan (Pemerintah Kabupaten Indramayu, 2011). Kabupaten Indramayu memiliki wilayah pesisir dengan garis pantai sepanjang 147 km yang merupakan garis pantai terpanjang di Provinsi Jawa Barat (Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu, 2005).

Untuk wilayah Jawa Barat, Kabupaten Indramayu merupakan penyumbang utama (sekitar 51 %) dari produksi perikanan laut yang ada. Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu (2010a), produksi perikanan laut di Kabupaten Indramayu termasuk stabil dan pada tahun 2009 mencapai 108.554,6 ton dengan nilai sekitar Rp 1.383.687.650.000. Hal ini disamping karena jumlah usaha perikanan di lokasi banyak, jumlah usaha perikanan tersebut umumnya dikembangkan dalam skala

41 menengah ke atas. Aktivitas usaha perikanan tersebut umumnya berbasis di Karangsong, Pabean Udik, dan Singaraja. Karangsong sangat terkenal dengan tempat pendaratan ikannya (TPI Karangsong) yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat Indramayu melalui Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra. Meskipun tidak banyak mendapat bantuan fasilitas pengelolaan dari Pemerintah, tetapi aktivitas pemanfaatan sumberdaya ikan di Kabupaten Indramayu (terutama TPI Karangsong) termasuk paling sibuk dan stabil di Propinsi Jawa Barat.

Gambar 4. 2 Peta Administrasi Kabupaten Indramayu Sumber : Bappeda Kabupaten Indramayu, 2014

Kondisi demografi penduduk di Kabupaten Indramayu rata-rata mengalami kesamaan untuk tipa kecamatan yaitu yang paling ramai berada di pusat kecamatan karena disana banyak dijumpai roda perekonomian, sedangkan permukiman yang lain menyebar di wilayah sekitarnya. Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2014 sebanyak 1.708.551 jiwa, dengan komposisi jumlah laki-laki sebanyak 880.024 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 828.527 jiwa, keadaan ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 11.060 jiwa, dengan demikian laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2013 -2014 sebesar 0,65%. Laju Pertumbuhan mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sedangkan sex ratio sebesar 106,22. Jumlah rumah tangga Kabupaten Indramayu tahun 2014 sebanyak 488.546 KK. Komposisi Penduduk Kabupaten Indramayu menurut struktur umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dengan jelas oleh piramida penduduk. Dari piramida penduduk dapat dilihat

42 bahwa selama lima tahun terakhir telah terjadi penurunan fertilitas. Luas wilayah Kabupaten Indramayu kurang lebih 2.099,42 km2. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.708.551 jiwa, kepadatan penduduk di Kabupaten Indramayu kurang lebih sebesar 813,82 jiwa/Km2. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Karangampel yaitu sebesar 2.125,46 jiwa/Km2, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Cikedung 267,13 jiwa/Km2.

Tabel 4. 3 Jumlah Penduduk di Kabupaten Indramayu, 2004-2014

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

2004 860.588 825.994 1.686.582 2005 865.682 832.304 1.697.986 2006 870.895 838.233 1.709.128 2007 875.126 842.667 1.717.793 2008 882.530 850.144 1.732.674 2009 888.579 856.318 1.744.897 2010 858.913 809.240 1.668.153 2011 862.846 812.944 1.675.790 2012 866.795 816.665 1.683.460 2013 874.171 823.320 1.697.491 2014 880.024 828.527 1.708.551

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu, 2015

4.1.4 Kab. Cilacap

Kabupaten

Cilacap merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Tengah di bagian barat