• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 45-51)

C. Struktur Penduduk Menurut Usia Produktif

D.3. Karakteristik Penduduk Bekerja

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan dan kondisi pembangunan perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi meliputi laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi dan menggambarkan berbagai tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan suatu keharusan bagi

0 1 2 3 4 5 6 7 2006 2007 2008 2009 2010 4,65 6,64 6,70 6,62 6,75

kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.

Berbagai upaya telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Nias untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya. Keberhasilan ini dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Nias dari Tahun 2006-2010 menunjukkan laju pertumbuhan positif. Pada Tahun 2006 perekonomian Kabupaten Nias tumbuh sebesar 4,65 persen, Tahun 2007 tumbuh sebesar 6,64 persen, Tahun 2008 tumbuh sebesar 6,70 persen, pada Tahun 2009 sebesar 6,62 persen dan terakhir pada Tahun 2010 sebesar 6,75 persen.

Grafik 2-3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Nias Tahun 2006-2010 (persen)

Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias

Sumbangan masing-masing sektor perekonomian dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias Tahun 2010 sebesar 6,75 persen. Sektor keuangan memberikan sumbangan terbesar sebesar 12,70 persen, disusul sektor listrik, gas dan air sebesar 9,05 persen dan posisi ketiga disumbang oleh Jasa-jasa sebesar 8,74 persen. Sektor-sektor lainnya menyumbang dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias pada Tahun 2010 antara lain sektor bangunan sebesar 6,89 persen, sektor pertanian sebesar 6,11 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 5,33 persen, pengangkutan dan komunikasi sebesar 4,42 persen, perdagangan, hotel dan restoran sebesar 3,13 persen, dan industri pengolahan sebesar 2,83 persen.

Untuk lebih jelas, berikut laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias sejak Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010, yang telah di formulasikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2 - 15

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Nias Tahun 2006-2010 (persen)

Lapangan Usaha Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

[1] [2] [4] [6] [8]

1. Pertanian 3,12 3,97 6,63 6,29 6,11 2. Pertambangan dan Penggalian 9,44 7,12 4,48 3,39 5,33 3. Industri Pengolahan 7,30 2,42 4,42 3,23 2,83 4. Listrik, Gas dan Air 8,20 10,77 8,53 1,95 9,05 5. Bangunan 7,71 23,04 14,34 7,35 6,89 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,01 4,00 4,96 3,59 3,13 7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,86 10,83 12,70 5,69 4,42 8. Keuangan 9,63 6,03 4,41 3,28 12,70 9. Jasa-jasa 3,49 10,09 3,27 9,19 8,74

Jumlah 4,65 6,64 6,70 6,62 6,75

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Nias, PDRB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Nias pada Tahun 2009 adalah sebesar Rp. 4,26 Triliun. Pertumbuhan PDRB ADH berlaku mengalami peningkatan, jika pada Tahun 2008 laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 13,23 persen, maka pada Tahun 2009 meningkat menjadi 13,97 persen. Sedangkan pada Tahun 2010, laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Nias atas dasar harga berlaku lambat yaitu sebesar Rp. 1,084 Triliun.

Nilai tambah PDRB atas dasar harga berlaku ini dipengaruhi oleh jumlah produksi, peningkatan harga dan penambahan barang-barang modal untuk meningkatkan produksi. Setelah terjadi tsunami dan gempa Nias Tahun 2005, infrastruktur hampir lumpuh, namun setahun kemudian meningkat dan bertumbuh kembali dengan adanya program pembangunan yaitu rekonstruksi dan rehabilitasi Nias yang dilakukan oleh oleh Badan Rehabilitas dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias maupun Badan Kesinambungan Rehabilitasi Nias (BKRN) hingga akhir Tahun 2009.

Diprediksi pada tahun mendatang terjadi peningkatan nilai tambah sektor ekonomi di Kabupaten Nias semakin tinggi, namun mesti juga diketahui bahwa

sejak Kabupaten Nias dimekarkan menjadi empat Kabupaten/kota (Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat dan Kota Gunungsitoli) yang sedikit banyaknya akan mempengaruhi penurunan nilai tambah ekonomi, karena aset dan barang modal terdistribusi ke masing-masing daerah otonom baru.

Berdasarkan PDRB Kabupaten Nias atas dasar harga konstan 2000, maka total nilai tambah/PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada Tahun 2009 juga mengalami peningkatan bila dibandingkan Tahun 2008 yaitu dari Rp. 1,86 Triliun menjadi RP. 1,98 Triliun. Jika pada Tahun 2008 laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 6,28 persen, maka pada Tahun 2009 meningkat menjadi 6,33 persen. Sementara pada Tahun 2010, laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Nias atas dasar harga konstan 2000 lambat yaitu Rp. 510,8 Milyar.

Tabel 2 - 16

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nias 2006-2010 Tahun Atas Dasar Harga Konstan Tahun Dasar 2000 (Jutaan Rp.) Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rp.) [1] [2] [3] 2006 1.630.289,49 2.761.706,81 2007 1.738.560,13 3.181.870,96 2008 1.855.076,73 3.666.950,17 2009 1.980.334,95 4.262.541,27 2010 510.793,15 1.140.430,67

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias

b. Inflasi

Tingkat kesejahteraan penduduk dapat dilihat pula dari kemampuan penduduk dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Perkembangan barang dan jasa ini berdampak langsung terhadap tingkat daya beli dan biaya hidup penduduk. Jika harga-harga secara umum meningkat maka bisa terjadi daya beli penduduk menurun.

Tingkat inflasi di Kabupaten Nias mengalami perkembangan secara fluktuatif, pada Tahun 2010 angka inflasi sebesar 14,84 persen atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan Tahun 2009 yaitu sebesar 9,17 persen. Kenaikan angka inflasi disebabkan oleh faktor pendorong antara lain dipengaruhi situasional akhir tahun dimana permintaan barang dan jasa sangat tinggi yang

tidak diimbangi dengan kebijakan yang mengurangi tekanan terhadap harga pasar.

Tabel 2 - 17

Nilai inflasi rata-rata Tahun 2007 s.d 2010 Kabupaten Nias

Uraian 2007 2008 2009 2010

Inflasi 10,20 18,99 9,17 14,84 Sumber : BPS Kabupaten Nias

c. PDRB per kapita.

PDRB per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses produksi nilai barang dan jasa. Angka PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi jumlah nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perekonomian Kabupaten Nias dan pencapaian kinerja pada setiap lapangan usaha atau sektor, maka PDRB perkapita/pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan dari Tahun 2007 s.d. 2009 diperkirakan menunjukkan trend angka yang positif kecuali pada Tahun 2010. Pada Tahun 2007 sebesar Rp. 7.189.888,- sementara Tahun 2008 meningkat sebesar Rp. 8.268.356,- Tahun 2009 meningkat sebesar Rp. 9.589.476,- dan Tahun 2010 sebesar Rp. 8.251.574,- selengkapnya disajikan dalam tabel berikut di bawah ini:

Tabel 2 – 18

PDRB Perkapita Kabupaten Nias ADH Berlaku dan ADH Konstan Selama Tahun 2006 - 2010 (Rp)

Tahun PDRB Per kapita

ADH Berlaku ADH Konstan 2000

[1] [2] [3] 2006 6.247.936 3.688.279 2007 7.189.888 3.928.523 2008 8.268.356 4.182.886 2009 9.589.476 4.455.177 2010 * 8.251.574 3.887.995

Sumber: BPS Kabupaten Nias Keterangan : *). Angka proyeksi

d. Disparitas Pendapatan Masyarakat

Ketimpangan Pendapatan Penduduk Kabupaten Nias Tahun 2006-2009 menurut Indeks Ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2 - 19

Ketimpangan Pendapatan Penduduk Kabupaten Nias Menurut Indeks Ketimpangan Williamson

Tahun

Indeks Ketimpangan Regional Kabupaten Nias Provinsi Sumatera

Utara [1] [2] [3] 2006 0.094 0.052 2007 0.092 0.050 2008 0.090 0.058 2009 0.086 0.053 Rata-rata 0.090 0.054

Sumber: Bappeda Provinsi Sumatera Utara

Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa indeks ketimpangan PDRB per kapita Kabupaten Nias selama periode 2006-2009 rata-rata sebesar 0,090 (mendekati 1) maka berdasarkan ketentuan ketimpangan williamson yaitu jika ketimpangan Williamson mendekati 1 maka ketimpangan distribusi pendapatan adalah tinggi atau pertumbuhan ekonomi antara daerah tidak merata. Berdasarkan hal tersebut maka selama Tahun 2006-2009, ketimpangan distribusi di Kabupaten Nias masih tinggi yaitu terjadinya pertumbuhan ekonomi antara wilayah yang tidak merata walaupun periode tersebut indeks ketimpangan mengalami penurunan.

Namun, analisis Indeks Williamson bukan berarti secara otomatis menerangkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nias (Indeks Williamson lebih rendah) lebih baik karena Indeks Williamson hanya menjelaskan distribusi PDRB per kapita di Kabupaten Nias tanpa menjelaskan seberapa besar PDRB per kapita di Kabupaten Nias yang didistribusikan tersebut dengan rata-rata PDRB daerah lainnya.

e. Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

Persentase angka penduduk di Kabupaten Nias yang berada pada garis kemiskinan setiap tahun terus mengalami penurunan, dimana Tahun 2006 sebesar 36,19 persen, Tahun 2007 sebesar 31,75 persen, Tahun 2008 sebesar 25,19 persen dan Tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 22,57 persen.

2006 2007 2008 2009 36,19

31,75

25,19

22,57 Grafik 2-4. Trend Persentase Penduduk Miskin di

Kabupaten Nias Tahun 2006-2009 (persen)

Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab. Nias

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 45-51)

Dokumen terkait