• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Keseluruhan struktur harus dirancang atas azas yang menguasai seluruh jaringan itu –kapasitas bagi perluasan yang tak terbatas Setiap struktur tetap dan jelas

simetris harus dihindarkan, sebagai yang perlu diruntuhkan dalam hal terjadinya

perluasan” (hal. 123).

Ini pada gilirannya bergantung hingga batas yang jauh pada ruang yang tersedia. Dalam sejumlah gedung lantai-lantai ekstra dapat ditambahkan, sedang gedung-gedung lain memerlukan perluasan-perluasan horisontal, dan dengan demikian lebih banyak tanah. Sementara produksi kapitalis ditandai oleh pemborosan banyak material, juga terdapat banyak perluasan horisontal

|

Karl Marx

154

sejenis ini yang tidak layak (sebagian melibatkan kehilangan tenaga-kerja) dalam proses perluasan bertahap suatu bisnis, karena tiada yang dilakukan menurut suatu rencana sosial, melainkan lebih bergantung pada situasi-situasi, alat-alat yang berubah-ubah tak menentu, dsb. yang dengannya si kapitalis individual bertindak Ini menimbulkan suatu pemborosan besar dari tenaga- tenaga produktif.

Reinvestasi progresif dari dana cadangan uang (yaitu dari bagian kapital tetap yang telah ditransformasi kembali menjadi uang) adalah paling mudah dilaksanakan dalam agrikultur. Di sini suatu bidang produksi yang ditentukan secara spasial berkemampuan akan penyerapan kapital terbesar secara bertahap. Hal yang sama berlaku manakala reproduksi alami terjadi, seperti dalam kasus pembiakan ternak.

Kapital tetap menimbulkan biaya-biaya pemeliharaan khusus. Sebagian dari pemeliharaan itu dilaksanakan oleh proses kerja itu sendiri; kapital tetap rusak bila ia tidak berfungsi di dalam proses kerja. (Lihat Buku I, Bab 8, hal. 315 dan Bab 15, hal. 528: rusaknya mesin-mesin yang disebabkan tidak- dipergunakannya mesin-mesin tersebut.) Oleh karena itu hukum Inggris dengan tegas-tegas memandangnya sebagai pemborosan jika tanah yang digarap tidak dibudidayakan menurut kebiasaan. (W.A. Holdsworth, Barrister at Law, The Law of Landlord and Tenant, London, 1857, hal. 96.) Pemeliharaan ini yang dihasilkan oleh penggunaan di dalam proses kerja ini merupakan suatu pemberian alam yang diberikan gratis oleh kerja yang hidup. Dalam kenyataan pelestarian tenaga kerja adalah bertipe rangkap. Di satu pihak ia melestarikan nilai bahan-bahan kerja, dengan memindahkannya pada produk, sedangkan di lain pihak ia melestarikan nilai alat-alat kerja, tanpa memindahkan nilai ini pada produk, dengan melestarikan nilai-pakai mereka melalui aksi mereka di dalam proses produksi.

Tetapi kapital tetap juga memerlukan pengeluaran-pengeluaran kerja positif jika ia harus dipelihara dalam keadaan baik. Mesin-mesin harus dibersihkan dari waktu ke waktu. Ini melibatkan kerja tambahan, yang tanpanya menjadikannya tidak pas untuk digunakan; ini adalah semata-mata suatu pertahanan terhadap pengaruh merusak dari unsur-unsur yang tak terpisahkan dari proses produksi, dan dengan demikian mempertahankannya dalam kelayakan kerja dalam arti kata secara harfiah. Masa-hidup normal dari kapital tetap dengan sendirinya diperhitungkan atas anggapan bahwa kondisi-kondisi yang dengannya ia dapat berfungsi normal selama waktu ini telah dipenuhi, tepat sebagaimana yang diasumsikan, jika hidup rata-rata seseorang dianggap 30 tahun, bahwa orang itu mencuci dirinya sendiri. Yang terlibat di sini bukan penggantian kerja yang terkandung di dalam mesin itu, tetapi kerja tambahan yang selalu diperlukan untuknya agar dipergunakan. Ini bukan soal kerja yang dilaksanakan oleh mesin, melainkan mengenai kerja yang dilakukan atas mesin

KAPITAL

|

155

itu; di sini ia bukan pelaku produksi, melainkan lebih merupakan bahan mentah. Kapital yang dikeluarkan untuk kerja ini adalah bagian dari kapital cair, sekali pun ia tidak secara selayaknya memasuki proses kerja yang sesungguhnya yang untuknya produk itu berhutang asal-usulnya. Kerja itu harus terus-menerus dilakukan dalam proses produksi itu, dan demikian juga nilainya harus terus-menerus digantikan oleh nilai produk itu. Kapital yang dikeluarkan untuknya termasuk pada bagian kapital cair yang harus meliput biaya-biaya eksploitasi, dan didistribusikan meliputi nilai dari produk itu

menurut suatu perhitungan rata-rata setahun. Sebagaimana kita ketahui,1 dalam

industri sesungguhnya pekerjaan pembersihan ini dilakukan oleh kaum pekerja tanpa mendapatkan apa-apa selama waktu jedah, dan karena ini ia seringkali sesungguhnya dilakukan selama proses produksi itu sendiri, di mana ia merupakan sumber utama dari kecelakaan-kecelakaan. Kerja ini tidak terhitung di dalam harga produk. Dalam hubungan ini konsumen menerimanya gratis. Si kapitalis, lagi pula, tidak harus membayar apa pun untuk pemeliharaan mesin- mesinnya. Pekerja membayar secara pribadi dan ini merupakan salah-satu dari misteri pelestarian-diri kapital, yang dalam kenyataan merupakan suatu klaim legal dari pekerja itu pada mesin-mesin itu, dan menjadikannya sesama-

pemilik atas mesin itu bahkan dari sudut-pandang hak burjuis.2 Tetapi dalam

berbagai cabang produksi di mana mesin-mesin harus dipindahkan dari proses produksi untuk pembersihan, dan pembersihan itu karena itu tidak dapat dilakukan secara diam-diam, seperti dengan lokomotif-lokomotif, misalnya, maka pekerjaan pemeliharaan ini terhitung sebagai biaya-biaya berjalan, yaitu sebagai suatu unsur dari kapital cair. “Sebuah mesin baik jangan berjalan lebih dari tiga hari tanpa sehari masuk bengkel... Jika anda berusaha mencuci bersih ketel sebelum ketel itu mendingin, maka itu sangat berbahaya” (R.C. no. 17823).

Perbaikan-perbaikan itu sendiri, pekerjaan penambalan, memerlukan suatu pengeluaran kapital dan kerja yang tidak terkandung dalam kapital yang aslinya dikeluarkan di muka, dan dengan demikian tidak dapat selalu digantikan dan diliput dengan pergantian-pergantian berangsur-angsur kapital tetap. Jika nilai kapital tetap itu £10.000, dan keseluruhan hidupnya adalah sepuluh tahun, maka £10.000 ini, ketika setelah sepuluh tahun seluruhnya ditransformasi menjadi uang, hanya menggantikan nilai dari investasi kapital orisinil, dan tidak menggantikan kapital atau kerja yang baru ditambahkan di

rg r

r

1

Buku I, hal., 552, catatan 10.

2

Bü e liches Recht, tetapi “hak” yang jelas dalam arti filosofi jurisprudensi ketimbang dari

hukum positif. Cf. Critique of the Gotha P ogramme, dalam The First International and After,