• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuadran II Keep Up Good Work

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Kesenjangan Kompetensi Karyawan

5.2.1 Kesenjangan Kompetensi karyawan Tetap

Karyawan tetap merupakan karyawan yang bekerja pada Departemen produksi Pakan Ternak yang bekerja pada 13 (tiga belas) unit kerja yaitu operator mesin, packing, feed processing, maintenance, pelletizing, safety health environment, hammermill, extruder, intake, mixer, hand add, kontrol tong, dan stock keeper gudang produksi. Hasi mengenai kesenjangan kompetensi karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak sebagai berikut.

1. Tingkat Kepentingan

Kompetensi yang dinilai terdiri dari kompetensi inti yang termasuk kedalam 3 (tiga) kategori yaitu Berorientasi pada Hasil (Result Orientation), Mengedepankan Kerja Tim (Team Focus) dan Berwawasan Luas (Global View) yang terinci dalam 21 kompetensi inti, selain itu terdapat 8 kompetensi bidang yang diperlukan karyawan Departemen Produksi Pakan Ternak. Penilaian menggunakan skala likert, yaitu dengan angka 1-5 yang dimulai dari tidak penting, kurang penting, cukup penting, penting dan sangat penting. Tingkat kepentingan dan kesenjangan kepentingan untuk masing-masing kompetensi dapat dilihat pada Tabel 8, 9, 10, dan 11.

a. Kompetensi Inti

Berikut merupakan tingkat kepentingan dan kesenjangan kepentingan kompetensi ini karyawan tetap Departemen Produksi pakan Ternak.

Tabel 8. Tingkat Kepentingan Kompetesi Inti Menurut Karyawan Tetap

Kompetensi Nki Rank

Kemampuan untuk mencapai target. 4.63 1

Kemampuan bekerja dengan semangat yang tinggi, efektif, dan pasti. 4.53 2

Kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 4.47 3

Kemampuan mengantisipasi, mengidentifikasi dan mengatasi masalah. 4.34 4 Mempunyai sifat ingin belajar, selalu berusaha menambah pengetahuan dan ilmu baru. 4.34 5 Kemampuan untuk mencapai target melebihi yang diinginkan. 4.31 6

Kemampuan menghormati rekan kerja. 4.28 7

Kemampuan memimpin tim untuk mencapai target. 4.25 8

Kemampuan berpikir kreatif. 4.22 9

Kemampuan menyelesaikan penugasan dalam kelompok secara efektif. 4.13 10 Kemampuan menunjukkan jiwa kepemimpinan dengan mengelola dan memandu kerja tim. 4.09 11 Kemampuan melakukan perubahan yang dibutuhkan sehingga tujuan tim tetap dapat

tercapai. 4.09 12

Kemampuan berpikir secara inovatif. 4.06 13

Kemampuan berbagi serta menghargai kontribusi kerja. 4.00 14

Kemampuan mengantisipasi tantangan 4.00 15

Kemampuan memanfaatkan kesempatan. 3.94 16

Tidak membatasi diri pada pengetahuan dan keterampilan pada bidang kerja saja tetapi

bersikap terbuka untuk bidang – bidang lainnya bahkan di luar ruang lingkup jenis industri 3.94 17 Kemampuan menyampaikan pendapat dengan baik mengenai anggota maupun tim, tentang

perbaikan atau pengembangan. 3.88 18

Kemampuan mengenali dan menyelesaikan masalah di luar ruang lingkupnya dan berpikiran

ke depan. 3.88 19

Kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dan tidak anti perubahan. 3.84 20 Kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro 3.72 21 Sumber: Data Primer diolah (2018)

Berdasarkan Tabel 8. dapat dilihat bahwa terdapat 15 kompetensi inti yang memiliki nilai rata-rata kepentingan ≥ 4,00 yaitu kemampuan untuk mencapai target; kemampuan bekerja dengan semangat yang tinggi, efektif, dan pasti;

kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama; kemampuan mengantisipasi, menidengtifikasi dan mengatasi masalah; mempunyai sifat ingin belajar, serta selalu berusaha menambah pengetahuan dan ilmu baru; kamampuan untuk mancapai target melebihi yang diinginkan; kemampuan menghormati rekan kerja; kemampuan memimpin itm untuk mancapai target; kemampuan berpikir

kemampuan menunjukkan jiwa kepemimpinan dengan mengelola dan memandu kerja tim; Kemampuan melakukan perubahan yang dibutuhkan sehingga tujuan tim tetap dapat tercapai; Kemampuan berpikir secara inovatif; Kemampuan berbagi serta menghargai kontribusi kerja; Kemampuan mengantisipasi tantangan.

Dapat disimpulkan, berdasarkan level kepentingan karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak telah menilai lima belas kompetensi inti tersebut penting untuk dikuasai.

Kompetensi inti yang memiliki nilai rata-rata kepentingan paling tinggi adalah kemampuan mencapai target,yaitu dengan nilai rata-rata 4,63. Hal tersebut sesuai dengan Mangkunegara (2012:40), yaitu kemampuan mencapai target merupakan salah satu kompetensi yang penting untuk dimiliki oleh karyawan.

Kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya yang dapat mencapai tujuan atau target yang diinginkan.

Kompetensi inti yang memiliki nilai rata-rata kepentingan paling rendah dibandingkan dengan kompetensi inti lainnya adalah Kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro, yaitu dengan nilai rata-rata kepentingan 3,72. Menurutt Wibowo (2007: 276), kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro termasuk ke dalam kompetensi yang perlu untuk dimiliki oleh karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan kepedulian karyawan tetap terhadap kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro.

Setelah diketahui nilai rata-rata kepentingan dari 21 kompetensi inti, maka dilihat nilai kesenjangan kepentingan 21 kompetensi inti tersebut, yaitu dengan menghitung selisih antara nilai rata-rata kepentingan karyawan tetap dengan nilai kepentingan yang diberikan oleh manajer. Nilai kesenjangan kepentingan kompetensi inti karyawan tetap dapat dilihat pada Tabel 9. Berdasarkan pada Tabel 9. dapat dilihat bahwa terdapat 7 (tujuh) kompetensi inti yang memiliki nilai kesenjangan positif. Kompetensi yang memiliki kesenjangan positif yaitu kemampuan mengantisipasi, mengidentifikasi, dan mengatasi masalah;

kemampuan menyelesaikan penugasan dalam kelompok secara efektif;

kemampuan menghormati rekan kerja; kemampuan berbagi serta menghargai kontribusi kerja; kemampuan mengantisipasi tantangan; mempunyai sifat ingin belajar; selalu berusaha menambah pengetahuan dan ilmu baru. Nilai kesenjangan positif menunjukkan bahwa karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak menilai kepentingan kompetensi melebihi nilai yang telah diharapkan perusahaan melalui perwakilan manajer. Kompetensi inti tesebut memiliki nilai rata-rata kepentingan yang lebih besar atau sama dengan nilai kepentingan yang diberikan manajer.

Kompetensi inti yang memiliki kesenjangan kepentingan positif paling besar adalah kemampuan mengantisipasi, mengidentifikasi dan mengatasi masalah serta mempunyai sifat ingin belajar, selalu berusaha menambah pengetahuan dan ilmu baru dengan nilai kesenjangan 0,34. Sedangkan 14 (empat belas) kompetensi inti lainnya memiliki nilai kesenjangan negatif. Nilai kesenjangan negatif

memiliki nilai kepentingan yang belum sesuai dengan harapan perusahaan yang diwakili oleh manajer. Kompetensi tersebut memiliki nilai rata-rata kepentingan yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai yang diberikan oleh manajer. Terdapat 2 (dua) kompetensi inti yang memiliki nilai kesenjangan kepentigan negatif ≥ 1.

Kompetensi inti yang memiliki nilai kesenjangan kepentingan negatif paling besar adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dan tidak anti perubahan dengan nilai kesenjangan negatif 1,16.

Tabel 9. Kesenjangan Kepentingan Kompetensi Inti Karyawan Tetap

Kategori Kompetensi Nki Harapan Gap

Berorientasi pada Hasil

(Result Orientation)

Kemampuan untuk mencapai target. 4.63 5 -0.38

Kemampuan untuk mencapai target melebihi yang

diinginkan. 4.31 4 0.31

Kemampuan bekerja dengan semangat yang tinggi,

efektif, dan pasti. 4.53 5 -0.47

Kemampuan mengantisipasi, mengidentifikasi dan

mengatasi masalah. 4.34 4 0.34

Kemampuan memanfaatkan kesempatan. 3.94 4 -0.06

Kemampuan berpikir kreatif. 4.22 5 -0.78

Mengedepank an Kerja Tim (Team Focus)

Kemampuan memimpin tim untuk mencapai target. 4.25 5 -0.75 Kemampuan menyelesaikan penugasan dalam kelompok

secara efektif. 4.13 4 0.13

Kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama. 4.47 5 -0.53

Kemampuan menghormati rekan kerja. 4.28 4 0.28

Kemampuan berbagi serta menghargai kontribusi kerja. 4.00 4 0.00 Kemampuan menunjukkan jiwa kepemimpinan dengan

mengelola dan memandu kerja tim. 4.09 5 -0.91

Kemampuan mengantisipasi tantangan 4.00 4 0.00

Kemampuan melakukan perubahan yang dibutuhkan

sehingga tujuan tim tetap dapat tercapai. 4.09 5 -0.91 Kemampuan menyampaikan pendapat dengan baik

mengenai anggota maupun tim, tentang perbaikan atau pengembangan.

3.88 4 -0.13

Berwawasan Luas ( Global

View)

Kemampuan mengenali dan menyelesaikan masalah di

luar ruang lingkupnya dan berpikiran ke depan. 3.88 5 -1.13 Mempunyai sifat ingin belajar, selalu berusaha

menambah pengetahuan dan ilmu baru. 4.34 4 0.34

Kemampuan berpikir secara inovatif. 4.06 5 -0.94

Kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dan

tidak anti perubahan. 3.84 5 -1.16

Kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun

makro 3.72 4 -0.28

Tidak membatasi diri pada pengetahuan dan keterampilan pada bidang kerja saja tetapi bersikap terbuka untuk bidang – bidang lainnya bahkan di luar ruang lingkup jenis industri

3.94 4 -0.06

Menurut informasi yang di dapatkan penulis, penyebab rendahnya tingkat kepentingan menyesuaikan diri dengan perubahan dan tidak anti perubahan adalah karena mayoritas karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak PT Charoen Pokphand Indonesa Tbk Unit Tangerang telah berusia 30 tahun keatas. Sehingga kemampuan diri untuk mengikuti perkembangan yang ada menjadi sulit. Hal ini juga di karenakan faktor pendidikan yang relatif rendah sehingga kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan tidak anti perubahan menjadi sulit untuk dilakukan.

b. Kompetensi Bidang

Nilai rata-rata kepentingan dan kesenjangan kepentingan kompetensi bidang menurut karyawan tetap dapat dilihat pada Tabel 10 dan 11.

Tabel 10. Tingkat Kepentingan Kompetensi Bidang Oleh Karyawan Tetap

Kompetensi Bidang Nki Rank

Penguasaan/pemahaman tentang sistem produksi dalam

pekerjaan saat ini. 4.66 1

Pengetahuan tentang jenis produk yang diproduksi di pabrik

dalam pekerjaan saat ini. 4.59 2

Pemahaman tentang sistem pemberian identitas produk di pabrik sesuai dengan instruksi kerja (IK) dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini.

4.47 3

Pemahaman tentang prinsip pelaksanaan segel kendaraan muat

dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini. 4.47 4

Pemahaman tentang perawatan peralatan produksi dibutuhkan

dalam pekerjaan saat ini. 4.31 5

Kemampuan menangani permasalahan produksi dibutuhkan

dalam pekerjaan saat ini. 4.25 6

Kemampuan menguasai ilmu komputer dibutuhkan dalam

pekerjaan saat ini. 4.22 7

Kemampuan cara mengoperasikan mesin produksi dibutuhkan

dalam pekerjaan saat ini. 4.19 8

Sumber: Data Primer diolah (2018)

Berdasarkan data pada Tabel 10. dapat dilihat bahwa seluruh kompetensi bidang memiliki nilai rata-rata kepentingan ≥ 4. Menurut level kepentingan, hal

untuk dimiliki. Pada Tabel 10 menunjukkan bahwa kompetensi bidang yang memiliki nilai rata-rata kepentingan paling tinggi adalah menguasai atau memahami tentang sistem produksi dalam pekerjaan saat ini dengan nilai 4.66.

Berdasarkan informasi yang didapat dari informan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Unit Tangerang, kompetensi bidang tersebut penting untuk dikuasai dikarenakan pengetahuan tentang sistem produksi merupakan hal yang sangat mendasar dan mencakup keseluruhan aktivitas produksi. Apabila karyawan tidak dapat memahami dan salah memahami mengenai sistem produksi maka akan berisiko terjadi kesalahan pada kompetensi bidang lainnya, mengingat pengetahuan tentang sistem produksi merupakan hal paling mendasar.

Kompetensi bidang yang memiliki nilai rata-rata kepentingan paling rendah dibandingkan dengan kompetensi bidang lainnya adalah pemahaman tentang prinsip pelaksanaan segel kendaraan muat, yaitu dengan nilai 4.19. menurut kondisi lapangan, aktivitas yang terjadi lebih kepada aktivitas produksi pakan ternak. Sehingga pelaksanaan segel kendaraan muat memiliki nilai kepentingan yang terendah. Setelah diketahui niali rata-rata kepentingan, selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk melihat nilai kesenjangan kepentingan kompetensi bidang antara penilaian karyawan dengan harapan perusahaan yang diwakili manajer seperti pada Tabel 11.

Tabel 11. Kesenjangan Kepentingan Kompetensi Bidang Karyawan Tetap

Kompetensi Nki Harapan Gap

Penguasaan/pemahaman tentang sistem produksi dalam pekerjaan

saat ini. 4.66 5 -0.34

Pengetahuan tentang jenis produk yang diproduksi di pabrik dalam

pekerjaan saat ini. 4.47 5 -0.53

Pemahaman tentang sistem pemberian identitas produk di pabrik sesuai dengan instruksi kerja (IK) dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini.

4.47 5 -0.53

Pemahaman tentang prinsip pelaksanaan segel kendaraan muat

dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini. 4.19 5 -0.81

Pemahaman tentang perawatan peralatan produksi dibutuhkan

dalam pekerjaan saat ini. 4.25 5 -0.75

Kemampuan menangani permasalahan produksi dibutuhkan dalam

pekerjaan saat ini. 4.31 5 -0.69

Kemampuan menguasai ilmu komputer dibutuhkan dalam

pekerjaan saat ini. 4.22 4 0.22

Kemampuan cara mengoperasikan mesin produksi dibutuhkan

dalam pekerjaan saat ini. 4.59 5 -0.41

Sumber: Data Primer diolah (2018)

Berdasarkan data pada Tabel 11. dapat dilihat bahwa hanya terdapat 1 (satu) kompetensi bidang yag memiliki nilai kesenjangan positif yaitu kemampuan menguasai ilmu komputer dibutuhkan dalam pekerjaan dengan nilai kesenjangan positif 0.22. Nilai kesenjangan positif menunjukkan bahwa karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak menilai kepentingan kompetensi bidang melebihi nilai yang telah diharapkan perusahaan melalui perwakilan manajer.

Terdapat 9 (Sembilan) kompetensi bidang yang memiliki nilai kesenjangan negatif, yaitu penguasaan/pemahaman tentang sistem produksi dalam pekerjaan;

pengetahuan tentang jenis produk yang diproduksi di pabrik dalam pekerjaan;

pemahaman tentang sistem pemberian identitas produk di pabrik sesuai dengan instruksi kerja (IK) dibutuhkan dalam pekerjaan; pemahaman tentang prinsip pelaksanaan segel kendaraan muat dibutuhkan dalam pekerjaan; pemahaman tentang perawatan peralatan produksi dibutuhkan dalam pekerjaan; kemampuan

cara mengoperasikan mesin produksi dibutuhkan dalam pekerjaan. Kompetensi bidang yang memiliki nilai kesenjangan negatif paling besar yaitu pemahaman tentang prinsip pelaksanaan segel kendaraan muat dibutuhkan dalam pekerjaan dengan nilai kesenjangan kepentingan sebesar -0.81.

7. Tingkat Penguasaan

Pada tahap ini, penilaian yang dilakukan adalah karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak memberikan nilai terhadap kompetensi yang dikuasai, sejauh mana karyawan menguasai kompetensi yang ditanyakan. Kompetensi yang dinilai yaitu kompetensi inti yang termasuk ke dalam kategori Berorientasi pada Hasil (Result Orientation), Mengedepankan Kerja Tim (Team Focus) dan Berwawasan Luas (Global View) yang terinci menjadi 21 kompetensi inti, selain itu termasuk juga 8 kompetensi bidang yang diperlukan karyawan Departemen Produksi Pakan Ternak. Penilaian menggunakan lima skala likert, yaitu dengan angka 1 – 5 yakni dimulai dari tidak menguasai, kurang menguasai, cukup menguasai, menguasai dan sangat menguasai. Nilai rata-rata penguasaan dan kesenjangan penguasaan untuk masing-masing kompetensi dapat dilihat pada Tabel 12, 13, 14, dan 15. Berikut merupakan hasil penilaian serta kesenjanan penguasaan kompetensi inti dan bidang oleh karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak.

a. Kompetensi Inti

Nilai rata-rata penguasaan dan kesenjangan penguasaan kompetensi inti oleh karyawan tetap dapat dilihat pada Tabel 12 dan 13. Berdasarkan data pada tabel 19. dapat dilihat bahwa terdapat 8 (delapan) kompetensit inti yang memiliki nilai

rata-rata penguasaan ≥ 4. Menurut Palan (2007:86) dalam Fuad dan Ahmad (2009:111), kompetensi yang berada pada level tingkat 4 (empat) adalah tingkat profesional. Seorang individu yang telah menguasai kompetensi pada tingkat ini dapat dikatakan telah berpengalaman, dapat melakukan dan memenuhi pekerjaannya secara konsisten. Sedangkan 13 (tiga belas) kompetensi lainnya berada hanya berada pada level 3.

Tabel 12. Tingkat Penguasaan Kompetensi Inti oleh Karyawan Tetap

Kompetensi Dasar Npi Rank

Kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 4.28 1

Kemampuan untuk mencapai target. 4.22 2

Kemampuan menghormati rekan kerja. 4.16 3

Kemampuan bekerja dengan semangat yang tinggi, efektif, dan pasti. 4.06 4

Kemampuan memimpin tim untuk mencapai target. 4.06 5

Kemampuan mengantisipasi, mengidentifikasi dan mengatasi masalah. 4.00 6 Kemampuan berbagi serta menghargai kontribusi kerja. 4.00 7 Tidak membatasi diri pada pengetahuan dan keterampilan pada bidang kerja saja

tetapi bersikap terbuka untuk bidang – bidang lainnya bahkan di luar ruang lingkup jenis industri.

4.00 8 Kemampuan menunjukkan jiwa kepemimpinan dengan mengelola dan memandu

kerja tim. 3.97 9

Kemampuan untuk mencapai target melebihi yang diinginkan. 3.88 10

Kemampuan berpikir kreatif. 3.88 11

Mempunyai sifat ingin belajar, selalu berusaha menambah pengetahuan dan ilmu

baru. 3.88 12

Kemampuan menyelesaikan penugasan dalam kelompok secara efektif. 3.84 13 Kemampuan melakukan perubahan yang dibutuhkan sehingga tujuan tim tetap

dapat tercapai. 3.81 14

Kemampuan mengantisipasi tantangan 3.75 15

Kemampuan menyampaikan pendapat dengan baik mengenai anggota maupun

tim, tentang perbaikan atau pengembangan. 3.75 16

Kemampuan memanfaatkan kesempatan. 3.72 17

Kemampuan mengenali dan menyelesaikan masalah di luar ruang lingkupnya dan

berpikiran ke depan. 3.72 18

Kemampuan berpikir secara inovatif. 3.69 19

Kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan dan tidak anti perubahan. 3.63 20 Kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro 3.56 21 Sumber: Data Primer diolah (2018)

Menurut Palan (2007:86) dalam Fuad dan Ahmad (2009:110), individu yang berada pada penguasaan kompetensi pada tingkat tiga adalah seseorang yang telah

sesuai dengan standar namun masih memerlukan supervisi. Kompetensi inti yang memiliki nilai rata-rata penguasaan paling tinggi adalah kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu dengan nilai rata-rat apenguasaan sebesar 4.28. Hal tersebut sesuai dengan Spencer & Spencer (1993:344), yaitu kemampuan bekerja sama merupakan salah satu kompetensi yang penting untuk dikuasai oleh karyawan, karena apabila karyawan mampu untuk bekerja sama, karyawan dapat bekerja secara kooperatif dengan berbagai rekan kerja; bersikap baik satu sama lain; saling pengertian antar pribadi dan berkomitmen terhadap organisasi. Menurut observasi lapang, kemampuan bekerja sama perlu dikuasai oleh karyawan karena lingkungan Departemen Produksi Pakan Ternak mengharuskan karyawan bekerja secara tim. Semua unit kerja harus dapat bekerja bersama-sama dikarenakan aktivitas yang terjadi pada Departemen Produksi Pakan Ternak memerlukan koordinasi yang baik dari semua unit kerja.

Sedangkan kompetensi inti yang memiliki tingkat penguasaan paling rendah adalah kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro, yaitu dengan nilai rata-rata penguasaan sebesar 3.57. Menurut Wibowo (2007: 276), kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro termasuk ke dalam kompetensi yang perlu untuk dikuasai oleh karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan kepedulian karyawan tetap terhadap kemampuan melihat permasalahan secara mikro maupun makro.

Setelah diketahui nilai rata-rata penguasaan, selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk melihat nilai kesenjangan penguasaan antara penilaian karyawan dengan harapan manajer seperti pada Tabel 13.

Tabel 13. Kesenjangan Penguasaan Kompetensi Inti Karyawan Tetap

Sumber: Data Primer diolah (2018)

Berdasarkan data pada Tabel 13. dapat dilihat bahwa 21 kompetensi yang ditanyakan, terdapat 5 (lima) kompetensi inti yang memiliki kesenjangan penguasaan positif yaitu kemampuan untuk mencapai target; kemampuan bekerja

Kategori Kompetensi Npi Harapan Gap

Berorientasi pada Hasil

(Result Orientation)

Kemampuan untuk mencapai target. 4.22 4 0.22 Kemampuan untuk mencapai target melebihi

yang diinginkan. 3.88 4 -0.13

Kemampuan bekerja dengan semangat yang

tinggi, efektif, dan pasti. 4.06 4 0.06

Kemampuan mengantisipasi, mengidentifikasi

dan mengatasi masalah. 4.00 4 0.00

Kemampuan memanfaatkan kesempatan. 3.72 4 -0.28

Kemampuan berpikir kreatif. 3.88 4 -0.13

Mengedepankan Kerja Tim (Team Focus)

Kemampuan memimpin tim untuk mencapai

target. 4.06 5 -0.94

Kemampuan menyelesaikan penugasan dalam

kelompok secara efektif. 3.84 4 -0.16

Kemampuan bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama. 4.28 5 -0.72

Kemampuan menghormati rekan kerja. 4.16 5 -0.84 Kemampuan berbagi serta menghargai

kontribusi kerja. 4.00 4 0.00

Kemampuan menunjukkan jiwa kepemimpinan

dengan mengelola dan memandu kerja tim. 3.97 4 -0.03 Kemampuan mengantisipasi tantangan 3.75 4 -0.25 Kemampuan melakukan perubahan yang

dibutuhkan sehingga tujuan tim tetap dapat tercapai.

3.81 4 -0.19

Kemampuan menyampaikan pendapat dengan baik mengenai anggota maupun tim, tentang

Kemampuan mengenali dan menyelesaikan masalah di luar ruang lingkupnya dan berpikiran ke depan.

3.72 4 -0.28

Mempunyai sifat ingin belajar, selalu berusaha

menambah pengetahuan dan ilmu baru. 3.88 4 -0.13 Kemampuan berpikir secara inovatif. 3.69 4 -0.31 Kemampuan menyesuaikan diri dengan

perubahan dan tidak anti perubahan. 3.63 4 -0.38 Kemampuan melihat permasalahan secara

mikro maupun makro 3.56 4 -0.44

Tidak membatasi diri pada pengetahuan dan keterampilan pada bidang kerja saja tetapi bersikap terbuka untuk bidang – bidang lainnya bahkan di luar ruang lingkup jenis industri

4.00 4 0.00

dengan semangat yang tinggi, efektif, dan pasti; kemampuan mengantisipasi, mengidentifikasi dan mengatasi masalah; kemampuan berbagi serta menghargai kontribusi kerja; dan tidak membatasi diri pada pengetahuan dan keterampilan pada bidang kerja saja tetapi bersikap terbuka untuk bidang – bidang lainnya bahkan di luar ruang. Nilai kesenjangan positif menunjukkan bahwa karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak mampu menguasai kompetensi sesuai atau melebihi harapan perusahaan yang diwakili oleh manajer. Nilai kesenjangan penguasaan positif yang terbesar adalah kemampuan mencapai target dengan nilai 0,22.

Sedangkan 16 (enam Belas) kompetensi inti lainnya memiliki nilai kesenjangan negatif. Nilai kesenjangan penguasaan negatif menunjukkan bahwa karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak belum menguasai kompetensi sesuai dengan harapan perusahaan. Kompetensi tersebut memiliki nilai rata-rata penguasaan yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai yang diberikan oleh manajer. Nilai kesenjangan penguasaan negatif yang terbesar adalah Kemampuan memimpin tim untuk mencapai target dengan nilai kesenjangan penguasaan sebesar -0.94.

b. Kompetensi Bidang

Nilai rata-rata penguasaan dan dan kesenjangan penguasaan kompetensi bidang oleh karyawan tetap dapat dilihat pada Tabel 14 dan 15.Berdasarkan data pada Tabel 14. dapat dilihat bahwa tedapat 4 (empat) kompetensi bidang yang memiliki nilai rata-rata penguasaan ≥ 4,00. Menurut Palan (2007:86) dalam Fuad dan Ahmad (2009:111), kompetensi yang berada pada level 4 (empat) adalah

tingkat profesional. Seorang individu yang telah menguasai kompetensi pada tingkat ini dapat dikatakan telah berpengalaman, dapat melakukan dan memenuhi pekerjaannya secara konsisten tanpa supervisi apapun. Kompetensi bidang yang memiliki nilai rata-rata penguasaan paling tinggi adalah mengoperasikan mesin produksi yaitu dengan nilai rata-rata penguasaan sebesar 4,31. Menurut kondisi lapang, sistem produksi pakan terinak hamper keseluruhan menggunakan mesin produksi. Sehingga karyawan menguasainya dengan baik.

Sedangkan 4 (empat) kompetensi bidang lainnya memiliki nilai rata-rata penguasaan <4,00 yaitu antara 3,00 – 3,99. Menurut Palan (2007:86) dalam Fuad dan Ahmad (2009:110), individu yang berada pada penguasaan kompetensi pada tingkat tiga adalah seseorang yang telah mempunyai pengalaman kerja dan ia sudah mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar namun masih memerlukan supervisi. Kompetensi bidang yang memiliki nilai rata-rata penguasaan paling kecil dibandingan dengan kompetensi bidang lainnya adalah penguasaan pengetahuan tentang prinsip pelaksanaan segel kendaraan dengan nilai rata-rata sebesar 3.22.

Tabel 14. Tingkat Penguasaan Kompetensi Bidang oleh Karyawan Tetap

Kompetensi Bidang Npi Rank

Penguasaan/pemahaman tentang sistem produksi dalam pekerjaan saat ini. 4.31 1 Pengetahuan tentang jenis produk yang diproduksi di pabrik dalam pekerjaan saat ini. 4.16 2 Pemahaman tentang sistem pemberian identitas produk di pabrik sesuai dengan instruksi

kerja (IK) dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini. 4.06 3

Pemahaman tentang prinsip pelaksanaan segel kendaraan muat dibutuhkan dalam pekerjaan

saat ini. 4.03 4

Pemahaman tentang perawatan peralatan produksi dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini. 3.88 5 Kemampuan menangani permasalahan produksi dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini. 3.81 6 Kemampuan menguasai ilmu komputer dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini. 3.63 7 Kemampuan cara mengoperasikan mesin produksi dibutuhkan dalam pekerjaan saat ini. 3.22 8 Sumber: Data Primer diolah (2018)

Setelah diketahui nilai rata-rata tingkat penguasaan dari 8 (delapan) kompetensi bidang, selanjutnya adalah melihat nilai kesenjangan delapan kompetensi bidang tersebut, yaitu dengan menghitung selisih antara nilai rata-rata penguasaan karyawan tetap dengan nilai penguasaan yang diberikan oleh perusahaan dengan perwakilan manajer. Nilai kesenjangan penguasaan kompetensi bidang karyawan tetap dapat dilihat pada Tabel 22.

Berdasarkan data pada Tabel 15. dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) kompentsi yang memiliki nilai kesenjangan penguasaan positif yaitu penguasaan/pemahaman tentang sistem produksi; dan penting kemampuan cara mengoperasikan mesin produksi. Nilai kesenjangan penguasaan positif menunjukkan bahwa karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak mampumenguasai kompetensi sesuai melebihi harapan manajer. Kompetensi tersebut memiliki nilai rata-rata penguasaan yang lebih besar dibandingkan

Berdasarkan data pada Tabel 15. dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) kompentsi yang memiliki nilai kesenjangan penguasaan positif yaitu penguasaan/pemahaman tentang sistem produksi; dan penting kemampuan cara mengoperasikan mesin produksi. Nilai kesenjangan penguasaan positif menunjukkan bahwa karyawan tetap Departemen Produksi Pakan Ternak mampumenguasai kompetensi sesuai melebihi harapan manajer. Kompetensi tersebut memiliki nilai rata-rata penguasaan yang lebih besar dibandingkan

Dokumen terkait