• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

A. Kesiapan Dusun IV Alue Tengku Muda Menuju Pembentukan

Suatu desa dapat dibentuk/dimekarkan menjadi desa otonom baru harus melalui berbagai persyaratan. Hal ini agar desa yang terbentuk maupun desa induknya masing- masing dapat berkembang, sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Oleh karena itu rencana pembentukan Dusun IV Alue Tengku Muda menjadi Desa Alue Tengku Muda harus memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan.

Pada tempat penelitian ini berlangsung, yakni Dusun IV Alue Tengku Muda Desa Alue Sungai Pinang Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya dapat dilakukan penilaian terhadap beberapa aspek yang merupakan sorotan bagi pelaksanaan pembentukan desa. Adapun aspek-aspek tersebut bersandar pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 sebagaimana telah disebutkan di atas, yakni:.

f. Jumlah penduduk, yakni 1000 jiwa atau 200 KK untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi;

g. Luas wilayah dapat dijangkau dalam meningkatkan pelayanan dan pembinaan masyarakat;

i. Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dan kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat;

j. Potensi desa yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia; k. Batas desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa yang ditetapkan dengan

peraturan daerah; dan

l. Sarana dan prasarana yaitu tersedianya potensi infrastruktur pemerintahan desa dan perhubungan.

Aspek-aspek tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a. Jumlah Penduduk

Penilaian syarat jumlah penduduk merupakan persyaratan awal yang sangat dibutuhkan, meliputi adanya jumlah jiwa yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pemendagri Nomor 28 Tahun 2006, yakni untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi harus mencapai 1000 jiwa atau 200 KK. Berdasarkan sensus terbaru tahun 2008, jumlah penduduk di Dusun IV Alue Tengku Muda adalah 337 jiwa yang terdiri dari laki-laki 181 jiwa dan perempuan 156 jiwa atau 83 kepala keluarga. Namun, kenyataan di lapangan penulis dapatkan bahwa panitia pembentukan desa berusaha memasukkan sebahagian wilayah Dusun V Gunong Tengku yaitu Simpang Barat untuk dapat memenuhi syarat jumlah penduduk. Akan tetapi berdasarkan data yang penulis peroleh di lapangan, walaupu digabung dengan wilayah Simpang Barat, maka syarat jumlah penduduk juga belum terpenuhi karena jumlah penduduk yang ada di wilayah Simpang Barat hanya berjumlah 150 jiwa. Berdasarkan data fakta ini menunjukkan bahwa aspek jumlah penduduk Dusun IV

Alue Tengku Muda belum memenuhi syarat 1000 jiwa atau 200 KK untuk dapat menjadi desa.

b. Luas Wilayah Dapat Dijangkau

Luas wilayah dapat dijangkau dalam meningkatkan pelayanan dan pembinaan masyarakat. Dusun IV Alue Tengku Muda memiliki wilayah yang mudah dijangkau dalam peningkatan pelayanan dan pembinaan masyarakat sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 28 Tahun 2006. Letak Dusun IV Alue Tengku Muda dilalui oleh Jalan Negara yang menghubungkan Blangpidie – Nagan Raya. Di samping itu dusun tersebut juga memiliki dua jalan, yang pertama jalan menuju Perkebunan Rakyat (Jalan Tengku Muda) dan jalan yang menuju areal persawahan (Jalan Kota Malaka). Perumahan penduduk didirikan mengikuti jalan Negara Blangpidie – Nagan Raya dan 2 jalan yang ada di dusun tersebut.

Dengan adanya tiga buah jalan yang di dusun tersebut, dan satu buah jalan negara yang menghubungkan antara wilayah Dusun IV Alue Tengku Muda dengan seluruh wilayah yang ada di Desa Alue Sungai Pinang dan desa-desa yang lain yang ada di Kecamatan Jeumpa, maka akan sangat memungkinkan proses pembangunan dan pembinaan desa yang akan dibentuk dapat berjalan dengan baik dan lancar.

c. Wilayah Kerja

Wilayah kerja yang dimaksudkan adalah wilayah kerja yang memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar dusun. Secara gambaran wilayah, Dusun IV Alue Tengku Muda memiliki wilayah yang sudah memiliki jaringan komunikasi yang baik. Dari pengamatan penulis di lokasi penelitian menggambarkan arus komunikasi dan informasi sudah secara keseluruhan

menjangkau Wilayah Dusun IV Alue Tengku Muda. Hal tersebut juga dapat dibuktikan dengan tersedianya jaringan komunikasi seluler (HP) di setiap wilayah di dalam dusun tersebut. Oleh sebab itu memungkinkan mudahnya kerja-kerja pembangunan desa di wilayah tersebut. Terbukanya akses jaringan jalan yang ada di dusun tersebut juga akan memudahkan setiap kegiatan pembangunan yang akan dilakukan di Dusun IV Alue Tengku Muda.

d. Sosial Budaya

Sosial budaya yang dimaksud adalah kondisi yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dan kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat. Dusun IV Alue Tengku Muda memiliki sosial budaya yang tidak begitu beragam. Sosial budaya yang terbentuk sangat bergantung pada pola kekeluargaan yang begitu erat di antara masyarakat Dusun IV Alue Tengku Muda. Masyarakat Dusun IV Alue Tengku Muda memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat, karena masyarakat yang menetap di sana adalah keluarga yang turun temurun yang semakin lama berkembang hingga terbentuk menjadi sebuah dusun. Ketidakragaman juga ditunjukkan dari agama yang dianut oleh masyarakat Dusun IV Alue Tengku Muda, yakni 100% beragama Islam. Kondisi sosial budaya ini juga ditunjukkan dengan adanya sarana ibadah yaitu 1 buah bangunan mesjid dan 1 buah dayah, serta juga tersedia sarana olah raga yaitu lapangan voli.

Data fakta di atas menunjukkan bahwa dengan potensi sosial budaya yang ada, maka konflik-konflik sosial yang dikhawatirkan terjadi di dusun tersebut (calon desa) sangat kecil dan suasana yang kondusif, aman, dan maju akan sangat

berpeluang dapat diwujudkan di wilayah calon desa tersebut dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

e. Potensi Desa

Potensi desa yang dimaksud adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk potensi alam, Dusun IV Alue Tengku Muda memiliki tambang batu besi, areal persawahan dan perkebunan yang berada di lereng gunung. Secara umum mata pencaharian penduduk adalah dengan bertani ke sawah dan menanam tanaman pala dan tanaman coklat (kakao) dan ada juga yang menjadi kuli bangunan. Areal persawahan yang dimiliki oleh Dusun IV Alue Tengku Muda ini relatif luas dan memiliki sarana pengairan (irigasi) untuk bertani yang tidak bergantung pada musim hujan.

Berdasarkan data yang berhasil penulis kumpulkan di lapangan terlihat bahwa tingkat pendidikan masyarakat Dusun IV Alue Tengku Muda adalah sebagai berikut: Tidak tamat SD/tamat Sekolah Rakyatk/tamat SD berjumlah 70 %; tamat SMP 20%; tamat SMA 10 %. Jumlah yang melanjutkan kuliah sekarang ada 2 orang, berprofesi sebagai PNS 2 orang, dan anggota Satpol PP 1 orang.

Berdasarkan data fakta di atas menggambarkan bahwa aspek potensi desa yang dinilai dari sumber daya alam yang tersedia sudah memungkinkan untuk menjadi sebuah desa, sedangkan potensi desa yang dilihat dari sumber daya manusia, maka Dusun IV Alue Tengku Muda belum sepenuhnya siap untuk dapat dijadikan desa karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengecap dunia pendidikan. Hal ini akan berdampak pada ketidakmampuan dari masyarakat desa melalui pemerintah desa yang akan dibentuk untuk mengelola berbagai potensi

sumber daya alam yang tersedia di desa tersebut secara maksimal dan ketidakmampuan dalam mengelola berbagai sumber pendapatan desa dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa yang akan terbentuk.

f. Batas Desa

Berdasarkan peta calon desa yang diperoleh dari panitia pemekaran desa, maka batas-batas desa yang direncanakan adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Perkebunan Rakyat; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Iku Lheung; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kuta Jeumpa; dan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Alue Rambut.

Khusus untuk batas sebelah Timur, panitia pembentukan memasukkan sebagian wilayah Dusun V Simpang Barat sebagai wilayah cikal bakal Desa Alue Tengku Muda. Berdasarkan data fakta di atas ternyata batas calon desa masih belum memperoleh kejelasan status. Hal tersebut telah menimbulkan rintangan yang cukup berat bagi rencana pembentukan/pemekaran desa tersebut. Karena penggabungan itu bertujuan untuk memenuhi syarat jumlah 1000 jiwa atau 200 KK.

g. Sarana Dan Prasarana Desa

Sarana dan prasarana yaitu tersedianya potensi infrastruktur pemerintahan desa dan perhubungan. Berdasarkan data yang diperoleh penulis selama penelitian menunjukkan Dusun IV Alue Tengku Muda tidak belum infrastruktur pemerintahan (lihat profil Dusun IV di Bab III). Infrastruktur pemerintahan yang dimaksud antara lain balai dusun, Puskesmas / Puskesmas Pembantu (Pustu) dan sekolah dasar. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa panitia pembentukan Desa Alue

Tengku Muda berupaya menggabungkan sebagian wilayah Dusun V Gunong Tengku yaitu Simpang Barat yang memiliki sarana seperti Puskemas dan sekolah dasar untuk dapat menjadi bagian dari calon desa yang akan dibentuk. Jika hal ini bisa diwujudkan, maka setidaknya calon desa Alue Tengku Muda akan memiliki fasiltas pemerintahan yang memungkinkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat.

Berdasarkan gambarkan fakta di atas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pemerintahan yang di Dusun IV Alue Tengku Muda belum memenuhi syarat sebagaimana tertuang dalam Permendagri No. 28 Tahun 2006.

Dokumen terkait