• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:

1. Status oral higiene pada penderita asma dengan rata-rata skor oral higiene 1,68 ± 0,67 termasuk kategori sedang dibandingkan dengan bukan penderita asma lebih rendah yaitu 1,02 ± 0,48 dan termasuk kategori baik.

2. Skor DMFT rata-rata penderita asma adalah lebih tinggi, yaitu 5,13 ± 1,99 dibandingkan bukan penderita asma, yaitu 3,67 ± 1,95. Baik pada penderita maupun bukan penderita asma, terlihat decay (D) rata-rata lebih tinggi dibandingkan missing

indicated (Mi), missing extracted (Me) dan filling (F) rata-rata.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor oral higiene pada penderita dan bukan penderita asma (p=0,0001). Hal ini menunjukkan status oral higiene penderita asma lebih buruk dibandingkan bukan penderita asma.

4. Ada perbedaan yang signifikan antara skor DMFT rata-rata kelompok penderita dan bukan penderita asma (p=0,008). Hal ini menunjukkan pengalaman karies pada penderita asma lebih tinggi dibandingkan bukan penderita asma.

6.2 Saran

1. Diharapkan dokter/konsultan medis peka terhadap kesehatan gigi dan mulut penderita asma dengan merujuk mereka yang mempunyai kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik ke Poli Gigi dan Mulut.

2. Melihat tingginya decay rata-rata, maka penderita dan bukan penderita asma perlu dianjurkan untuk melakukan penambalan ke dokter gigi. Gigi yang telah mengalami kerusakan parah (missing indicated) sebaiknya dilakukan pencabutan. Demikian juga dengan gigi yang telah dicabut (missing extracted), sebaiknya dilakukan pemasangan gigi tiruan.

3. Diharapkan penderita asma dapat menjaga dan melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan sikat gigi secara teratur dan sebaiknya berkumur setelah menggunakan obat asma bentuk inhaler untuk memperbaiki oral higiene agar kesehatan rongga mulut lebih baik.

4. Diharapkan penderita asma memeriksa kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi minimal 3 bulan sekali dan untuk bukan penderita asma 6 bulan sekali.

DAFTAR PUSTAKA

1. Asthma and Allergy Foundation of America. Asthma facts and figure landover 2010. http://www.aafa.org/display.cfm?id=9&sub=42#_ftn4 (Oktober 1. 2013). 2. Thomas MS, Parolia A, Kundabal M, Vikram M. Asthma and oral health: a

review. J Aus Dent Assoc 2010; 55: 128-33.

3. American Lung Association. Epidemiology and statistics unit research and health education division. Trends in asthma morbidity and mortality, 2012: 1-2, 22. 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2013. http://

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20201 3.pdf (Oktober 2. 2013).

5. Alavaikko S. Jaakkola MS. Tjäderhane L. Asthma and caries: a systematic review and meta-analysis. Am J Epidemiol 2012: 1-11.

6. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat: pencegahan dan pemeliharaan. Medan: USU Press, 2012: 4-10, 28-32.

7. Stensson M, Wendt LK, Koch G, Oldaeus G. Oral health in young adults with long-term, controlled asthma. Acta Odontologica Scandinavica 2011; 69 (3): 158-64.

8. National Heart, Lung, and Blood Institute Department of Health and Human Resources. Expert panel report 3: guidelines for the diagnosis and management of asthma, 2007: 11-27, 213-9.

9. Eder W, Ege MJ, Mutius E. The asthma epidemic. N Engl J Med 2006; 355 (21): 2226-35.

10.Carlsen KH, Sterk PJ. Infection: friend or foe to the development of asthma. Eur Respir J 2001; 18: 744-7.

11.Sly PD, Kusel M, Holt PG. Do early-life viral infections cause asthma. J Allergy Clin Immunol 2010; 125: 1202-5.

12.World Health Organization. Genetics and asthma. http://www.who.int/genomics/ about/Asthma.pdf (Oktober 10. 2013).

13.Barnes PJ, Chung KF, Page CP. Inflammatory mediators of asthma: an update. J Pharmrev ASPET 1995; 50 (4): 520-4, 548-50.

14.Barnes PJ. Pathophysiology of asthma. Br J Clin Pharmacol 1996; 42: 3-10. 15.Welsh DA, Thomas DA. Obstructive lung disease. In: Ali J, Summer W, Levitzky

M. eds. Pulmonary pathophysiology, 2nd ed., Louisiana: Lange/McGraw-Hill Co 2005: 85-8.

16.Morris MJ. Asthma. http://emedicine.medscape.com/article/296301-overview#aw 2aab6b2b2 (Oktober 10. 2013).

17.Supriyatno B. Terapi kombinasi pada serangan asma akut anak. Maj Kedokt Indon 2010; 60 (5): 232-6.

18.Bourdin A, Gras D, Vachier I, Chanez P. Upper airway 1: allergic rhinitis and asthma: united disease through epithelial cells. Thorax 2009; 64: 999-1004. 19.Anonymous. Asthma medications. Asthma Society of Canada 2007: 6-11.

20.Meiyanti, Mulia JI. Perkembangan patogenesis dan pengobatan asma bronkial. J Kedokter Trisakti 2000; 19 (3): 125-32.

21.Anonymous. Bronchodilators and asthma. http://www.webmd.com/asthma/guide /asthma_inhalers_bronchodilators (Oktober 15. 2013).

22.Alsagaff H, Mukty HA. Asma bronkial. In: Dasar-dasar ilmu penyakit paru. 7 th ed., Unair Press, 2010: 263-70.

23.Baigelman W, Chodosh S. Bronchodilator action of the anticholinergic drug, ipratropium bromide (Sch 1000), as an aerosol in chronis bronchitis and asthma. http://journal.publications.chestnet.org/ (September 27. 2013).

24.Anonymous. Xanthines: clinical indications for use of xanthines. http://web. carteret.edu/keoughp/LFreshwater/PHARM/NOTES/Xanthines.htm (Oktober 15. 2013).

25.Anonymous. Intal Inhaler: cromolyn sodium inhalation. http://www.rxlist.com/ intal-drug/patient-images-side-effects.htm (Oktober 15. 2013).

26.Daliemunthe SH. Periodonsia. 2nd ed., Medan: Bagian Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, 2008: 107-9, 118, 119.

27.Shashikiran N, Reddy VVS, Krishnam RP. Effect of antiasthmatic medication on dental disease: dental caries and periodontal disease. J Indian Soc Pedod Prev Dent 2007: 65-8.

28.Natamiharja L. Indeks-indeks untuk penyakit gigi (Bahan Ajar). Medan: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, 2001: 3, 17-20.

29.Ilmu Kedokteran Gigi Anak (Bahan Kuliah). Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, 2011: 80, 117-20.

30.Turnar MD, Ship JA. Dry mouth and its effects on the oral health of elderly people. J American Dental Assoc 2007; 138 (2): 15S-20S.

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUESIONER PERBEDAAN STATUS ORAL HIGIENE DAN PENGALAMAN KARIES PADA PENDERITA DAN BUKAN PENDERITA ASMA USIA 20-30

TAHUN DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

____________________________________________________________________ Data responden (Kasus)

A. Nama : ……….. B. Umur : ……… tahun

C. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 1. Apakah Anda menderita penyakit sistemik lain (leukemia, 1. anemia, jantung koroner, aterosklerosis, Diabetes Melitus)

selain asma? A. Ya B. Tidak

*Bila pertanyaan No.1 dijawab ya, wawancara dihentikan. 2. Apakah Anda ada mengunjungi ke dokter gigi untuk 2. membersihkan karang gigi (scalling) dalam 6 bulan terakhir?

A. Ya B. Tidak

*Bila pertanyaan No.2 dijawab ya, wawancara dihentikan. 3. Apakah Anda memiliki kebiasaan merokok? 3.

A. Ya B. Tidak

*Bila pertanyaan No.3 dijawab ya, wawancara dihentikan.

No: Tanggal:

4. Sudah berapa lama Anda menderita penyakit asma? 4. A. > 4 tahun

B. < 4 tahun

5. Derajat asma responden berdasarkan gambaran klinis: 5. A. Ringan (Asma intermiten dan asma persisten ringan)

- mengalami gejala asma (sesak nafas, batuk kering, mengi) lebih dari 1 kali/minggu, tetapi kurang dari 1 kali/hari - Gejala malam bisanya berlaku lebih dari 2 kali dalam sebulan.

- Serangan asma dapat mengganggu aktivitas dan tidur. B. Sedang (Asma persisten sedang)

- Mengalami gejala asma (sesak nafas, batuk kering, mengi) setiap hari, tetapi hanya 1 kali/hari

- Gejala malam bisanya berlaku lebih dari 1 kali dalam seminggu.

- Serangan asma dapat mengganggu aktivitas dan tidur sehingga pasien membutuhkan bronkodilator setiap hari. C. Berat (Asma persisten berat)

- Mengalami gejala asma (sesak nafas, batuk kering, mengi) secara terus menerus yaitu lebih dari 1 kali/hari

- Sering menunjukkan gejala malam - Aktivitas fizik pasien adalah terbatas

6. Pengobatan apakah yang Anda peroleh dari dokter/konsultan 6. medis Anda?

A. Obat inhaler/semprot B. Obat tablet/sirup C. Kedua-duanya

7. Apakah jenis obat asma yang Anda gunakan? 7. Obat inhaler/semprot:

A. Salbutamol (reliever - agonis beta-2) B. Terbutalin (reliever - agonis beta-2) C. Fenoterol (reliever - agonis beta-2) D. Prokaterol (reliever - agonis beta-2) E. Isoprenalin (reliever - agonis beta-2)

F. Ipratropium bromid (reliever– antikolinergik) G. Fluticason (controller– antihistamin)

Obat tablet/sirup

H. Montelukast tab (controller - antihistamin) I. Sirup Salbutamol (reliever - agonis beta-2)

J. Bukan salah satu di atas, sebutkan ………...

8. Seberapa sering Anda menggunakan obat semprot untuk 8. melegakan pernafasan?

A. 3 kali atau lebih sehari B. 1-2 kali sehari

C. 2-3 kali seminggu

D. 1 kali seminggu atau kurang

9. Seberapa sering Anda menggunakan obat tablet/sirup untuk 9. melegakan pernafasan?

A. 3 kali atau lebih sehari B. 1-2 kali sehari

C. 2-3 kali seminggu

PEMERIKSAAN KONDISI ORAL HIGIENE

Pemeriksaan Indeks Debris

16 11 26 46 31 36 Skor Kriteria 0 1 2 3

Tidak dijumpai debris atau stein

Debris menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi

Debris lunak meliputi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi Debris lunak meliputi lebih dari 2/3 permukaan gigi

Jumlah skor

Indeks Debris (DI) = = = 3. Jumlah gigi yang diperiksa

Pemeriksaan Indeks Kalkulus 16 11 26 46 31 36 Skor Kriteria 0 1 2 3

Tidak dijumpai kalkulus

Adanya kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3 tetapi belum melewati 2/3 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi atau kedua-duanya

Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi atau kalkulus subgingiva mengeliling servikal gigi atau kedua-duanya

Jumlah skor

Indeks Kalkulus (CI) = = = 4. Jumlah gigi yang diperiksa

OHIS = DI + CI

PEMERIKSAAN PENGALAMAN KARIES Indeks DMFT

D = M = F = DMFT = 6.

Kriteria:

D = Gigi dengan karies yang belum ditambal.

Mi = Gigi dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan harus dicabut. M/e = Gigi dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan sudah dicabut. F = Gigi dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna.

0 = Gigi tidak ada kelainan/sehat. -- = Gigi yang belum tumbuh. X = Gigi yang tidak tumbuh.

7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUESIONER PERBEDAAN STATUS ORAL HIGIENE DAN PENGALAMAN KARIES PADA PENDERITA DAN BUKAN PENDERITA ASMA USIA 20-30

TAHUN DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

____________________________________________________________________ Data responden (Kontrol)

A. Nama : ……….. B. Umur : ……… tahun

C. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

1. Apakah Anda menderita penyakit sistemik (asma, leukemia, 1. anemia, jantung koroner, aterosklerosis, Diabetes Melitus)?

A. Ya B. Tidak

*Bila pertanyaan No.1 dijawab ya, wawancara dihentikan. 2. Apakah Anda ada mengunjungi ke dokter gigi untuk 2. membersihkan karang gigi (scalling) dalam 6 bulan terakhir?

A. Ya B. Tidak

*Bila pertanyaan No.2 dijawab ya, wawancara dihentikan. 3. Apakah Anda memiliki kebiasaan merokok? 3.

A. Ya B. Tidak

*Bila pertanyaan No.3 dijawab ya, wawancara dihentikan. No: Tanggal:

PEMERIKSAAN KONDISI ORAL HIGIENE Pemeriksaan Indeks Debris

16 11 26 46 31 36 Skor Kriteria 0 1 2 3

Tidak dijumpai debris atau stein

Debris menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi

Debris lunak meliputi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi Debris lunak meliputi lebih dari 2/3 permukaan gigi

Jumlah skor

Indeks Debris (DI) = = = 3. Jumlah gigi yang diperiksa

Pemeriksaan Indeks Kalkulus 16 11 26 46 31 36 Skor Kriteria 0 1 2 3

Tidak dijumpai kalkulus

Adanya kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3 tetapi belum melewati 2/3 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi atau kedua-duanya

Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi atau kalkulus subgingiva mengeliling servikal gigi atau kedua-duanya

Jumlah skor

Indeks Kalkulus (CI) = = = 4. Jumlah gigi yang diperiksa

OHIS = DI + CI

PEMERIKSAAN PENGALAMAN KARIES Indeks DMFT

D = M = F = DMFT = 6.

Kriteria:

D = Gigi dengan karies yang belum ditambal.

Mi = Gigi dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan harus dicabut. M/e = Gigi dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan sudah dicabut. F = Gigi dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna.

0 = Gigi tidak ada kelainan/sehat. -- = Gigi yang belum tumbuh. X = Gigi yang tidak tumbuh.

7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

Dokumen terkait