• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan Analisis Dua Informan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Kesimpulan Analisis Dua Informan

Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada dua jenis permasalahan dalam penelitian ini, yaitu permasalahan internal dan eksternal. Pada permasalahan yang sifatnya internal, setiap informan mengalami konflik dengan diri sendiri atau konflik internal, tuntutan sebagai ibu rumah tangga, dan hambatan atau tekanan fisik. Adapun temuan unik yang termasuk permasalahan internal, yaitu pada informan kedua yang mengalami tekanan akan aktivitas seksual. Hal ini dikarenakan informan kedua menikah dengan pasangan non seksualnya.

Ketika menghadapi permasalahan internal, semua informan terdorong untuk mengelola permasalahan mereka dengan cara yang sama maupun berbeda. Semua informan membuat perencanaan atau mengatur waktu, mencari bantuan orang lain, dan menerima keadaan mereka untuk mengelola masalah yang sama, yaitu saat berkonflik dengan diri sendiri (internal), menghadapi tuntutan sebagai ibu rumah tangga, dan mengelola tekanan fisik.

Pada informan dua, pengelolaan terhadap masalah internal yang terkait tekanan akan aktivitas seksual dikelola dengan menanamkan pikiran yang positif. Informan kedua juga merasa mendapat dukungan dari suaminya. Selain itu, informan dua berusaha mengatasi konflik diri sendiri dengan bertindak sebagai seorang ibu. Informan kedua yang mengalami tekanan fisik berusaha untuk mengelolanya dengan cara berdoa kepada Tuhan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat permasalahan eksternal yang sama sekaligus berbeda pada setiap informan. Permasalahan eksternal yang sama memunculkan enam tema besar diantaranya permasalahan sosial, permasalahan dengan figur otorita, tuntutan akademik, dan permasalahan dalam kehidupan rumah tangga yang terkait dengan anak dan suami. Permasalahan yang berbeda adalah hambatan lingkungan medis dan tekanan ekonomi yang hanya dialami oleh informan satu. Informan satu mengalami hambatan di lingkungan medis karena petugas yang berjaga meninggalkannya saat proses menuju persalinan. Tekanan ekonomi yang dihadapi informan satu adalah kekurangan biaya asuransi kesehatan dan pengeluaran untuk kebutuhan anak yang cukup besar. Masalah berbeda pada informan dua, yaitu peristiwa meninggalnya sang suami akibat kecelakaan mobil.

Setiap informan memiliki pengelolaan terhadap masalah eksternal yang bervariasi. Mereka melakukan cara yang sama dalam menyelesaikan masalah rumah tangga, yaitu dengan memberi pengertian pada suami dan anak. Informan satu mengelola permasalahan sosial dan masalah terkait figur otorita dengan dua cara, yaitu berupaya untuk memberi pengertian dan menerima keadaan atau mengambil sisi positif dari permasalahan yang ada. Selain itu, masalah dengan figur otorita ketika dituntut untuk cepat lulus dan mandiri dikelola informan satu dengan mengerjakan skripsi dan rajin berkonsultasi agar cepat lulus. Ketika informan satu mengalami masalah sosial dengan teman di lingkungan akademik,

ia akan berusaha mengerjakan tugasnya dengan baik. Masalah sosial lain dengan tetangga yang dialami oleh informan satu diatasi dengan cara menyapa, senyum, tetap bergaul, dan aktif dalam kegiatan lingkungan.

Usaha untuk mengelola permasalahan pada informan satu adalah mencari bantuan pada orang lain yang dilakukan saat menghadapi tuntutan akademik, bermasalah dengan figur otorita, dan mengalami masalah rumah tangga. Adapula permasalahan rumah tangga yang dikelola informan satu melalui tiga cara berbeda, yaitu mengolah emosi saat berkonflik dengan suami, menegur suaminya, dan membawa anak ke rumah sakit. Lain halnya saat menghadapi tuntutan ekonomi, informan satu mengatasi tuntutan ini dengan cara mengelola atau mengatur keuangan dan membayar asuransi kesehatan. Informan satu dibantu oleh mertuanya saat menghadapi tuntutan ekonomi dan dibantu ibunya saat mengalami hambatan dalam lingkungan medis.

Pada informan dua, permasalahan sosial yang dihadapinya di lingkungan akademik diatasi dengan mendekatkan diri dan bergabung bersama teman kelompok. Informan kedua juga mengatasi permasalahan sosial melalui tindakan langsung untuk berbicara dan meminta maaf pada orang lain. Informan dua mengelola tekanan dari figur otorita dengan cara memendam permasalahannya sendiri. Pada saat mengalami tuntutan akademik, informan dua berusaha untuk meningkatkan atau mempertahankan Indeks Prestasi Sementara (IPS). Informan dua juga mengatasi masalah akademiknya (saat bergabung dalam panitia acara

Fakultas) dengan berbicara lalu meminta maaf pada koordinator divisi yang bersangkutan.

Ketika mengalami masalah rumah tangganya dengan sang suami karena mereka berpisah jauh, informan dua mengatasi masalah ini dengan cara menonton film yang ditemani oleh teman kosnya. Informan dua mengatasi pengalaman traumatik saat suaminya meninggal dengan berdoa, meminta maaf pada mertua, dan menyibukan diri mengurus anak.

Berikut ini peneliti menyajikan skema kedua informan mengenai permasalahan yang muncul setelah menikah dan upaya untuk menyelesaikannya. Patokan pada tema-tema amatan dikelompokan menjadi dua, yaitu permasalahan internal dan eksternal. Pengelompokan ini disesuaikan dengan pemahaman mengenai stresor yang diungkapkan oleh Ardani (2007) bahwa stresor itu dapat berasal dari berbagai bidang kehidupan, baik secara internal maupun eksternal.

Status pernikahan Menikah dengan Pasangan Seksual (1) dan Menikah dengan Pasangan Non-seksual (2) Permasalahan eksternal - Permasalahan sosial, permasalahan dengan figur otorita, tuntutan akademi, permasalahan dalam kehidupan rumah tangga terkait suami & anak (1,2)

- Hambatan lingkungan medis dan permasalahan ekonomi (1)

- Kematian suami (2)

Tindakan pasif yang dilakukan

- Menerima keadaan (menjalani & mengambil sisi positif), membuat perencanaan dan/atau mengatur waktu (1, 2)

- Nonton film, menyibukan diri dengan mengasuh anak, berdoa, memendam masalah sendiri (2)

- Mengolah emosi (1)

Tindakan aktif yang dilakukan

- Memberi pengertian (1,2)

- Mengerjakan tugas dengan baik, berusaha cepat lulus dengan mengerjakan skripsi & konsultasi, tetap menyapa, senyum, dan bergaul, aktif di kegiatan lingkungan, membayar asuransi kesehatan, menegur suami, membawa anak ke rumah sakit (1)

- Meningkatkan/mempertahankan IPS, berbicara dan meminta maaf (teman kos, koordinator, mertua), bertindak atau bertanggung jawab sebagai ibu, mendekatkan diri dan bergabung dengan kakak tingkat (2)

- Mencari bantuan orang lain, yaitu suami (1,2) ; ibu, tokoh agama (1)

Bantuan orang lain

- Suami dan teman (1, 2)

- Ibu, ayah mertua (1)

Permasalahan internal

- Konflik dengan diri sendiri/internal, tuntutan ibu rumah tangga, hambatan/tekanan fisik (1, 2)

- Tekanan aktivitas seksual (2)

Gambaran Emosi

- Marah, kecewa, sedih, kesal, takut, bingung, sulit dan berat, repot (1,2) - Jenuh, tersindir (1)

Menerima keadaan dgn menjalani & mengambil sisi positif) (1, 2)

- Memberi pengertian (1,2)

- Mengerjakan tugas dengan baik, berusaha cepat lulus dengan mengerjakan skripsi & konsultasi, tetap menyapa, senyum, dan bergaul, aktif di kegiatan lingkungan, membayar asuransi kesehatan, menegur suami, membawa anak ke rumah sakit (1) - Meningkatkan/mempertahankan IPS,

berbicara dan meminta maaf (teman kos, koordinator, mertua), bertindak atau bertanggung jawab sebagai ibu, mendekatkan diri dan bergabung dengan kakak tingkat (2)

Mencari bantuan orang lain, yaitu suami (1,2) ; ibu, tokoh agama (1)

Faktor Pendukung Coping Stres Social support

Material resources

Positive beliefs

Seeking Social Support

Problem Focused Coping

Emotional Focused Coping

Membuat perencanaan dan/atau mengatur waktu (1,2) Planning Active coping & problem solving Mental disengagement Controlling feeling Acceptance Positive reinterpretation Turning to religion Repression Mengolah emosi (1) Nonton film dan menyibukan

diri dengan mengasuh anak (2)

Dokumen terkait