• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS HUKUM SINKRONISASI ANTARA UNDANG-

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada Bab-bab terdahulu, selanjutnya dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaturan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Indonesia menyebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Rumusan dan pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) antara undang-undang tersebut berbeda-beda, namun secara substansi telah mengubah paradigma tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari sukarela (voluntary) menjadi wajib

(mandatory). Pengaturan mengenai sumber pendanaan CSR masih belum seragam, menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dana tanggung jawab sosial perusahaan merupakan biaya yang dapat diperhitungkan oleh perusahaan, sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dana CSR diambil dari laba perusahaan dan bukan merupakan biaya yang dapat dibebankan.

2. Hukum Pajak di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat (1) huruf i,j,k,l,m tentang Pajak Penghasilan telah mengatur biaya tanggung jawab sosial perusahan (CSR). Biaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) diberikan fasilitas perpajakan sepertipengurangan pajak (tax

deduction) ataupun penghasilan tidak kena pajak (tax exemption) namun dalam lingkup yang terbatas, yaitu: sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional, penelitian dan pengembangan, fasilitas pendidikan, pembinaan olah raga dan pembangunan infrastruktur sosial. Untuk mendapat insentif pajak (biaya CSR dapat diakui sebagai biaya) harus dipenuhi persyaratan yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2010. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (UU PPN dan PPnBM) tidak mengatur secara khusus pengenaan PPN atas pelaksanaan CSR. Atas penyerahan barang dan/atau jasa kena pajak tetap terutang PPN sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai penyerahan barang dan jasa yang diserahkan. 3. Belum terdapat sinkronisasi pengaturan tanggung jawab sosial (CSR) antara

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan hukum pajak di Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sudah melekat pada perusahaan sejak awal beroperasi dan merupakan kewajiban yang dianggarkan setiap awal tahun dan merupakan biaya bagi perseroan. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menganut konsep before profit yaitu perusahaan setiap tahun wajib melaksanakan tanggung jawab sosial (CSR) walaupun kinerja keuangan perusahaan belum mencapai laba. Sedangkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak

Penghasilan melalui PP Nomor 93 Tahun 2010 mengatur bahwa hanya perusahaan yang memperoleh keuntungan pada tahun sebelumnya yang memperoleh insentif pajak atau dapat membebankan biaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menganut konsep after profit yaitu pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) baru dapat dilaksanakan setelah perusahaan memperoleh keuntungan. Ketentuan ini menimbulkan ketidakpastian pengaturan biaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bagi perusahaan.

B. Saran

Berikut ini adalah saran yang diberikan terhadap pokok permasalahan yang dibahas:

1. Perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap persyaratan perusahaan yang memperoleh fasilatas perpajakan atas biaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang diatur Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan jo. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2010, khususnya persyaratan yang mewajibkan perusahaan harus memperoleh keuntungan tahun pajak sebelumnya. Persyaratan ini tidak sesuai dengan prinsip keadilan (fairness) dalam pemungutan pajak karena adanya diskriminasi dan dapat menghambat pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) oleh perusahaan yang berkomitmen melaksanakannya.

2. Mengakomodir laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perusahaan dalam SPT Tahunan PPh Badan perusahaan. Dengan adanya laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam SPT Tahunan PPh Badan perusahaan maka pihak pemerintah yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Pajak dapat mengawasi secara tidak langsung berapa proporsi biaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Upaya perusahaan menggelembungkan biaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat diminimalkan.

3. Diperlukan penyeragaman atau pembakuan defisini tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), bentuk perusahaan dan bidang usaha yang wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), serta persentase dana yang dapat dikeluarkan untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dengan demikian, ketentuan hukum tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kedepan akan memiliki prediktabilitas yang tinggi dan menjamin kepastian hukum serta keadilan, sehingga pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) lebih tertib secara yuridis dan mampu mendorong pembangunan ekonomi negara sebagaimana dikemukan oleh Burg’s.

DAFTAR PUSTAKA

I. Buku

Asshiddiqie, Jimly, Perihal Undang-Undang, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Astawa, I Gde P., dan Suprin Na’a, Dinamika Hukum dan Ilmu Perundang- Undangan Di Indonesia, Bandung, PT. Alumni, 2008.

Atmadja, Arifin Suria, Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara, Jakarta: Gramedia, 1986.

Azheri, Busyra, Corporate Social Responsibility dari Voluntary menjadi Mandatory, Jakata: Raja Grafindo Persada, 2012.

Bertens, K., Pengantar Etika Bisnis (Seri Filsafat Atmajaya : 21). Yogyakarta: Kanisius, 2000.

Bobo, Julius, Transformasi Ekonomi Rakyat, Jakarta: Pustaka Cidesindo, 2003. Bohari H., Pengantar Hukum Pajak, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Brotodiharjo, R. Santoso, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung: Refika Aditama, 2003.

Budiono Tri, Hukum Perusahaan, Salatiga: Grya Media, 2011.

Connon, Tom, Corporate Responsibility, Terjemahan, Jakarta: Alex Media Komputindo, 1992.

Darussalam, John Hutagaol dan Danny Septriadi, Konsep dan Aplikasi Perpajakan Luar Negeri. Jakarta: PT. Dimensi Internasional Tax, 2010.

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu, Perpajakan: Konsep, Teori dan Isu, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

Fajar, Mukti ND, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di Indonesia: Studi tentang Penerapan Ketentuan CSR pada Perusahaan Multinasional, Swasta Nasional dan BUMN di Indonesia. Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Gunadi, Ketentuan Dasar PPh Berdasarkan atas UU Nomor 7 tahun 1983 Tentang PPh Sebagaiman Telah Diubah Terakhir Dengan UU Nomor 17 Tahun 2000, Jakarta:Penerbit Salemba Empat, 2002.

Hadi, Nor, Corporate Social Responsibility,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Handoyo, Hestu Cipto, Prinsip-Prinsip Legal Drafting & Desain Naskah Akadaemik, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2008.

Hartono, Sri Rejeki, Kapita elekta Hukum Ekonomi, Bandung: Mandar Maju, 2000. Ilyas, Wirawan B. dan Richard Burton, Hukum Pajak, Jakarta: Penerbit Salemba

Empat, 2010.

Juanda, Hukum Pemerintahan Daerah: Pasang Surut Hubungan Antara DPRD dan Kepala Daerah, Bandung: Alumni, 2004.

Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis : Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur (Pustaka Filsafat). Yogyakarta : Kanisius, 1991.

---, Etika Bisnis, Edisi baru, Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Kusnu Goesniadhie S., Harmonisasi Hukum dalam Perspektif Perundang-undangan, Surabaya: JP Books, 2006.

Lubis, M. Solly, Ilmu Pengetahuan Perundang-Undangan, Bandung: Mandar Madju, 2009.

---, Kebijakan Publik, Bandung: Mandar Madju, 2007.

Manan, Bagir, Sistem dan Teknik Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Tingkat Daerah, Bandung: LPPM Unisba, 1995.

Mansyuri, Pajak Penghasilan Lanjutan Pasca Reformasi 2000, Jakarta: Yayasan Pengembangan dan Penyebaran Pengetahuan Perpajakan, 2002.

Marjuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media Grup, 2011. Nasution, Bismar, Hukum Kegiatan Ekonomi, Bandung: Books Terrace & Library,

Edisi Revisi, 2003.

Nasution, Bahder John, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Bandung: CV. Mandar Maju, 2008.

Nonet, Selznick, Hukum Responsif, Diterjemahkan dari buku Law and Society in Transition: Toward Responsive Law, Penerjemah Raisul Muttaqien, Jakarta: Nusa Media, 2010.

Pudyatmoko, Sri, Pengantar Hukum Pajak, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009.

Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1993.

Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2000.

---, Penegakan Hukum Progresif,Jakarta: Kompas Media, 2001. Ranggawidjaya, Rosjidi, Pengantar Ilmu Perundang-Undangan Indonesia, Bandung:

CV. Mandar Maju, 1998.

Saidi, Zaim dan Hamid Abidin, Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek Kedermawanan Sosial di Indonesia, Jakarta: Piramedia, 2004.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Ringkas, Jakarta: Rajawali Pers, 1985.

Sukardji, Untung, Pajak Pertmbahan Nilai, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. Sumariwalla, Russy D., Regulasi dan Akreditasi Lembaga Derma dan Nirlaba di

Amerika Serikat, Jakarta: Piramedia, 2008.

Suseno, Franz Magniz, Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1987.

Tunggal, Amin W., Corporate Social Responsibility (CSR), Jakarta: Harvarindo, 2008.

Wahyudi, Isa dan Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility, Prinsip, Pengaturan dan Implementasi, Malang: Intrans Publishing dan Inspire Indonesia, 2008.

Waluyo dan Irawan B. Ilyas, Perpajakan Indonesia, Jakarta, Salemba Empat, 2002. Waluyo, Perpajakan Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Wiwoho, Jamal, Pengantar Hukum Bisnis, Surakarta:11 Maret University Press, 2007.

II. Media

Adams, Wahiduddin, Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia,

Dialektika Pembaruan Sistem Hukum Indonesia, Komisi Yudisial Republik Indonesia Cetakan Pertama, Juli 2012

Asshiddiqie, Jimly, Struktur Hukum dan Hukum Struktural Indonesia, Dialektika Pembaruan Sistem Hukum Indonesia, Komisi Yudisial Republik Indonesia Cetakan Pertama, Juli 2012

Branco, Manuel Castelo dan Lúcia Lima Rodriguez, Positioning Stakeholder Theory within the Debate on Corporate Social Responsibility, EJBO (Electronic Journal of Business Ethics and Organization Studies), Vol. 12, No. 1 Tahun 2007.

Carroll, A. B., The Pyramid of Corporate Social Responsibility: Toward the Moral Management of Organizational Stakeholders, Business Horizons, Vol. 34No. 4, 1991.

CSR Indonesia, CSR Inovatif, NewslaterVol.3 Minggu 31 2009.

Direktorat Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kajian Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Dalam Mendukung Pembangunan Nasional, Jakarta, 2005.

Djalil, Sofyan, Konteks Teoritis dan Praktis Corporate Social Responsibility, Jurnal Reformasi Ekonomi(Vol.4 No.1 Januari-Desember 2003). hal 4

Effendi, Subagio, Evaluasi Aspek CSR Dalam Sistem Perpajakan Indonesia, I

Gunadi, Bagaimana Perlakuan Pajak atas CSR, Bisnis Indonesia, 3 September 2007. ndonesia Tax Review vol. III/edisi 19/2010

Hartanti, Dwi, Makna Corporate Social Responsibility: Sejarah Dan Perkembangannya. EBAR: Economics Business Accounting Review (III September-Desember 2006). Hal 113-119.

Prawirokusumo, Soeharto, Perilaku Bisnis Modern-Tinjauan pada Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial, Jurnal Hukum Bisnis, Vol 22, No 4, Tahun 2003. Riyadi, Eddie Sius, Landasan Teoretis bagi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: dari Pemegang Saham (Shareholder) ke Pemangku Kepentingan (Stakeholder), Dignitas Volume V No. II Tahun 2008.

Wiyoho, Jamal, Corporate Social Responsibility Ditinjau dari Aspek Sejarah, Falsafah, dan Keuntungan Serta Kendalanya, MMH Volume 37 Nomor 2, Juni 2008.

III. Seminar/Tulisan/Laporan

Attamimi, A. Hamid S., Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia dalam Penyelenggaraan Pemerintah Negara; Suatu Studi Analisis Mengenai Keputusan Presiden yang Berfungsi Pengaturan dalam Kurun Waktu Pelita I – Pelita IV, Disertasi Doktor Universitas Indonesia, Jakarta, 1990. Coelho, Philp R.P., James E. & Jhon A Spray, The Soscial responsibility of

Corporate Management, A Classical Citique, Mid-American Journal of Business, 2003, Volume 18.

Gandhi, L.M., Harmonisasi hukum menuju hukum responsif, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap pada Fakultas Hukum Universitas Indonesi, (Jakarta 14 Oktober 1995)

Irawan, Ronny, Corporate Social Responsibility: Tinjauan Menurut Peraturan Perpajakan Indonesia, disamapaiakan pada The 2nd

M. Ramli, Ahmad, Koordinasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan, Makalah pada Semiloka Keselamatan Kerja di Hotel Bumi Karsa Jakarta Maret 2008.

National Conference UKWMS Surabaya, 6 September 2008.

Nasution, Bismar, Aspek Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Disampaikan Pada “Semiloka dan tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Masyarakat Lokal Wilayah Operasional Perusahaan Perfektif Hak Asasi Manusia”, Diselenggarakan Oleh Komisi Hak Asasi Manusia Riau , Pekan Baru 23 Februari 2008.

Radjagukguk, Erman, Konsep dan Perkembangan Pemikiran Tentang Tanggung

Jawab Perusahaan

Sjahdeini, Sutan Remi, Corporate Social Responsibility, Jurnal Hukum Bisnis,

Volume 26 Nomor 3 Tahun 2007.

Sulistyono, Adi, Pembangunan Hukum Ekonomi Untuk Mendukung Pencapaian Visi Indonesia 2030, Pidato Pengukuhan Guru Besar Hukum Ekonomi Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, 17 Nopember 2007.

Wirawan, Nizam Jim, Perlunya Reposisi dan Revitalisasi Kebijakan Pasar Bebas Neo-Liberalis Dalam Era Kebangkitan Nasional Indonesia: Diskursus Untuk Memajukan Pebisnis Nasional Domestik Republik Indonesia, Jakarta 2008.

IV. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentangPerseroan Terbatas.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

V. Internet

History of Corporate Social Responsibility and Sustainability, www.brass.cf.ac.uk/upload/History_L3.pdf. Diunduh pada 2 Maret 2013. http://www.penataanruang.net//ta/lapan04/P2/singkronisasiUU/Bab.4, diakses pada

tanggal 25 Maret 2013.

Oppusunggu, Arles, Implikasi Perpajakan atas Biaya Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan,

Subagyo, Efendi,. Evaluasi Aspek CSR Dalam Perpajakan Indonesia.

csrjatim.org/2/sejarah/, Sejarah CSR Di Tingkat Internasional. Diunduh pada tanggal 2 Februari 2013.

Syafrani, Andi, CSR Dalam Pespektif Corporate Law: Sebuah Upaya Pemetaan

Anatomi Teoritis (Bagian 1)

tanggal 18 Maret 2013.

Wahyudi, Dudi, Perlakukan PPh terhadap biaya CSR Perusahaan, http://dudiwahyudi.com/pajak/tag/corporate-social-responsibility, diakses pada 11 Mei 2011.

Dokumen terkait