• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

adalah semua perusahaan yang go public, yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Sampel penelitian ini adalah himpunan bagian dari unit populasi.

Besarnya sampel pada penelitian ini sebanyak 35 perusahan yang diambil

secara purposive sampling, artinya sampel dipilih dari sejumlah populasi

berdasarkan kriteria tertentu untuk mencapai tujuan penelitian. Kriteria yang

1. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia selama tahun

2008-2010.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan periode laporan

keuangannya didasarkan pada akhir tahun.

3. Perusahaan yang memperoleh laba atau tidak mengalami kerugian selama

tahun 2008-2010.

F. Teknik Analisis Data

Terdapat beberapa langkah dalam melakukan teknik analisis data untuk

mencapai tujuan penelitian:

1. Deskripsi Data

Dalam deskripsi data terdapat nama-nama perusahaan yang digunakan

dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 35 perusahaan.

2. Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian merupakan variabel

independen yang sering disebut juga sebagai variabel bebas.Variabel

bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel dependen (variabel terikat).

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Rasio likuiditas

Aktiva lancar

Current ratio =

b. Rasio leverage

Total Hutang

Debt to Equity ratio =

Ekuitas c. Rasio profitabilitas EAT Return on Assets = Total Aktiva EAT Return on Equity = Ekuitas

3. Menghitung Return Saham

Untuk menghitung return saham perusahaan selama tahun 2008-2010

digunakan rumus sebagai berikut :

Pt – Pt-1

Rt =

Pt-1 Keterangan :

Rt = Return saham

Pt = Harga saham pada Akhir periode t (closing price) yang didapat

dari BEI UKDW

Pt-1 = Harga saham pada Akhir periode t-1 (closing price) yang didapat

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas diperlukan dalam suatu penelitian untuk

mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki

kemiripan dengan variabel independen lainnya dalam suatu persamaan

regresi. Apabila adanya kemiripan antar variabel maka akan

menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antar satu variabel

independen dengan variabel independen lainnya. Uji multikolinearitas

dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variace

Inflacion Factor.

Untuk mendeteksi multikolinearitas pada suatu model persamaan

regresi dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :

1) Jika nilai Variance Inflacion Factor tidak lebih dari 10 dan nilai

tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan

terbebas dari multikolinearitas VIF = 1/tolerance, jika VIF = 10

maka tolerance = 1/10 = 0,1, semakin tinggi VIF maka semakin

rendah tolerance.

2) Jika nilai koefisien antar masing-masing variabel independen

kurang dari 0,70 maka model dapat diasumsikan terbebas dari

asumsi klasik multikolenearitas. Jika lebih dari 0,70 maka dapat

diasumsikan terjadi kolerasi yang sangat kuat antar variabel

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu (pt) pada

periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya

(pt-1). Variabel pengganggu merupakan variabel yang bersifat

hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, akan

tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antar variabel

bebas. Oleh karena itu variabel pengganggu didefinisikan sebagai

variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang

sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi.

Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh variabel bebas dan

variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.

Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Durbin Watson Test. Menurut Sulaiman (2004) dalam Ratna W

(20009,: 38)terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan, antara

lain sebagai berikut :

1) Jika 1,65< dw < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.

2) Jika 1,21< dw < 1,65 atau 2,32 < dw < 2,79 maka tidak dapat

disimpulkan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas terjadi apabila jika varian dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya terjadi ketidaksamaan. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

mengujinya, kriteria uji yang ditentukan :

1) Bila pada scatterplot terdapat pola tertentu (bergelombang,

melebar dan kemudian menyempit) maka pada model regresi

terjadi heteroskedastisitas.

2) Bila pada scatterplot tidak ada pola yang jelas maka pada model

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

5. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data yang digunakan dalam penelitian telah terdistribusi secara normal

atau tidak. Untuk membuktikan apakah data yang digunakan dalam

penelitian telah terdistribusi secara normal atau tidak digunakan uji

One-Sample Kolmogorov Smirnov-Z. Suatu data dikatakan terdistribusi normal

jika nilai probabilitas (p) uji One-Sample Kolmogorov Smirnov-Z > 0,05

dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p) uji One-Sample Kolmogorov

Smirnov-Z < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

6. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan

dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih

dari satu. Pengolahan data dalam penelitian akan dilakukan dengan

bantuan program SPSS 15 for windows untuk menguji pengaruh rasio

keuangan yang telah dipilih terhadap return saham. Persamaan regresinya:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan :

Y = Variabel dependen

X1-X4 = Variabel independen

b1-b4 = Koefisien dari masing-masing variabel independen

a = Konstanta

e = error term (kesalahan residual)

7. Pengujian Hipotesis

a. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

yang digunakan dalam penelitian secara bersama-sama memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

1) Perumusan hipotesis

Ho :X1, X2, X3, X4 = 0, current ratio, debt to equity ratio, return on

assets, dan return on equity secara bersama-

sama tidak memiliki pengaruh terhadap

Ha : X1, X2, X3, X4 ≠ 0, current ratio, debt to equity ratio, return on

assets, dan return on equity secara bersama-

sama memiliki pengaruh terhadap return

saham.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) = 5%, dengan tingkat

keyakinan 95%.

3) Penentuan kriteria pengujian satu sisi

4) Membandingkan nilai probabilitas Fhitung dengan α = 5%

Ho ditolak jika nilai probabilitas ≤ tingkat signifikan (α) atau p ≤

0,05.

Ho diterima jika nilai probabilitas > tingkat signifikan (α) atau p >

0,05.

5) Membandingkan antara hasil Fhitung dengan Ftabel, dimana Ftabel

dapat dicari dengan cara menentukan df1 (k-1) dan df2 (n-k)

Daerah penerimaan Ho 95% Daerah penolakan Ho 5% F(α,n-k-1)

6) Pembuatan Kesimpulan

Apabila Ho ditolak maka, current ratio, debt to equity ratio, return

on assets, dan return on equity secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap return saham.

Apabila Ho diterima maka, current ratio, debt to equity ratio,

return on assets, dan return on equity secara bersama-sama tidak

memiliki pengaruh terhadap return saham.

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara individu terhadap variabel dependen. Langkah – langkah dalam uji t adalah sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

Ho1 : X1 ≤ 0, maka current ratio tidak berpengaruh positif terhadap return saham.

Ha1 : X1 > 0, maka current ratio berpengaruh positif terhadap

return saham.

Ho2 : X2 ≥ 0, maka debt to equity ratio tidak berpengaruh negatif terhadap return saham.

Ha2 : X2 < 0, maka debt to equity ratio berpengaruh negatif

terhadap return saham.

Ho3 : X3 0, maka return on equity tidak berpengaruh positif terhadap return saham.

Ha3 : X3 > 0, maka return on equity berpengaruh positif terhadap

return saham.

Ho4 : X4 ≤ 0, maka return on assets tidak berpengaruh positif terhadap return saham.

Ha4 : X4 > 0, maka return on assets berpengaruh positif terhadap

return saham.

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) yaitu 5% atau tingkat

keyakinan 95%

3) Membandingkan nilai probabilitas thitung dengan α = 5%

Ho ditolak jika nilai probabilitas ≤ tingkat signifikansi (α) atau p ≤

0,05

Ho diterima jika nilai probabilitas > tingkat signifikansi (α) atau p

> 0,05

4) Membandingkan antara thitung dengan ttabel, dimana ttabel dapat dicari

dengan melihat besarnya tingkat signifikansi yang digunakan dan

menentukan df (n-k)

5) Pembuatan Kesimpulan

Ho1 ditolak berarti current ratio berpengaruh positif terhadap

return saham.

Ho2 ditolak berarti debt to equity ratio berpengaruh negatif

Ho3 ditolak berarti return on equity berpengaruh positif terhadap

return saham.

Ho4 ditolak berarti return on assets berpengaruh positif terhadap

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah BEI

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau

VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, akan tetapi

perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak dapat berjalan seperti yang

diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami

kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti peranng

dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada

pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan

operasi bursa efek tidak dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Secara singkat, perkembangan pasar modal di Indonesia adalah pada

akhir tahun 1912, dimana pemerintah Hindia Belanda membentuk Bursa Efek

untuk pertama kali. Pada tahun 1914 – 1918 bursa efek ditutup karena alasan perang dunia I. Tahun 1925 – 1942 bursa efek di Jakarta dibuka kembali dengan diikuti dibukanya bursa di Surabaya dan Semarang. Akan tetapi pada

awal tahun 1939 terdengar isu politik bahwa akan terjadi perang dunia II. Hal

tahun 1942 – 1952 bursa yang berada di Jakarta juga ikut ditutup selama perang dunia II berlangsung. Pada tahun 1952 bursa efek di Jakarta diaktifkan

kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952 yang dikeluarkan oleh Menteri

Kehakiman dan Menteri Keuangan. Pada tahun 1956 bursa efek semakin tidak

aktif, hal ini disebabkan karena adanya program nasionalisasi

perusahaanBelanda dan akhirnya pada tahun 1956 – 1977 perdagangan di bursa efek sempat vakum. Pada tanggal 10 Agustus 1977 bursa efek

diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah

BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Karena hal itu ditetapkan bahwa

tanggal 10 Agustus sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar

modal juga ditandai dengan go public PT. Semen Cibinong sebagai emiten

pertama 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara. Tahun 1977

– 1987 perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten sampai dengan tahun 1987 baru mencapai 24, karena pada saat itu masyarakat lebih memilih

instrumen perbankan dibandingkan instrumen pasar modal. Pada akhir tahun

1987 ditandai dengan hadirnya Paket Desember (PAKDES 87) yang

memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum

dan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Tahun 1988 –

1990 paket deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu

BEJ terbuka untuk asing sehingga aktivitas bursa terlihat lebih meningkat.

Pada tanggal 2 Juni 1988 Bursa Pararel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan

organisasinya terdiri dari broker dan dealer. Pada akhir tahun 1988 pemerintah

mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan

kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan yang

berdampak positif bagi pertumbuhan pasar modal. Pada tanggal 16 Juni 1989

Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan

Terbatas milik swasta yaitu PT. Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 13 Juni

1992 terjadi swastanisasi BEJ, dimana BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal dan tanggal tersebut diperingati sebagai HUT BEJ.

Pada tanggal 22 Mei 1995 sistem otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem JATS (Jakarta Automated Trading System). Selanjutnya pada

tanggal 10 November 1995 pemerintah mengeluarkan UU No.8 Tahun 1995

Tentang Pasar Modal. UU ini mulai berlaku Januari 1996. Pada tahun 1995

Bursa Pararel Indonesia bermerger dengan Bursa Efek Surabaya. Tahun 2000

sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di

pasar modal Indonesia. Tahun 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem

perdagangan jarak jauh (remote trading). Pada tahun 2007 terjadi

penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta dan berubah

nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), dan pada tahun 2009 peluncuran

pertama sistem perdagangan baru PT. Bursa Efek Indonesia yaitu

B. Deskripsi Data

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI serta memiliki tanggal publikasi laporan

keuangan selama tahun 2008-2010.

Adapun sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk.

Kode : ALMI

Alamat : Jl. Kemang Jepun No.38-40

Surabaya 60162, Indonesia

Phone +(62-31) 353 1445, 354 1040

Business : Aluminium Manufacturing Company

2. PT. Asahimas Flat Glass Tbk.

Kode : AMFG

Alamat : Jl. Ancol IX/ 5 Ancol Barat

Jakarta 14430, Indonesia

Phone 021-6904041

Business : Glass Manufacturing Company

3. PT. Arwana Citramulia Tbk.

Kode : ARNA

Alamat : Sentra Niagra Puri Indah

Phone 021-58302363, Fax 021-58302361

Business : Ceramic Industry

4. PT. Astra Graphia Tbk.

Kode : ASGR

Alamat : Gedung Biru Mulia 1, lantai 4

Jl. H.R. Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12590

Phone 021-5201928, Fax 021-5201924

Business : Office equipment Providers.

5. PT. Astra International Tbk.

Kode : ASII

Alamat : Jl. Gaya Motor Raya No.8

Sunter II Jakarta Utara, Jakarta 14330

Phone 021-6522555, Fax 021-6512058

Business : Otomotif Manufacturing Company

6. PT. Indo Kordsa Tbk.

Kode : BRAM

Alamat : Jl. Pahlawan, Desa Karang

Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810

Phone +6221 8752115, Fax +6221 8753927

7. PT. Berlina Tbk.

Kode : BRNA

Alamat : Gedung Tifa 5th Floor

Jl. Kuningan Barat No.26, Jakarta 12710

Phone 021-5200729, Fax 021-6276423

Business :Plastics countainers, closures, blown film Manufactur

Company.

8. PT. Budi Acid Jaya Tbk.

Kode : BUDI

Alamat : Wisma Budi 8th& 9th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Kav, C-6 Jakarta 12940

Phone 021-5213383, Fax 021-33359

Business : Fully Integrated Cassava Based

9. PT. Cahaya Kalbar Tbk.

Kode : CEKA

Alamat : Jl. Raya Pluit Selatan Blok S/6, Jakarta 14440

Phone 021-6691746, Fax 021-6695430

Business : Oils and Fats for be Food & Confectionery Industry

10. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Kode : CPIN

Alamat : Jl. Ancol VIII/I Jakarta 14430

Business : Poultry Feed Manufactur Company

11. PT. Citra Tubindo

Kode : CTBN

Alamat : Kawasan Industri Kabil Indonesia Estate

Jl. Hang Kesturi, Km 4, Kabil, Pulau Batan

Phone +62778 711888, Fax 62778 711094

Business : Threading Plain-end Pipes and Accessories

12. PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.

Kode : DVLA

Alamat : Talavera Office Park 8th& 10th Floor

Jl. Letjen T.B. Simatupang No.22-26, Jakarta 12430

Phone 021-75924500, Fax 021-75924501

Business : Pharmacy

13. PT. Delta Djakarta Tbk.

Kode : DLTA

Alamat : Jl. Inspeksi Tarum Barat

Bekasi Timur 17510

Phone 021-8822520, Fax 021-8819423

14. PT. Eka Dharma International Tbk.

Kode : EKAD

Alamat : Kawasan Industri Sunter Agung

Jl. Agung Timur 2 Blok O-1 No.71, Jakarta Utara 14350

Phone 021-651503, Fax 021-6509476

Business : Adhesive Industry

15. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.

Kode : FASW

Alamat : Jl. Abdul Muis 30, Jakarta Barat 10106

Phone 021-8900330, Fax 021-8902775

Business : Pulp dan Paper Indsutry

16. PT. Gudang Garam Tbk.

Kode : GGRM

Alamat : Jl. Semampir II/1 Kediri 64121

Phone 0354-682091, Fax 0354-681555

Business : Cigarettes Industry

17. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Kode : INDF

Alamat : Sudirman Jaya, Indofood Tower 27th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910

Phone 021-57958822, Fax 021-57935960

18. PT. Kimia Farma Tbk.

Kode : KAEF

Alamat : Jl. Veteran No.9 Jakarta 10110

Phone 021-3847709, Fax 021-3814441

Business : Pharmacy

19. PT. Kalbe Farma Tbk.

Kode : KLBF

Alamat : Gedung KALBE

Jl. Let. Jend. Suprato Kav.4 Jakarta 10610

Phone 021-42873888-89, Fax 021-42873680

Business : Pharmacy

20. PT. Lion Metal Works Tbk

Kode : LION

Alamat : Jl. Raya Bekasi Km 24,5 P.O. Box 4195/ Jatinegara

Jakarta 13910

Phone 021-4600784, Fax 021-4600785

Business : Metal Office Equitment

21. PT. Lionmesh Prima Tbk.

Kode : LMSH

Alamat : Jl. Raya Bekasi Km 24,5 Cakung, Jakarta 13910

Phone 021-4600784, Fax 021-4600785

22. PT. Malindo Feedmill Tbk.

Kode : MAIN

Alamat : Jl. R.S. Fatmawati No.39

Komplek Duta Mas Fatmawati Blok 1A, No.31-31-32 Jakarta

12150

Phone 021-7228383, Fax 021-7237778

Business : Produces Animal Feed Industry

23. PT. Multistrada Arah Sarana Tbk.

Kode : MASA

Alamat : Jl. Raya Lemahabang Km 58,3, Desa Karangsari Cikarang

Timur – Bekasi, Jawa Barat 17550 Business : Tire Industry

24. PT. Merck Tbk

Kode : MERK

Alamat : Jl. T.B. Simatupang No.8 Pasar Rebo, Jakarta 13760

Phone 021-8400081, Fax 021-8400492

Business : Pharmaceuticals

25. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

Kode : MLBI

Alamat : Talavera Office Park, 20th Floor

Jl. Let. Jend. Simatupang Kav.22-26, Jakarta 12430

Business : Beverages Industry

26. PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk

Kode : SCCO

Alamat : Jl. Daan Mogot Km.16, Jakarta 18265

Phone 021-5402066, Fax 021-6195297

Business : Cable Industry

27. PT. Semen Gresik Tbk.

Kode : SMGR

Alamat : Gedung Graha Irama Lantai IX

Jl. H.R. Rasuna Said, Kuningan Jakarta 12950

Phone 021-5261174, Fax 021-5261176

Business : Building Material Industry

28. PT. Selamat Sempurna Tbk.

Kode : SMSM

Alamat : Wisma ADR, Jl Pluit Raya No.1, Jakarta 14440

Phone 021-6690244, Fax 021-7258001

Business : Automotive Parts Manufactur

29. PT. Suryo Toto Indonesia Tbk.

Kode : TOTO

Alamat : Toto Building, Jl. Tomang Raya No.16-18, jakarta 11430

Phone 021-5663532, Fax 021-5682282

30. PT. Tempo Scan Pacific Tbk.

Kode : TSPC

Alamat : Bina Mulia Building II, 5th Floor

Jl. H.R Rasuna Said Kav 11, Jakarta 12950

Phone 021-5201858, Fax 021-5201827

Business : Pharmateutical

31. PT. Mandom Indonesia Tbk.

Kode : TCID

Alamat : Jl. Yos Sudarso, By Pass PO.Box 1072, Jakarta 14010

Phone 021-5610061, Fax 021-6510069

Business : Cosmetics Industry

32. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

Kode : TKIM

Alamat : Jl. Raya Surabaya-Mojokerto Km 44, Mojokerto 61301

Phone +62321 361552, Fax +62321 361615

Business : Paper Industry

33. PT. Trias Sentosa Tbk.

Kode : TRST

Alamat : Jl. Raya Krian Km.26

Ds. Keboharan Km.26 Krian, Sidoarjo, Jawa Timur

Phone 031-8975825, Fax 031-8972998

34. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

Kode : ULTJ

Alamat : Jl. Raya Cimareme No.131, Padalarang 40552

Kab. Bandung, Jawa Barat

Phone 022-86700700, Fax 022-6654612

Business : Milk and Juice

35. PT. Unillever Indonesia Tbk.

Kode : UNVR

Alamat : Graha Unilever

Jl. Gatot Subroto Kav.15, Jakarta 12930

Phone 021-5262112, Fax 021-5264020

54 BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sampel data

yang diambil dengan menggunakan sistem purposive sampling, yaitu dengan

menetapkan beberapa kriteria tertentu untuk mencapai tujuan penelitian.

Dengan menggunakan sistem purposive sampling, peneliti mendapatkan

sampel sebanyak 35 perusahaan, yaitu:

Tabel 5.1 Daftar Sampel Perusahaan No KODE Nama Perusahaan

1. ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk

2. AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk

3. ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk

4. ASGR PT. Astra Graphia Tbk

5. ASII PT. Astra International Tbk

6. BRAM PT. Indo Kordsa Tbk

7. BRNA PT. Berlina Tbk

8. BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk

9. CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk

10. CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

11. CTBN PT. Citra Tubindo Tbk

12. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk

13. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

14. EKAD PT. Ekadharma International Tbk 15. FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk

16. GGRM PT. Gudang Garam Tbk

17. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

18. KAEF PT. Kimia Farma Tbk

19. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

20. LION PT. Lion Metal Works Tbk

Lanjutan tabel 5.1 Daftar Sampel Perusahaan

22. MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk

23. MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk

24. MERK PT. MERCK Tbk

25. MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

26. SCCO PT.Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 27. SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

28. SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

29. TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk

30. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

31. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

32. TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

33. TRST PT. Trias Sentosa Tbk

34. ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company 35. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

Sumber: ICMD 2011

B. Analisis Data

1. Analisis Rasio Keuangan

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current

ratio, yang diperoleh dari membagi aktiva lancar dengan hutang

lancar. Perhitungan current ratio pada tahun 2008, 2009, dan 2010

dapat dilihat di lampiran.

b. Rasio Leverage

Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to

equity ratio, yang diperoleh dari membagi total hutang dengan total

modal sendiri. Perhitungan debt to equity ratio pada tahun 2008, 2009,

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah return

on asset dan return on equity, ROA diperoleh dari laba bersih dibagi

dengan total aktiva, serta ROI diperoleh dari membagi laba bersih

dengan ekuitas. Perhitungan ROA dan ROI pada tahun 2008, 2009,

dan 2010 dapat dilihat di lampiran.

Dari hasil perhitungan masing – masing rasio, maka didapat nilai rasio sebagai berikut:

Tabel 5.2 Perhitungan CR, DER, ROA, dan ROE tahun 2008, 2009, 2010

NO KODE

CR DER ROA ROE

2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 1 ALMI 0,74 0,97 0,86 2,76 2,21 1,97 2.00 1.7 2.9 1,05 5,67 8,64 2 AMFG 3,45 3,34 3,94 0,33 0,29 0,29 11.4 3.4 13.9 15,25 4,4 17,96 3 ARNA 0,76 0,79 0,97 1,58 1,38 1,12 7.3 7.7 9.00 19,17 18,65 19,34 4 ASGR 1,14 1,45 1,51 1,53 1,03 1,10 7.4 8.4 12.0 18,77 17,57 25,36 5 ASII 1,32 1,37 1,26 1,21 1,00 1,10 11.3 11.2 12.7 27,78 25,17 29,13 6 BRAM 2,19 3,44 4,02 0,48 0,23 0,26 5.6 5.3 8.98 9,5 7,34 12,51 7 BRNA 2,36 1,51 1,33 1,27 1,70 1,62 4.7 3.9 6.3 11,45 11,27 17,26 8 BUDI 1,05 1,04 1,03 1,70 1,10 1,53 1.9 9.1 2.3 5,33 19,68 6,05 9 CEKA 7,35 4,89 1,67 1,45 0,89 1,75 4.6 8.7 3.4 11,29 16,42 9,57 10 CPIN 1,31 1,91 2,93 2,91 0,82 0,46 4.9 30.1 33.9 19,24 54,98 49,57 11 CTBN 1,51 1,67 1,38 1,06 0,85 1,43 10.2 7.1 6.7 21,3 13,26 16,39 12 DVLA 4,13 3,05 3,71 0,26 0,41 0,33 11.1 9.2 12.9 13,94 13,02 17,31 13 DLTA 3,79 4,70 6,33 0,34 0,27 0,20 11.9 16.6 19.6 16,11 21,43 24,16 14 EKAD 2,60 1,41 1,76 1,03 1,10 0,74 3.2 9.9 11.9 7,8 23,65 22,99 15 FASW 2,08 2,31 0,84 1,84 1,32 1,48 0.9 7.5 6.2 2,79 17,46 15,63 16 GGRM 2,22 2,46 2,70 0,55 0,48 0,44 7.8 12.6 13.4 12,12 18,88 19,56 17 INDF 0,90 1,16 2,04 3,11 2,45 1,33 2.6 5.1 6.2 12,17 20,44 17,59 18 KAEF 2,11 2,00 2,43 0,53 0,57 0,49 3.8 4.00 8.3 5,84 6,28 12,45 19 KLBF 3,33 2,99 4,39 0,38 0,39 0,23 12.3 14.3 18.2 19,51 21,55 23,94 20 LION 5,69 7,96 9,44 0,26 0,19 0,17 14.9 12.3 12.7 18,81 14,76 14,86 21 LMSH 2,75 2,12 2,44 0,64 0,83 0,67 14.9 3.2 9.3 24,37 6,04 15,71 22 MAIN 1,17 1,32 1,42 17,66 6,34 2,75 10.0 8.5 18.6 19,58 62,89 69,74 23 MASA 0,89 0,86 0,67 0,85 0,74 0,87 1.00 6.8 5.7 0,23 11,98 10,81 24 MERK 7,77 5,04 6,23 0,15 0,23 0,20 26.2 33.8 27.3 30,13 41,42 32,72 25 MLBI 0,94 0,66 0,94 1,73 8,44 1,41 23.6 34.2 38.9 64,59 323,6 93,99 26 SCCO 1,19 1,20 1,26 2,15 1,77 1,72 9.00 1.7 5.2 3,15 4,92 14,35 27 SMGR 3,39 3,58 2,92 0,30 0,26 0,29 23.8 25.6 23.3 31,27 32,62 30,26 28 SMSM 1,82 1,59 2,17 0,62 0,80 0,96 9.8 14.1 14.00 16,75 26,69 28,96

Lanjutan tabel 5.2 Perhitungan CR, DER, ROA, dan ROI tahun 2008, 2009, 2010.

Sumber: ICMD 2011

2. Menghitung Return Saham

Dalam penelitian ini, return saham dihitung menggunakan harga

saham pada saat tanggal publikasi laporan keuangan (closing price)

akhir tahun. Perhitungan return saham dapat dilihat pada lampiran.

Berikut return saham pada tahun 2008, 2009, dan 2010.

Tabel 5.3 Return Saham Tahun 2008, 2009, 2010

NO KODE ReturnSaham 2008 2009 2010 1 ALMI 0,03158 -0,39796 0,42373 2 AMFG -0,62188 0,52893 2,13514 3 ARNA 0,02632 -0,61795 0,94631 4 ASGR -0,66102 0,575 1,19048 5 ASII -0,61355 2,2891 0,57205 6 BRAM -0,05263 -0,19444 0,65517 7 BRNA -0,35354 0,875 1,66667 8 BUDI -0,58065 0,69231 0 9 CEKA -0,125 1,12857 -0,26174 10 CPIN -0,58962 4,17241 3,08889 11 CTBN 9,33333 -0,9 -0,19355 12 DVLA -0,4 0,59375 -0,23529 13 DLTA 0,25 2,1 0,93548 14 EKAD 0,17886 -0,13793 1,04 15 FASW -0,14607 0,05263 0,79688 16 GGRM -0,5 4,07059 0,85615 17 INDF -0,63883 2,8172 0,37324 18 KAEF -0,75082 0,67105 0,25197 19 KLBF -0,68254 2,25 1,5 20 LION 0,46429 -0,31707 0,80952 21 LMSH 0,71429 -0,33333 1 29 TOTO 1,40 2,06 2,10 1,84 0,91 0,73 6.1 18.0 17.7 17,43 34,58 30,71 30 TSPC 3,83 3,47 3,37 0,29 0,34 0,36 10.8 11.0 13.4 14,34 14,94 18,77 31 TCID 8,10 7,26 10,68 0,12 0,13 0,10 12.6 12.5 12.5 14,07 14,15 13,86 32 TKIM 2,58 2,37 2,19 2,65 2,63 2,45 2.2 1.3 1.9 8,33 4,87 6,9 33 TRST 1,01 1,11 1,24 1,08 0,68 0,64 2.6 7.4 6.7 5,59 12,57 11,04 34 ULTJ 1,85 2,11 2,00 0,53 0,45 0,54 17.4 3.5 5.3 26,75 5,13 8,25 35 UNVR 1,00 1,04 0,85 1,10 1,02 1,15 3.7 40.6 38.9 77,64 82,21 83,72

.Lanjutan tabel 5.3 Return Saham Tahun 2008, 2009, 2010. 22 MAIN -0,09091 0,125 2,55556 23 MASA -0,34884 0,46429 0,60976 24 MERK -0,32381 1,25352 0,20625 25 MLBI -0,1 2,57576 0,55339 26 SCCO 0 -0,09655 0,48855 27 SMGR -0,25446 0,80838 0,25166 28 SMSM 0,51163 0,15385 0,42667 29 TOTO 0 0,0625 3,58824 30 TSPC -0,46667 0,825 1,34247 31 TCID -0,34524 0,47273 0,11111 32 TKIM -0,29293 1,57143 0,66667 33 TRST -0,05172 0,33333 0,22727 34 ULTJ 0,23077 -0,275 1,08621 35 UNVR 0,15556 0,41667 0,49321

Sumber Data diolah

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui terdapat

tidaknya korelasi yang kuat antar variabel independen.

Tabel 5.4 Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistic

Tolerance VIF

X1 Current Ratio 0,847 1,180

X2 Debt to Equity Ratio 0,698 1,432

Dokumen terkait