xiii ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM
Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010
Albert Markoes NIM : 082114143 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian yang dilakukan terhadap beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI memiliki tujuan (1) Untuk mengetahui apakah current ratio, debt to
equity ratio, return on assets, dan return on equity secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap return saham, (2) Untuk mengetahui apakah current ratio memiliki pengaruh positif terhadap return saham, (3) Untuk mengetahui apakah debt
to equity ratio memiliki pengaruh negatif terhadap return saham, (4) Untuk
mengetahui apakah return on assets memiliki pengaruh positif terhadap return saham, (5) Untuk mengetahui apakah return on equity memiliki pengaruh positif terhadap return saham.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan periode 2008-2010. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan mencatat langsung dari data sekunder. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa: (1) current ratio, debt to
equity ratio, return on assets, dan return on equity secara bersama-sama memiliki
xiv ABSTRACT
ANALYSIS OF LIQUIDITY RATIO, LEVERAGE, AND PROFITABILITY IMPACT TOWARDS STOCK RETURN
An Empirical Study of Manufacturing Companies Enlisted in BEI During 2008-2010
Albert Markoes Student Number : 082114143
Sanata Dharma University Yogyakarta
2012
This analysis studied several manufacturing companies listed in BEI, to : (1) Find out whether current ratio, debt to equity ratio, return on assets, and return on equity are altogether having the impact towards stock return, (2) Find out whether current ratio has positive impacts towards stock return, (3) Find out whether debt to equity ratio has negative impacts towards stock return, (4) Find out whether return on assets has positive impacts towards stock return, and (5) Find out whether return on equity has positive impacts towards stock return.
This undergraduate thesis was an empirical study. The analyses were performed towards manufacturing companies listed in BEI during 2008-2010. Data used in this study were secondary data and were then analyzed using the double regression analysis technique.
i
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM
Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Albert Markoes
NIM 082114143
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit, jadi lah
belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau. Kalau kamu tak
sanggup menjadi belukar, jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat
tanggul pinggiran jalan.
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan
yang membawa orang ke mata air.
Tidak semua orang menjadi kapten, tentu harus ada awak kapalnya.
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu. Jadilah
saja dirimu, sebaik-baiknya dari dirimu sendiri.
(Taufik Ismail)
Kupersembahkan Untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Ibu Tercinta dan Tersayang
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. Ir. Wiryanto P., S.J., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M. Si., Akt., QIA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Trisnawati Rahyu S.E.,Akt.,M.si., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah di
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v
HALAMAN PERSSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
ABSTRAK ... xiii
ABSTRACT ... xiv
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Rumusan Masalah……… 3
C. Batasan Masalah……….. 3
D. Tujuan Penelitian………. 4
E. Manfaat Penelitian……….. 5
F. Sistematika Pembahasan……….. 6
BAB II TINJAUAN TEORI ... 7
A. Pasar Modal………... 7
B. Investasi………. 9
C. Laporan Keuangan……… 10
D. Analisis Laporan Keuangan... 13
E. Rasio Keuangan……….... 14
F. Saham………... 19
G. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham………. 23
H. Peneliti Terdahulu………. 26
x
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Jenis Penelitian………... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian……… 29
C. Subjek dan Objek Penelitian……….. 29
D. Teknik Pengumpulan Data………. 30
E. Populasi dan Sampel……….. 30
F. Teknik Analisis Data………. 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41
A. Sejarah BEI……… 41
B. Deskripsi Data……… 44
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Deskripsi Data……… 54
B. Analisis Data……….. 55
C. Pembahasan……… 67
BAB VI PENUTUP ... 71
A. Kesimpulan………. 71
B. Keterbatasan Penelitian……….. 72
C. Saran……….. 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 54
Tabel 5.2 Nilai CR, DER, ROA, dan ROE Tahun 2008, 2009, dan 2010 ... 56
Tabel 5.3 Return Saham Tahun 2008, 2009, 2010 ... 57
Tabel 5.4 Uji Multikolinearitas ... 58
Tabel 5.5 Uji Autokorelasi ... 59
Tabel 5.6 Uji Normalitas ... 60
Tabel 5.7 Koefisien Regresi ... 61
Tabel 5.8 Model Summary ... 62
Tabel 5.9 Anova ... 62
Tabel 5.10 Coeffcients ... 64
Tabel 6.1 Tabel F ... 94
Tabel 6.2 Tabel t ... 95
xii
DAFTAR GRAFIK
xiii ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM
Studi Empiris di Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010
Albert Markoes NIM : 082114143 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian yang dilakukan terhadap beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI memiliki tujuan (1) Untuk mengetahui apakah current ratio, debt to
equity ratio, return on assets, dan return on equity secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap return saham, (2) Untuk mengetahui apakah current ratio memiliki pengaruh positif terhadap return saham, (3) Untuk mengetahui apakah debt
to equity ratio memiliki pengaruh negatif terhadap return saham, (4) Untuk
mengetahui apakah return on assets memiliki pengaruh positif terhadap return saham, (5) Untuk mengetahui apakah return on equity memiliki pengaruh positif terhadap return saham.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan periode 2008-2010. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan mencatat langsung dari data sekunder. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa: (1) current ratio, debt to
equity ratio, return on assets, dan return on equity secara bersama-sama memiliki
xiv ABSTRACT
ANALYSIS OF LIQUIDITY RATIO, LEVERAGE, AND PROFITABILITY IMPACT TOWARDS STOCK RETURN
An Empirical Study of Manufacturing Companies Enlisted in BEI During 2008-2010
Albert Markoes Student Number : 082114143
Sanata Dharma University Yogyakarta
2012
This analysis studied several manufacturing companies listed in BEI, to : (1) Find out whether current ratio, debt to equity ratio, return on assets, and return on equity are altogether having the impact towards stock return, (2) Find out whether current ratio has positive impacts towards stock return, (3) Find out whether debt to equity ratio has negative impacts towards stock return, (4) Find out whether return on assets has positive impacts towards stock return, and (5) Find out whether return on equity has positive impacts towards stock return.
This undergraduate thesis was an empirical study. The analyses were performed towards manufacturing companies listed in BEI during 2008-2010. Data used in this study were secondary data and were then analyzed using the double regression analysis technique.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya usaha manufaktur di Indonesia yang
didukung dengan perkembangan pasar modal, maka banyak perusahaan
manufaktur yang berlomba-lomba untuk memproduksi barang berkualitas
tinggi dengan biaya yang rendah.
Keadaan yang dituntut untuk dapat bersaing dan bertahan
mengharuskan perusahaan manufaktur memperoleh kecukupan dana dalam
menjalankan kegiatannya sebagai perusahaan manufaktur. Salah satu yang
dapat menjadi cara bagi perusahaan didalam memenuhi kebutuhan dana guna
mengembangkan usaha dan dapat bersaing yaitu, dengan melakukan
penjualan saham perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal.
Dengan semakin berkembangnya dunia manufaktur dan situasi
keadaan yang sedang dihadapi banyak perusahaan manufaktur dalam hal dana
maka banyak para investor tertarik dan memanfaatkan untuk menanam modal
meraka atau menginvestasikan modal mereka kedalam perusahaan tersebut.
Dalam hal ini, saham menjadi alternatif yang menarik bagi pihak investor
sebagai objek investasi. Keputusan para investor untuk melakukan investasi
tidak terlepas dari ekspektasi yang mereka harapkan, yaitu tingkat perolehan
diberikan dapat berupa dividen maupun capitan gain/loss. Selain itu, para
investor juga memerlukan tolak ukur untuk dapat memprediksikan apakah ia
akan memperoleh keuntungan jika melakukan investasi pada suatu
perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat
penting dalam mengambil keputusan investasi.
Para investor dapat memperkirakan besarnya return saham
berdasarkan kinerja perusahaan yang telah dicapai. Kinerja keuangan
merupakan salah satu aspek yang fundamental mengenai kondisi keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu (Aryanti,2004 :3).
Dalam memprediksi return saham atau harga saham terdapat beberapa
faktor fundamental yang sering digunakan yaitu, rasio keuangan dan rasio
pasar. Rasio keuangan berfungsi untuk memprediksi harga saham atau return
saham antara lain return on asset, debt to equity ratio, dan book value per
share. Sedangkan rasio pasar yang sering dikaitkan dengan dengan harga atau return saham yaitu, price book value (PBV) (Pasaribu,2008 :101).
Menurut Penman (1991) dalam Utupui (2007) menyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan informasi penting bagi investor dalam
mengambil keputusan investasi. Menurut Trisnaeni (2007) dalam Ratna W
(2009:3) analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis perusahaan
yang ditujukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan
perusahaan yang bersangkutan. Dengan analisis rasio keuangan ini dapat
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin menguji sejauh
mana pengaruh rasio likuiditas, leverage, profitabilitas terhadap return saham.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, debt to equity
ratio, return on asset dan return on equity.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan masalah :
1. Apakah current ratio, debt to equity ratio, return on asset, dan return on
equity secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap return saham ?
2. Apakah current ratio, debt to equity ratio, return on assets, dan return on
equity secara parsial memiliki pengaruh terhadap return saham?
C. Batasan Masalah
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Dalam penelitian ini, dari beberapa jenis rasio yang termasuk kedalam
rasio likuiditas, peneliti hanya menggunakan current ratio, karena besar
kecilnya suatu nilai current ratio dapat mengindikasikan besar kecilnya
pula kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya yang akan mempengaruhi return saham.
2. Untuk rasio leverage yang terdiri dari debt to equity ratio, dan debt ratio,
peneliti hanya menggunakan debt to equity ratio, karena nilai DER
didanai atau dibiayai dengan hutang yang dapat mengindikasikan
kenaikan atau penurunan return saham.
3. Untuk rasio profitabilitas yang terdiri dari gross profit margin, net profit
margin, return on assets, return on equity, profit margin, dan rentabilitas ekonomi, peneliti hanya menggunakan return on assets dan return on equity, karena kedua rasio tersebut menjelaskan bagaimana perusahaan
memaksimalkan aktiva dan ekuitas yang dimilikinya untuk mendapatkan
laba yang nantinya akan mempengaruhi kenaikan ataupun penurunan
return saham.
4. Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya data dari perusahaan
selama tahun 2008-2010.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah CR, DER, ROA, dan ROE secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap return saham.
2. Untuk mengetahui apakah CR, DER, ROA dan ROE secara parsial
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan informasi
tentang faktor-faktor keuangan yang menjadi salah satu bahan
pertimbangan sebelum melakukan investasi.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pencapaian
keberhasilan dalam memperoleh dana tambahan dari para investor dengan
memperhatikan kinerja keuangan perusahaan dalam menentukan
kebijakan untuk menaikan harga saham agar diminati para calon investor.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetauan,
mengenai pasar modal terutama kinerja perusahaan dan return saham serta
merupakan sarana untuk mempraktekkan teori-teori yang diperleh selama
berada dibangku kuliah.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan hasil ini dapat menambah referensi bagi mahasiswa Sanata
F. Sistematika Pembahasan
BAB I Pendahuluan.
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika pembahasan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang mendasari masalah yang
diteliti.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel, serta teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini diuraikan tentang data dan sejarah singkat perusahaan
yang sedang diteliti.
BAB V Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini diuraikan bagaimana pengolahan data dan hasil yang
diperoleh.
BAB VI Penutup
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan hasil analisis data
7 BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Pasar Modal
Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan
kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan
obligasi. Pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual
dengan risiko untung dan rugi. Untuk menarik pembeli dan penjual untuk
berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar
dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan pembeli dapat membeli
surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari
surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat
(Jogiyanto,2007: 25).
Menurut Husnan (2003: 25) pasar modal didefinisikan sebagai
instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bias diperjual
belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari
pasar keuangan (financial market). Dalam financial market, diperdagangkan
semua bentuk hutang, modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun dana
jangka panjang, baik negotiable maupun tidak. Ada beberapa alasan yang
1. Diharapkan pasar modal ini akan bisa menjadi alternatif penghimpunan
dana selain perbankan.
2. Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan
investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Dengan adanya
pasar modal, para pemodal memungkinkan untuk melakukan diversifikasi
investasi, membentuk portofolio (yaitu gabungan dari berbagai investasi)
sesuai dengan risiko mereka sedia tanggung dan tingkat keuntungan yang
mereka harapkan.
Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pasar modal :
1. Supply Sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan
sekuritas.
2. Demand akan Sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki
jumlah dana dalam jumlah besar untuk dipergunakan membeli
sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. Calon-calon pembeli sekuritas-sekuritas tersebut
mungkin berasal dari individu, perusahaan non-keuangan, maupun
lembaga-lembaga keuangan.
3. Kondisi Politik Ekonomi
Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan
ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi suplly dan demand akan
sekuritas.
4. Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri sendiri pada informasi
yang disediakan oleh perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Kebenaran
informasi sangat menjadi sangat penting, disamping kecepatan, dan
kelengkapan informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dari
informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.
5. Keberadaan Lembaga yang Mengatur dan Mengawasi Kegiatan Pasar
modal dan Berbagai Lembaga yang memungkinkan dilakukan Transaksi
Secara Efisien.
Kegiatan dipasar modal pada dasarnya merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pemilik dana dan pihak yang memerlukan dana secara
langsung (artinya tidak ada perantara keuangan yang mengambil alih
risiko investasi). Dengan demikian maka peran informasi yang dapat
diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya menjadi sangat penting.
B. Investasi
Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan
di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu
(Jogiyanto,2007: 5). Investasi ke dalam aktiva dapat berupa investasi
membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui
perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung
dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai
portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain.
Menurut Dr.F.Zebua (2009: 149) investasi adalah aset yang digunakan
untuk menumbuhkan kekayaan seperti perolehan bunga, royalti, dividen, dan
uang sewa. Persediaan dan aset tetap bukan merupakan investasi. Paragraf 10
PSAK No.13 menyebutkan bahwa biaya investasi dapat berupa kas yang
dibayarkan atau aset lain dengan nilai wajar dan sekuritas yang diterbitkan.
C. Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2002: 2) laporan keuangan adalah hasil proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Fahmi (2011: 2) laporan keuangan merupakan suatu
informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan
lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja
keuangan perusahaan tesebut. Berdasarkan konsep keuangan maka laporan
keuangan sangat diperlukan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan
mencapai tujuannya. Bahwa laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut.
Menurut PSAK (IAI, 2002: 13) komponen-komponen laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang memberikan informasi tentang posisi
keuangan pada saat tertentu. Rekening pada neraca meliputi:
a. Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari memberikan manfaat ekonomi di masa
depan. Aktiva dibedakan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva
tetap.
b. Kewajiban (Hutang)
Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
kas keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat
ekonomi. Kewajiban dibedakan menjadi dua, yaitu kewajiban lancar
atau jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar
atau jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang pelunasan atau
pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak
tanggal neraca). Sedangkan kewajiban jangka panjang adalah
atau jatuh temponya dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak
tanggal neraca).
c. Ekuitas (Modal)
Ekuitas (modal) adalah residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Atau dengan kata lain ekuitas adalah
bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menentukan informasi
mengenai kemampuan atau potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih selama periode tertentu. Rekening dalam laporan laba rugi meliputi:
a. Penghasilan (Income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan aktiva yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.
b. Biaya (Expenses)
Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadi kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menggambarkan
peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode
bersangkutan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menggambarkan penerimaan
dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu. Informasi mengenai
arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan untuk
melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas
dan menilai kebutuhan perusahaan yang menggunakan arus kas tersebut.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan relatif yang tertera
dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas serta memahami informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi
dan komitmen.
D. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan
untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No.1 Pengungkapan Kebijakan Akuntansi menegaskan
istilah laporan keuangan meliputi neraca, laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan, dan catatan atas laporan keuangan, laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Berdasarkan definisi tersebut, analisis laporan keuangan merupakan proses
untuk membedah laporan keuangan, menelaah masing-masing unsur, dan
menelaah hubungan diantara unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan
(Arifin,2003: 1).
E. Rasio Keuangan
1. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan pengungkapan matematika antara satu jumlah
dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu kas dengan kas
lainnya. Rasio harus memperlihatkan suatu hubungan yang mempunyai
makna agar rasio tersebut bermanfaat (Prastowo,1995: 80).
Menurut Susilawati (2005: 59) dalam Ratna.W (2009:18) rasio keuangan
adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang
menunjukan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu.
Rasio keuangan yang telah diolah dari laporan keuangan sangat penting
beberapa pihak. Laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi
yang berguna bagi investor, calon investor, kreditur, dan pihak lain yang
membutuhkannya dalam rangka pengambilan keputusan yang rasional.
2. Pengelompokan Rasio Keuangan
Menurut Fahmi (2011: 120) terdapat 6 macam pengelompokan rasio
keuangan, antara lain:
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya secara tepat waktu. Jika tingkat likuiditasnya baik
maka investor akan tertarik untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
Salah satu rasio yang termasuk dalam rasio likuiditas adalah current
ratio.
Aktiva lancar
Current ratio =
Hutang lancar
b. Rasio Leverage
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Penggunaan hutang yang
terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan
masuk dalam kategori extream leverage (hutang ekstream) yaitu
perusahaan terjebak dalam tingkat hutang yang tinggi. Salah satu rasio
Total Hutang
Debt to equity ratio =
Ekuitas
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu
perusahaan menggunakan sumber daya yang dimilikinya guna
menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini
dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil
yang maksimal. Salah satu contoh rasio yang termasuk kedalam rasio
aktivitas adalah inventory turnover.
HPP
Inventory turnover =
Persediaan
d. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang
ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh
dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.Semakin baik
rasio profitabilitas maka semakin baik perusahaan dalam
menggambarkan tingginya memperoleh keuntungan. Contoh beberapa
rasio yang termasuk kedalam rasio profitabilitas adalah return on
equity dan return on assets
Laba Bersih
Return on Equity =
Laba Bersih
Return on Assets =
Total Aktiva
e. Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam
industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum.
f. Rasio Nilai Pasar
Rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi
di pasar. Rasio ini mempu memberi pemahaman bagi pihak
manajemen perusahan terhadap kondisi penerapan yang akan
dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang.
3. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian
Dari beberapa rasio keuangan yang telah dijelaskan diatas, penulis hanya
menggunakan beberapa rasio keuangan saja dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
a. Current Ratio
Menurut Fahmi (2011: 121) rasio lancar atau current ratio adalah
ukuran umum yang digunakan atas solvensi jangka pendek,
kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan hutang ketika
jatuh tempo. Adapun rumus current ratio dapat ditulis:
Aktiva lancar
Current ratio =
b. Debt to Equity Ratio
Menurut Arifin (2003: 9) total debt to equity ratio digunakan untuk
mengukur setiap bagian rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
untuk keseluruhan kewajiban atas hutang. Adapun rumus debt to
equity ratio:
Total Hutang
Debt to equity ratio =
Ekuitas
c. Return on Assets
Menurut Frases dan Ormiston (2008: 238) return on invstment atau
yang dikenal sebagai return on assets menunjukan jumlah laba yang
diperoleh secara relatif terhadap tingkat investasi dalam total aktiva.
Atau dengan kata lain mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang ada. Jika
perusahaan menghasilkan laba yang besar, maka investor akan
mendapat tingkat pengembalian yang besar pula. Adapun rumus
return on assets ditulis sebagai berikut:
EAT
Return on Assetst =
Total Aktiva
d. Return on Equity
Return on equity merupakan salah satu rasio yang tedapat pada rasio
memperoleh laba dari ekuitas yang digunakan. Adapun rumus return
on equity dapat ditulis:
EAT
Return on Equity =
Ekuitas
F. Saham
1. Pengertian Saham
Menurut Fahmi (2011: 53) terdapat beberapa pengertian saham antara
lain sebagai berikut:
a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu
perusahaan.
b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan,
dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setap
pemgegang saham.
c. Persediaan yang siap untuk dijual.
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan
individu maupun instansi atas suatu perusahaan. Saham sebagai sekuritas
yang bersifat ekuitas, memberikan impikasi bahwa kepemilikan saham
mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika pemodal membeli
saham, maka mereka juga membeli prospek perusahaan
2. Jenis-jenis Saham
Menurut Fahmi (2011: 54) dalam pasar modal terdapat dua jenis saham
yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham biasa (common stock)
dan saham istimewa (preferrence stock).
a. Common Stock (Saham Biasa)
Saham biasa atau common stock adalah surat berharga yang dijual oleh
suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal dimana
pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa) serta berhak untuk menentukan membeli rigth issue
(penjualan saham terbatas) atau tidak, yang selanjutnya di akhir tahun
akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen.
b. Preferrend Stock
Saham istimewa atau preferrend stock adalah suatu surat berharga
yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal
dimana pemegangnya akan memperoleh penghasilan tetap dalam
bentuk dividen yang akan diterima setiap akhir tahun.
3. Return Saham
Return saham adalah keuntungan yang diperoleh para investor dari
kepemilikan saham atas investasi yang dilakukan yang terdiri dari dividen
dan capital gain/loss. Menurut Jogiyanto (2007: 108) return saham dapat
Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur
kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko di masa
mendatang. Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang
diharapkan terjadi di masa datang dan masih bersifat tidak pasti.
Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan sebagai
berikut:
a. Return Total (Total Return)
Return total merupakan return dari keseluruhan investasi dalam suatu
periode tertentu. Return ini sering disebut return saja. Return ini terdiri
dari capital gain/loss dan yield atau dapat ditulis:
Return = Capital gain (loss) + Yield
Pt – Pt-1 + Dt Return Saham =
Pt-1
Keterangan:
Rt = Return Saham
Pt = Harga Saham Pada Periode t
Pt-1 = Harga Saham Pada Periode t-1
Dt = Dividen
b. Return Relatif (Relative Return)
Relatif return dapat digunakan yaitu dengan menambahkan nilai 1
Relatif Return = Return Total + 1
Pt– Pt-1 + Dt Return Saham = + 1
Pt-1
c. Kumulatif Return (Return Cumulative)
Untuk dapat mengetaui total kemakmuran, indeks kemakmuran
kumulatif dapat digunakan IKK (Indeks Kemakmuran Kumulatif)
mengukur akumulasi semua return dari kemakmuran awal (KK0) yang
dimiliki sebagai berikut:
IKK = KK0 (1+R1) (1+R2)..( 1+Rn)
Keterangan:
IKK = Indeks Kumulatif Kemakmuran dari periode 0 sampai
periode n
KK0 = Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1
Rt = Return periode ke-t, dari awal periode sampai akhir periode
d. Return Disesuaikan (Adjusted Return)
Return yang dibahas sebelumnya adalah return nominal yang hanya
mengukur perubahan nilai uang tetapi tidak mempertimbangkan
tingkat daya beli dari uang tersebut. Untuk mempertimbangkan hal itu,
return nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada.
Return ini disebut return real atau return yang disesuaikan dengan
(1+R) RIA =
(1+IF)
Keterangan:
RIA = Return disesuaikan dengan tingkat inflasi
R = Nilai nominal
IF = Tingkat inflasi
e. Rata-rata Geometrik
Rata-rata geometrik merupakan rata-rata yang memperhatikan tingkat
pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Rata-rata geometrik
lebih cepat digunakan untuk menghitung rata-rata return dari surat
berharga yang melibatkan beberapa periode waktu. Rata-rata
geometrik dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
RG = [(1+R1) (1+R2)…(1+Rn)]1/n– 1 Keterangan:
RG = Rata-rata geometrik
R1 = return untuk periode ke-i
n = jumlah dari return
G. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Rasio keuangan merupakan perangkat analisis laporan keuangan yang
hubungan matematis antara suatu data keuangan dengan data keuangan
lainnya. Susilawati (2005: 60) dalam Ratna.W (2009:29) mengemukakan
studi hubungan rasio keuangan dengan return saham yang didasarkan pada
asumsi bahwa rasio keuangan bermanfaat bagi investor. Agar bermanfaat,
rasio harus memberikan informasi yang membantu investor dalam proses
pembuatan keputusan. Peneliti terhadulu menunjukan berbagai kemampuan
rasio keuangan sebagai alat prediksi yang memadai. Kemampuan prediksi
rasio keuangan diukur dengan alat prediksi statistik yang dihubungkan dengan
berbagai fenomena ekonomi, diantaranya kebangkrutan, penentuan kredit
jangka panjang, dan return saham.
1. Pengaruh current ratio (CR) terhadap return saham
Current ratio merupakan rasio yang paling banyak digunakan dalam
menentukan apakah suatu perusahaan telah liquid atau belum di dalam
melunasi hutang-hutang jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki
tingkar rasio likuiditasnya tinggi akan cenderung memiliki kemampuan
untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki
nilai rasio likuiditas yang tinggi juga cenderung mempunyai aset lainnya
yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai
pasar. Perusahaan dengan posisi tersebut sering kali tidak terganggu
likuiditasnya sehingga investor lebih menyukai untuk membeli saham
2. Pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap return saham
Debt to equity ratio menggambarkan antara total hutang dengan total
ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendapatan
perusahaan. Menurut Rosyadi (2002 dalam Maharani,2010: 25) semakin
besar nilai DER, menunjukan bahwa sturktur modal usahanya lebih
banyak mengutamakan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin
besar proporsi hutang yang dimiliki perusahaan, menunjukan semakin
kurang baiknya kinerja perusahaan sehingga return atau harga saham
akan menurun.
3. Pengaruh return on assets (ROA) terhadap return saham
Informasi laporan keuangan akan lebih bermanfaat jika disajikan dalam
bentuk rasio. Manfaat dari rasio keuangan ini akan semakin dirasakan
oleh investor jika dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
investasi. Manfaat rasio keuangan dapat dalam memprediksi return saham
dapat diukur dari tingkat signifikansi hubungan rasio keuangan pada
tingkat individual terhadap return saham.
Nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari aset
perusahaan.Hasil yang positif menunjukan bahwa semakin tinggi earning
power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit
margin yang diperoleh oleh perusahaan. Hal ini berdampak pada
peningkatan nilai perusahaan yang tentunya dapat mempengaruhi return
4. Pengaruh return on equity (ROE) terhadap return saham
Return on equity merupakan kemampuan dari modal sendiri dalam
menghasilkan laba atau keuntungan dari pemegang saham preferen dan
saham biasa (Riyanto 1995: 336 dalam Sulistyowati,2008: 24) karena itu
apabila return on equity meningkat, menunjukan bahwa kinerja
perusahaan meningkat dan juga menunjukan bahwa perusahaan lebih
efektif dan efisien dalam menggunakan equity. Dengan demikian investor
percaya bahwa perusahaan dapat memberikan pendapatan lebih besar
melalui dividen yang akan dibagi. Sehingga akhirnya akan meningkatkan
harga atau return saham.
H. Peneliti Terdahulu
1. Ulupui (2007) melakukan penelitian pengaruh CR, DER, TATO, dan
ROA terhadap return saham. Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
13 perusahaan yang bergerak di bidang konsumsi industri khususnya
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 1995-2005. Hasil
penelitian yang dihasilkan menunjukan bahwa CR, DER, TATO, dan
ROA secara simultan memiliki pengaruh terhadap return saham, dan
secara parsial rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian yang
memiliki pengaruh terhadap return saham adalah current ratio, dan return
2. Mukhtaruddin (2007) melakukan penelitian pengaruh ROA, ROE, ROI,
DER, dan Book Value terhadap harga saham properti. Sampel yang
digunakan oleh peneliti 10 perusahaan properti yang terdafrar di BEJ.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa variabel independen
yang digunakan dalam penelitian secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap harga saham.
3. Munte (2009) melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor
fundamental terhadap return saham. Sampel yang digunakan dalam
penelitian tersebut perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI di tahun
2003-2007. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa rasio yang
digunakan dalam penelitian (CR, ROE, cash flow from operating to debt,
PBV dan ukuran perusahaan) secara simultan berpengaruh terhadap
return saham.
I. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berhubungan dengan
ada tidaknya pengaruh variabel-variabel independen yang digunakan dalam
penelitian terhadap variabel dependen, maka hipotesis yang dapat diajukan
dalam penelitian ini dirumuskans sebagai berikut:
Ho :X1, X2, X3, X4 = 0, current ratio, debt to equity ratio, return on assets,
return on equity secara bersama-sama tidak memiliki
Ha : X1, X2, X3, X4 ≠ 0, current ratio, debt to equity ratio, return on assets,
return on equity secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap return saham.
29 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris, yaitu dengan
melakukan studi peristiwa (event study) terhadap perusahaan manufaktur yang
ada di Bursa Efek Indonesia. Studi peristiwa merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap peristiwa yang informasinya dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman. (Jogiyanto,2003 : 410).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat dilakukannya penelitian adalah di pojok Bursa Efek Indonesia
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan di pojok Bursa Efek
Indonesia Universitas Kristen Duta Wacana.
2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang terikat atau terkait
sebagai pemberi informasi yang digunakan dalam penelitian, dalam hal ini
adalah staff dan karyawan perpustakaan BEI Universitas Sanata Dharma.
Objek penelitian ini adalah data-data yang diperlukan dalam penelitian
1. Gambaran umum perusahaan
2. Laporan keuangan perusahaan yang memperoleh laba tahun 2008-2010
3. Perusahaan manufaktur yang dipilih secara purposive sampling yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia di tahun 2008-2010.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu
metode pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan catatan
perusahaan, terutama laporan keuangan yang berhubungan dengan penelitian.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menjadi bahan
pengamatan dalam suatu atau seluruh kumpulan elemen penelitian yang dapat
digunakan dalam membuat beberapa kesimpulan.Populasi dalam penelitian ini
adalah semua perusahaan yang go public, yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Sampel penelitian ini adalah himpunan bagian dari unit populasi.
Besarnya sampel pada penelitian ini sebanyak 35 perusahan yang diambil
secara purposive sampling, artinya sampel dipilih dari sejumlah populasi
berdasarkan kriteria tertentu untuk mencapai tujuan penelitian. Kriteria yang
1. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia selama tahun
2008-2010.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan periode laporan
keuangannya didasarkan pada akhir tahun.
3. Perusahaan yang memperoleh laba atau tidak mengalami kerugian selama
tahun 2008-2010.
F. Teknik Analisis Data
Terdapat beberapa langkah dalam melakukan teknik analisis data untuk
mencapai tujuan penelitian:
1. Deskripsi Data
Dalam deskripsi data terdapat nama-nama perusahaan yang digunakan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 35 perusahaan.
2. Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian merupakan variabel
independen yang sering disebut juga sebagai variabel bebas.Variabel
bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variabel dependen (variabel terikat).
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Rasio likuiditas
Aktiva lancar
Current ratio =
b. Rasio leverage
Total Hutang
Debt to Equity ratio =
Ekuitas
c. Rasio profitabilitas
EAT
Return on Assets =
Total Aktiva
EAT
Return on Equity =
Ekuitas
3. Menghitung Return Saham
Untuk menghitung return saham perusahaan selama tahun 2008-2010
digunakan rumus sebagai berikut :
Pt – Pt-1
Rt =
Pt-1 Keterangan :
Rt = Return saham
Pt = Harga saham pada Akhir periode t (closing price) yang didapat
dari BEI UKDW
Pt-1 = Harga saham pada Akhir periode t-1 (closing price) yang didapat
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas diperlukan dalam suatu penelitian untuk
mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki
kemiripan dengan variabel independen lainnya dalam suatu persamaan
regresi. Apabila adanya kemiripan antar variabel maka akan
menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antar satu variabel
independen dengan variabel independen lainnya. Uji multikolinearitas
dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variace
Inflacion Factor.
Untuk mendeteksi multikolinearitas pada suatu model persamaan
regresi dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1) Jika nilai Variance Inflacion Factor tidak lebih dari 10 dan nilai
tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan
terbebas dari multikolinearitas VIF = 1/tolerance, jika VIF = 10
maka tolerance = 1/10 = 0,1, semakin tinggi VIF maka semakin
rendah tolerance.
2) Jika nilai koefisien antar masing-masing variabel independen
kurang dari 0,70 maka model dapat diasumsikan terbebas dari
asumsi klasik multikolenearitas. Jika lebih dari 0,70 maka dapat
diasumsikan terjadi kolerasi yang sangat kuat antar variabel
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu (pt) pada
periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya
(pt-1). Variabel pengganggu merupakan variabel yang bersifat
hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, akan
tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antar variabel
bebas. Oleh karena itu variabel pengganggu didefinisikan sebagai
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang
sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi.
Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh variabel bebas dan
variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Durbin Watson Test. Menurut Sulaiman (2004) dalam Ratna W
(20009,: 38)terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan, antara
lain sebagai berikut :
1) Jika 1,65< dw < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.
2) Jika 1,21< dw < 1,65 atau 2,32 < dw < 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas terjadi apabila jika varian dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lainnya terjadi ketidaksamaan. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mengujinya, kriteria uji yang ditentukan :
1) Bila pada scatterplot terdapat pola tertentu (bergelombang,
melebar dan kemudian menyempit) maka pada model regresi
terjadi heteroskedastisitas.
2) Bila pada scatterplot tidak ada pola yang jelas maka pada model
regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang digunakan dalam penelitian telah terdistribusi secara normal
atau tidak. Untuk membuktikan apakah data yang digunakan dalam
penelitian telah terdistribusi secara normal atau tidak digunakan uji
One-Sample Kolmogorov Smirnov-Z. Suatu data dikatakan terdistribusi normal
jika nilai probabilitas (p) uji One-Sample Kolmogorov Smirnov-Z > 0,05
dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p) uji One-Sample Kolmogorov
Smirnov-Z < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
6. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan
dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih
dari satu. Pengolahan data dalam penelitian akan dilakukan dengan
bantuan program SPSS 15 for windows untuk menguji pengaruh rasio
keuangan yang telah dipilih terhadap return saham. Persamaan regresinya:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
Y = Variabel dependen
X1-X4 = Variabel independen
b1-b4 = Koefisien dari masing-masing variabel independen
a = Konstanta
e = error term (kesalahan residual)
7. Pengujian Hipotesis
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
yang digunakan dalam penelitian secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
1) Perumusan hipotesis
Ho :X1, X2, X3, X4 = 0, current ratio, debt to equity ratio, return on
assets, dan return on equity secara bersama-
sama tidak memiliki pengaruh terhadap
Ha : X1, X2, X3, X4 ≠ 0, current ratio, debt to equity ratio, return on
assets, dan return on equity secara bersama-
sama memiliki pengaruh terhadap return
saham.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) = 5%, dengan tingkat keyakinan 95%.
3) Penentuan kriteria pengujian satu sisi
4) Membandingkan nilai probabilitas Fhitung dengan α = 5%
Ho ditolak jika nilai probabilitas ≤ tingkat signifikan (α) atau p ≤ 0,05.
Ho diterima jika nilai probabilitas > tingkat signifikan (α) atau p > 0,05.
5) Membandingkan antara hasil Fhitung dengan Ftabel, dimana Ftabel
dapat dicari dengan cara menentukan df1 (k-1) dan df2 (n-k)
Daerah penerimaan Ho 95%
Daerah penolakan Ho 5%
6) Pembuatan Kesimpulan
Apabila Ho ditolak maka, current ratio, debt to equity ratio, return
on assets, dan return on equity secara bersama-sama memiliki
pengaruh terhadap return saham.
Apabila Ho diterima maka, current ratio, debt to equity ratio,
return on assets, dan return on equity secara bersama-sama tidak
memiliki pengaruh terhadap return saham.
b. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara individu terhadap variabel dependen. Langkah – langkah dalam uji t adalah sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis
Ho1 : X1 ≤ 0, maka current ratio tidak berpengaruh positif terhadap return saham.
Ha1 : X1 > 0, maka current ratio berpengaruh positif terhadap
return saham.
Ho2 : X2 ≥ 0, maka debt to equity ratio tidak berpengaruh negatif terhadap return saham.
Ha2 : X2 < 0, maka debt to equity ratio berpengaruh negatif
terhadap return saham.
Ha3 : X3 > 0, maka return on equity berpengaruh positif terhadap
return saham.
Ho4 : X4 ≤ 0, maka return on assets tidak berpengaruh positif terhadap return saham.
Ha4 : X4 > 0, maka return on assets berpengaruh positif terhadap
return saham.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) yaitu 5% atau tingkat keyakinan 95%
3) Membandingkan nilai probabilitas thitung dengan α = 5%
Ho ditolak jika nilai probabilitas ≤ tingkat signifikansi (α) atau p ≤
0,05
Ho diterima jika nilai probabilitas > tingkat signifikansi (α) atau p > 0,05
4) Membandingkan antara thitung dengan ttabel, dimana ttabel dapat dicari
dengan melihat besarnya tingkat signifikansi yang digunakan dan
menentukan df (n-k)
5) Pembuatan Kesimpulan
Ho1 ditolak berarti current ratio berpengaruh positif terhadap
return saham.
Ho2 ditolak berarti debt to equity ratio berpengaruh negatif
Ho3 ditolak berarti return on equity berpengaruh positif terhadap
return saham.
Ho4 ditolak berarti return on assets berpengaruh positif terhadap
41 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah BEI
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia
merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau
VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, akan tetapi
perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami
kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti peranng
dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada
pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi bursa efek tidak dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Secara singkat, perkembangan pasar modal di Indonesia adalah pada
akhir tahun 1912, dimana pemerintah Hindia Belanda membentuk Bursa Efek
untuk pertama kali. Pada tahun 1914 – 1918 bursa efek ditutup karena alasan perang dunia I. Tahun 1925 – 1942 bursa efek di Jakarta dibuka kembali dengan diikuti dibukanya bursa di Surabaya dan Semarang. Akan tetapi pada
awal tahun 1939 terdengar isu politik bahwa akan terjadi perang dunia II. Hal
tahun 1942 – 1952 bursa yang berada di Jakarta juga ikut ditutup selama perang dunia II berlangsung. Pada tahun 1952 bursa efek di Jakarta diaktifkan
kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952 yang dikeluarkan oleh Menteri
Kehakiman dan Menteri Keuangan. Pada tahun 1956 bursa efek semakin tidak
aktif, hal ini disebabkan karena adanya program nasionalisasi
perusahaanBelanda dan akhirnya pada tahun 1956 – 1977 perdagangan di bursa efek sempat vakum. Pada tanggal 10 Agustus 1977 bursa efek
diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Karena hal itu ditetapkan bahwa
tanggal 10 Agustus sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar
modal juga ditandai dengan go public PT. Semen Cibinong sebagai emiten
pertama 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara. Tahun 1977
– 1987 perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten sampai dengan
tahun 1987 baru mencapai 24, karena pada saat itu masyarakat lebih memilih
instrumen perbankan dibandingkan instrumen pasar modal. Pada akhir tahun
1987 ditandai dengan hadirnya Paket Desember (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum
dan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Tahun 1988 – 1990 paket deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu
BEJ terbuka untuk asing sehingga aktivitas bursa terlihat lebih meningkat.
Pada tanggal 2 Juni 1988 Bursa Pararel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan
organisasinya terdiri dari broker dan dealer. Pada akhir tahun 1988 pemerintah
mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan
kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan yang
berdampak positif bagi pertumbuhan pasar modal. Pada tanggal 16 Juni 1989
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan
Terbatas milik swasta yaitu PT. Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 13 Juni
1992 terjadi swastanisasi BEJ, dimana BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal dan tanggal tersebut diperingati sebagai HUT BEJ.
Pada tanggal 22 Mei 1995 sistem otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan
dengan sistem JATS (Jakarta Automated Trading System). Selanjutnya pada
tanggal 10 November 1995 pemerintah mengeluarkan UU No.8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal. UU ini mulai berlaku Januari 1996. Pada tahun 1995
Bursa Pararel Indonesia bermerger dengan Bursa Efek Surabaya. Tahun 2000
sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di
pasar modal Indonesia. Tahun 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem
perdagangan jarak jauh (remote trading). Pada tahun 2007 terjadi
penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta dan berubah
nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), dan pada tahun 2009 peluncuran
pertama sistem perdagangan baru PT. Bursa Efek Indonesia yaitu
B. Deskripsi Data
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI serta memiliki tanggal publikasi laporan
keuangan selama tahun 2008-2010.
Adapun sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk.
Kode : ALMI
Alamat : Jl. Kemang Jepun No.38-40
Surabaya 60162, Indonesia
Phone +(62-31) 353 1445, 354 1040
Business : Aluminium Manufacturing Company
2. PT. Asahimas Flat Glass Tbk.
Kode : AMFG
Alamat : Jl. Ancol IX/ 5 Ancol Barat
Jakarta 14430, Indonesia
Phone 021-6904041
Business : Glass Manufacturing Company
3. PT. Arwana Citramulia Tbk.
Kode : ARNA
Alamat : Sentra Niagra Puri Indah
Phone 021-58302363, Fax 021-58302361
Business : Ceramic Industry
4. PT. Astra Graphia Tbk.
Kode : ASGR
Alamat : Gedung Biru Mulia 1, lantai 4
Jl. H.R. Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12590
Phone 021-5201928, Fax 021-5201924
Business : Office equipment Providers.
5. PT. Astra International Tbk.
Kode : ASII
Alamat : Jl. Gaya Motor Raya No.8
Sunter II Jakarta Utara, Jakarta 14330
Phone 021-6522555, Fax 021-6512058
Business : Otomotif Manufacturing Company
6. PT. Indo Kordsa Tbk.
Kode : BRAM
Alamat : Jl. Pahlawan, Desa Karang
Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810
Phone +6221 8752115, Fax +6221 8753927
7. PT. Berlina Tbk.
Kode : BRNA
Alamat : Gedung Tifa 5th Floor
Jl. Kuningan Barat No.26, Jakarta 12710
Phone 021-5200729, Fax 021-6276423
Business :Plastics countainers, closures, blown film Manufactur
Company.
8. PT. Budi Acid Jaya Tbk.
Kode : BUDI
Alamat : Wisma Budi 8th& 9th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav, C-6 Jakarta 12940
Phone 021-5213383, Fax 021-33359
Business : Fully Integrated Cassava Based
9. PT. Cahaya Kalbar Tbk.
Kode : CEKA
Alamat : Jl. Raya Pluit Selatan Blok S/6, Jakarta 14440
Phone 021-6691746, Fax 021-6695430
Business : Oils and Fats for be Food & Confectionery Industry
10. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Kode : CPIN
Alamat : Jl. Ancol VIII/I Jakarta 14430
Business : Poultry Feed Manufactur Company
11. PT. Citra Tubindo
Kode : CTBN
Alamat : Kawasan Industri Kabil Indonesia Estate
Jl. Hang Kesturi, Km 4, Kabil, Pulau Batan
Phone +62778 711888, Fax 62778 711094
Business : Threading Plain-end Pipes and Accessories
12. PT. Darya Varia Laboratoria Tbk.
Kode : DVLA
Alamat : Talavera Office Park 8th& 10th Floor
Jl. Letjen T.B. Simatupang No.22-26, Jakarta 12430
Phone 021-75924500, Fax 021-75924501
Business : Pharmacy
13. PT. Delta Djakarta Tbk.
Kode : DLTA
Alamat : Jl. Inspeksi Tarum Barat
Bekasi Timur 17510
Phone 021-8822520, Fax 021-8819423
14. PT. Eka Dharma International Tbk.
Kode : EKAD
Alamat : Kawasan Industri Sunter Agung
Jl. Agung Timur 2 Blok O-1 No.71, Jakarta Utara 14350
Phone 021-651503, Fax 021-6509476
Business : Adhesive Industry
15. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Kode : FASW
Alamat : Jl. Abdul Muis 30, Jakarta Barat 10106
Phone 021-8900330, Fax 021-8902775
Business : Pulp dan Paper Indsutry
16. PT. Gudang Garam Tbk.
Kode : GGRM
Alamat : Jl. Semampir II/1 Kediri 64121
Phone 0354-682091, Fax 0354-681555
Business : Cigarettes Industry
17. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Kode : INDF
Alamat : Sudirman Jaya, Indofood Tower 27th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910
Phone 021-57958822, Fax 021-57935960
18. PT. Kimia Farma Tbk.
Kode : KAEF
Alamat : Jl. Veteran No.9 Jakarta 10110
Phone 021-3847709, Fax 021-3814441
Business : Pharmacy
19. PT. Kalbe Farma Tbk.
Kode : KLBF
Alamat : Gedung KALBE
Jl. Let. Jend. Suprato Kav.4 Jakarta 10610
Phone 021-42873888-89, Fax 021-42873680
Business : Pharmacy
20. PT. Lion Metal Works Tbk
Kode : LION
Alamat : Jl. Raya Bekasi Km 24,5 P.O. Box 4195/ Jatinegara
Jakarta 13910
Phone 021-4600784, Fax 021-4600785
Business : Metal Office Equitment
21. PT. Lionmesh Prima Tbk.
Kode : LMSH
Alamat : Jl. Raya Bekasi Km 24,5 Cakung, Jakarta 13910
Phone 021-4600784, Fax 021-4600785
22. PT. Malindo Feedmill Tbk.
Kode : MAIN
Alamat : Jl. R.S. Fatmawati No.39
Komplek Duta Mas Fatmawati Blok 1A, No.31-31-32 Jakarta
12150
Phone 021-7228383, Fax 021-7237778
Business : Produces Animal Feed Industry
23. PT. Multistrada Arah Sarana Tbk.
Kode : MASA
Alamat : Jl. Raya Lemahabang Km 58,3, Desa Karangsari Cikarang
Timur – Bekasi, Jawa Barat 17550 Business : Tire Industry
24. PT. Merck Tbk
Kode : MERK
Alamat : Jl. T.B. Simatupang No.8 Pasar Rebo, Jakarta 13760
Phone 021-8400081, Fax 021-8400492
Business : Pharmaceuticals
25. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
Kode : MLBI
Alamat : Talavera Office Park, 20th Floor
Jl. Let. Jend. Simatupang Kav.22-26, Jakarta 12430
Business : Beverages Industry
26. PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk
Kode : SCCO
Alamat : Jl. Daan Mogot Km.16, Jakarta 18265
Phone 021-5402066, Fax 021-6195297
Business : Cable Industry
27. PT. Semen Gresik Tbk.
Kode : SMGR
Alamat : Gedung Graha Irama Lantai IX
Jl. H.R. Rasuna Said, Kuningan Jakarta 12950
Phone 021-5261174, Fax 021-5261176
Business : Building Material Industry
28. PT. Selamat Sempurna Tbk.
Kode : SMSM
Alamat : Wisma ADR, Jl Pluit Raya No.1, Jakarta 14440
Phone 021-6690244, Fax 021-7258001
Business : Automotive Parts Manufactur
29. PT. Suryo Toto Indonesia Tbk.
Kode : TOTO
Alamat : Toto Building, Jl. Tomang Raya No.16-18, jakarta 11430
Phone 021-5663532, Fax 021-5682282
30. PT. Tempo Scan Pacific Tbk.
Kode : TSPC
Alamat : Bina Mulia Building II, 5th Floor
Jl. H.R Rasuna Said Kav 11, Jakarta 12950
Phone 021-5201858, Fax 021-5201827
Business : Pharmateutical
31. PT. Mandom Indonesia Tbk.
Kode : TCID
Alamat : Jl. Yos Sudarso, By Pass PO.B