• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek indonesia)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS,LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPRETURNSAHAM

(Studi Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek indonesia)

Oleh

VERA PUSPITA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan dari rasio-rasio keuangan (Return on Asset, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,dan Ukuran Perusahaan) terhadapreturnsaham pada perusahaan yang terdaftar di BEI dan masuk dalam index LQ-45 secara berturut-turut tahun 2007-2011.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metodepurposive judgment sampling. Berdasarkan kriteria yang ada, maka didapat 15 perusahaan sampel

penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, namun sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari empat variabel yang dijui, yaitu:Return on Asset, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, danUkuran perusahaan, hanya variabelPrice Earning Ratioyang memiliki pengaruh signifikan terhadapreturnsaham, sedangkan tiga variabel

lainnya, yaitu:Return on Asset, Debt to Equity Ratio, danUkuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham.

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS,LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPRETURNSAHAM

(Studi Pada Perusahaan LQ-45 Di Bursa Efek indonesia)

Oleh

VERA PUSPITA

This research aimed to determine whether there is a significant effect of financial ratios (Return on Assets, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, and the size of the Company) towards the stock return on the companies listed on the Stock Exchange and in the LQ-45 index respectively consecutive years 2007-2011.

The sample in this research were obtained by using purposive judgment sampling. Based on the criteria, it acquired 15 companies sample. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression analysis, but previously performed classical assumption test first.

The results showed that of the four variables tested, namely: Return on Assets, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, and firm size, only the Price Earning Ratio variable that have a significant effect towards stock returns, while the other three variables, namely: Return on Assets, Debt to Equity Ratio, and the firm size does not have a significant effect towards stock return.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan investasi, para investor atau calon investor tentunya menghararapkan keutungan dari investasi yang ditanamkan. Pada umumnya, sebelum menanamkan investasi, investor memiliki penilaian terhadap kinerja perusahaan sebagai bahan pertimbangan apakah perusahaan tersebut mampu memberikan keuntungan dari investasi yang akan ditanamkan. Keuntungan yang diharapkan investor dapat berupa deviden ataucapital gain. Deviden adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham yang jumlahnya tegantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki (Baridwan, 2005). Sedangkancapital gainadalah selisih antara harga saham awal periode dengan harga saham akhir periode atau selisih antara harga jual dan harga beli.

Untuk mengetahui kinerja perusahaan, pada umumnya investor akan melakukan analisa pada laporan keuangan perusahaan, hasil analisa tersebut akan menjadi acuan investor apakah

perusahaan memilki kinerja keuangan yang baik atau tidak dan apakah layak untuk menanamkan investasi pada perusahaan tersebut. Untuk menilai kinerja keuangan dapat diukur dengan

menggunakan anlisis rasio, baik dengan profitabilitas maupunleveragekeuangan.

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarakan kemampuan perusahaan dalam

(4)

tersebut adalahPrice Earning Ratio. Price Earning Ratiodigunakan untuk memperkirakan nilai saham dengan cara membagi harga saham saat ini dengan Earning Per Share.

Leverageadalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjang, dalam hal ini adalah Debt to Total Equity, yaitu rasio yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjangnya dengan jaminan seluruh modal pemilik.Debt to Total Equityakan menimbulkan beban bunga hutang, jumlah bunga pinjaman yang dibayar mempengaruhi hubungan antarareturnatas jumlah aktiva setelah pajak denganreturnsaham atas modal yang didanai oleh perusahaan. Leverage ratiodigunakan untuk mengukur tingkat dana yang disediakan kreditor. Semakin tinggi angka rasionya semakin besar resiko yang ditanggung kreditor atau tingkat keamanan memberikan pinjaman semakin

berkurang (Handoko dkk, 2004:124). Rasioleverageyang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt Ratio to Total Equity yaitu rasio yang menunjukan perbandingan antara jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah seluruh modal. Semakin kecil angka rasionya maka semakin efektif perusahaan tersebut karena dana yang digunakan adalah milik perusahaan.

Selain menggunakan rasio-rasio diatas, kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan pendekatan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukan suatu perusahaan apakah

(5)

sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur juga akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, perusahaan besar memiliki kemungkinan besar akan memiliki tingkatleverage lebih besar jika dibandingkan dengan yang berukuran kecil.

Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tampubolon (2009) mengatakan bahwa rasio keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadapreturnsaham dengan variabel independen menggunakan pendekatanPrice Earning Ratio, Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Return on Investeman dan Return on Equity. Namun jika dilihat secara masing-masing dari variabel, terdapat variabelDebt to Equity Ratio danReturn on Equity yang tidak signifikan terhadap returnsaham. Untuk masing-masing variabel lainnya mempunyai pengaruh signifikan. Objek penelitian yang diambil adalah perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan regresi linear sehingga diketahui bahwa secara bersamaan variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh terhadapreturnsaham.

(6)

Dalam penelitian Simanungkalit (2009) yang juga melaukan penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhdapreturnsaham dengan varabel independen menggunakn pendekatanReturn on Asset, Return on Equity, dan Debt to Total Assetdinyatakna bahwaReturn on AssetdanDebt to Total Assetdari uji yang dilakukan menghasilkan bahwa kedua variabel ini tidak signifikan terhadapreturnsaham. Hal ini dapat disebabkan dari berbagai hal diantaranya kondisi pasar modal pada periode penelitian sedang dalam kondisi yang kurang baik yang disebabkan oleh kondisi perekonomian Indonesia yang sedang tidak stabil, kondisi perekonomian yang tidak stabil ini adalah dampak dari krisis dunia yang juga mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Pada saat kondisi yang tidak stabil ini investor lebih banyak pertimbangan dan berhati-hati dalam menanamkan investasi untuk menghindari risiko investasi yang tidak pasti.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, beberapa variabel berpengeruh signifikan namun beberapa variabel juga tidak signifikan, bahkan beberapa variabel independen hasil pengujiannya tidak konsisten.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Profitabilitas,LeverageKeuangan dan Ukuran Perusahaan TerhadapReturn Saham.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: ApakahReturn on Asset, Price Earning Ratio,Leverage Ratio, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadapreturnsaham?

(7)

Untuk mendapat alur pembahasan yang baik dan terarah, ruang lingkup penelitian dibatasi oleh beberapa kriteria, yaitu :

a. Faktor yang diteliti adalahReturn on Asset, Price Earning Ratio, leverage,dan Ukuran Perusahaan.

b. Perusahaan yang ditetapkan merupakan perusahaan yang terdaftar di BEI dan masuk dalam kelompok LQ-45 secara berturut-turut dari periode 2007-2011.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Return on Asset, Price Earning Ratio, leverageKeuangan,dan Ukuran Perusahaan terhadapreturn saham pada

perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di BEI selama periode 2007-2011.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi investor dan calon investor, hasil penelitian ini diharapkan mampu menyajikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi. 2. Bagi akademisi, diharapkan memberikan infomasi yang mendukung beberapa penelitian

(8)
(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Rasio Keuangan

2.1.1 Jenis-jenis Rasio Keuangan

Rasio adalah angka yang menunjukan hubungan secara matematis antara suatu jumlah dan jumlah yang lain, (Handoko 2004). Rasio Keuangan dapat digolongkan menjadi 5 (lima) kelompok, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Kelancaran kegiatan perusahaan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh ketersediannya aktiva lancar yang dapat mendanai usaha perusahaan. Namun, tidak semua aktiva lancar dapat digunakan untuk mendanai usaha pokok perusahaan, karena diperlukan juga untuk membayar hutang jangka pendek. Rasio likuiditas pada prinsipnya membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Semakin besar jumlah aktiva lancar dari pada hutang lancar, maka semakin lancar pula usaha dan pembayaran hutang perusahaan, namun jika jumlah aktiva lancar lebih kecil dari hutang lancar maka akan mengganggu usaha dan pembayaran hutang perusahaan, Handoko (2004). Oleh karena itu, rasio likuiditas adalah rasio yang berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek.

(10)

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang membandingkan seluruh hutang perusahaan dengan kekayaan yang dimiliki perusahaan, untuk mengukur seberapa tinggi aktiva perusahaan yang disediakan pemilik, dan berapa yang didanai dari pinjaman. Semakin rendah angka rasionya, risiko untuk mengembalikan pokok pinjaman dan bunganya dalam jangka panjang semakin kecil. Sebaliknya, jika angka rasio semakin tinggi, risiko untuk mengembalikan pokok

pinjaman dan bunganya dalam jangka panjang semakin besar. Begitu juga sebaliknya, Husnan (2001) menyatakan bahwa semakin besar proporsi hutang yang digunakan oleh perusahaan, maka pemilik modal akan menanggung resiko yang lebih besar. Dalam penelitian inileverage rasio yang digunakan adalalahDebt to Equity Ratioyang menunjukan perbandingan antara jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah seluruh modal, (Subramanyam 2010). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal-modal yang digunakan untuk operasi perusahaan, semakin tinggi angka rasio ini semakin baik karena hal itu menunjuka bahwa perusahaan mampu mengelola modalnya dengan baik sehingga menghasilkan laba yang optimal. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalahReturn on AssetdimanaReturn on Assetmerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam

Leverage Ratio=

(11)

aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya menghasilkan keuntungan, rumus dalam menghitungReturn on Asset,(Munawir, 2004) adalah :

ROA =

Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas menunjukan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya atau perputaran dari aktiva-aktiva tersebut. Beberapa contoh dari rasio aktivitas adalah rasio perputaran piutang dan rasio perputaran aktiva.

5. Rasio Pasar

Rasio ini menujukan informasi perusahaan yang diungkapkan dalam basisi per saham. Dalam penelitian ini rasio pasar yang digunakan adalahPrice earning Ratio. Price earning Ratio adalah rasio yang digunakan untuk memperkirakan nilai saham dengan cara membagi harga saham saat ini dengan Earning Per Share.Menurut Subramanyam (2010) rumus yang digunakan dalam menghitungPrice earning Ratioadalah:

PER =

Harga Pasar per Lembar Saham Laba per Lembar Saham

(12)

Ukuran perusahaan menunjukan suatu perusahaan apakah tergolong dalam perusahaan kecil, perusahaan menengah, atau perusahaan besar. Kriteria ukuran perusahaan dapat dinilai dari omset penjualan, jumlah produk yang dijual, modal perusahaan dan total asset. Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal (Elton dan Gruber, 1994 dalam Jogiyanto, 2007). Perusahaan besar mengindikasikan tingkat pengembalin yang baik. Dalam teori akuntansi positif menyatakan bahwa ukuran perusahaan digunakan sebagai biaya politik dan biaya politik akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran dan risiko perusahaan (Watts dan Zimmerman,1978 dalam Sukartha, 2007). Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur juga akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki kemungkinan lebih besar dalam hal menarik para investor. Untuk mendapatkan angka ukuran perusahaan dapat dicari dengan rumus:

2.3 Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk satu perusahaan, kedua daftar itu adalah neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi laba. Laporan rugi laba dan neraca merupakan daftar yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Kedua laporan ini juga

(13)

dijadikan sebagai salah satu dasar dalam menilai posisi kekayaan, selain itu juga sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan keputusan untuk periode selanjutnya.

1. Munawir (2004) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

2. IAI (2009) terdapat penjelasan bahwa laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

3. Baridwan (2005) menjelaskan laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

4. Syafri (1997) pengertian lain dari Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki beberapa tujuan, salah satu yang tercantum dalam PSAK No. 1 tahun 2009 adalah untuk menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, tujuan lainnya adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

(14)

1. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan.

2. Memberikan informasi keuangan mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai kondisi dan potensi perusahaan.

2.3.3 Komponen Laporan Keuangan

Beberapa bentuk laporan keuangan yang umum digunakan perusahaan adalah:

1. Neraca

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, serta modal yang bertujuan untuk menunjukan posisi keuangan dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Menurut Baridwan (2005) Neraca adalah laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu, keadaan keuangan ini ditunjukan dengan jumlah aset yang dimiliki perusahaan dan jumlah kewajiban perusahaan.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi merupakan catatan sitematis yang berisi tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu, umumnya satu tahun. Dalam

penyusunan laporan keuangan metode yang dapat digunakan adalahmultiple stepdansingle step. Metodemulti stepadalah metode penyusunan laporan keuangan dengan bentuk bertahap, sedangkan metodesingle stepadalah motode penyusunan laporan keuangan dengan

(15)

3. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas adalah laporan yang brisikan sumber dan penggunaan kas selama satu periode. Tujuan utama laporan aliran kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode, (Baridwan, 2005). Metode dalam menyusun laporan arus kas terdiri dari metode langsung dan metode tidak langsung, komponen aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu penerimaan dan penggunaan kas yang berasal dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan.

4. Laporan Perubahan Modal

Menurut Soemarso (2004) menerangkan bahwa laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Dalam laporan perubahan modal dijelaskan mengenai modal awal dan besarnya laba yang diperoleh sehingga mempengaruhi jumlah modal akhir.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya. Catatan laporan keuangan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Beberapa komponen dalam laporan keuangan memerlukan penjelasan lebih agar tidak menimbulkan kekeliruan, misalnya penjelasan tentang metode penyusutan yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

2.3.4 Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran mengenai keuangan

(16)

berlaku, yakni bersifat historis serta menyeluruh. Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu yang sudah lewat dari masa sekarang. Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin sesuai standar yang

ditetapkan. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara:

a. Fakta yang telah dicatat, berarti laporan keuangan ini dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi.

b. Prinsip–prinsip dan standar didalam akuntansi, yang berarti laporan keuangan disusun berdasarkan prosedur yang lazim dalam akuntansi.

c. Pendapat pribadi, pendapat pribadi dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh dalil-dalil yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun semua itu tergantung pada manajemen perusahaan yang bersangkutan.

2.3.5 Keterbatasan Laporan Keuangan

Dari sifat-sifat laporan keuangan diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan memiliki keterbatasan antara lain :

a. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakaninterim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang bersifat sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Yang berarti tidak menunjukan nilai realisasi dimana terdapat pandapat-pendapat pribadi dari Akuntan atau manajemen yang bersangkutan.

(17)

berubah-ubah. Karena itu angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang.

c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu dan tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing power) uang

tersebut semakin menurun dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu mencerminkan unit yang dijual semakin besar. Jadi suatu analisa dengan membandingkan data beberapa tahun tanpa

membuat penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga akan menghasilkan kesimpulam yang keliru.

d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang, seperti reputasi dan prestasi perusahaan.

2.4 Analisa Laporaan Keuangan

2.4.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan

(18)

dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun datanonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat, Harahap (1997).

2.4.2 Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Metode analisis merupakan cara menganalisis laporan keuangan yang berkaitan dengan pemilihan waktu. Menurut Handoko (2004) metode yang digunakan ada dua macam analisis, yaitu :

1. Analisis Horizontal atau analisis dinamis, yaitu analisis dengan mengadakan perbandingan laporan atau pos-pos laporan untuk beberapa periode, sehingga dapat mengetahui

perkembangannya.

2. Analisis Vertikal atau analisis statis, yaitu analisis terhadap laporan keuangan dalam satu periode saja dengan memperhitungkan atau membandingkan pos laporan satu dengan pos laporan lain sehingga akan diketahui keadaan keuangan pada periode yang bersangkutan saja. Sedangkan teknik analisis menurut adalah cara menganalisis yang berkaitan dengan pemilihan pos-pos laporan yang akan dibandingkan. Teknik analisis ada beberapa macam, Handoko (2004) yaitu :

(19)

2. Analisis Trend dalam Persentase, yaitu teknik analisis untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan perusahaan dari waktu ke waktu, apakah menunjukan kecenderungan naik, tetap, atau turun.

3. Laporan dengan Persentase per Komponen, yakni teknik analisis untuk mengetahui

persentase pos laporan tertentu terhadap pos laporan yang lain, misalnya persentase investasi tiap-tiap aktiva terhadap keseluruhan aktiva, persentase unsur-unsur sumber dana terhadap keseluruhan modal, dan persentase unsur-unsur beban terhadap penjualan bersih.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, yaitu analisis untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tertentu. Modal kerja adalah kekeayaan lancar yang tersedia untuk mendanai operasional perusahaan sehari-hari.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas/Laporan Arus Kas, yaitu analisis untuk mengetahui sumber dan penggunaan uang kas dalam satu periode.

6. Analisis Rasio, adalah teknik analisis untuk mengetahui perbandingan pos-pos tertentu dalam neraca, atau dalam laporan laba-rugi, atau antar keduanya dalam periode tertentu.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor, analisis ini untuk mengetahui sebab-sabab perubahan laba kotor dari periode satu ke satu periode lain. Atau juga mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor yang dicapai terhadap laba kotor yang diangggarkan dalam satu periode tertentu. 8. Analisis Break even, adalah analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai

(20)

2.5 Pasar Modal

2.5.1 Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek, Rusdin (2006) dengan kata lain pasar modal adalah suatu pasar yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.

Umumnya surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Lebih jauh dapat juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari perusahaan.

2.5.2 Peranan Pasar Modal di Indonesia.

b. Pasar modal sebagai alternatif investasi, pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan keuntungan dengan sejumlah risiko tertentu.

c. Memungkinkan perusahaan untuk memilki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. Perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek yang baik, sebaiknya tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang-orang tertentu saja, karena penyebaran kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan perusahaan menjadi lebih transparan.

(21)

manajemen secara lebih profesional, efisien, dan berorientasi pada keuntungan, sehingga tercipta suatu kondisi“goodcorporate governance”serta keuntungan yang lebih bagi para investor.

e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional, dengan keberadaan pasar modal perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju yang selanjutnya akan menciptakan kesempatan kerja yang luas.

2.5.3 Para Pelaku Pasar Modal

Keterlibatan para pelaku pasar modal bersifat terus menerus, dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupmatiannya lembaga itu sendiri, Rusdin (2006). Pihak-pihak yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pihak-pihak yang terkait sebagai berikut :

a. Emiten

Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :

1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.

2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing. 3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada

(22)

Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya

melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :

1. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.

2. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.

3. Berdagang, Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.

c. Penjamin emisi (underwriter).

Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten

d. Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)

Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:

a. Memberikan informasi tentang emiten b. Melakukan penjualan efek kepada investor e. Lembaga Penunjang.

Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal,

(23)

2.6 Saham

2.6.1 Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan dimana pemilik saham memiliki hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham, Baridwan (20005).

2.6.2 Nilai Saham

Menurut Rusdin (2006) nilai saham terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu : 1. Nilai Nominal (Nilai Pari)

Merupakan nilai yang tercantum dalam sertifikat saham yang bersangkutan, di Indonesia saham yang diterbitkan harus memiliki nilai nominal dan untuk satu jenis saham yang sama pada suatu perusahaan harus memiliki satu jenis nilai nominal.

2. Nilai Dasar

Pada prinsip harga pasar dasar saham ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut

diterbitkan, harga dasar ini akan berubah sejalan dengan dilakukannya berbagai tindakan emiten yang berhubungan dengan saham.

(24)

Nilai pasar adalah harga suatau saham pada pasar yang sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup maka harga pasar saham tersebut adalah harga penutupannya.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga.

2.6.3 Jenis-jenis Saham

Saham terbagi menjadi beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis saham jika dilihat berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, Widoatmojo (2009):

1. Saham Biasa

Merupakan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang hanya mengeluarkan satu janis saham saja. Pemegang saham adalah termasuk pemilik perusahaan yang mewakili kepada manajemen untuk menjalankan perusahaan. Beberapa hak pemegang saham :

a. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris b. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru

c. Hak menerima pembagian keuntungan yaitu hak pemilik saham unutk mendapatkan

keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan, biasanya keuntungan yang didapat tidak dibagi semua kepada pemilik saham tetapi diinvestasikan lagi untuk menambah modal perusahaan.

(25)

Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayar bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden prferen. Beberapa hak yang dimilki oleh pemegang saham preferen adalah :

1. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.

2. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

3. Hak pada waktu lukuidasi, yaitu hak saham preferen unutk mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan saham biasa pada saat terjadi likuidasi.

3. SahamTreasury

Merupakan saham milik perusahaan yang sudah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri. Alasannya unutk meningkatkan volume perdagangan dipasar modal dengan harapan dapat memeningkatkan nilai pasarnya dan meningkatkanearning per share.

2.7ReturnSaham 2.7.1 PengertianReturn

Returnmerupakan pengembalian atas investasi yang telah ditanam oleh investor atau dengan kata lainreturnmerupakan keuntungan atau kerugian dari sebuah kegiatan investasi, Rusdin (2006).Returnyang diperoleh dari kepemilikan saham ini dapat berupa deviden dancapital gain ( loss). Deviden adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham yang

(26)

berupa deviden tunai atau devidennontunai. Deviden tunai adalah pembagian deviden berupa uang tunai dalam jumlah tertentu untuk setiap saham. Sedangkan devidennontunai adalah pembagian deviden dalam bentuk penambahan saham baru yang dimilki oleh pemegang saham. Sedangkancapital gain (loss)adalah selisih lebih antara harga beli saham dengan harga jual saham, Rusdin (2006). Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar atau

mengambil keutungan melaluicapital gain.Investor akan menikmaticapital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham. Namun, jika harga jual saham lebih rendah dari harga beli saham maka yang akan terjadi adalahcapital loss. Rumus untuk menghitngreturnsaham adalah:

Rit=

Pt–Pt-1 Pt-1 Keterangan :

Rit = Returnsaham periode t

Pt = Harga saham penutupan periode t Pt-1 =Harga saham penutupan periode t-1

2.7.2 Jenis-jenisReturn

Returnsaham dapat dikelompokan menjadireturnrealisasi danreturnekspektasi, adapun perbedaannya adalah, Jogiyanto (2007)

2.7.2.1ReturnRealisasi

(27)

ekspektasi dan risiko dimasa yang akan datang. Beberapa pengukuranreturnrealisasi yang dapat digunakan adalahreturntotal,returnrelatif, danreturnkumulatif. Sedangkan rata-rata returndapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika atau rata-rata geometrik. Rata-rata geometrik biasanya lebih sering digunakan untuk menghitung rata-ratareturnuntuk beberapa periode misalkan untuk menghitungreturnrata-rata mingguan atau bulanan yang dihitung dari rata-rata geometrikreturnharian.

a.ReturnTotal

Returntotal merupakanretunkeseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Returntotal sering disebutreturnsaja. Returntotal terdiri daricapital gaindan (loss) danyield. Untuk mencarireturntotal dapat dihitung dengan rumus:

Capital gain (loss)merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu, Jogiyanto (2007). Jika harga investasi sekarang lebih tinggi dari harga investasi periode lalu hal ini berarti terjadi keuntungan (capital gain), jika yang terjadi

sebaliknya maka disebutcapital loss.

Rumus dalam menghitungcapital gainataucapital lossadalah:

Yieldmerupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham,yieldadalah persentase deviden terhadap harga saham

Return= Capital Gain (Loss) + Yield

Capital Gain (Loss)=

(28)

periode sebelumnya. Untuk obligasi,yieldadalah prosentase bunga pinjaman yang diperoleh tehadap harga obligasi periode sebelumnya. Jadi,Returntotal dapat dinyatakan sebagai berikut:

Untuk saham biaasa yang membayara deviden secara periodik sebesar Dt rupiah per-lembarnya, makayieldadalah sebesar Dt/Pt-1danreturntotal dapat dinyatakan sebagai:

b. Relatif Return

Dalam mengukurreturntotal, angka yang dihasilkan dapat bernilai positf atau negatif. Terkadang untuk perhitungan tetentu, misalnya rata-rata geometrik yang menggunakan perhitungan pengakaran angkareturnyang digunakan harus bernilai positif. Relatifreturn (returnrelative) dapat digunakan, yaitu dengan menambahkan nilai 1 terhadap nilai returntotal.

Sehingga, RelatifReturn= (Return Total + 1)

Dengan mendistribusikan nilai 1 dengan (Pt-1/Pt-1) diatas, nilai relatifreturnjuga dapat dihitung dengan:

c. KumulatifReturn Return=

Pt–Pt-1 + Yeild Pt-1

ReturnSaham =

Pt–Pt-1+ Dt Pt-1

RelatifReturn =

(29)

Returntotal mengukur perubahan kemakmuran yaitu perubahan harga dari saham dan perubahan pendapatan dari dividen yang diterima. Perubahan kemakmuran ini menunjukan tambahan kekayaan dari kekayaan sebelumnya. Returntotal hanya mengukur perubahan kemakmuran pada saat waktu tertentu saja, tetapi tidak mengukur total dari kemakmuran yang dimiliki. Untuk mengetahui total kemakmuran index kemakmuran kumulatif (cumulative wealtg index)dapat digunakan. Index kemakmuran kumulatif mengukur akumulasi semuareturnmulai dari kemakmuran awal. Rumus untuk menghitung kumulatifreturnadalah:

Keterangan:

IKK = Indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n KK0 = Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1

Rt = Retrun periode ke-t, mulai dari awal periode (t=1) samapai ke akhir periode (t=n)

d.ReturnDisesuaikan

Returnyang dibahas diatas merupakareturnnominal yang hanya mengukur perubahan nilai uang tetapi tanpa mempertimbangkan tingkat daya beli dari nilai uang tersebut, maka

berdasarkan pertimbangan inireturnnominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Returnini disebut returnriel (real return)ataureturnyang disesuaikan dengan inflasi. Rumus yang digunakan untuk menghitungreturnini adalah:

Keterangan:

IKK = KK0(1+R1) (1+R2) .... (1+Rn)

RIA =

(30)

RIA =Returndisesuaikan dengan tingkat inflasi R =Returnnominal

IF = tingkat inflasi

2.7.2.2ReturnEkspektasi

Returnekspektasi adalah returnyang belum terjadi dan diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Return ekspektasi merupakanreturnyang digunakan untuk penngambilan keputusan investasi.

Returnekspektasi ini dapat dihitung dengan beberapa cara, Jogiyanto (2007), yaitu :

1. Berdasarkan Nilai Ekspektasi Masa Depan

Returnberdasarkan nilai ekspektasi masa depan dihitung dengan metode nilai ekspektasi yaitu mengalihkan masing-masing hasil masa depan dengan probabilitas kejadiannnya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut.

2. Berdasarkan NilaiReturnHistoris

Menghitung hasil masa depan dan probabilitasnya merupakan hal yang tidak mudah dan bersifat subjektif, dan dapat menimbulkan ketidakakuratan. Untuk mengurangi ketidakakuratan tersebut, data historis dapat digunakan sebagai dasar ekspektasi. Tiga metode yang dapat diterapkan dalan menghitungreturnekspektasi berdasarkan nilai historis, yaitu :

a. Metode rata-rata, yaitu dengan mengasumsikan bahwareturnekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya tanpa mempertimbangkan pertumbuhan dari

(31)

c. Metodetren, yaitu dengan mengasumsikan bahwareturnekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya tetapi dengan memperhitungkan pertumbuhan dari return-returnnya.

d. Metode jalan acak, metode ini beranggapan bahwa distribusi datareturnbersifat acak sehingga sulit digunakan untuk memprediksi, sehingga diperkirakanreturnterakhir akan terulang dimasa depan.

3. Berdasarkan ModelReturnEkspektasi

(32)

2.8 Teori

2.8.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada

hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gabungan baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan

bagaimana efeknya. Informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.Budiarto dan Baridwan (1999) dalam Zainafree (2005) menyatakan asumsi utama dalam teori sinyal

adalah bahwa manajemen mempunyai informasi yang akurat tentang nilai

perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar dan manajemen adalah orang

yang selalu berusaha memaksimalkan insentif yang diharapkan, artinya

manajemen umumnya mempunyai informasi yang lebih lengkap dan akurat

dibandingkan pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan.

Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tesebut diterima oleh pasar.

Menurut Jogiyanto (2007) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu

(33)

menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberi sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik ataupun pihak yang berkepentingan lainnya. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan dan laporan manajemen yang menjelaskan kondisi perusahaan. Dari analisis yang dilakukan terhadap informasi

akuntansi, maka investor diharapkan akan mengambil keputusan berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan mempengruhi dan memperkuat minat investor untuk menanamkan investasinya dengan harapan akan memperoleh tingkat pengembalian (return) yang tinggi.

2.8.2 Teori Efisiensi Pasar

Secara formal pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang

harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan.

Semakin cepat informasi tercermin pada harga sekuritas, maka pasar modal akan

semakin efisien. Dengan demikian akan sulit (atau bahkan hampir tidak mungkin)

bagi para pemodal untuk memperoleh keuntungan diatas normal secara konsisten

dengan melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Efisien dalam artian ini

sering juga disebut sebagai efisien informasional (Husnan, 1998) dalam Zainafree (2005).

(34)

1. Efisiensi pasar secara informasi

Hubungan antara sekuritas dengan informasi yang ada.

Fama (1970) dalam Verlina (2012) mengatakan ada tiga macam bentuk informasi: - Efisiensi pasar bentuk lemah, harga-harga saham darisekuritas tercermin secara penuh

informasi masa lalu.

- Efisiensi pasar bentuk setengan kuat, harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasukinformasi yang berada di laporan keuangan peerusahaan emiten.

- Efisiensi pasar bentuk kuat, harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.

2. Efisiensi pasar secara keputusan

Pada jenis ini efisiensi pasar mempertimbangkan faktor ketersediaan informasi dan kecanggiahan pelaku pasar dalam mengolah informasi untuk mengambil keputusan.

2.9 Pengembangan Hipotesis

1.Return on AsssetTerhadapReturnSaham

Return on Assetmerupakan rasio profitabilitas, dimana rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, Handoko (2004). Rasio

(35)

calon investor. Bagi investor, laba yang baik memungkinkan tingkat pengembalian yang baik juga, jadi jika ROA semakin tinggi maka tingkat pengembalian (returnsaham) juga akan semakin baik. ROA yang tinggi akan meberikan isu positf kepada investor karena perusahaan mampu menciptakan profit berdasarkan tingkat aset tertentu (Anggraini 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2007) mengatakan bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap returnsaham, dalam penelitiannya disebutkan bahwa perusahaan yang memilki tingkat ROA yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola aktiva dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan penggunaan aktiva yang dimiliki perusahaan dalam

menghasilkan laba. Berdasarkan hubungan tersebut, hipotesis pertama yang diajukan adalah :

Ha1:Return On Asset memiliki pengaruh positif signifikan terhadap returnsaham.

2.Price Earning RatioTerhadapReturnSaham

Rasio ini digunakan untuk memperkirakan nilai saham.Rasio ini menunjukan perbandingan antara harga saham dipasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.Price Earning Ratioyang tinggi menunjukan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang semakin baik, Harahap (2004). Perusahaan yang memiliki prestasi yang baik akan lebih mudah menarik investor karena para investor memiliki ekspektasi bahwa perusahaan yang memiliki prestasi yang baik maka tingkat

(36)

yang baik juga. Namun pada penelitin lain yang dilakukan oleh Hidayati (2010) tentang pengaruh kinerja financial terhadapreturnsaham, hasil penelitiannya mengatakan bahwaPrice Earning Ratiosecara individu tidak berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham. Perusahaan yang memiliki nilaiPrice Earning Ratioyang tinggi, maka perusahaan tersebut memiliki

peluang untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada umumnya memiliki tingkat PER yang tinggi juga, (Desmalinda, 2008). Maka

hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ha2: PER memiliki pengaruh positif signifikan terhadapreturnsaham.

3.LeverageTerhadapReturnSaham

(37)

jangka panjang terlalu tinggi maka investor tentunya lebih senang menanamkan modal pada perusahaan yang tidak menanggung terlalu banyak beban hutang. SehinggaDebt to Total Equty Ratioakan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi. Dalam penelitian Hananto (2010) dinyatakan bahwaDebt to Total Equty Ratioberpengaruh terhadapreturnsaham, pengaruh yang dimaksud adalah bahwa jika semakin rendah angka rasio ini maka semakin baik karena risiko yang ditanggung investor juga semakin rendah dan jika risiko investasi rendah maka harapan terhadap tingkatreturnsemakin tinggi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Yanti (2011) yang melakukan penelitian tentang pengaruh faktor fundamental terhadapreturnsaham industri perbankan di BEI, dalam penelitiannya dikatakan bahwaDebt to Equity Ratiotidak berpengaruh secara signifikan terhadapreturnsaham. Semakin tinggi angkaDebt to Equity Ratioberarti semakin tinggi pula pendanaan yang berasal dari luar perusahaan sehingga tingkat kewajiban perusahaan tersebut juga tinggi karena dana yang digunakan lebih banyak dari pihak luar dibandingkan dengan dana dari perusahaan sendiri. Berdasarkan penjelasan ini, maka hipotesis ketiga yang diajukan adalah:

Ha3: Leveragekeuangan memiliki pengaruh negatif terhadapreturnsaham.

4.Ukuran Perusahaan

(38)

yang baik. Dalam teori akuntansi positif menyatakan bahwa ukuran perusahaan digunakan sebagai biaya politik dan biaya politik akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran dan risiko perusahaan (Watts dan Zimmerman,1978 dalam Sukartha, 2007). Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur juga akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki kemungkinan lebih besar dalam hal menarik para investor. Karena sektor dari sampel yang diambil berbeda-beda maka ukuran perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah total aset. Semakin besar ukuran perusahaan maka kemungkinan akan semakin tinggi pula tingkat pengembalian (returnsaham) yang diterima para investor.

(39)
(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI. Teknik pengambilan sampel penelitian didasarkan padapurposive judment samplingdengan tujuan untuk mendapat sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Purposive judment samplingadalah penentuan sampel dan pemilihan masing-masing item sampelnya diambil dengan dasar keputusan (judgment) yang masuk akal menurut si pengambil sampel, Suharyadi (2004). Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel dalam penelitian ini adalah :

a. Merupakan perusahaan yang terdaftar di BEI dan masuk dalam LQ-45 secara berturut-turut dari periode 2007-2011.

b. Menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember secara terus menerus selama periode penelitian.

(41)

Tabel.1 Daftar perusahaango publikyang termasuk dalam LQ-45 berturut-turut tahun 2007-2011

No Kode Efek Nama Emiten

1. AALI Astra Agro Lestari Tbk

2. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3. ASII Astra International Tbk

4. BBCA Bank Central Asia Tbk

5. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

7. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 8 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 9. ISAT Indosat Tbk

10 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

11. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 12. TINS Timah (Persero) Tbk

13. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 14. UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk

15. UNTR United Tracktor Tbk

(42)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan dan data harga saham selama periode penelitian yang diperoleh dari:

1. Indonesian Capital Market Directory(ICMD)

2. Buku-buku literatur penunjang yang terkait dengan penelitian 3. Data hasil penelitian sebelumnya

4. www.idx.co.id 5. www.yahoo.finance

3.3 Model Penelitian

Gambar 1. Model Penelitian Variabel Independen

Variabel Dependen

3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalahreturnsaham sebagai variabel trikat yang dinyatakan dengan notasi Y. Returnsuatu saham adalah hasil yang diperoleh dari

ROA (X1)

PER (X2)

ReturnSaham

(43)

investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan harga saham sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya, Jogiyanto (2007).

Rumus yang dapat digunakan adalah :

Rit=

Pt–Pt-1 Pt-1

Keterangan :

Rit = Returnsaham periode t

Pt = Harga saham penutupan periode t Pt-1 =Harga saham penutupan periode t-1

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini dinyatakan dengan notasi X, yang terdiri dari : 1.Return on Asset(ROA), Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya menghasilkan keuntungan. Dengan kata lain rasio ini

menghubungkan antara keuntungan yang dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan tersebut. ROA dapat dihitung dengan formula, Munawir (2004) :

(44)

2.Price Earning Ratio(PER), rasio ini digunakan untuk memperkirakan nilai saham dengan cara membagi harga saham saat ini dengan Earning Per Share,dapat dihitung dengan rumus, Subramanyam (2010):

PER = Harga Pasar per Lembar SahamLaba per Lembar Saham

3.Leverage Ratio, Rasio ini menunjukan perbandingan antara jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah modal. Semakin kecil angka rasionya maka semakin efektif perusahaan tersebut karena dana yang digunakan adalah milik perusahaan. Rasio Kewajiban Terhadap Modal dapat dihitung dengan formula, Subramanyam (2010):

DER = Total HutangModal

4. UkuranPerusahaan, ukuran perusahaan dapat dinilai dari omset penjualan, jumlah produk, modal perusahaan, dan total asset. Karena sektor dari sampel yang diambil berbeda-beda maka ukuran perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah total aset, yang dapat dihitung dengan, Jogiyanto (2007) :

3.5 Alat Analisis Penelitian 3.5. 1 Regresi Linear Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang menyangkut hubungan antara sebuah variabel dependen (terikat) dengan dua atau lebih variabel independen (tidak terikat). Regresi linear berganda adalah model regresi yang memprediksi nilai

(45)

satu variabel tunggal Y dengan dasar nilai beberapa variabel bebas X, Hakim (2001). Dalam penelitian inireturnsaham sebagai variabel dependen dan ROA,PER,leverage, dan Ukuran Perusahaan sebagai variabel independen.

Model analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut :

Y = α +β1ROA +β2PER +β3Lev +β4Siz +€ Keterangan :

Y =ReturnSaham

α = Konstanta

β1-β5 = Koefisien Regresi ROA =Return on Asset DPR =Deviden Payout Ratio Lev =Leverage Ratio Size = Ukuran Perusahaan

€ = Error

3.5.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Normalitas adalah asumsi bahwa nilai-nilai Y untuk tiap X tertentu didistribusikan secara normal, Hakim (2001). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Modal regresi yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Unutk melakukan uji asumsi normalitas dapat

(46)

probability plot. Dari gambar tersebut residual berdistribusi normal apabila plot menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, namun jika plot menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Supranto (2001) satu masalah penting dalam analisis model regresi adalah

kemungkinan adanya multikolinieritas diantara variabel-variabel independen. adalah kondisi terdapatnya hubungan linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi multikolinearitas dapat menggunaknanvarience

inflatory factor(VIF) unutk setiap variabel independen. Jika VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedatisitas

Uji heteroskedatisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan nilai varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain, (Suharyadi, 2004). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihatscatter plotantara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan SRESID residualnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya pola tertentu pada grafikscatter plot dapat dianalisis dengan melihat apabila ada pola tertentu yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, menyempit) maka mengindikasikan terjadi heterokedastisitas. Namun jika tidak ada pola teratur yang terbentuk dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

(47)

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. Uji autokorelasidigunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara errorserangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (data time series). Pendekatan yang sering digunakan untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak adalah dengan uji Durbin-Watson dengan ketentuan pengambilan keputusan sebagai berikut, Pratisto (2010) :

1. Jika DW > batas atas (dU), maka tidak ada autokorelasi 2. Jika DW < batas bawah (dL), maka terjadi autokorelasi

3. Jika dL< DW < dU, maka tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau tidak

3.5.3 Pengujian Hipotesis 1. Uji F

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji F yang bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen yaitu:Retrun on Asset, Price Earning Ratio, Leveragekeuangan, dan ukuran perusahaan secara serempak memiliki pengaruh sifnifikan terhadapreturnsaham.

Pengujian hipotesis ini menggunakan Uji F dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam analisa 5%. Kriteria dalam mengambil keputusan uji hipotesis ini adalah, Pratisto (2010) :

ApalbilaP-Value< 0,05 maka Ha diterima.ApalbilaP-Value> 0,05 maka Ha ditolak.

3.5.4 Uji Signifikansi Model Regresi

(48)

perusahaan) terhadap variabel dependen (returnsaham). Uji signifikansi ini dilakukan dengan melihat nilaiP-Value. JikaP-Value< 0,05 maka dpat disimpulkan bahwaRetrun on Asset, Price Earning Ratio, Leveragekeuangan, dan ukuran perusahaan secara individu berpengaruh

(49)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari variabel-variabel yang digunakan, yaituReturn on Asset, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,dan Ukuran Perusahaan pada perusahaan yang terus-menerus masuk dalam index LQ 45 tahun 2007 sampai 2011.

(50)

5.2 Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dipengruhi oeh beberapa hal kerena adanya keterbatasan dalam proses peneitian, yakni:

1. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini hanya perusahaan yang masuk dalam index LQ 45 dari tahun 2007 sampai 2011, sampel terdiri dari berbagai sektor. Namun hasil penelitian ini belum bisa dijadikan gambaran secara keseluruhan untuk seluruh perusahaan dari masing-masing sektor yang masuk dalam sampel penelitian.

2. Penelitian ini hanya meneliti variabel-variabelReturn on Asset, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,dan Ukuran Perusahaan, karena masih banyak lagi variabel-veriabel lainnya yang mungkin memiliki pengaruh terhadapreturnsaham.

5.3 Saran

Dari kesimpulan dan keterbatan yang diuraikan diatas, beberapa saran dalam peneitian ini adalah:

1. Bagi Para Investor, investor dapat memperoleh gambaran tentangreturnsaham dengan memperhatikanReturn on Asset, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan ukuran perusahaan dalam melakukan investasi sebagai bahan pertimbangan untuk menghindari resiko investasi. Keempat variabel yang digunakan jika dilihat secara individu tidak semua

(51)

2.Untuk penelitian yang akan datang, sebaiknya memperluas penelitian dengan memperpanjang periode penelitian dan variabel yang tidak terbukti pada penelitian ini sebaiknya pada

penelitian selanjutnya menggunakan proxy yang lain dari variabel tersebut.

(52)

PENGARUH PROFITABILITAS,LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPRETURNSAHAM

( Studi Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia )

Oleh

Vera Puspita Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Lidya. 2011. Analisis Pengaruh Fundamental Terhadap Risiko Sistematis Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di BEI, Skripsi S-1, Universitas Lampung. Lampung.

Baridwan, Zaki. 2005. Intermediate Accounting. BPFE. Yogyakarta. Desmalinda, Rika. 2008. Pengaruh Perubahan Faktor-faktor Fundamental

Terhadap Return Saham, Skripsi S-1, Universitas Lampung. Lampung.

Hananto, Tri. 2010.Analisis Faktor-faktor Fundamental yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Skripsi S-1, Universitas Pembangunan Nasional V. Yogyakarta.

Handoko, Yulian, Basuki Djoko Saranto, Poedji Poerwadi. 2004. Akuntansi 3. Bumi Aksara. Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hakim, Abdul. 2001. Statistika Deskriptif. Ekonisia. Yogyakarta.

Hidayati, Nur. 2007. Ananlisis Pengaruh Kinerja Financial dan Firm Size Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Indeks LQ-45

di Bursa EfekJakarta, Skripsi S-1, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.

Jogiyanto. 2007. Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

(54)

Santosa, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. Elek Media Komputindo. Jakarta.

Santosa, Wahyu Perdana & Hary Yusuf A.L. 2010. Return Saham,

Value at Risk, dan AktivitasPerdagangan Pada Kelompok Harga Terendah, Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Simanungkalit, Minar. 2009. Pengaruh Profitabilitas dan Rasio Leverage

Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia, Skripsi S-1, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Soemarso, S.R. 2004. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. Subramanyam, K.R & John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan.

Salemba Empat. Jakarta.

Suharyadi, Purwanto. 2004. Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern. Salemba Empat. Jakarta.

Sukartha, Made. 2007. Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikian Manajerial, dan Ukuran Perusahaan Pada Kesejateraan Pemegang Saham Perusahaan Target Akuisisi, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 10 : 243-267.

Supranto, J. 2001.Statistik. Erlangga. Jakarta.

Tampubolon, Rizky. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi S-1,Universitas Sumatera Utara. Medan.

Widoatmodjo, Sawidji. 2009. Pasar Modal Indonesia. Ghalia Indonesia. Bogor Yanti, Nora P. 2011. Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap

Return Saham Industri Perbankan di BEI, Skripsi S-1, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Zainafree, Golda. 2005. Reaksi Harga Saham Terhadap Pengumuman Pembayaran Deviden Tunai Di Bursa Efek Jakarta,Tesis S-2, Universitas Diponegoro. Semarang.

www.idx.co.id

(55)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT berkat lilmpahan rahmat dan hidayahnya penulis mampu menyelesaikan laporan akhir ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis benyak memperoleh kelancaran dari Allah SWT melalui tangan-tangan hamba-Nya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E.,M.si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Lampung.

3. Bapak Hi. Harsono Edwin P., S.E., M.Si., selaku pembimbing utama yang telah berkenan memberikan bimbingan dan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.

(56)

5. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt., selaku penguji utama pada ujian skripsi.

6. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menjalani studi di Fakultas Ekonomi.

7. Seluruh karyawan Jurusan Akuntansi Mb’Sri, Mb’Maira, Pak Sobari, Pak Leman, Mas

Yana, Mas Edi, terima kasih telah membantu penulis selama masa studi di Jurusan Akuntansi.

8. Kedua orang tua dan keluarga besar ku yang senantiasa dengan tulus mencurahkan kasih sayang dan dorongan dalam situasi apapun.

9. Sahabat-sahabat ku: Inge, Fitri, Lusi, Raya yang senantiasa bersama dalam setiap tetesan kesedihan dan butiran senyum ceria ku. Terima kasih atas keterbukaan kalian untuk menjadi kelurga kedua ku selama disini.Nothing gonna changes my love for you

.

10. Yang senantiasa memotivasi dan memberi pandangan dalam mencari solusi selama proses penelitian ini, Deddy Saputra, S.T.I want to say really thank you for your time. Hope our dreams will be true, where ever we are. Terima kasih juga untuk Mb Nita.

11. Teman-teman kosan: Mb anggun, Mb gusti, Mb Dewi, Ervy, Nanda, beserta para

alumnus asrama Al-Barokah lainnya, terima kasih telah menghiasi hari-hari ku, dan juga tetangga kosan ku: Alfa Dera Sumantri S.E & Heri Zulfikri, S.E., Terima kasih atas sumbangan inspirasinya.

(57)

Semoga Allah S.W.T membalas semua amal dan kebaikan atas apa yang mereka berikan dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Januari 2013 Penulis

(58)

Judul Laporan Akhir :PENGARUH PROFITABILITAS,LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURNSAHAM

Nama Mahasiswa : VERA PUSPITA No. Pokok Mahasiswa : 0741031098 Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Hasono Edwin P., S.E, M.Si. Reni Oktavia, S.E, M.Si. NIP 19760317 200212 1 002 NIP 19751026 200212 2 002

2. Ketua Jurusan Akuntansi

(59)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Harsono Edwin P., S.E., M.Si. ………

Sekretaris : Reni Oktavia, S.E., M.Si. ……….

Penguji Utama : Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. ……….

2. Dekan Fakultas Ekonomi

Prof Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP. 19610904 198703 1 011

(60)

MOTTO

“Dan Bahwa Sesungguhnya Seorang Manusia Tiada

Memperoleh Selain Apa Yang Telah Diusahakannya

( QS. An-Najm : 39)

Jangan Kau Tanyakan Apa Yang Telah Diberikan Oleh Orang Tua Kepadamu, Tapi Tanyakan Pada Dirimu Sendiri Apa Yang Telah Engkau Berikan Kepada Mereka

(John F Kenedy)

Tidak ada Usaha Dengan Niat Baik Yang Sia-sia, Sekalipun Kita Belum Memetik Hasilnya Saat Ini, Yakinlah Suatu Saat Hasil Yang Tertunda Itu Menghampiri Kita

(61)
(62)

PERSEMBAHAN

Sebagai wujud ungkapan syukur Kepada Allah SWT, dan kasih sayang kepada keluarga tercinta, kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Bapak Hasan Ibrahim dan Ibu Maryam tersayang yang senantiasa dengan tulus, ikhlas, dan

penuh kasih sayang dalam membesarkan, mendidik, dan menyertakan do’a nya dalam setiap

langkah ku, serta selalu mengingatkan untuk tetap berikhtiar.

Kakak dan Abangku, k’ Arma&Mas Budhi, Bang Hendra&k’ Dewi, Bang Yandi&k’

Rohmah, Bang Adi&k’ Tika, serta k’ Beda yangsenantiasa mencurahkan dukungan baik

moril maupun materil serta motivasi demi kesuksesanku.

(63)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Babulang, Kecamatan Kalianda pada tanggal 19 Juni 1989 dan sebagai anak ke-enam dari enam bersaudara. Merupakan putri dari pasangan Bapak Hasan Ibrahim dan Ibu Maryam.

Pada tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 2 Sukaratu Kecamatan Kalianda, kemudian tercatat sebagai siswi SMP N 1 Kalianda dan selesai tahun 2004, dan melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA N 1 Kalianda diselesaikan pada tahun 2007.

Gambar

Tabel.1 Daftar perusahaan go publik yang termasuk dalam LQ-45 berturut-turut tahun
Gambar 1. Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah rasio keuangan ( debt to equity ratio, earning

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on.. Investment, dan Return on Equity sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), dan price to

Pembahasan ini merupakan hasil dari pengujian hipotesis ke enam yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), dan price to book value

Keywords: Market to Book Value of Asset (MVBVA), Market to Book Value of Equity (MVBVE), Earning per Share/ Price Ratio (EP), Capital Expenditure to Book Value of Asset (CABVA),

Secara simultan variabel kinerja keuangan Return on Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), Debt Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV)

price to book value karena kontribusi variabel return on asset, debt to equity ratio dan cash ratio hanya menjelaskan 19,8 persen (R 2 ) terhadap return saham