• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN dan IMPLIKASI KEBIJAKAN 4.1 Kesimpulan

Dalam dokumen 320044667 Utang Luar Negeri Indonesia (Halaman 36-41)

Secara ringkas beberapa kesimpulan dapat ditarik dari makalah ini yaitu:

a. Kebutuhan akan dana pembangunan suatu negara berkembang yang tidak dapat dipenuhi oleh tabungan domestik mengakibatkan diperlukannya bantuan luar negeri.

b. Bantuan luar negeri pada dasarnya dimaksudkan untk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ‘financing gap', tetapi kemudian yang terjadi adalah banyak negara terperangkap dalam beban hutang yang berat.

c. Kondisi ini kemudian menimbulkan pertanyaan akan efektifitas bantuan luar negeri. Ternyata berdasarkan beberapa studi empiris menunjukkan bahwa dampak dari bantuan luar negeri tehadap pertumbuhan ekonomi dan tabungan domestik tidak signifikan. Walaupun relatif sedikit, tetapi beberapa studi memperlihatkan hal yang sebaliknya seperti yang dilakukan oleh Bank Dunia.

d. Dalam melihat seberapa efektif penggunaan dana bantuan luar negeri, maka dipergunakan variabel pertumbuhan ekonomi dan tabungan domestik sebagai kriteria efektifitas bantuan.

e. Penelitian pada makalah ini dengan menggunakan Model Rana Dowling yang disesuaikan dan data yang dipergunakan adalah data periode 1983 –1996, menunjukkan bahwa hutang luar negeri tidak menunjukkan pengaruh signifikan baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun tabungan domestik Bahkan ditemukan bahwa hutang luar negeri berpengaruh negatip terhadap pertumbuhan ekonomi. 4.2 Implikasi Kebijakan

Berdasar kondisi tidak adanya pengaruh yang signifikan dari hutang luar negeri pemerintah terhadap tabungan domestik dan pertumbuhan ekonomi, membawa kita pada kesadaran untuk

mempertanyakan kefisienan dan kefektifan penggunaan hutang luar negeri sebagai sumber penting dalam pembiayaan pembangunan di Indonesia.

Untuk itu, mobilisasi dana dari dalam negeri menjadi salah satu alternatif penting. Mobilisasi dana dalam negeri setidaknya akan sedikit mengurangi ketergantungan terhadap bantuan luar negeri. Banyak langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dana dalam negeri diantaranya (i) penggalakan pemungutan pajak yang bersifat progresif dan berdasar kemampuan membayar; (ii) pengetatan pengeluaran pemerintah baik melalui pengurangan berbagai jenis subsidi terutama subsidi yang tidak tepat seperti subsidi BBM, mendorong partisipasi swasta dalam pendanaan program pembangunan; (iii) meminjam dari sumber dalam negeri seperti menjual obligasi pemerintah pada masyarakat umum. Cara ini mengandung resiko meningkatkan tingkat bunga dalam negeri yang akan memperlambat investasi dan mendorong stagnasi ekonomi (Ramli, 1991); (iv) mengurangi ekspor barang dengan ‘import content’ yang tinggi, karena akan Makalah Akhir Semester Perekonomian Indonesia 25

menguras devisa. Dianjurkan agar dilakukan (a) upaya diversifikasi komoditas perdagangan; (b) menggalakkan pengolahan hasil bumi hingga mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi (Kuncoro, 1989).

Selain itu, perlu dipikirkan juga untuk meningkatkan sumber modal asing berupa penanaman modal asing langsung karena mempunyai paling tidak beberapa keunggulan yaitu (i) pembiayaan melalui ‘pemilikan’ menjadikan resiko usaha ditanggung bersama secara proprosional sementara hutang luar negeri harus dibayar kembali tanpa mempedulikan kondisi ekonomi negara; (ii) pembayaran pada investor asing dapat diatur, sementara pembayaran hutang luar negeri relatif lebih sulit. Makalah Akhir Semester Perekonomian Indonesia 26

DAFTAR PUSTAKA

Buku

1. Arief, Sritua dan Adi Sasono. Modal Asing, Beban Hutang Luar Negeri dan Ekonomi Indonesia. Jakarta, Lembaga Studi Pembangunan dan Penerbit Universitas Indonesia, 1987

2. Bachriadi, Dianto. Utang Luar Negeri: Urgensi dan Bebannya bagi Indonesia dalam Menyingkap Retorika dan Realita Refleksi dan Visi Jejak 50 Tahun Indonesia oleh Hetifah Sayifudindan Juni Thamrin (ed.). Bandung, Akatiga, 1995.

3. Barro, Robert J. dan Sala-i-Martin, Xavier. Economic Growth. McGraw Hill Inc, Singapore, 1995. 4. Basri, Faisal. Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI. Distorsi, Peluang dan Kendala. Jakarta, Penerbit Erlangga, 1997.

5. Djamin, Zulkarnaen. Sumber Luar Negeri bagi Pembangunan Indonesia. Sejak IGGI hingga CGI serta Permasalahannya. Jakarta, UI Press, 1995.

6. Djojohadikusumo, Sumitro. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta, LP3ES, 1994.

7. Hicklin, John et. al. (ed.) Macroeconomic Issues Facing Asian Countries. Washington, Interbational Monetary Fund, 1997.

8. Hossain, Akhtar dan Aris Chowdhury. Open-Economy Macro Economics for Developing Countries. Northampton, Edwar Elgar, 1998.

9. Mankiw, N. Gregory. Macroeconomics. Delhi, CBS Publishers,1992.

10. Sachs, Jeffrey D. dan Larrain, Felipe. Macroeconomics in the Global Economy. New Jersey, Prentice-Hall, Inc, 1993.

11. Saefuloh, A. Ahmad. Kebijakan Utang Luar Negeri dalam APBN dalam Kebijakan APBN selama Orde Baru oleh Tim Ekonomi P3I. Jakarta, Pusat Pengkajian dan Pelayanan Informasi, Setjen DPR-RI, 1998.

12. Wiranta Sukarna. Hutang Luar Negeri: Masalah dan Kecenderungannya dalam Indonesia Menapak Abad 21. Kajian Ekonomi Politik oleh LIPI. Jakarta, Millinium Publishers, 2000. 13. World Bank. The East Asian Miracle. Economic Growth and Public Policy. Oxford University Press, 1993.

Jurnal dan Majalah

1. Ahmad, Mubariq. Hutang Luar Negeri Indonesia Periode 1967-1988. Sebab-sebab Kenaikannya. Prisma, Tahun XX No. 9, 1991

2. Burnside, Craig dan David Dollar. Aid, Policies, and Growth. World Bank Working Paper No. 1777 (Washington, June 1997).

3. Cassard, Massard dan David Folkerts-Landau. Sovereign Debt: Managing the Risks. Finance and Development, Desember 1997.

4. Chennery, Hollis B. dan Nicholas G. Carter. Foreign Assistance dan Development Performance 1960-1970. The American Economic Review, Vol LXIII No. 2, Tahun 1973.

5. Hiong, Tan Tai. Utang Luar Negeri Indonesia: Sebuah Catatan. Mini Economica No. 20 Tahun 1994.

6. Kuncoro, Mudrajad. Dampak Arus Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Tabungan Domestik. Prisma No.9 Tahun XVIII, 1989.

7. McLeod, Ross H. Indonesian Foreign Debt. A Comment. Bulletin of Indonesian Economic Studies Vol. 32 No. 2 August 1996.

8. Pattiasina, Engelina. Dampak-Dampak Kegiatan Penanaman Modal Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Analisa No. 9 Tahun 1982.

9. Rachbini, Didik J. Konsekuensi Hutang Luar Negeri. Prisma, Tahun XX No. 9, Tahun 1991. 10. Radelet, Steven. Indonesian Foreign Debt. A Reply. Bulletin of Indonesian Economic Studies Vol. 32 No. 2 August 1996.

11. Rahardja, Sjamsu. Keseimbangan Pasar Dana Pinjaman Internasional. Mini Economica No. 20 Tahun 1994.

12. Ramli, Rizal. Hutang Luar Negeri Indonesia. Kontraksi dan Beban Ekonomi. Prisma Tahun XVIII Nomor 9 Tahun 1991.

13. Syafa’at, Nizwar. Pendugaan Parameter Persamaan Simultan dengan Metoda Pendugaan OLS, 2SLS, LIML dan 3SLS. Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol. XLIV Nomor 4 Tahun 1996. 14. Tsikita, Tsidi M. Aid Effectiveness: A Survey of the Recent Empirical Literature. Washington, International Monetary Fund, 1998.

Terbitan Khusus

1. A World Bank Policy Research Report. Assessing Aid: What Works, What Does Not, Why. New York, Oxford University Press, 1998.

2. Loayza, Norman dkk. What Drives Private Saving Across the World?. World Bank Working paper, September 1999.

3. Radelet, Steven. Indonesian Foreign Debt: Headed for A Crisis for Financing Sustainable Growth?. Harvard Institute for International Development, Maret 1995.

Surat Kabar

1. Indonesia Terancam Perangkap Utang Permanen. Kompas 27 Februari 2001.

2. Indonesia Menuju Perangkap Utang dan Destabilisasi Permanen. Kompas, 20 April 2001. 3. APBN 2001, Paris Club dan Sidang Pra-CGI. Tak Menjawab Masalah. Analisis Ekonomi Sri Mulyani. Kompas 23 April 2001.

Dalam dokumen 320044667 Utang Luar Negeri Indonesia (Halaman 36-41)

Dokumen terkait