Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang merupakan pengelola usaha mikro dan kecil di Kecamatan Tingkir, Salatiga maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Sebagian besar usaha mikro dan kecil sudah membuat catatan atas pendapatan dan biaya. Sedangkan dalam hal kepemilikan laporan keuangan, hanya sebagian kecil saja yang sudah membuat. Dalam pembuatan laporan keuangan mayoritas pemilik usaha masih membuat sendiri laporan keuangan usahanya, sedangkan minoritas saja yang sudah memiliki bagian akuntansi. Kaitannya dengan tenaga kerja, semua usaha di sana masih melibatkan keluarga sebagai tenaga kerjanya, sebanyak 92,9 % melakukan penggajian terhadap mereka dan memasukkan biaya gaji tersebut ke komponen biaya produksi. Dalam hal pembelian bahan baku, sebanyak 10 responden membeli bahan baku secara bersamaan dengan keperluan rumah tangga, 8 diantaranya memasukkan biaya transportasi kedalam biaya produksi dan sisanya tidak memasukkan ke dalam komponen biaya produksi. Selain itu, sebanyak 83,3 % responden mempunyai tempat usaha yang tidak terpisah dengan tempat tinggal pemilik. Dari responden yang menggabung tempat tinggal pemilik dan usaha ada sebagian kecil usaha yang membuat estimasi biaya yang dikeluarkan untuk usaha dan pribadi. Dalam hal pengambilan produk untuk dipakai kalangan sendiri, semua responden mengaku pernah terjadi di dalam usahanya. Terdapat
28
18 responden yang melakukan pencatatan khusus atas pengambilan produk tersebut. Sebanyak 61,1 % responden mencatat produk apa saja yang dipakai untuk kalangan sendiri, dan 38,9 % mengganti seharga produk yang dipakai oleh kalangan sendiri. Sedangkan dalam hal prive, semua usaha disana belum mencatat apabila terjadi prive. Dari hasil penelitian, usaha mikro dan kecil di Kecamatan Tingkir, Salatiga sudah bisa melakukan pemisahan antara entitas usaha dan pribadi dalam hal penggajian tenaga kerja yang masih melibatkan keluarga. Sedangkan dalam hal pemilahan biaya-biaya, pengambilan produk untuk dipakai sendiri, dan prive sebagian besar usaha mikro dan kecil di sana masih belum bisa memilah antara entitas pribadi dan usaha.
Saran
Saran yang peneliti ajukan yaitu usaha mikro dan kecil di Tingkir, Salatiga adalah jika ada pengambilan produk atau prive hendaknya dicatat, sedikit demi sedikit membiasakan mengalokasikan biaya-biaya usaha dan memisahkannya dengan biaya pribadi. Dengan adanya pemilahan entitas usaha dan pribadi akan berguna bagi pemilik, yaitu antara lain dapat membantu dalam menentukan harga jual produk agar tidak terlalu rendah. Usaha seharusnya bisa mengalokasikan biaya-biaya produksi seperti biaya listrik, telepon, dan sewa. Hendaknya usaha tidak memperhitungkan biaya pribadi kedalam komponen biaya usaha.
29 Keterbatasan
Penelitian ini hendak mengetahui bagaimana penerapan asumsi kesatuan usaha pada usaha mikro dan kecil di Kecamatan Tingkir Salatiga. Penerapan asumsi kesatuan usaha yang diteliti meliputi ada atau tidaknya penggajian tenaga kerja yang melibatkan keluarga, perhitungan biaya transportasi untuk usaha dan pribadi, perhitungan biaya akibat tidak terpisahnya tempat usaha dengan pemilik, perlakuan atas pengambilan produk untuk dipakai kalangan sendiri.
Penelitian ini merupakan upaya awal untuk mempelajari praktek akuntansi pada usaha mikro dan kecil. Penelitian lanjutan masihi bisa dilakukan dengan karena penelitian ini memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
Ada kemungkinan responden tidak jujur dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner.
Susahnya mencari unit-unit usaha di lokasi penelitian.
Keterbatasan lainnya menyangkut waktu, tenaga dan biaya yang dihadapi peneliti.
Penelitian mendatang
Penelitian ini hanya mencari tau bagaimana penerapan asumsi kesatuan usaha pada usaha mikro dan kecil di Kecamatan Tingkir, Salatiga. Penulis menyarankan agar penelitian yang akan datang bisa meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan asumsi kesatuan usaha pada usaha mikro dan kecil.
30 Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta; BPFE.
Basu, Sudipta dan Gregory B. Waymire, “Recordkeeping and Human Evolution”, Accounting Horizons, volume 20, No. 3, September 2006, pp. 201 – 209 FASB No. 1. 1978. Statement of Financial Accounting Concepts No. 1 Objectives
of Financial Reporting by Business Enterprises. http://www.fasb.org/cs/BlobServer?blobcol=urldata&blobtable=MungoBlob s&blobkey=id&blobwhere=1175820899258&blobheader=application%2Fp df. Diunduh 2 Maret 2012.
Hidayat, Iman.P, 2004, Akuntansi untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), http://imanph.wordpress.com, Diunduh 19 Maret 2012.
Holmes, Scott, dan Des Nicholls. 1989. Modelling the Accounting Information Requirements of Small Businesses. Acoounting and Business Research,Vol. 19, No. 74. Pp 143 – 150.
Iien, 2009, Akuntansi untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM); Strategi Bisnis, Pembukuan dan Administrasi, http://www.impacctusa.com, Diunduh 4 Maret 2012.
Karyawati, Golrida, 2008, Akuntansi Usaha Kecil untuk Berkembang, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Keasey, Short, 1990, The Accounting Burdens Facing Small Firms: An Empirical Research Note, Accounting and Business research, Vol 20, No 80, pp 307-313.
Prasetyo, Hendro, 2007, Akuntansi untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Orang Awam; Step by Step Membuat Laporan Keuangan, Wissen-Sistem Consulting.
Primiana, 2009, Menggerakan Sektor Riil Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Industri, Alfa Beta, Bandung.
Soemarso, 2004, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Lima (Revisi). Salemba Empat, Jakarta.
Suhairi, Wahdini, 2006, Persepsi Akuntan Terhadap Overload SAK bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26 Agustus 2006.
31
Suryo, Anak. 2007. Akuntansi untuk UKM. Edisi Kedua Yogyakarta: Media Pressindo.
Tunggal, Amin Widjaja, 1997, Akuntansi untuk Perusahaan Kecil dan Menengah, PT Rineka Cipta, Jakarta.
UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil.
Warren, Carl S, James M. Reeve and Philip E. Fess, 2005, Pengantar Akuntansi, edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.
Yilmazer, Schrank, 2005, Financial Intermingling in Small Family Businesses,
32
LAMPIRAN
-
33
Lampiran 1
Tabel 1 : Profil Usaha
Res Nama Usaha Alamat Produk yang dihasilkan Nama Pemilik
1 Thoriq Collection Ngentak 02/03 Tingkir Lor Celana Kolor/Hawai Bapak Jarkoni 2 Ina Konveksi Tingkir Lor 02/04
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Ibu Muthasanah
3 Kembar Konveksi Tingkir Lor 03/03 Celana Kolor/Hawai Bapak Imrori
4 Ribel Konveksi Tingkir Lor 01/04 Sprei, Selimut, Sarung Bantal Ibu Ainaul Mardliyah 5 Asrifah Konveksi Tingkir Tengah 02/02 Celana Kolor/Hawai Ibu Asrifah
6 Amin Collection Singojayan 01/02 Tingkir Tengah Celana Kolor/Hawai Bapak Munawir
7 - Tingkir Tengah Celana Kolor/Hawai, Bedcover Ibu Napisah
8 Zensy Famous Tingkir Tengah 02/01 Busana Wanita
Bapak Muhammad Zaenuddin
9 Asri Collection Singojayan, Tingkir Tengah Pakaian Pria Ibu Asriyah
10 Mubarok Collection Singojayan 01/02 Tingkir Tengah Sprei, Kaos, Jamper Bapak Nurhadi 11 Afza Collection Tingkir Tengah 02/02 Celana Kolor/Hawai Ibu Ifa Da'waty
12 Krisna Collection Tingkir Lor 02/01 Celana Kolor/Hawai Ibu Ning
13 - Tingkir Lor 02/03 Celemek, Celana Kolor Bapak Afi Priyanto
14 San Konveksi Ngentak 02/03 Tingkir Lor Celana, Sprei, Sarung Bantal Bapak Budi Susilo 15 Karunia Konveksi Tingkir Lor 03/04 Celana Kolor/Hawai, Leging Bapak Nur Abidin
16 - Tingkir Tengah Bedcover, Sarung Bantal, Sprei Ibu Aliyah
17 - Tingkir Tengah Bedcover, Sarung Bantal, Sprei Ibu Saroh
34
19 Persada Konveksi Tingkir Tengah 03/02 Sprei, Seragam Ibu Umi Hanik
20 Ningsih Konveksi Dukuh Kidul Celana Kolor/Hawai Ibu Ningsih
21 - Tingkir Tengah Sprei, Celana Kolor/Hawai Ibu Rohmi
22 Ira Ratna Konveksi Ngentak 02/02 Tingkir Lor
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal -
23 Ummi Collection Tingkir Lor Sarung Bantal Ibu Umi Saropah
24 Sun Konveksi Tingkir Lor Celana Kolor/Hawai Ibu Nur Khasanah
25 Mandiri Konveksi Tingkir Lor Kaos, Seragam Sekolah Bapak Priyanto
26 Nazila Konveksi Tingkir Lor Celana Kolor/Hawai Ibu Rohmah
27 Nur Konveksi Singojayan 01/01 Tingkir Tengah Celana Kolor/Hawai Ibu Nuryati 28 Izza Konveksi Tingkir Tengah 02/02
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Ibu Romzanah
29 - Singojayan 03/02 Tingkir Tengah Celana Kolor/Hawai Ibu Siti Muhtariyah 30 Fida Konveksi Singojayan 02/01 Tingkir Tengah
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Ibu Nuratun
31 Zun Konveksi Tingkir Lor 03/04
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Bapak Ahmad Shodiq
32 Syahra Konveksi Kriyan 03/04 Tingkir Lor
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Ibu Norma
33 Salsabila Konveksi Kriyan 03/04 Tingkir Lor
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Ibu Surip Muslika
34 Farrel Collection Tingkir Lor Sprei, Sarung Bantal Ibu Azma
35 - Tingkir Tengah
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Bapak Muhyidin
36 Rizky Konveksi Tingkir Lor
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
35 37 Rustop Konveksi Tingkir Lor 05/02
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal -
38 Kana Konveksi Tingkir Lor 03/05
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal -
39 Aflacha Konveksi Tingkir Lor 05/02 Sprei, Bedcover -
40 Cahaya Konveksi Tingkir Lor 01/01
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal -
41 - Tingkir Tengah
Celana Kolor/Hawai, Sprei,
Sarung Bantal Ibu Prihati
42 Murni Konveksi Tingkir Lor 09/04 Sprei, Bedcover -
Lampiran 2
Tabel 2 : Kriteria Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Res Jumlah Karyawan Kriteria
Usaha Res Jumlah Karyawan
Kriteria Usaha
1 5-19 orang Kecil 22 5-19 orang Kecil
2 5-19 orang Kecil 23 5-19 orang Kecil
3 5-19 orang Kecil 24 5-19 orang Kecil
36
5 5-19 orang Kecil 26 5-19 orang Kecil
6 5-19 orang Kecil 27 1-4 orang Mikro
7 5-19 orang Kecil 28 1-4 orang Mikro
8 5-19 orang Kecil 29 1-4 orang Mikro
9 5-19 orang Kecil 30 1-4 orang Mikro
10 5-19 orang Kecil 31 5-19 orang Kecil
11 1-4 orang Mikro 32 5-19 orang Kecil
12 1-4 orang Mikro 33 5-19 orang Kecil
13 1-5 orang Mikro 34 1-4 orang Mikro
14 5-19 orang Kecil 35 1-4 orang Mikro
15 1-4 orang Mikro 36 1-4 orang Mikro
16 1-4 orang Mikro 37 1-4 orang Mikro
17 5-19 orang Kecil 38 1-4 orang Mikro
18 5-19 orang Kecil 39 1-4 orang Mikro
19 5-19 orang Kecil 40 5-19 orang Kecil
20 5-19 orang Kecil 41 1-4 orang Mikro
37
Lampiran 3
Tabel 3 : Alasan Tidak Memiliki Catatan Pendapatan dan Biaya
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Lampiran 4
Tabel 4 : Alasan Tidak Memiliki Laporan Keuangan
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Lampiran 5
Tabel 5 : Alasan Tidak Memiliki Bagian Akuntansi
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Alasan Jumlah Responden Persentase (%) Tidak Perlu 1 25 Tidak bermanfaat 3 75
Tidak Ada Bagian yang Mencatat - -
Lainnya - - Total 4 100 Alasan Jumlah Responden Persentase (%) Tidak Perlu 20 68,97
Tidak Bisa Membuat 6 20,69
Tidak Bermanfaat 3 10,34 Lainnya - - Total 29 100 Alasan Jumlah Responden Persentase (%) Tidak Perlu 7 26,92
Karyawan yang lain mampu
mengatasi 7 26,92
Usaha belum membutuhkan 12 46,16
38
Lampiran 6
Gambar 1 : Pembelian bahan baku secara bersamaan dengan
kebutuhan rumah tangga
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Lampiran 7
Gambar 2 : Alokasi biaya listrik, telepon, dan air
39
Lampiran 8
Gambar 3 : Perlakuan atas pengambilan produk yang dipakai
sendiri.
40
Kuesioner Penelitian Penerapan Asumsi Kesatuan Usaha pada Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Tingkir, Salatiga.
Saya mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Saya sedang menyusun sebuah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dengan judul “Penerapan Asumsi Kesatuan Usaha pada Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Tingkir, Salatiga”. Semua data yang akan digunakan hanya untuk kepentingan ilmiah saja dan kerahasiaan akan terjaga.
Demikian permohonan ini saya buat, atas ketersediaan dan partisipasi Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasinya.
Salatiga, September 2012 Hormat saya
41 I. Profil Responden Nama : Alamat : Jenis kelamin : Profil usaha Nama usaha : Alamat usaha :
Berilah tanda (X) pada setiap butir pertanyaan yang disajikan! 1. Jenis usaha yang dilakukan?
a. Manufaktur b. Dagang c. Jasa
2. Produk/jasa utama yang dihasilkan ………. 3. Jumlah karyawan/ pegawai yang Bapak/Ibu/Saudara/i miliki?
a. 1-4 orang b. 5-19 orang
4. Berapa lama usaha anda berdiri ? a. 1 bulan - ≤ 5 tahun
b. 6 tahun - ≤ 10 tahun
42 d. 16 tahun - ≤ 20 tahun
e. 21 tahun - ≤ 25 tahun
5. Apakah usaha anda memiliki catatan mengenai informasi pendapatan dan biaya yang dimiliki ?
a. Ya
b. Tidak, mengapa ? a) Tidak perlu b) Tidak bermanfaat
c) Tidak ada bagian yang mencatat
6. Apakah usaha anda memiliki laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba Rugi, perubahan modal, laporan arus kas) ?
a. Ya
b. Tidak, mengapa ? a) Tidak perlu
b) Tidak bisa membuat c) Tidak bermanfaat
7. Apakah usaha anda memiliki bagian atau unit khusus yang mengelola keuangan (bagian akuntansi)?
43 a. Ya
b. Tidak, mengapa ? a) Tidak perlu
b) Karyawan yang lain mampu mengatasi c) Usaha belum membutuhkan.
8. Apakah usaha anda melibatkan anggota keluarga baik inti (istri/suami, anak) maupun keluarga besar (keponakan, paman, bibi) sebagai tenaga kerja ?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah ada perhitungan gaji untuk mereka? (jawablah jika jawaban nomor 9 “YA”, jika tidak maka abaikan saja)
a. Ya b. Tidak
10. Apakah biaya gaji tersebut dimasukkan ke dalam komponen biaya produksi usaha anda ? (jawablah jika jawaban nomor 10 “YA” jika tidak maka abaikan saja)
a. Ya b. Tidak
44
11. Apakah pada saat anda membeli bahan baku untuk usaha, anda juga membeli kebutuhan Rumah Tangga sekaligus ?
a. Ya b. Tidak
12. Jika anda membeli bahan baku sekaligus membeli kebutuhan Rumah Tangga, apakah anda memperhitungkan biaya transportasi yang dikeluarkan ? (jawablah jika jawaban nomor 12 “YA”, jika jawaban tidak maka abaikan saja)
a. Ya b. Tidak
13. Apakah biaya transportasi tersebut dimasukkan ke dalam komponen biaya produksi? (jawablah jika jawaban nomor 13 “YA”, jika jawaban tidak maka abaikan saja)
a. Ya b. Tidak
14. Apakah tempat usaha dan rumah pemilik usaha terpisah ? a. Ya
45
15. Jika tidak terpisah, apakah ada pemisahan rekening listrik, telepon, dan air untuk kepentingan usaha dan pribadi ?
a. Ya b. Tidak ada
16. Apakah ada alokasi biaya telepon, listrik, dan air untuk kepentingan pribadi dan usaha ?
a. Ya b. Tidak
17. Apakah ada pengambilan produk untuk dipakai oleh kalangan pribadi ?
a. Ya b. Tidak
18. Jika ada apakah ada pencatatan khusus ? a. Ya, lalu apa yang dilakukan ?
a) Hanya mencatat
b) Menggantinya seharga produk tersebut b. Tidak