• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya (Halaman 86-93)

7.1. Kesimpulan

IPM menggambarkan potret pembangunan manusia Kabupaten Bandung dari kacamata kondisi fisik manusia (kesehatan dan kesejahteraan), maupun sisi non-fisik (intelektualitas). Pencapaian pada kondisi fisik manusia tercermin pada angka harapan hidup dan kemampuan daya beli, sedangkan untuk dampak non-fisiknya (intelektualitas) digambarkan oleh angka melek huruf dan tingkat pendidikan yang ditamatkan.

IPM telah dimanfaatkan untuk pemantauan pencapaian pembangunan di Kabupaten Bandung, upaya tersebut ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan pembangunan yang fokusnya kepada peningkatan martabat manusia Kabupaten Bandung. Untuk mengevaluasi keberhasilan pencapaian IPM, selayaknya yang dinilai adalah seberapa perubahan (pertumbuhan) yang telah dicapai, dan bukan pada posisi berapa IPM suatu daerah saat ini. Pencapaian angka IPM merupakan hasil pencapaian dari proses pembagunan yang berlangsung

berkesinambungan dalam jangka waktu yang panjang.

Peningkatan IPM pada prinsipnya merupakan perubahan pola pikir manusia, yaitu: perubahan untuk semakin berperilaku hidup bersih dan sehat (bidang kesehatan); peningkatan intelektual (bidang pendidikan) dan peningkatan kemampuan bersaing secara ekonomi (bidang ekonomi). Bertumbuhnya angka pada satu bidang, bukan hasil kegiatan parsial, sebab pertumbuhan tersebut dipengaruhi pula oleh kondisi yang dicapai pada bidang lainnya. Dengan kata lain pencapaian pada bidang kesehatan bukan hanya hasil kinerja SKPD bidang kesehatan saja, karena pengetahuan hidup sehat juga diberikan di sekolah formal maupun non formal. Disamping itu, kemampuan untuk membiayai kesehatannya juga ditunjang oleh SKPD bidang ekonomi. Demikian juga capaian pada bidang pendidikan, peranan kemampuan ekonomi sangat besar dalam mendorong orang tua untuk

IPM Kab. Bandung 2012 75 menyekolahkan anaknya ke jenjang yang

lebih tinggi.

Dari berbagai gambaran kondisi sosial ekonomi masyarakat dan indikator IPM Kabupaten Bandung pada tahun 2012, disimpulan sebagai berikut:

1. Angka harapan hidup terus meningkat seiring dengan penurunan angka kematian bayi. Sedangkan kematian bayi telah dapat ditekan menjadi 34 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Kondisi ini merupakan cerminan dari cakupan pelayanan tenaga kesehatan dalam proses pertolongan kelahiran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Disamping itu, dari sisi asupan gizi, peningkatan kesadaran ibu untuk menyusui anaknya, cenderung lebih baik. Perubahan pola asuh ibu tersebut, mempunyai berdampak positif terhadap peningkatan angka harapan hidup dikemudian hari. Seorang bayi yang dilahirkan pada tahun 2012 mempunyai harapan untuk hidup (Angka Harapan Hidup) selama 70,28 tahun kedepan. 2. Penduduk dewasa di Kabupaten

Bandung mempunyai rata-rata lama sekolah selama 8,67 tahun, atau mengandung arti setara dengan

hampir menyelesaikan kelas 3 SLTP. Berbagai program yang terus digulirkan untuk meningkatkan tingkat pendidikan diantaranya:. Program-program Bantuan Operasional Siswa (BOS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Beasiswa untuk Anak Keluarga Miskin. Program kegiatan diatas telah mempunyai kontribusi dalam meningkatkan angka melanjutkan sekolah.

3. Capaian angka melek huruf Kabupaten Bandung mencapai 98,69 persen dari penduduk dewasa (berusia 15 tahun keatas). Hal ini berarti masih terdapat 1,31 persen penduduk dewasa yang tidak mempunyai kemampuan untuk membaca dan menulis huruf latin, maupun huruf lainnya. Penyandang buta huruf ini keberadaannya menyebar di seluruh kecamatan. 4. Gambaran indikator ketenagakerjaan

memperlihatkan bahwa Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) semakin meningkat, dan saat ini berada pada besaran 89,62 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dapat diturunkan menjadi 10,38 persen. Perubahan positif pada kondisi

IPM Kab. Bandung 2012 76 ketenagakerjaan ini, diyakini telah

mampu mendorong bertumbuhnya daya beli penduduk Kabupaten Bandung. Meskipun tingkat inflasi pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, namun daya beli masiht bertumbuh positif. Pada tahun 2012 Daya Beli Penduduk Kabupaten Bandung mencapai Rp.642.190,- perkapita.

5. Pada periode 2003-2012, perkembangan IPM di Kabupaten Bandung menunjukkan peningkatan yang sangat berarti. Menurut data IPM tahun 2003, angka IPM Kabupaten Bandung mencapai 67,52 dan setelah sembilan tahun kemudian (2012) meningkat menjadi 75,24. Kontribusi peningkatan terbesar, masih didominasi oleh pertumbuhan daya beli.

7.2. Saran

Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara pertumbuhan pencapaian IPM Kabupaten Bandung, diantaranya adalah dengan langkah-langkah berikut :

1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan, terutama dalam upaya meningkatkan angka harapan hidup, adalah dengan meminimalisir potensi kasus kematian bayi, baik itu selama proses kehamilan maupun persalinan. Beberapa kegiatan yang harus terus ditingkatkan adalah pelaksanaan Jaminan persalinan dan kemitraan antara Bidan dengan Dukun Beranak. Kedua kegiatan tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas persalinan.

2. Peningkatan kualitas kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan harus merupakan prioritas, apalagi dalam menghadapi iklim yang tidak menentu. Pelayanan dan promosi kesehatan merupakan langkah terdepan yang harus dilakukan untuk menekan angka keluhan kesehatan masyarakat.

3. Sasaran pemberantasan buta huruf yang keberadaannya cukup menyebar dan persentasenya cukup kecil memerlukan strategi untuk penanganannya. Hal pertama yang

IPM Kab. Bandung 2012 77 harus dilakukan adalah dengan

memetakan sasaran dengan membuat data basis yang lengkap nama dan alamatnya. Salah satu data basis yang dapat dimanfaatkan adalah data 40% rumahtangga berpendapatan menengah kebawah yang disampaikan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Tentunya data tersebut harus dipadu dengan sumber data lainnya, mengingat cakupannya data TNP2K baru 40% dari total rumahtangga. Setelah data sasaran terbentuk akan lebih mudah menetapkan sasaran kegiatan maupun evaluasinya.

4. Perluasan cakupan berbagai bantuan pendidikan melalui BOS, Beasiswa Keluarga Miskin, dan Program Keluarga Harapan, masih perlu dilakukan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan partisipasi sekolah. Kegiata-kegiatan tersebut sangat meringankan beban pembiayaan pendidikan (terutama

untuk masyarakat miskin). Dukungan anggaran APBD sangat berpengaruh terhadap cakupan sasaran program.

5. Perluasan kesempatan untuk berusaha dan memperoleh pekerjaan merupakan kunci utama untuk peningkatan daya beli. Pengembangan usaha kecil/mikro masih merupakan kegiatan yang diandalkan dalam memperluas kesempatan kerja. Pembinaan usaha kecil/mikro terutama ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga mempunyai daya saing baik tingkat lokal maupun ke luar wilayah. Jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang cukup besar juga merupakan pangsa pasar potensial yang harus dimanfaatkan. Dari sisi pemasaran produk, pemerintah serta perusahaan besar hendaknya turut membantu dalam membuat jejaring pemasaran baik di dalam maupun sampai ke manca negara.

IPM Kab. Bandung 2012 78

Angka Angka Rata-rata Daya

No Kecamatan Harapan Melek Lama Beli IPM

Hidup Huruf Sekolah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Ciwidey 69,85 98,42 7,39 637,59 73,64 2 Rancabali 69,40 98,08 7,80 653,32 74,83 3 Pasirjambu 71,25 99,00 7,92 653,33 76,15 4 Cimaung 70,79 96,82 7,52 640,42 74,13 5 Pangalengan 71,21 97,56 8,05 644,69 75,24 6 Kertasari 67,77 97,27 8,56 610,69 71,03 7 Pacet 67,65 97,78 7,95 623,02 71,57 8 Ibun 72,14 97,97 7,53 651,83 76,02 9 Paseh 69,13 97,85 7,67 640,57 73,56 10 Cikancung 65,63 98,48 8,91 627,39 71,65 11 Cicalengka 68,53 99,16 9,42 630,04 74,00 12 Nagreg 70,80 98,45 8,29 638,01 74,88 13 Rancaekek 72,47 99,34 9,26 656,76 78,17 14 Majalaya 72,21 98,41 8,60 640,68 76,09 15 Solokanjeruk 67,60 98,76 8,59 636,40 73,27 16 Ciparay 70,81 98,70 9,09 635,63 75,35 17 Baleendah 70,97 99,06 8,34 670,36 77,64 18 Arjasari 69,82 97,27 7,41 642,55 73,77 19 Banjaran 71,38 98,63 8,91 644,25 76,18 20 Cangkuang 71,09 99,00 8,88 636,82 75,51 21 Pameungpeuk 70,92 99,18 9,60 645,95 76,69 22 Katapang 69,44 99,38 8,01 634,43 73,84 23 Soreang 71,10 99,35 8,11 645,52 75,69 24 Kutawaringin 70,14 98,32 6,73 638,10 73,33 25 Margaasih 70,96 99,14 8,27 633,91 74,79 26 Margahayu 70,19 99,79 10,13 644,54 76,70 27 Dayeuhkolot 70,71 99,60 9,87 658,33 77,82 28 Bojongsoang 69,32 99,07 8,89 660,15 76,34 29 Cileunyi 72,81 99,43 9,70 658,47 78,83 30 Cilengkrang 71,28 98,06 8,61 651,39 76,33 31 Cimenyan 69,35 98,48 10,14 638,83 75,51 70,28 98,69 8,67 642,19 75,24 Tabel Lampiran 1.

Indikator Pembangunan Manusia Kabupaten Bandung Menurut Kecamatan, Tahun 2012

IPM Kab. Bandung 2012 79

No Kecamatan Kesehatan Melek Lama Pendidikan Daya IPM

Huruf Sekolah Beli

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Ciwidey 74,74 98,42 49,25 82,03 64,15 73,64 2 Rancabali 73,99 98,08 51,97 82,71 67,78 74,83 3 Pasirjambu 77,08 99,00 52,79 83,60 67,79 76,15 4 Cimaung 76,32 96,82 50,12 81,26 64,80 74,13 5 Pangalengan 77,01 97,56 53,66 82,93 65,79 75,24 6 Kertasari 71,29 97,27 57,06 83,86 57,93 71,03 7 Pacet 71,08 97,78 52,98 82,85 60,78 71,57 8 Ibun 78,56 97,97 50,21 82,05 67,44 76,02 9 Paseh 73,55 97,85 51,13 82,28 64,84 73,56 10 Cikancung 67,72 98,48 59,40 85,45 61,79 71,65 11 Cicalengka 72,55 99,16 62,80 87,04 62,40 74,00 12 Nagreg 76,33 98,45 55,28 84,06 64,25 74,88 13 Rancaekek 79,12 99,34 61,70 86,80 68,58 78,17 14 Majalaya 78,69 98,41 57,31 84,71 64,86 76,09 15 Solokanjeruk 71,00 98,76 57,26 84,92 63,88 73,27 16 Ciparay 76,35 98,70 60,61 86,00 63,70 75,35 17 Baleendah 76,61 99,06 55,62 84,58 71,72 77,64 18 Arjasari 74,69 97,27 49,39 81,31 65,30 73,77 19 Banjaran 77,29 98,63 59,38 85,55 65,69 76,18 20 Cangkuang 76,81 99,00 59,21 85,74 63,97 75,51 21 Pameungpeuk 76,54 99,18 63,98 87,45 66,08 76,69 22 Katapang 74,07 99,38 53,38 84,04 63,42 73,84 23 Soreang 76,83 99,35 54,08 84,26 65,98 75,69 24 Kutawaringin 75,23 98,32 44,85 80,49 64,27 73,33 25 Margaasih 76,60 99,14 55,16 84,48 63,30 74,79 26 Margahayu 75,31 99,79 67,52 89,03 65,76 76,70 27 Dayeuhkolot 76,18 99,60 65,78 88,33 68,94 77,82 28 Bojongsoang 73,86 99,07 59,29 85,81 69,36 76,34 29 Cileunyi 79,68 99,43 64,68 87,84 68,97 78,83 30 Cilengkrang 77,13 98,06 57,42 84,51 67,34 76,33 31 Cimenyan 73,91 98,48 67,62 88,19 64,44 75,51 75,46 98,69 57,78 85,05 65,21 75,24 Tabel Lampiran 2.

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bandung Menurut Kecamatan, Tahun 2012

I n d e k s

IPM Kab. Bandung 2012 80

Tabel Lampiran 3.

Indikator Pembangunan Manusia Kabupaten Bandung Menurut Kecamatan, Tahun 2011

(Hasil Penyesuaian Metode Harapan Hidup dan Daya Beli)

Angka Angka Rata-rata Daya

No Kecamatan Harapan Melek Lama Beli IPM Hidup Huruf Sekolah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Ciwidey 67.23 98.06 7.73 568.05 71.63 2 Rancabali 66.75 97.87 7.19 561.51 70.42 3 Pasirjambu 68.54 98.82 7.89 559.10 71.96 4 Cimaung 68.09 96.55 7.90 563.68 71.56 5 Pangalengan 68.49 97.20 7.68 574.63 72.60 6 Kertasari 65.18 97.17 6.87 559.74 69.01 7 Pacet 65.03 97.08 7.50 563.66 69.68 8 Ibun 69.41 96.82 7.48 569.61 72.50 9 Paseh 66.49 97.46 7.76 565.06 70.87 10 Cikancung 63.05 98.22 7.98 574.23 70.00 11 Cicalengka 65.89 98.92 9.33 574.29 72.74 12 Nagreg 68.11 98.19 8.21 553.45 71.37 13 Rancaekek 69.73 99.21 10.09 575.83 75.62 14 Majalaya 69.47 98.20 8.62 569.54 73.67 15 Solokanjeruk 64.99 98.63 8.55 571.32 71.37 16 Ciparay 68.10 98.20 9.01 572.59 73.44 17 Baleendah 68.26 98.93 9.65 573.02 74.20 18 Arjasari 67.13 96.51 8.04 566.19 71.31 19 Banjaran 68.67 98.21 9.45 573.21 74.13 20 Cangkuang 68.36 98.74 9.26 569.64 73.66 21 Pameungpeuk 68.20 99.08 9.65 569.56 73.93 22 Katapang 66.79 99.22 9.51 576.74 73.63 23 Soreang 68.39 99.28 9.37 575.22 74.31 24 Kutawaringin 67.46 97.79 7.72 570.34 71.86 25 Margaasih 68.24 99.04 9.48 578.13 74.48 26 Margahayu 67.50 99.77 11.11 584.96 75.96 27 Dayeuhkolot 67.99 99.58 10.49 586.74 75.87 28 Bojongsoang 66.69 98.90 10.39 586.15 74.88 29 Cileunyi 70.03 99.16 10.44 580.99 76.44 30 Cilengkrang 68.57 97.54 9.36 572.69 73.82 31 Cimenyan 66.66 98.22 9.42 573.28 73.00 Kab. Bandung 70.06 98.53 9.15 576.80 75.03

IPM Kab. Bandung 2012 81

Tabel Lampiran 4.

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bandung Menurut Kecamatan, Tahun 2011

(Hasil Penyesuaian Metode Harapan Hidup dan Daya Beli)

I n d e k s

No Kecamatan

Kesehatan Melek Lama

Pendidikan Daya IPM Huruf Sekolah Beli

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Ciwidey 70.39 98.06 51.56 82.56 61.95 71.63 2 Rancabali 69.59 97.87 47.94 81.23 60.43 70.42 3 Pasirjambu 72.57 98.82 52.63 83.42 59.88 71.96 4 Cimaung 71.82 96.55 52.69 81.93 60.93 71.56 5 Pangalengan 72.48 97.20 51.20 81.87 63.47 72.60 6 Kertasari 66.96 97.17 45.77 80.04 60.02 69.01 7 Pacet 66.71 97.08 50.03 81.39 60.93 69.68 8 Ibun 74.01 96.82 49.89 81.18 62.31 72.50 9 Paseh 69.15 97.46 51.72 82.21 61.25 70.87 10 Cikancung 63.41 98.22 53.19 83.21 63.37 70.00 11 Cicalengka 68.14 98.92 62.19 86.68 63.39 72.74 12 Nagreg 71.85 98.19 54.72 83.70 58.57 71.37 13 Rancaekek 74.54 99.21 67.27 88.57 63.74 75.62 14 Majalaya 74.11 98.20 57.46 84.62 62.29 73.67 15 Solokanjeruk 66.65 98.63 56.99 84.75 62.70 71.37 16 Ciparay 71.84 98.20 60.07 85.49 63.00 73.44 17 Baleendah 72.10 98.93 64.35 87.40 63.10 74.20 18 Arjasari 70.22 96.51 53.61 82.21 61.51 71.31 19 Banjaran 72.78 98.21 63.03 86.49 63.14 74.13 20 Cangkuang 72.27 98.74 61.73 86.41 62.31 73.66 21 Pameungpeuk 72.00 99.08 64.31 87.49 62.30 73.93 22 Katapang 69.66 99.22 63.38 87.28 63.95 73.63 23 Soreang 72.31 99.28 62.50 87.02 63.60 74.31 24 Kutawaringin 70.77 97.79 51.46 82.35 62.48 71.86 25 Margaasih 72.07 99.04 63.23 87.11 64.28 74.48 26 Margahayu 70.84 99.77 74.05 91.20 65.85 75.96 27 Dayeuhkolot 71.65 99.58 69.96 89.71 66.26 75.87 28 Bojongsoang 69.48 98.90 69.27 89.02 66.13 74.88 29 Cileunyi 75.06 99.16 69.63 89.31 64.93 76.44 30 Cilengkrang 72.62 97.54 62.39 85.82 63.02 73.82 31 Cimenyan 69.44 98.22 62.80 86.41 63.15 73.00 Kab. Bandung 75.11 98.53 60.12 85.65 63.97 75.03

Dalam dokumen Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya (Halaman 86-93)

Dokumen terkait