• Tidak ada hasil yang ditemukan

menurut Kecamatan di Kabupaten Bandung, Tahun 2012

Dalam dokumen Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya (Halaman 58-64)

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012 47 4.2.2. Rata-rata Lama Sekolah

Pada awal tahun 1972, ketika program life long education disosialisasikan, kesadaran akan pembangunan manusia ini telah disuarakan oleh Edgar Faure, Ketua The International Commision for Education Development, yang menekankan bahwa pendidikan merupakan tugas negara yang paling penting. Hal senada oleh pemerintah telah dituangkan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab IV (Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat,dan Pemerintah) pasal 6 ayat 1,menyatakan bahwa: “Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”, dan pasal 11 ayat 2, menyatakan bahwa: “Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin tersedianya dana, guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun”. Hal ini berarti bahwa sepatutnya sudah tidak ada lagi anak usia 7-15 tahun yang tidak bersekolah,atau tingkat partisipasi sekolahnya 100 persen. Bila kondisi tersebut dicapai, akan dapat dijadikan modal kuat untuk memperkuat daya saing

dibidang pendidikan, sehingga di masa mendatang kualitas kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung, utamanya dibidang pendidikan tidak hanya berbicara pada skala provinsi tetapi juga ditingkat nasional.

Kondisi capaian rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung pada tahun 2008 mencapai 8,86 tahun; meningkatpada tahun 2009 sebesar 8,87 tahun; meningkat pada tahun 2010 menjadi 9,02 tahun; menurun pada tahun 2011 menjadi 8,62 tahun;dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 8,67 tahunatau setara dengan telah menyelesaikan kelas 2 SLTP. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi pada tahun 2012 relatif sedikit meningkat. Beberapa alasan yang mungkin terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:

Rata-rata lama sekolah dihitung dari populasi penduduk dewasa (berumur 15 tahun atau lebih). Seperti kita ketahui, bahwa mobilitas penduduk dewasa cukup tinggi. Perpindahan penduduk dapat terjadi akibat mencari pekerjaan (umumnya pindah ke wilayah perkotaan /sentra-sentra industri/perekonomian), atau untuk melanjutkan pendidikan ke

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012 48 jenjang yang lebih tinggi (karena

umumnya di pedesaan, infrastrukturnya sangat terbatas) dan untuk alasan lain. Oleh karena itu, apalagi di beberapa wilayah/kecamatan di Kabupaten Bandung merupakan daerah tujuan mencari kerja atau tujuan melanjutkan pendidikan, maka fluktuasi pada angka rata-rata lama sekolah adalah sangat memungkinkan.

Apabila diasumsikan di suatu daerah migrasi masuk dan migrasi keluar mempunyai kualitas pendatang yang seimbang, dari mutu SDM yang telah ada, di daerah perkotaan cenderung relatif lebih baik dibanding daerah perdesaan, hal ini terjadi karena akses ke berbagai fasilitas dan pelayanan masyarakat, terutama yang berhubungan dengan pendidikan, lebih mudah diperoleh. Kondisi ekonomi juga cenderung lebih baik sehingga kesempatan untuk meningkatkan mutu SDM lebih terbuka bagi penduduk perkotaan.

Telah ditentukan segmentasi usia yang harus mendapatkan kesempatan sekolah terletak pada selang usia 7-18 tahun.Secara operasional kelompok umur tersebut dipilah menjadi tiga yaitu: usia 7-12 tahun untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), usia 13-15 tahun untuk tingkat

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan umur 16-18 tahun untuk tingkatSekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Pada penduduk kelompok umur 7-12 tahun secara umum perbedaan partisipasi sekolah antara penduduk perkotaan dengan perdesaan relatif tidak mencolok. Hal ini kemungkinan karena gencarnya promosi program pendidikan dasar yang dilakukan pemerintah di berbagai daerah secara luas dengan disertai oleh bermacam penyaluran dana bantuan pendidikan, mulai dari yang hanya terbatas pada kelompok masyarakat sangat miskin (seperti: Program Keluarga Harapan), hingga yang sifatnya menyeluruh seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), maupun beasiswa bagi siswa dari keluarga miskin. Setelah anggaran bidang pendidikan diperbesar, serta berbagai bantuan disalurkan, maka permasalahan putus sekolah di pendidikan dasar harus sudah dapat diselesaikan. Dengan kata lain, rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Bandung harus sudah stabil (tidak fluktuatif) dan dapat melewati angka 9 tahun. Untuk penduduk yang memiliki kemampuan secara ekonomi, harus terus didorong untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.Memiliki ijazah

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012 49 SLTP saja tidak cukup untuk bersaing

memperoleh lapangan pekerjaan yang lebih layak.

Perkembangan pencapaian RLS yang belum begitu besar dan cenderung melambatlaju pertumbuhannya, kemungkinan disebabkan karena masih cukup besarnya penduduk yang tingkat pendidikannya rendah. Dengan komposisi penduduk yang relatif besar diusia muda, tampaknya perlu dipersiapkan sarana penunjang pendidikan yang memadai, utamanya ditujukan bagi penduduk usia 10-14 tahun. Intervensi dalam menaikkan RLS dengan program pendidikan dasar 9 tahun masih terus perlu dipacu. Salah satunya adalah dengan perluasan akses terhadap infrastruktur pendidikan. Disamping terus dijalankan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) seperti program paket A, B, dan C untuk menanggulangi anak yang putus sekolah pada usia 15 tahun keatas.

Banyak anggapan yang mengatakan bahwa hanya negara yang mempunyai SDM berkualitas sajalah yang akan mampu bersaing dengan negara lain dalam era globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah khususnya pemerintah daerah perlu lebih mengedepankan upaya peningkatan

kualitas SDM melalui program-program yang lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pendidikan baik formal maupun non formal. Karena bagaimanapun juga SDM yang bermutu merupakan syarat utama bagi terbentuknya peradaban yang baik.

Hampir separuh kecamatan di Kabupaten Bandung memiliki rata-rata lama sekolah diatas angka Kabupaten. Kondisi tersebut tentunya belum cukup membanggakan karena target pendidikan adalah untuk mencapai tuntas pendidikan dasar (RLS = 9 tahun). Dan disparitas/kesenjangan antara kecamatan yang memiliki rata-rata lama sekolah paling tinggi dengan kecamatan yang memiliki rata-rata lama sekolah terendah ternyata cukup besar yaitu mencapai sebesar 3,41 tahun. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kesempatan menikmati pendidikan di beberapa wilayah masih begitu rendah dibandingkan wilayah lainnya. Dengan sebaran wilayah yang sangat luas, kabupaten Bandung memang akan memiliki kendala dalam membangun fasilitas pendidikan yang memadai dan mudah dijangkau oleh penduduknya.

Peranan strategis guru dan pemuka masyarakat di daerah terpencil masih

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012 50 sangat diperlukan dalam mempromosikan

pentingnya mencapai pendidikan yang memadai untuk meningkatkan kualitas hidup. Pemerintah daerah tentunya memiliki komitmen kuat untuk secara terus-menerus mendorong peningkatan partisipasi sekolah di daerah terpencil sehingga terjamin kelangsungan proses belajar mengajar.Pada akhirnya kesemuanya akan mampu meningkatkan indeks pendidikan di wilayahnya.

Pada gambar 4.11. dapat dilihat kecamatan yang memiliki Rata-rata Lama Sekolah diatas rata-rata Kabupaten Bandung terdapat di Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Margahayu, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cicalengka, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Ciparay,

Kecamatan Cikancung, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Bojongsoang, dan Kecamatan Cangkuang. Sedangkan kecamatan yang memiliki Rata-rata Lama Sekolah diatas rata-rata Kabupaten Bandung adalah Kecamatan Cilengkrang, Kecamatan Majalaya, Kecamatan Solokanjeruk, Kecamatan Kertasari, Kecamatan Baleendah, Kecamatan Nagreg, Kecamatan Margaasih, Kecamatan Soreang, Kecamatan Pangalengan, Kecamatan Katapang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Pasirjambu, Kecamatan Rancabali, Kecamatan Paseh, Kecamatan Ibun, Kecamatan Cimaung, Kecamatan Arjasari, Kecamatan Ciwidey, dan Kecamatan Kutawaringin. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.11. berikut ini:

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012 51 Sumber: BPS Kabupaten Bandung, Survei Khusus IPM 2012

6,73 7,39 7,41 7,52 7,53 7,67 7,80 7,92 7,95 8,01 8,05 8,11 8,27 8,29 8,34 8,56 8,59 8,60 8,61 8,67 8,88 8,89 8,91 8,91 9,09 9,26 9,42 9,60 9,70 9,87 10,13 10,14 Kutawaringin Ciwidey Arjasari Cimaung Ibun Paseh Rancabali Pasirjambu Pacet Katapang Pangalengan Soreang Margaasih Nagreg Baleendah Kertasari Solokanjeruk Majalaya Cilengkrang Kab. Bandung Cangkuang Bojongsoang Banjaran Cikancung Ciparay Rancaekek Cicalengka Pameungpeuk Cileunyi Dayeuhkolot Margahayu Cimenyan Gambar 4.11.

Pencapaian Rata-rata Lama Sekolah

IPM Kab. Bandung 2012 52

BAB V

PEMBANGUNAN MANUSIA

Dalam dokumen Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya (Halaman 58-64)

Dokumen terkait