• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan

Lembah Mulo merupakan kawasan karst yang unik dan menarik. Kawasan ini berpotensi dikembangkan menjadi kawasan ekowisata. Kawasan Lembah Mulo memiliki kepekaan yang tinggi sehingga terbatas dalam pemanfaatannya. Sebesar 6,8 hektar (41,39% dari total kawasan) merupakan area yang peka, 9,63 hektar (58,61% dari total kawasan) merupakan area yang cukup peka, dan 0 hektar merupakan area yang kurang peka. Terdapat tiga belas objek dan atraksi wisata yang tersebar di sekitar kawasan. Objek wisata tersebut, antara lain Lembah Mulo, luweng, Goa Mulo, Goa Ngingrong, dan Telaga Serpeng. Sementara atraksi wisata yang tersebar, antara lain reog dogdog, rasulan, campur sari, dan kesenian wayang kulit. Penerapan konsep ekowisata bertujuan untuk menjaga kelestarian karst yang di Lembah Mulo.

Saran

Ekowisata dapat berjalan dengan baik apabila terdapat kerjasama dan hubungan yang baik antara masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak-pihak lain yang terkait. Kesadaran masyarakat sekitar untuk tetap menjaga kelestarian kawasan dibutuhkan agar pemanfaatan kawasan untuk kegiatan wisata dapat dikontrol dan tidak berlebihan. Pemerintah daerah juga harus dapat mengakomodasi dan memfasilitasi kegiatan wisata di Lembah Mulo khususnya dalam hal promosi.

Perencanaan ekowisata karst di Lembah Mulo diharapkan dapat menjadi model perencanaan wisata bagi kawasan-kawasan karst lain yang berada di sepanjang Pegunungan Sewu. Penerapan ekowisata selain akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar juga akan melindungi dan melestarikan kawasan karst yang secara ekologi memiliki peran vital bagi kehidupan manusia yang tinggal di atasnya.

DAFTAR PUSTAKA

[Bappeda Kabupaten Gunungkidul]. 2005. Triple A Atlas Gunungkidul. Yogyakarta: Badan Perencana Pembangunan Daerah.

[Bappeda Provinsi Yogyakarta]. 2007. Triple A: Special Province of Yogyakarta. Yogyakarta: Badan Perencana Pembangunan Daerah.

[BPS Kabupaten Gunungkidul]. 2008. Wonosari dalam Angka 2008. Gunungkidul: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul.

[Dinparbud Kabupaten Gunungkidul]. 2008. Laporan Akhir Penyusunan Site Plan

Objek Wisata Karst Mulo – Kalisuci Kabupaten Gunungkidul. Yogyakarta:

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

Avenzora R. 2008. Penilaian Potensi Obyek dan Atraksi Wisata. Aspek dan

Indikator penilaian. Di dalam: Avenzora, R, Editor. Ekoturisme Teori dan

Praktek. BRR NAD – NIAS.

Bappenas. 2003. Startegi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia

2003-2020. (INSAP) Dokumen Nasional Pemerintah Indonesia. Bappenas:

Jakarta.

Chiara dan Koppelman. 1997. Standar Perencanaan Tapak. Erlangga: Jakarta.

Damanik, dkk. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Dharma A. 1998. Seri Diktat Kuliah Teori Arsitektur 2. Depok: Gunadarma.

Departemen Kehutanan. 1986. Pedoman Bumi Perkemahan Taman Nasional. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Bogor.

Departemen Kehutanan. 1988. Pedoman Interpretasi Taman Nasional. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Bogor.

Departemen Pertanian. 1980. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

:837/Kpts/Um/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Kawasan Lindung. Jakarta

Douglas RW. 1992. Forest Recreation. New York: Pergamon Press.

Ekowisata Indonesia. 2007. Definisi Ekowisata Indonesia (terhubung berkala)

http://www.ekowisata.info/definisi_ekowisata.html [7 April 2011].

Gold SM. 1980. Recreation Planning and Design. Mc Graw-Hill Book Co., Inc New York.

Gunn CA. 1994. Tourism Planning: Basic, Concept, Cases. Washington: Taylor Francis.

Hidayat N. 2002. Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst Gunungkidul Sebagai

Kawasan Geowisata. [Thesis]. Bogor. Program Pasca Sarjana, Institut

Pertanian Bogor.

Jenning JN. 1985. Karst Geomorphology. Oxford: Bail Blackwell.

Lascurain H. 1996. Tourism, Ecotourism, and Protected Area. Switzerland: IUCN.

Ludman A & N. K. Coch. 1982. Physical Geology. McGray-Hill Book Company: Ney York.

Maryanto I. 2006. Manajemen Bioregional: Karst, Masalah, dan Pemecahannya,

Dilengkapi Kasus Jabodetabek. Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia, Bogor.

Nurisyah S & Pramukanto. 2003. Daya Dukung Lahan dalam Perencanaan

Tapak. Departemen Arsitektur Lanskap, IPB. Bogor

Nurisjah S & Pramukanto. 2008. Penuntun Praktikum Perencanaan Lanskap. Departemen Arsitektur Lanskap, IPB. Bogor.

Raharjana D. 2009. Identifikasi Potensi Kawasan Pedesaan Sebagai Kawasan

Wisata (terhubung berkala). http://www.google.com. [4 Februari 2011].

Samodra H. 2001. Kawasan Karst di Indonesia: Pengelolaan dan

Perlindungannya. Publikasi Khusus. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi, Bandung.

Setyanto H. 2006. Pemanfaatan Kawasan Karst sebagai Objek Wisata. Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor.

Simond JO & Starke. 2006. Landscape Architecture. Ney York: McGraw-Hill Book Co, Inc.

Surono dkk. 1999. Batuan Karbonat pembentuk morfologi karst di Indonesia.

Kumpulan Makalah Lokakarya Kawasan Karst. Jakarta: Direktorat Jenderal

Geologi dan Sumberdaya Mineral.

Suyoto. 1994. Sikuen Stratigrafi Karbonat Gunung Sewu. Makalah Ikatan Ahli Geologi Indoneisa. 5-8 Desember 1994.

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER

Selamat pagi/siang/sore/malam. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam penelitian saya. Perkenalkan nama saya Fathiin Muhtadi Priyatama. Saya mahasiswa semester 8, Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Saya sedang melakukan penelitian mengenai Perencanaan Lanskap Ekowisata Karst di Lembah Mulo Yogyakarta. Saya mengharapkan partisipasi Saudara/Saudari untuk menjadi responden dari kuisioner penelitian saya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya. Terima kasih.

Data Pribadi Responden 1. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 2. Umur a.18-22 thn c.31-40 thn e.51-60 thn b.23-30 thn d.41-50 thn f.>60 thn 3. Pekerjaan :

a. Pelajar d. Karyawan swasta b. Mahasiswa e. Wiraswasta c. PNS f. Lainnya... 4. Kependudukan :

a. Asli b. Pendatang dari ………. 5. Pendidikan terakhir :

a. Tidak sekolah d. SMA

b. SD e. Akademik

c. SMP f. Sarjana Rencana Pengembangan Kawasan Wisata

1. Apakah Anda pernah berkunjung ke Lembah Mulo? a. Ya

b. Tidak

2. Frekuensi kunjungan ke Lembah Mulo dalam setahun? a. Seminggu sekali

b. Dua minggu sekali c. Sebulan sekali d. Enam bulan sekali e. Setahun sekali 3. Hari kunjungan? a. Hari libur b. Hari biasa 4. Waktu kunjungan? a. Pagi b. Siang c. Sore d. Malam

5. Apa tujuan Anda mengunjungi Lembah Mulo? a. Lewat saja saat bepergian

b. Iseng-iseng, bermain c. Wisata

d. Lainnya ...

6. Kegiatan apa yang biasa Anda lakukan di Lembah Mulo? a. Duduk-duduk

b. Berjalan mengitari kawasan c. Melihat pemandangan d. Lainnya ...

7. Setujukah Anda dengan kegiatan wisata di Lembah Mulo? a. Setuju

b. Tidak

8. Bagaimana situasi Lembah Mulo menurut Anda? (pilih salah satu jawaban dari setiap poin) a. Indah/Tidah indah

b. Unik/Tidak unik c. Menarik/Tidak menarik

d. Membanggakan/Tidak membanggakan e. Bernilai budaya tinggi/Tidak bernilai budaya f. Bernilai sejarah tinggi/Tidak bernilai sejarah g. Sesuai/Tidak sesuai untuk wisata

h. Terjaga/Tidak terjaga keadaannya

9. Menurut Anda objek apa yang menarik di Lembah Mulo? a. Lembah

b. Luweng c. Goa d. Danau

e. Lainnya ...

10. Menurut Anda fasilitas apa yang perlu ditambahkan atau diperbaiki di Lembah Mulo? a. Tempat duduk b. Pagar pengaman c. Shelter d. Menara pandang e. Lainnya ...

11. Menurut Anda kegiatan apa yang cocok untuk dikembangkan disana? a. Menikmati pemandangan

b. Lintas alam c. Susur goa

d. Lainnya ...

12. Siapa yang seharusnya bertanggung jawab untuk pengelolaan Lembah Mulo jika dikembangkan menjadi kawasan wisata?

a. Pemerintah daerah b. Masyarakat

c. Pemerintah daerah dan masyarakat d. Lainnya ...

13. Bagaimana bentuk keterlibatan masyarakat yang diharapkan dalam kegiatan wisata di kawasan Lembah Mulo?

a. Terlibat aktif dalam pengelolaan kawasan b. Menjadi objek wisata

c. Penyedia jasa wisata

d. Menjadi penjual (makanan, cindera mata, dll) e. Lainnya ...

Dokumen terkait