• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prasarana Pejalan Kak

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Kawasan Lapangan Merdeka kota Medan merupakan kawasan yang didominasi oleh fungsi komersial dan perkantoran. Hal ini menyebabkan kawasan ini ramai dilewati oleh pejalan kaki yang menuju maupun dari fungsi-fungsi tersebut. Keberadaan prasarana dan sarana sangat penting untuk menunjang aktivitas tersebut. Dari kelima ruas jalan yang memiliki jalur pejalan kaki, tidak ada yang memiliki prasarana dan sarana pejalan kaki yang lengkap. Bahkan terdapat ruas jalan yang tidak memiliki prasarana pejalan kaki sama sekali.

5.1.1. Perilaku Berjalan Kaki

Perilaku berjalan kaki yang ditemukan pada kawasan Lapangan Merdeka adalah sebagai berikut:

a. Jarak Berjalan Kaki

Secara rata-rata, jarak berjalan kaki responden di kawasan ini adalah 441 meter. Jangkauan berjalan kaki yang paling banyak ditempuh pejalan kaki di kawasan ini adalah berkisar 100 hingga 450 meter. Hal ini menunjukkan bahwa pejalan kaki cenderung berjalan kaki pada jarak yang pendek.

Responden perempuan berjalan kaki lebih jauh daripada responden laki-laki di kawasan ini, dengan perbandingan 434,5 meter dengan 450 meter. Jarak rata-rata terjauh yang bisa ditempuh responden berdasarkan usia adalah pada rentang usia 17 hingga 26 tahun, yaitu 484,4 meter. Sedangkan berdasarkan pekerjaannya, pegawai swasta lebih jauh berjalan kaki di kawasan ini dengan jarak tempuh 578,1 meter.

Selain itu, jarak berjalan kaki cenderung lebih singkat jika frekuensi berjalan kakinya lebih sering. Sebaliknya, pejalan kaki berjalan lebih jauh jika tidak terlalu sering berjalan kaki di kawasan ini. Berdasarkan transportasinya, responden yang menggunakan transportasi publik cenderung berjalan kaki lebih jauh. Hal ini dapat

Secara umum, responden pada kawasan Lapangan Merdeka banyak berjalan kaki pada rute yang memakan waktu lebih singkat. 71% responden berjalan kaki pada rute yang memakan waktu maksimal 10 menit. Kecenderungan yang sama juga ditemukan dalam pembahasan durasi berjalan kaki berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, frekuensi berjalan kaki, dan pemilihan moda transportasi. Hampir seluruhnya berjalan kaki pada rentang waktu tersebut. Kecuali untuk pegawai swasta, dimana mayoritas respondennya berjalan kaki pada rentang 16 hingga 20 menit. Hal ini sejalan dengan jarak berjalan kaki rata-rata yang ditempuh pegawai swasta yang lebih jauh sehingga membutuhkan waktu lebih lama.

c. Tujuan Berjalan Kaki

Mayoritas responden di kawasan ini berjalan kaki dengan tujuan yang fungsional, dimana tempat transportasi publik dan tempat bekerja menjadi arah tujuan responden berjalan kaki di kawasan ini. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya responden yang berprofesi sebagai pegawai di kawasan ini, maka tujuan berjalan kaki pada kawasan ini juga akan cenderung fungsional.

d. Pola Berjalan Kaki dan Pola Penyeberangan

Pada beberapa ruas jalan masih terdapat responden yang berjalan kaki di luar jalur. Hal ini disebabkan adanya jalur pejalan kaki yang terputus, rusak, serta tidak disediakan sama sekali. Hal ini tentunya membuat kawasan Lapangan Merdeka memiliki nilai yang kurang baik sebagai kawasan pusat kota yang historis dan padat aktivitas.

Pola penyeberangan yang dominan di kawasan ini adalah penyeberangan yang tidak menggunakan fasilitas yang tersedia. Ketiadaan prasarana penyeberangan pada beberapa titik yang strategis sangat memengaruhi pola ini. Seperti pada Jalan Bukit

e. Frekuensi Pejalan Kaki Rombongan

Kawasan ini didominasi dengan pejalan kaki tunggal. Pejalan kaki rombongan di kawasan ini kebanyakan berjalan kaki dengan grup kecil (grup berisi 2 atau 3 orang). Pejalan kaki rombongan ini sangat penting dalam perancangan jalur pejalan kaki. Kondisi jalur pejalan kaki pada beberapa ruas jalan yang sempit dapat mengakibatkan bentrokan dalam pergerakan pejalan kaki.

5.1.2. Motivasi Berjalan Kaki

Motivasi berjalan kaki merupakan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi ingin berjalan kaki di kawasan Lapangan Merdeka. Dari hasil pengolahan data, disimpulkan bahwa responden termotivasi berjalan kaki karena mudahnya pencapaian kawasan ini lewat transportasi publik. Hal ini juga menegaskan bahwa tujuan responden berjalan kaki menuju transportasi publik di kawasan ini cukup banyak karena ditopang dengan kemudahan yang tersedia. Selain itu, kawasan ini memiliki daya tarik yang memengaruhi responden untuk tetap berjalan kaki di kawasan ini. Kawasan Lapangan Merdeka yang banyak bangunan bersejarah dan banyak bangunan modern membuat kawasan ini secara umum dinilai mengundang responden untuk melewatinya dengan berjalan kaki. Faktor keamanan juga menjadi pengaruh besar terhadap munculnya keinginan responden untuk berjalan kaki.

5.1.3. Persepsi Responden Terhadap Prasarana dan Sarana Pejalan Kaki

Menurut responden, penilaian rata-rata responden terhadap prasarana jalur pejalan kaki pada kawasan Lapangan Merdeka di kota Medan adalah 3,13. Artinya, secara keseluruhan prasarana jalur pejalan kaki pada kawasan Lapangan Merdeka dinilai cukup baik oleh responden. Hasil ini diperoleh dari penilaian kejelasan marka jalur penyeberangan zebra (2,75), kenyamanan menaiki tangga jembatan penyeberangan (3,35), kenyamanan visual jembatan penyeberangan (3,18), kenyamanan penciuman (bau) jembatan penyeberangan (2,94), keamanan jembatan penyeberangan (3,47).

Selain itu, penilaian rata-rata responden terhadap sarana jalur pejalan kaki pada kawasan Lapangan Merdeka di kota Medan adalah 3,34. Artinya, secara keseluruhan

kondisi penutup drainase (2,8), keteduhan area hijau (2,88), intensitas area hijau (3,15), penilaian marka, rambu, dan papan informasi (2,89), lampu penerangan (4,26), kebersihan (3,18).

5.2. SARAN

Dari hasil penelitian, maka saran dari peneliti adalah sebagai berikut:

a. Standar jalur pejalan kaki yang ditetapkan pemerintah harus diterapkan dengan sesuai di lapangan, hal ini disebabkan masih banyak ditemukan prasarana dan sarana pejalan kaki yang belum terpenuhi sesuain dengan peraturan yang ditetapkan.

b. Beragam perilaku berjalan kaki yang ditemukan di penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk merancang jalur pejalan kaki yang tidak hanya dari ketentuan yang berlaku, melainkan juga dari hasil pemetaan perilaku berjalan kaki yang ada pada kawasan Lapangan Merdeka Medan.

c. Motivasi yang menimbulkan keinginan berjalan kaki di kawasan ini masih belum banyak. Sehinggadiperlukan perencanaan untuk meningkatkan performa kawasan ini agar motivasi berjalan kaki di kawasan ini menjadi lebih variatif.

Dokumen terkait