• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Kesimpulan

Ketiga subjek mengalami flow experience saat menari hip-hop dan mengalami semua karakteristik seseorang mengalami flow experience menurut Mihaly Csikszentmihalyi. Ketiga subjek mengetahui dengan jelas tujuan saat menari hip-hop, walaupun masing-masing subjek memiliki tujuan yang berbeda saat menari dan membuat gerakan. Subjek 1 menari membuat gerakan dengan tujuan menonjolkan beberapa anggota tubuh tertentu, yang mungkin dapat memberiikan penekanan khusus pada tarian yang sedang dibawakan. Dalam sebuah perform subjek 1 menari dihadapan penonton untuk menghibur maupun menyenangkan penonton dan berbagi pengalaman dalam menari hip-hop. Subjek 2 memiliki cara yang agak berbeda dalam membuat suatu gerakan tarian, subjek berimajinasi untuk membuat sebuah gerakan. Subjek 2 membuat gerakan dengan menggunakan imajinasi, agar tarian yang dipentaskan dapat mempunyai pesan yang dapat dipahami oleh penonton. Subjek 2 bertujuan untuk menyampaikan pesan dalam setiap tarian hip-hop yang dipentaskan, sehingga penonton dapat menangkap makna gerakan tarian yang dibawakan dari awal sampai akhir. Subjek 3 membuat gerakan berdasarkan tema tarian yang akan dibawakan dan lagu yang digunakan. Subjek 3 bertujuan membuat tarian yang dapat dinikmati oleh penonton sehingga penonton dapat merasakan “feeling” yang dirasakan oleh subjek 3 saat sedang menari. Ketiga subjek memiliki tujuan yang sama saat

pentas yaitu menarik untuk menarik perhatian penonton yang menyaksikan tarian tersebut.

Dua dari tiga subjek dapat mengetahui kualitas tarian yang sedang dipentaskan lewat “feel” atau perasaan yang dirasakan saat menari. Dua dari tiga subjek merasa ada sesuatu yang kurang sesuai antara lagu dan tarian saat sedang menari kurang bagus, sehingga terasa kurang santai dan menikmati. Subjek 3 mendapatkan feedback dari teman yang sedang menonton tarian subjek. Ketiga subjek juga dapat mengetahui kualitas tarian yang dibawakan secara cepat melalui respon dan antusias dari penonton.

Ketiga subjek memiliki keseimbangan antara skill yang dimiliki dengan tantangan dalam tarian hip-hop yang mereka hadapi. Hal tersebut membuat subjek terus merasa tertantang untuk tetap berkreasi dalam tarian hip-hop sehingga tidak menimbulkan stress maupun kebosanan. Ketiga subjek memiliki tantangan yang berbeda, namun skill yang dimiliki relative sama. Ketiga subjek memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghadapi tantangan dalam tarian hip-hop. Subjek 1 terus belajar untuk mengembangkan dan mengenal basic hip-hop yang telah dipelajari, untuk menghadapi berbagai macam variasi dan pengaruh style dari luar negeri. Tantangan yang dihadapi subjek 2 adalah kurangnya penerimaan dari masyarakat Indonesia terhadap tarian hip-hop. Menghadapi tantangan tersebut subjek selalu berusaha untuk membuat sebuah koreografi yang mampu memikat hati masyarakat Indonesia. Subjek 3 selalu berusaha

untuk terus mengasah skill yang dimiliki untuk dapat bersaing dalam kreativitas dengan penari hip-hop lainnya yang semakin bertambah banyak.

Ketiga subjek memiliki kombinasi antara tindakan dan kesadaran. Ketiga subjek sangat fokus saat menari di atas panggung sehingga dapat menikmati tarian yang sedang dibawakan. Dua dari tiga subjek fokus pada lagu, gerakan dan respon penonton terhadap tarian yang dibawakan. Dua dari tiga subjek tidak memperdulikan pikiran-pikiran lain yang muncul saat sedang menari dan hanya fokus pada tarian yang sedang dibawakan. Subjek 3 selalu meninggalkan masalah-masalah yang dimiliki dibawah panggung sehingga dapat menikmati tarian yang dibawakan. Ketiga subjek tidak mengalami gangguan diluar kesadaran.

Ketiga subjek tidak memiliki keraguan terhadap kesalahan yang mungkin dilakukan saat sementara menari. Ketiga subjek pernah berbuat kesalahan saat sedang menari namun hal tersebut tidak membuat fokus ketiga subjek teralihkan. Dua dari tiga saat berbuat salah terus bergerak dan tidak berhenti menari.

Ketiga subjek kehilangan kesadaran diri saat menari hip-hop. ketiga subjek tidak memikirkan pendapat orang lain maupun teman-teman terhadap diri mereka saat melihat mereka menari hip-hop. Subjek 1 memilih untuk cuek dan tidak membiarkan penilaian dari orang lain membuat semangat subjek menjadi “down”. Subjek 1 memfokuskan perhatian untuk sampai pada tujuan yang ingin dicapai. Subjek 2 memiliki

pandangan bahwa jika seseorang layak dihargai maka pasti dihargai, subjek tidak peduli pendapat orang lain dan hanya fokus pada tarian yang sedang dibawakan. Bagi subjek 3 memikirkan pandangan orang lain terhadap dirinya berada diurutan terakhir, subjek memfokuskan pada musik, gerakan dan penonton.

Ketiga subjek kehilangan orientasi waktu saat sedang menari hip-hop. ketiga subjek dapat berlatih menari hingga dua sampai empat jam namun tidak menyadari waktu telah berlalu selama itu. Dua dari tiga subjek memiliki pengalaman menari dihadapan penonton dan juri hingga sepuluh menit dan tidak menyadari waktu tersebut, secara umum sebuah tim menari dihadapan penonton maksimal lima menit.

Menari hip-hop menjadi autoletic bagi ketiga subjek. Ketiga subjek menari hip-hop bukan untuk mencari popularitas maupun uang, namun menari hip-hop adalah aktivitas yang dinikmati oleh ketiga subjek dan tidak tergantikan. Hal tersebut terlihat dari passion subjek 1 dalam menari hip-hop, subjek manari karena mencintai tarian hip-hop dan tidak ada alasan lainnya. Bagi subjek 2 tarian hip-hop adalah talenta dan bakat yang harus selalu dikembangkan. Bagi subjek 3 menjadi penari hip-hop adalah kebanggaan, sehingga subjek tidak mau kalah dari penari hip-hop luar negeri.

Terdapat 3 pola berbeda yang dialami subjek pada proses flow experience saat menari hip-hop. Ketiga subjek merasa nervous saat akan memasuki panggung, dua dari tiga subjek merasa tenang saat melihat

penonton dan mendengar sorakan penonton. Hal tersebut yang memberi semangat kepada subjek sehingga subjek mengalami flow experience. Subjek yang melihat penonton merasa memiliki panggung sehingga menambah semangat subjek, sorakan penonton dan transisi gerakan yang lancar membuat subjek merasakan flow experience saat menari di atas panggung. Pola terakhir yaitu subjek menghilangkan penonton dan merasa memiliki panggung membuat subjek bersemangat. Subjek juga mengalami transisi gerakan yang lancar yang mempercepat subjek mengalami flow experience.

Ketiga subjek juga mengalami flow experience saat berlatih menari hip-hop. Hal tersebut terlihat dari karakteristik flow experience yang dialami subjek saat berlatih menari. Ketiga subjek memiliki tujuan yang jelas saat berlatih menari, hal tersebut terlihat dari tujuan yang dimiliki subjek sebelum berangkat berlatih. Ketiga subjek mendapatkan feedback yang cepat dan jelas dari teman-teman tim subjek dan dari feeling subjek sendiri. Terdapat keseimbangan antara kemampuan yang dimiliki subjek dengan tantangan yang ada. Subjek 1 menghadapi kesulitan membuat gerakan saat sedang banyak pikiran, namun hal tersebut dapat diatasi oleh subjek 1 dengan mencari inspirasi lewat menonton video. Tantangan yang dihadapi oleh subjek 2 adalah membuat formasi yang tepat untuk gerakan dan tim, tantangan ini dihadapi subjek dengan fokus mengamati tim saat membuat gerakan, sehingga subjek memiliki inspirasi. Subjek 3 menghadapi kesulitan saat semua anggota tim

beradu pendapat tentang gerakan yang akan digunakan, subjek mengatasinya dengan membuat rapat sebelum latihan untuk memberikan kebebasan kepada setiap anggota menjelaskan alasan memilih sebuah gerakan. Ketiga subjek sangat fokus dan kehilangan orientasi waktu saat berlatih sehingga dapat berlatih sampai berjam-jam.

Proses berlatih menari ketiga subjek diawali dengan warming up (peregangan badan) setelah itu diikuti oleh mendengarkan lagu, membuat gerakan maupun berlatih bersama tim. Setelah latihan gerakan selesai ketiga subjek berlatih membuat formasi dan berlatih bersama tim.

Ketiga subjek tidak mengalami flow saat kuliah. Ketiga subjek tidak memiliki tujuan yang jelas dalam kuliah. Subjek cenderung merasa bosan dan malas saat proses perkuliahan, bagi subjek kuliah merupakan formalitas status sebagai mahasiswa. Ketiga subjek mengalami gangguan didalam kesadaran, saat kuliah subjek lebih banyak membayangkan gerakan tarian daripada memperhatikan kuliah. Ketiga subjek juga tidak kehilangan orientasi waktu saat berkuliah. Subjek 3 cenderung merasakan kecemasan saat berkuliah. Subjek 3 merasa kuliah adalah sebuah beban yang memberikan tekanan, mata kuliah yang sulit dan dosen yang menerangkan sulit dipahami.

Dokumen terkait