• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, yaitu:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara sense of humor dengan kebahagiaan

pada lansia dengan nilai r sebesar 0,730 dan p < 0,05.

2. Nilai koefisien determinasi (R) yang diperoleh dari hubungan antara sense of

humor dengan kebahagiaan pada lansia sebesar 0,533. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel kebahagiaan bisa dijelaskan dengan variabel sense of humor

sebesar 53,3%.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara sense of humor dengan masing-masing

komponen kebahagiaan, dimana nilai r sebesar 0,623 dengan p < 0,05 pada komponen kognitif dan nilai r sebesar 0,581 dengan p < 0,05 pada komponen afektif. Hal ini menunjukkan bahwasanya komponen kognitif memiliki korelasi

yang lebih besar terhadap sense of humor pada lansia dibandingkan komponen afektif.

4. Variabel sense of humor bisa menjelaskan komponen kognitif kebahagiaan

sebesar 38,8%, sedangkan, untuk komponen afektif kebahagiaan bisa dijelaskan oleh sense of humor sebesar 33,7%.

B. Saran

1. Saran Metodologis

Berdasarkan hasil penelitian, bagi pihak-pihak yang berminat dengan penelitian yang sejenis atau untuk mengembangkan penelitian lebih jauh, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

1. Penelitian yang menggunakan sampel lansia, sebaiknya menggunakan alat ukur

yang aitemnya tidak terlalu banyak, karena lansia mudah merasa lelah dan bosan dalam mengisi skala penelitian.

2. Sebaiknya melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui perbedaan tingkat

kebahagiaan antara lansia yang berada di budaya kolektivisme dengan lansia yang berada di budaya individualisme. Hal ini untuk mengetahui apakah lansia pada budaya indivdualisme lebih bahagia daripada budaya kolektivisme.

3. Melakukan riset lebih lanjut mengenai kebahagiaan pada lansia dengan

menggunakan metode kualitatif. Sehingga bisa ditemukan hasil yang lebih mendalam, yaitu komponen kognitif dan afektif yang manakah yang cenderung mempengaruhi kebahagiaan lansia.

2. Saran Praktis

Peneliti memberikan saran praktis bagi lansia, keluarga, masyarakat umum, dan pemerintah.

1. Bagi lansia, diharapkan agar lebih terbuka untuk menerima humor, mengenali

humor, mengapresiasikan humor, menggunakan humor sebagai mekanisme coping dan untuk mencapai tujuan sosial, misalnya lansia ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti arisan, pengajian, dan mengikuti suatu komunitas atau perkumpulan.

2. Bagi keluarga, agar mampu menciptakan suasana yang dapat memberikan

perasaan bahagia kepada lansia, misalnya dengan sering mengobrol dan berdiskusi dengan lansia serta mengajak lansia untuk melakukan aktivitas bersama cucu.

3. Bagi masyarakat, agar mampu menciptakan lingkungan yang dapat memberikan

perasaan bahagia bagi lansia, misalnya dengan sering mengobrol atau berdialog kepada lansia dengan menggunakan lelucon sehingga lansia dapat tersenyum ataupun tertawa.

4. Bagi pemerintah, diharapkan dapat menghimbau lansia akan pentingnya senyum

dan tawa dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan memberikan penyuluhan atau kegiatan pada lansia yang bertema humor.

DAFTAR PUSTAKA

Adler, J. 2003. Aristotle’s Ethics: The Theory of Happiness-I. Illinois University

Press.

Apte, M. L. 2002. Humor and Laughter: An Athropological Approach (4th Edition).

Ithica/London: Cornell University Press.

Asmidar, Y. 2013. [Skripsi]. Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Kebahagiaan pada Lansia. Universitas Sumatera Utara.

Azwar, S. 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Azwar, S. 1997. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Biswas-Diener, R. & Dean, B. 2007. Positive Psychology Coaching: Putting the

Science of Happiness to Work for Your Clients. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Carr, A. 2004. Positive Psychology : The Science of Happiness and Human Strength. New York : Brunner-Routledge.

Deshefy, T. Longhi. 2004. How Families Use Humour in Living with Parkinson’s

Disease. American Journal of Psychoteraphy.

Diener, E. & Diener, R. B. 2008. Happiness: Unlocking The Mysteries of Psychological Wealth. USA: Blackwell Publishing Ltd.

Diener, E. 2009. The science of well-being :The collected works of ed diener. USA : Springer.

Eid, M & Larsen, R. J. 2008. The Science of Subjective Well-Being. New York: Guilford Press.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Faisal, A. 2015. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Harga Diri dengan

Kebahagiaan pada Remaja. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi: Vol 3, No. 1. Hadi, S. 2000. Methodology Research (Jilid 1-4). Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Hardianti, H. 2014. Pengaruh Sense of Humor Terhadap Kualitas Hidup pada Lansia Pensiunan di Kota Malang. Universitas Brawijaya.

Hurlock, E. B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi ke-5). Jakarta: Erlangga.

Indriani, N. 2012. [Skripsi]. Perbedaan Kepuasan Hidup Lansia Dini yang Tinggal Bersama Anak, Mandiri, dan di Panti Werdha. Universitas Indonesia. Kelly, W. E. 2002. An Investigation of Worry and Sense of Humor. Journal of

Clinical Psychology.

Kreitler & Ben. 2004. Quality of Life in Children. New York: John Wiley n Sons. Martin, R. A. 2001. Humor, Laughter, and Physical Health: Methodological Issues

and Research Finding. Psychological Bulletin.

McGhee, P. E. & Goldstein, J. H. 1977. Handbook of Humor Research: Volume: 1, Basic Issues. New York: Springer-Verlag.

Monks, dkk,. 1998. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Morreal, G. A. 1982. Response to Humor. Journal Scientific American.

Munandar, S. C. U. 1996. Humor: Makna Pendidikan dan Penyembuhan. Suatu Tinjauan Psikologis. Makalah Seminar Humor Nasional. Semarang.

Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. O. 2011. Human Development (9th

Edition). New York: McGraw-Hill.

Parman, R. 2013. Penyesuaian Diri Laki-Laki dan Perempuan dengan Mengendalikan Variabel Sense of Humor. Jurnal Online Psikologi: Vol 1, No. 2.

Pratikwo, S., Pietojo, H., & Widjanarko, B. 2006. Analisis Pengaruh Faktor Nilai Hidup, kemandirian, dan Dukungan Keluarga Terhadap Perilaku Sehat Lansia di Kelurahan Medono Kota Pekalongan. Jurnal Promosi Kesehatan

Indonesia. Vol 1, No. 2.

Priyatno, D. 2001. Buku Saku SPSS (Analisis Statistik Data). Yogyakarta: MediaKom.

Rusydi, E. 2007. Psikologi Kebahagiaan: Dikupas Melalui Pendekatan Psikologi yang Menyentuh Hati. Yogyakarta: Progresif Books.

Sanjaya, A. & Rusdi, I. 2012. Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian pada Lansia. Universitas Sumatera Utara.

Seligman, M. E. 2004. Using The New Positive Psychology to Relize Your Potential for Lasting Fulfillment: Authentic Happiness. New York: Free Press.

Setiono, N. 2010. Humor dan Manfaatnya: Tak Ada Banyak Lelucon dalam Obat, Tapi Dalam Lelucon Ada Banyak Obat (Josh Billing). [Online] diunduh dari http://www.kompasiana.com pada 24 November 2014.

Snyder, C. R. & Lopez, S. J. 2002. Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press.

Sugiarto, Siagiaan, D., Sunaryanto, L.T., Oetomo, D.S. 2001. Teknik sampling. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Thorson, J. A. & Powell, F. C. 1993. Sense of Humor and Dimensions of Personality. Journal of Clinical Psychology. Vol 49, No. 6.

Thorson, J. A. & Powell, F. C. 1997. Relationships of Death Anxiety and Senses of Humor. Psychological Reports.

Wardhana, H. 2014. Mereka Lansia, Mereka Berdaya. [Online] diunduh dari http://www.kompasiana.com pada 24 November 2014.

Wijayanti, H., Nurwianti, F. 2010. Kekuatan Karakter dan Kebahagiaan pada Suku Jawa. Jurnal Elektronik: Vol 3, No. 2.

Dokumen terkait