• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dengan uji statistik dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Gambaran frekuensi variabel dukungan sosial keluarga dan variabel frekuensi kekambuhan dalam penelitian ini menunjukkan :

1) Berdasarkan kategori data terhadap dukungan sosial keluarga pada pasien skizofrenia paranoid maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas keluarga memberikan dukungan sosial yang baik yaitu sebesar 65,6%. 2) Berdasarkan kategori data terhadap frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia paranoid maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pasien skizofrenia paranoid mempunyai frekuensi kekambuhan yang rendah yaitu sebesar 44,0%.

b. Gambaran hubungan variabel dukungan sosial keluarga dengan variabel frekuensi kekambuhan dalam penelitian ini menunjukkan:

Ada hubungan yang bermakna antara dukungan sosial keluarga terhadap frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia paranoid dengan nilai signifikansi (P) = 0,028 dan nilai koefisien korelasi (ρ) = -0,38

2. Saran

2.1 Praktek Keperawatan

Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat perlu melibatkan peran keluarga misalnya memberikan penyuluhan tentang penyakit skizofrenia paranoid kepada keluarga, memberikan informasi tentang cara minum obat kepada keluarga, merujuk keluarga membawa pasien skizofrenia paranoid ke tempat pelayanan kesehatan apabila kambuh dan memberikan pengertian kepada keluarga akan menerima pasien skizofrenia paranoid selama di rumah.

2.2 Pendidikan Keperawatan

Dalam penelitian ini didapatkan data bahwa ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dalam merawat pasien di rumah dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofenia paranoid, sehingga menjadi bahan masukan untuk perkuliahan agar mempersiapkan mahasiswa untuk melibatkan anggota keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan.

2.3 Penelitian Selanjutnya

Diharapkan penelitian lebih lanjut tentang hubungan frekuensi kekambuhan dengan faktor-faktor lain (koping keluarga, stressor psikososial, ketidakpatuhan) dengan jumlah sampel yang representatif sehingga didapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi kekambuhan agar program pengobatan dapat berjalan terintegrasi dan sistemik.

2.4 Keluarga

Berdasarkan hasil di lapangan praktek sehari-hari banyak anggota keluarga yang kurang membawa pasien kontrol ke rumah sakit. Oleh karena itu diharapkan bagi keluarga agar memberikan perhatian, bantuan dan penghargaan, memberi semangat sehingga proses kesembuhan dapat berjalan lebih optimal. Selain itu, keluarga juga perlu mengetahui informasi yang dibutuhkan tentang pasien skizofrenia paranoid sehingga apabila kambuh segera membawa ke tempat pelayanan kesehatan.

Andri, (2008). Kongres Nasional Skizofrenia V Closing The Treathment Gap for Schizophrenia.

APA. (1994) Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. Fourth Edition. Washington DC : American Psychiatric Association

Arikunto, Suharsimi. (1999) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ayuso, Guiterrez. (1997) Factor Inluencing Relapse in The Long Term Course of Schizophrenia. Schizophrenia Research

Buchanan, R.W., & Carpenter, T.W. (2000). Schizophrenia: Introduction and overview. Kaplan & Sadock’s comprehensive textbook of psychiatry (7th ed.). Philadelphia: Lippincott, Williams & Wilkins, Inc

Carson, Ross. (1987) Factors influencing relapse in the long-term course of schizophrenia. Schizophrenia Research

Carson, V. Benner (2000).Mental Health Nursing :The Nurse Patient Journey Philadelphia :W.B. Saunders Company

Chandra. (2005) Kenali Gejala Dini Skizofrenia. Dibuka pada website

_______. (2006) Skizofrenia danPenyalahgunaan Napza.Dibuka pada website

Dahlan, M.S. (2008)Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan.Jakarta:Salemba Medika. Daley, Dennis. (2001) Clinician’s Guide to Mental Illnes. Singapore : Mc. Graw Hill Darsana, W. (2009). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Tingkat

Kecemasan Pasien Angina Pectoris. Dibuka pada website

Demsey A.P & Demsey DA, (2002).Riset Keperawatan:Buku Ajar dan Latihan Edisi 4.Jakarta:EGC.

Erwin. (2002). Pengertian Skizofrenia. Dibuka pada websit dibuka pada tanggal 29 januari 2011

Fahanani, Fitriana. (2010) Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa dengan Dukungan Keluarga yang Mempunyai Anggota Keluarga Skizofrenia Di RSJD Surakarta. Skripsi Sarjana Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fortinash, K. M., & Holoday-Worret, P.A. (2000). The schizophrenia. Psychiatric mental health nursing (2nd ed.). St. Louis: Mosby, Inc.

Hawari. (2001).Manajemen stress, cemas dan depresi .Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hooley, J. M., & Hiller, J. B. (2000). Expressed emotion and the pathogenesis of relapse in schizophrenia. Journal of Abnormal Psychology

Irmansyah. (2006) Faktor Genetika Pada Skizofrenia. Dibuka pada website

Isaacs, Ann. (2005).Keperawatan Jiwa & Psikiatri. Edisi 3 Jakarta:EGC

Jenkins, J., & Karno, M. (2003). An Attributional Analysis of Expressed Emotion in

Mexican-American Families With Schizophrenia.Journal of Abnormal Psychology

Kaplan, Harold. (1998) Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat Jakarta : Widya Medika Keliat, Budi. (1996). Peran Serta Keluarga dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa.

Jakarta : EGC

Kuntjoro, H. (2002). Dukungan Sosial pada Lansia. Dibuka pada websit

Maramis, W. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9 Surabaya : Airlangga University Press

Nevid, Rathus Greene. (2003).Psikologi Abnormal.Jakarta:Erlangga

Niven, N. (2000). Psikologi Kesehatan:Pengantar untuk perawat dan Profesional kesehatan lain.Jakarta:EGC

Nolen, Hoeksema, S. (2004). Abnormal Pyschology (3rd ed.). New York, NY: McGraw-Hill.

Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi 3 Jakarta:Rineka Cipta

Notosoedirdjo & Latipun. (2005).Kesehatan Mental, Konsep, dan Penerapan. Malang:UMM Press

Nurdiana. (2007). Korelasi Peran Serta Keluarga Terhadap Tingkat Kekambuhan Klien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keeperawatan Volume 3 Banjarmasin:Stikes Muhammadiyah

Nursalam.(2003).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Jakarta:Salemba Medika

Polit, D.F. & Hungler, B.P.(1999).Nursing Research:Principles and Methods (6 th ed). Philadelphia:Lippincott

Puspitasari, Esti. (2009).Peran Dukungan Keluarga dalam Penanganan Penderita Skizofrenia. Skripsi Sarjana Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rahmawati, N. (2009). Pengaruh Tingkat Depresi Pada Lansia di Desa Ngadirojo

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Dibuka pada website

Saifullah. (2005) Penanganan Penderita Skizofrenia Secara Holistik di badan

Pelayanan Kesehatan Jiwa Nangroe Aceh Darussalam. Tesis Pascasarjana USU

Sena, E. (2003) Relapse in Patients With Schizophrenia: a comparison between risperidone and haloperidol.Rev Bras Psiquiatr

Setiadi.(2007).Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi 1 Yogyakarta :Graha Ilmu

Simanjuntak, Yusak. (2008). Faktor Risiko Terjadinya Relaps pada Pasien Skizofrenia Paranoid. Tesis Magister Kedokteran Klinik. Universitas Sumatera Utara

Sirait, Asima. (2008) Pengaruh Koping Keluarga Terhadap Kejadian Relaps pada Skizofrenia Remisi Sempurna Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006. Tesis Magister Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan dengan Pendekatan Transkultural. Jakarta: EGC

Sudjana.(2002).Metode Statistika.Bandung:Tarsito

Tomb, David.(2004).Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Jakarta : EGC

Videbeck, Sheila L. (2008) Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta : EGC

Vijay.(2005) Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Gangguan Jiwa. Dibuka pada websit

Yosep, Iyus. (2008).Faktor Penyebab dan Proses terjadinya Gangguan Jiwa dibuka pada websit

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Skizofrenia Paranoid di Poliklinik RS Jiwa Daerah Propsu Medan

Peneliti : Septian Mixrofa Sebayang NIM : 071101019

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Jalur A Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia paranoid di Poliklinik RS Jiwa Daerah Propsu Medan.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Apabila saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini maka saudara akan diberi formulir persetujuan menjadi responden untuk ditandatangani sebagai lembar persetujuan.

Peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas dan data yang responden berikan. Informasi yang responden berikan akan saya simpan sebaik mungkin dan apabila dalam pemberian informasi ada yang kurang dimengerti maka responden dapat menanyakannya kepada peneliti.

Terima kasih atas partisipasi saudara/i dalam penelitian ini.

Medan, Januari 2011

Peneliti Responden

(Septian M Sebayang) ( ) 44

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Frekuensi Kekambuhan Pasien Skizofrenia Paranoid di Poliklinik RS Jiwa Daerah Propsu Medan

(Diisi oleh peneliti)

No. Responden :

Hari/Tanggal/Jam : I. Kuesioner Data Demografi

Petunjuk Pengisian :

Bapak/Ibu/Saudara/I diharapkan :

3 Menjawab setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√ ) pada tempat yang tersedia.

4 Semua pernyataan harus dijawab.

5 Tiap satu pernyataan ini diisi dengan satu jawaban.

6 Bila ada pertanyaan yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

1. Umur : Tahun

2. Jenis kelamin :

( ) Laki-laki ( ) Perempuan 3. Hubungan keluarga dengan pasien : ( ) Ayah ( ) Adik

( ) Ibu ( ) Lain-lain, Sebutkan…. ( ) Kakak

4. Status :

( ) Menikah ( ) Belum Menikah ( ) Janda/Duda

5. Agama :

( ) Islam ( ) Buddha ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik

6. Suku bangsa :

( ) Batak ( ) Minang ( ) Jawa ( ) Aceh

( ) Melayu ( ) Lain-lain, Sebutkan ….

7. Tingkat Pendidikan :

( ) Tidak Sekolah ( ) SMA ( ) SD ( ) Sarjana ( ) SMP

8. Pekerjaan :

( ) Petani ( ) Wiraswasta

( ) Pegawai Negeri ( ) Lain-lain, Sebutkan…. ( ) Pegawai Swasta

9. Penghasilan :

( ) Rp. < 800.000 per bulan

( ) Rp. 800.000-1.500.000 per bulan ( ) Rp. >1.500.000 per bulan

10. Lama anggota keluarga menderita skizofrenia paranoid : ( ) >1 tahun ( ) > 5 tahun

II Kuesioner Dukungan Sosial Keluarga

Petunjuk Pengisian :

4. Bacalah pernyataan ini dengan baik, kemudian berikan tanda checklist (√)

pada jawaban yang sesuai dengan kondisi yang Bapak/Ibu/Saudara/I alami.

5. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan sejujurnya dan peneliti menjamin kerahasiaan atas jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I berikan.

6. Tiap pernyataan diisi dengan satu jawaban.

Ket :

Selalu : 7 kali dalam seminggu Sering : 4-6 kali dalam seminggu Jarang : 1-3 kali dalam seminggu Tidak pernah : belum pernah dilakukan

No. Pernyataan Tidak

Pernah

Jarang Sering Selalu

1 Keluarga membeda-bedakan pasien dengan anggota keluarga lainnya.

2 Keluarga memberi dorongan/support kepada pasien saat sedang menghadapi masalah. 3 Keluarga merawat pasien dengan cinta dan

kasih sayang sehari-hari.

4 Keluarga mengikutsertakan pasien dalam kegiatan sehari-hari.

5 Keluarga mengingatkan pasien tentang manfaat obat yang diminum

6 Keluarga membantu pasien dengan memberikan informasi yang tepat tentang segala sesuatu yang dibutuhkan pasien selama pengobatan.

7 Keluarga membimbing pasien untuk bisa bekerja dan beraktivitas seperti biasanya. 8 Keluarga mengingatkan pasien untuk

melakukan teknik dalam mengurangi gejala dan yang telah diajarkan perawat misalnya menghardik suara-suara

9 Keluarga menyediakan dana untuk pengobatan pasien.

10 Keluarga tidak menyediakan waktu menemani pasien kontrol ke rumah sakit. 11 Keluarga selalu berusaha meluangkan waktu

untuk mendengarkan masalah yang dialami pasien.

12 Keluarga memfasilitasi transportasi yang dibutuhkan oleh pasien selama kontrol ke rumah sakit.

13 Keluarga tidak memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur.

14 Keluarga memotivasi pasien untuk mengikuti program pengobatan berkelanjutan misalnya kontrol ke rumah sakit

15 Keluarga memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat melakukan kegiatan secara tepat.

16 Keluarga membantu meningkatkan harga diri pasien selama perawatan sehingga pasien tetap merasa berharga dan berguna.

III. Kuesioner Frekuensi Kekambuhan

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda checklist (√ ) pada tempat yang disediakan.

1. Dalam dua tahun ini berapa kali pasien menunjukkan gejala kekambuhan ? ( ) Tidak Pernah

( ) 1 kali ( ) 2 kali

HASIL UJI RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 10 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .839 16 Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00001 2.7000 .94868 10 VAR00002 2.9000 .31623 10 VAR00003 2.8000 .42164 10 VAR00004 2.1000 1.28668 10 VAR00005 1.6000 1.34990 10 VAR00006 2.6000 .96609 10 VAR00007 2.8000 .42164 10 VAR00008 2.8000 .63246 10 VAR00009 2.7000 .94868 10 VAR00010 1.7000 1.41814 10 VAR00011 2.8000 .42164 10 VAR00012 2.8000 .42164 10 VAR00013 1.7000 1.41814 10 VAR00014 2.8000 .42164 10 VAR00015 2.9000 .31623 10 VAR00016 2.5000 .70711 10 50

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 37.5000 52.056 .317 .838 VAR00002 37.3000 58.678 -.307 .850 VAR00003 37.4000 53.600 .569 .831 VAR00004 38.1000 42.544 .780 .805 VAR00005 38.6000 44.933 .582 .823 VAR00006 37.6000 50.044 .462 .830 VAR00007 37.4000 55.378 .276 .838 VAR00008 37.4000 54.933 .209 .841 VAR00009 37.5000 50.722 .419 .832 VAR00010 38.5000 39.833 .863 .797 VAR00011 37.4000 53.600 .569 .831 VAR00012 37.4000 55.378 .276 .838 VAR00013 38.5000 38.722 .938 .789 VAR00014 37.4000 55.822 .205 .840 VAR00015 37.3000 56.456 .154 .841 VAR00016 37.7000 51.567 .514 .828 Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

HASIL UJI SPEARMAN RHO Correlations Dukungan Sosial Keluarga Frekuensi Kekambuhan

Spearman's rho Dukungan Sosial Keluarga Correlation Coefficient 1.000 -.388(*)

Sig. (2-tailed) . .028

N 32 32

Frekuensi Kekambuhan Correlation Coefficient -.388(*) 1.000

Sig. (2-tailed) .028 .

N 32 32

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

TAKSASI DANA

1.Persiapan Proposal

- Biaya tinta dan kertas print proposal Rp. 90.000,- - Foto kopi sumber- sumber tinjauan pustaka Rp. 100.000,-

- Perbanyak Proposal Rp. 50.000,- - Biaya Internet Rp. 20.000,- - Sidang Proposal Rp. 60.000.- 2.Pengumpulan Data - Transportasi Rp. 100.000.- - Penggandaan kuesioner Rp. 100.000,- -Biaya Penelitian Rp. 35.000,- 3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Perbaikan

- Biaya kertas dan tinta print Rp. 100.000,-

- Penjilidan Rp. 100.000.-

-Sidang Skripsi Rp. 100.000,-

-Penggandaan laporan penelitian Rp. 70.000.-

4. Biaya tak terduga Rp. 100.000,-

Jumlah ______________

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama : Septian Mixrofa Sebayang Tempat/Tgl Lahir : Medan, 10 September 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Sunggal No. 45 Medan 20122

Pendidikan Formal

1. 1995-2001 : SD Swasta Santo Thomas 2 Medan 2. 2001-2004 : SMP Negeri 1 Medan

3. 2004-2007 : SMA Negeri 15 Medan 4. 2007- : Fakultas Keperawatan

Dokumen terkait