• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1Kesimpulan

Rendahnya pencapaian market share perbankan syariah pada layanan Giro iB wadiah menduduki posisi paling bawah sebagai sebuah output pemasaran yang dapat dicapai setelah adanya pembelian. Peneliti berasumsi adanya masalah dalam keputusan menggunakan layanan. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa pengetahuan konsumen dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Pengetahuan nasabah individu layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung pada tingkat cukup tinggi. Sebagian besar nasabah mampu menggambarkan lokasi kantor cabang, penyedia layanan kliring, waktu penyedia layanan kliring dan kelengkapan dokumen pembukaan rekening dengan benar. Sedangkan pengetahuan tentang kelas layanan, akad layanan, fitur layanan dan merek layanan manfaat fungsional, physical perceived risk, manfaat psikososial dan physicological perceived risk belum bisa digambarkan dengan benar oleh sebagian besar nasabah.

Citra merek Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung pada tingkat cukup tinggi. Giro iB sudah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah atas transaksi pengelolaan dana pada benak nasabah. Namun, merek Giro iB belum bisa mengingatkan persepsi atribut abstrak, menarik emosional, memberikan kesadaran, tidak dipandang unik dan belum bisa menepati janji sebagai layanan transaksi pengelolaan dana pada benak nasabah.

Keputusan menggunakan layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung adalah tinggi. Nasabah individu sudah melakukan pertimbangan frekuensi transaksi perbankan, nominal limit transaksi, lama waktu yang dihabiskan, fleksibilitas transaksi, kesesuaian biaya administrasi dan fasilitas tambahan. Namun sebagian besar nasabah belum melakukan pertimbangan kualitas layanan, manfaat layanan, popularitas merek, kesesuaian merek dengan persepsinya, jarak tempuh dan keamanan lokasi kantor cabang.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian yang telah diajukan menggunakan software SmartPLS 3.0 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan nasabah berpengaruh positif terhadap keputusan menggunakan

layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung. Semakin tinggi tingkat pengetahuan nasabah maka semakin tinggi pertimbangan keputusan menggunakan layanan. Besar pengaruh pengetahuan nasabah terhadap keputusan menggunakan layanan adalah lemah. Indikator pengetahuan pembelian dalam pengetahuan nasabah memiliki pengaruh yang paling besar terhadap keputusan menggunakan layanan.

2. Pengetahuan nasabah berpengaruh positif terhadap citra merek Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung. Semakin tinggi pengetahuan nasabah maka semakin baik citra merek. Besar pengaruh pengetahuan nasabah terhadap citra merek adalah moderate. Indikator pengetahuan pembelian dalam pengetahuan nasabah memiliki pengaruh yang paling besar terhadap citra merek.

3. Citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan menggunakan layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung. Semakin baik citra merek maka akan semakin tinggi keputusan menggunakan layanan. Besar pengaruh citra merek terhadap keputusan menggunakan layanan adalah moderate. Indikator brand association dalam citra merek memiliki pengaruh yang paling besar terhadap keputusan menggunakan layanan.

Besar pengaruh pengetahuan nasabah terhadap keputusan menggunakan layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung lebih kecil dari besar pengaruh citra merek terhadap keputusan menggunakan layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung. Namun, pengaruh pengetahuan nasabah dan citra merek terhadap keputusan menggunakan layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung secara simultan lebih besar dari pengaruh secara parsial.

3.2 Implikasi

Temuan penelitian memberikan informasi tentang seberapa besar pengaruh pengetahuan nasabah terhadap keputusan menggunakan layanan Giro iB Wadiah

Bank Umum Syariah di Kota Bandung sehingga dapat meningkatkan market share. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan nasabah individu layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung pada tingkat cukup tinggi. Sebagian besar nasabah mampu menggambarkan lokasi kantor cabang, penyedia layanan kliring, waktu penyedia layanan kliring, kelengkapan dokumen pembukaan rekening dengan benar. Sedangkan pengetahuan tentang kelas layanan, akad layanan, fitur layanan, merek layanan, manfaat fungsional, physical perceived risk, manfaat psikososial dan physicological perceived risk belum bisa digambarkan dengan benar oleh sebagian besar nasabah.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa citra merek Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung pada tingkat cukup tinggi. Merek Giro iB sudah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah atas transaksi pengelolaan dana pada benak nasabah. Namun, merek Giro iB belum bisa mengingatkan persepsi atribut abstrak, menarik emosional, memberikan kesadaran, tidak dipandang unik dan belum bisa menepati janji sebagai layanan transaksi pengelolaan dana pada benak nasabah.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keputusan menggunakan layanan Giro iB wadiah Bank Umum Syariah di Kota Bandung pada tingkat tinggi. Sebagian besar nasabah sudah melakukan pertimbangan frekuensi transaksi perbankan, nominal limit transaksi, lama waktu yang dihabiskan, fleksibilitas transaksi, kesesuaian biaya administrasi dan fasilitas tambahan. Namun sebagian besar nasabah belum melakukan pertimbangan kualitas layanan, manfaat layanan, popularitas merek, kesesuaian merek dengan persepsinya, jarak tempuh dan keamanan lokasi kantor cabang.

3.3 Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan hasil penelitian maka peneliti memberikan saran bagi penyedia layanan Giro iB untuk:

1. Membuat promosi yang akan meningkatkan pengetahuan nasabah tentang Giro iB. Sebab, pengetahuan nasabah terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan menggunakan layanan.

2. Penggunaan logo Giro iB yang lebih banyak serta menarik dan menciptakan pengalaman yang berkesan bagi nasabah pada saat menggunakan layanan Giro iB. Sebab, citra merek terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan menggunakan layanan.

3. Menjaga kepercayaan dari nasabah yang melakukan transaksi dan menyimpan dana pada jumlah banyak. Sebab, jumlah pembelian yang terdiri dari frekuensi transaksi perbankan dan nominal limit transaksi yang tinggi menjadi pertimbangan tinggi bagi nasabah.

Hasil penelitian ini belum sepenuhnya dapat menjawab semua permasalahan kinerja pemasaran berupa market share yang sedang dihadapi oleh perbankan syariah. Hal ini akibat beberapa keterbatasan yang terdapat pada penelitian sebagai berikut:

1. Pengetahuan nasabah dalam penelitian ini hanya membahas isi pengetahuan. 2. Data penelitian ini hanya diperoleh melalui kuesioner berdasarkan persepsi

nasabah. Seperti halnya penelitian lain, peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya kesungguhan dan kejujuran responden dalam memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

3. Peraturan bank yang cukup ketat dalam merahasiakan identitas nasabah membatasi kesempatan peneliti untuk bertemu langsung dengan nasabah individu Giro iB. Dari keempat bank, hanya satu bank yang bersedia membantu penyebaran kuesioner kepada nasabah dilingkungan kantor cabang itupun hanya melibatkan staff operasional. Sedangkan untuk memenuhi jumlah sampel yang ditentukan, peneliti melakukan penyebaran kuesioner online setelah mendapat informasi e-mail nasabah individu Giro iB yang berdomisili di Bandung dari berbagai pihak.

4. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu objek yaitu nasabah individu Giro iB wadiah BRIS, BSM, BCAS dan BMS di Kota Bandung sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi pada semua nasabah perbankan syariah di Indonesia.

Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pengetahuan nasabah dan citra merek terhadap keputusan menggunakan layanan Giro iB Bank Umum Syariah di Kota Bandung

pada taraf kesalahan yang lebih kecil yaitu 1%. Dengan pertimbangan sampel dalam penelitian ini berukuran kecil <100.

Dokumen terkait