BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo, 1993: 73).
Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini hanya berlaku dan
untuk mengungkapkan fakta pada studi kasus mahasiswa Program Studi
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas
Sanata Dharma angkatan 2015 kelas A dan B.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam
penelitian. Dalam hal ini, yang menjadi obyek penelitian adalah motivasi
belajar mahasiswa, keaktifan belajar mahasiswa, fasilitas belajar
mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: obyek atau subyek
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
Sanata Dharma Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Kelas A dan B
terhitung berjumlah 91 mahasiswa aktif.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
sampel apabila peneliti ingin menggeneralisasi hasil penelitian sampel
(Arikunto, 2006: 117). sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015
kelas A dan B. Dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan:
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
= nilai Chi kuadrat
P = proporsi populasi
d = alat pendugaan
Perhitungan besar sampel yang diinginkan :
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik simple
random sampling, digunakan oleh peneliti apabila populasi dari mana
sampel diambil merupakan populasi homogen yang hanya mengandung
satu ciri. Dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil secara
sembarangan (acak) saja. Semua obyek termasuk dalam populasi
mempunyai hak untuk dijadikan anggota sampel.
E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998:99). Variabel
penelitian dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang dimiliki
sebagai aspek atau unsur yang berfungsi menentukan variabel
munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat (Nawawi,
1994:50)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, keaktifan
belajar, dan fasilitas belajar.
b. Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki
menyesuaikan diri dengan kondisi nilai. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Data prestasi belajar diukur dengan indeks prestasi sebagai
indikator, dalam penelitian ini prestasi akademik yang digunakan
adalah nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang telah dicapai oleh
responden. Prestasi yang diperoleh mahasiswa dikategorikan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Kategori Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa
IPK Predikat 3,00-4,00 2,50-2,99 2,00-2,49 1,50-1,99 0,00-1,49 Amat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang (Sumber: Buku Pedoman FKIP, USD,2008:13) 2. Kategori KecenderunganVariabel
Kategori kecenderungan dengan variabel bebas dan terikat dinilai dengan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penilaian dengan menggunakan
PAP, tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo, 1991:46).
Tabel 3.2
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81%-100% 66%-80% 56%-80% 46%-55% di bawah 46% Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
3. Pengukuran Variabel
Variabel motivasi belajar dan keaktifan belajar diukur dengan
menggunakan skala Likert 4 opsi. Sedangkan fasilitas belajar diukur
dengan menggunakan skala Likert 5 opsi, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skor Nilai Item-item Pertanyaan Kuesioner Motivasi Belajar Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Pernyataan Positif 1 2 3 4 Pernyataan Negatif 4 3 2 1 Tabel 3.4
Skor Nilai Item-item Pertanyaan Kuesioner Keaktifan Belajar Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Pernyataan Positif 1 2 3 4 Pernyataan Negatif 4 3 2 1 Tabel 3.5
Skor Nilai Item-item Pertanyaan Kuesioner Fasilitas Belajar Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju Tidak
Setuju Netral Setuju
Sangat Setuju Pernyataan Positif 1 2 3 4 5 Pernyataan Negatif 5 4 3 2 1
F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuesioner. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Suharsini, 1996:
139). Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur tingkat motivasi belajar,
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner/Angket
Kuesioner adalah suatu pertanyaan tertulis digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden yang akan diteliti (Arikunto,
1997: 128). Melalui cara ini dimaksudkan penulis memperoleh data
yang hubungan dengan motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas
belajar dengan prestasi belajar/prestasi akademik. Alasan peneliti
menggunakan angket atau kuesioner dirasakan mampu mewakili
kekurangan peneliti baik dari segi waktu, biaya dan tenaga dalam
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan variabel-variabel
penelitian. Berikut disajikan kisi kisi kuesioner dari motivasi belajar,
keaktifan belajar dan fasilitas belajar dalam bentuk tabel.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar
Variabel
Penelitian Aspek Indikator
No. Item Pertanyaan Positif No. Item Pertanyaan Negatif Motivasi Belajar Motivasi
intrinsik 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil 2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-
cita masa depan
1,4,7,8,20
2,12,13
3,6,15
11
Motivasi
ekstrinsik 1. Adanya Penghargaan dalam belajar
2. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 3. Adanya lingkungan belajar
yang kondusif 16,17 5,20 9,18 14 19
Pada variabel motivasi belajar kuesioner didasarkan pada skripsi Mina
Nurjanah (2013) dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa” menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Intstrumen Keaktifan Belajar Variabel
Penelitian Aspek Indikator
No. Item Pertanyaan Positif No. Item Pertanyaan Negatif Keaktifan Belajar Awal proses
pembelajaran 1. Mempersiapkan materi 1
Pertengahan proses Pembelajaran 1. Mendengarkan aktif 2. Bertanya 3. Mengelola materi. a. Membaca b. mencatat, c. mengerjakan sesuatu d. mengerjakan soal 4. Mengungkapkan gagasan 2,3 4 5 6 7,8,9 10,11,12 12 Akhir proses pembelajaran 1. Evaluasi/kuis 13 Diluar jam Pelajaran 1. Mengerjakan sesuatu a. Membaca dan meminjam buku di perpustakaan b. Mengerjakan tugas c. Belajar sendiri 2. Melakukan Kegiatan a. Belajar Kelompok 14 15 16, 17 18
Sumber: data penelitian terdahulu
Pada variabel keaktifan belajar kuesioner didasarkan pada skripsi
Fridolin Ivan Pratama (2013:22) “Hubungan Antara Keaktifan Belajar Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Akuntansi
Tabel 3.8
Kisi-kisi Instrumen Fasilitas Belajar Variabel
Penelitian Aspek Indikator
No. Item Pertanyaan Positif No. Item Pertanyaan Negatif Fasilitas Belajar Bangunan 1. Ruang kelas 2. Ruang baca 3. Ruang diskusi 4. Tempat beribadah 5. Kamar mandi 10 5 9 15 6,14,16,17 4 Alat Pelajaran 1. Ketersediaan meja dan kursi 2. Kelengkapan laboratorium 3. Ketersediaan buku literatur 4. Media massa 1 7 1,3 12 13 2 Media Pengajaran 1. Media pembelajaran bersih, lengkap dan layak pakai 2. Akses intenet
11
8
Pada variabel fasilitas belajar kuesioner didasarkan pada skripsi Sri
Kurniasari (2012:6) “Hubungan Antara Kinerja Dosen, Ketersediaan Fasilitas Belajar, serta Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”
G. Teknik Pengujian Instrumen
Data yang diperoleh dan digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
kuantitatif/analisis statistik. Dalam kaitannya dengan penelitian ini,
diharapkan hasil pengelolaan dan analisis data dengan teknik statistik dapat
menjawab permasalahan yang diajukan. Untuk itu perlu dipilih teknik analisis
Adapun untuk menjawab permasalahan yang ada, penulis menggunakan
rumus-rumus statistik sebagai berikut:
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau keasihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendaknya diukur
dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat
(suharsini, 1998:160).
Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila alat pengukur tersebut
dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat. Peneliti
menggunakan perhitungan rumus korelasi product moment. Teknik
korelasi product moment ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel (sugiyono, 2008: 228).
Pengukuran dilakukan dengan mengkorelasikan skor total setiap item
dengan skor total seluruh item, dengan menggunakan teknik korelasi
product moment yang rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
Koefisien korelasi Product moment Skor total setiap item
Skor total seluruh item Jumlah sampel
Dengan pedoman sebagai berikut: Jika bearti alat ukur valid Jika berarti alat ukur tidak valid
Uji validitas dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang
terdahulu yaitu skripsi Indrawati (2002:113), Fridolin Ivan Pratama
(2013:31) dan Sri Kurniasari (2012:61). Banyak responden dalam uji
validitas ini sebanyak 30 responden sehingga dihasilkan sebagai
berikut: df= n-2 30-2=28 dan taraf signifikansi= 5% menunjukkan
-0,361. Rangkuman dari hasil penelitian uji validitas tampak dalam
tabel berikut ini:
1) Untuk Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
No. Item Keterangan
1 0,672 0,361 Valid 2 0,543 0,361 Valid 3 0,562 0,361 Valid 4 0,613 0,361 Valid 5 0,828 0,361 Valid 6 0,590 0,361 Valid 7 0,590 0,361 Valid 8 0,592 0,361 Valid 9 0,718 0,361 Valid 10 0,712 0,361 Valid 11 0,896 0,361 Valid 12 0,851 0,361 Valid 13 0,519 0,361 Valid 14 0,366 0,361 Valid 15 0,498 0,361 Valid 16 0,435 0,361 Valid 17 0,619 0,361 Valid 18 0,415 0,361 Valid 19 0,503 0,361 Valid 20 0,524 0,361 Valid
Pada variabel motivasi belajar uji validitas mengacu pada skripsi Indrawati (2002:113) dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa”. Butir Pertanyaan pertama dari variabel motivasi belajar ternyata mempunyai sebesar 0,672. Jika
dibandingkan dengan yaitu 0,361 (taraf signifikan 5% dan
n=30) maka lebih besar daripada pada pertanyaan
kedua sampai dua puluh nilai juga lebih besar dari
yaitu 0,361. Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan dua
puluh, variabel motivasi belajar dinyatakan sahih atau valid
sehingga dapat digunakan untuk penelitian.
2) Untuk Variabel Keaktifan Belajar
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Keaktifan Belajar
No. Item Keterangan
1 0,464 0,361 Valid 2 0,690 0,361 Valid 3 0,784 0,361 Valid 4 0,217 0,361 Tidak Valid 5 0,735 0,361 Valid 6 0,735 0,361 Valid 7 0,575 0,361 Valid 8 0,539 0,361 Valid 9 0,698 0,361 Valid 10 0,714 0,361 Valid 11 0,628 0,361 Valid 12 0,403 0,361 Valid 13 0,169 0,361 Tidak Valid 14 0,547 0,361 Valid 15 0,461 0,361 Valid 16 0,075 0,361 Tidak Valid 17 0,486 0,361 Valid 18 0,588 0,361 Valid
Pada variabel keaktifan belajar uji validitas mengacu pada
skripsi Fridolin Ivan Pratama (2013:30) dengan judul “Hubungan
Antara Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I”. Dari 18 butir pertanyaan mengenai variabel keaktifan belajar menunjukkan
bahwa terdapat 15 butir pertanyaan yang valid, sedangkan 3
pertanyaan dinyatakan tidak valid. Sehingga 15 butir pertanyaan
dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
3) Untuk Variabel Fasilitas Belajar
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Fasilitas Belajar
No. Item Keterangan
1 0,406 0,361 Valid 2 0,440 0,361 Valid 3 0,105 0,361 Tidak Valid 4 0,505 0,361 Valid 5 0,194 0,361 Tidak Valid 6 0,426 0,361 Valid 7 0,453 0,361 Valid 8 -0,115 0,361 Tidak Valid 9 0,448 0,361 Valid 10 0,089 0,361 Tidak Valid 11 -0,115 0,361 Tidak Valid 12 0,438 0,361 Valid 13 0,432 0,361 Valid 14 -0,074 0,361 Tidak Valid 15 0,070 0,361 Tidak Valid 16 0,465 0,361 Valid 17 0,147 0,361 Tidak Valid
Sumber penelitian terdahulu
Pada variabel fasilitas belajar uji validitas mengacu pada skripsi
Sri Kurniasih (2012) yang berjudul “Hubungan Antara Kinerja Dosen, Ketersediaan Fasilitas Belajar Serta Motivasi Belajar
Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta”. Dari 17 butir pertanyaan mengenai variabel fasilitas belajar menunjukkan bahwa terdapat 9 butir pertanyaan yang valid,
sedangkan 8 pertanyaan dinyatakan tidak valid. Sehingga 9 butir
pertanyaan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu intrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel
mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu
mengungkapkan data yang bisa dipercaya (Suharsimi, 1998:170).
Tingkat reliabilitas kuesioner (instrumen) diuji dengan menggunakan
koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut:
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal jumlah varians butir
varian total
Selanjutnya harga dikonsultasikan dengan harga kategori nilai
Tabel 3.12
Interpretasi Koefisien Secara Konservatif
Sumber: Data penelitian terdahulu
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan
reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrumen
penelitian dinyatakan tidak reliabel. Pengujian relibilitas tersebut
dilakukan dengan bantuan bantuan program SPSS versi 16.0.
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Nilai Alpha Cronbach’s Reliabilitas
1 Motivasi Belajar 0,849 Sangat Tinggi
2 Keaktifan Belajar 0,897 Sangat Tinggi
3 Fasilitas Belajar 0,715 Tinggi
Sumber: Data penelitian terdahulu
3. Uji Syarat Analisis
Uji prasyarat analisis harus dilakukan karena akan digunakan sebagai
langkah selanjutnya dalam melakukan analisis data, selain itu dimaksudkan
sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang dari
kebenaran yang seharusnya ditarik
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah distribusi
data yang diperoleh menyimpang atau tidak dari distribusi normal.
Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitas No. Koefisien Alfa Tingkat keterandalan
1 0,800-1000 Sangat tinggi
2 0,600-0,799 Tinggi
3 0,400-0,599 Cukup
4 0,200-0,399 Rendah
bivariate (chi-square) dengan bantuan SPSS versi 22.0 berdistribusi
normal ketika nilai chi-square > 0,8 dan dikatakan berdistribusi tidak
normal jika nilai chi-square < 0,8.
2. Uji hipotesis
Untuk menguji hipotesis, hubungan antara motivasi belajar, keaktifan
belajar, fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Digunakan teknik
analisis korelasi product moment. Rumus yang digunakan dalam analisis
korelasi product moment yaitu:
Keterangan:
= koefisien korelasi product moment = skor variabel bebas
= skor variabel terikat = jumlah sampel
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau
tidak, maka dilakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%,
dengan bantuan komputer program SPSS versi 16.0.
Untuk menarik kesimpulan, apakah hipotesis ditolak atau hipotesis
diterima dilihat dari perhitungan hipotesis probabilitas, yaitu:
a) Berdasarkan perbandingan nilai probabilitas:
Jika nilai probabilitas (sig) < taraf nyata (0,05) maka Ho
diterima
b) Berdasarkan perbandingan antara nilai t hitung dengan t tabel:
Jika < , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis
alternatif diterima (terima Ho, tolak Ha).
Jika > , maka hipotesis nol diterima dan hipotesis
alternantif ditolak (tolak Ho, Terima Ha).
Adapun hipotesis penelitian ini yaitu:
1. Rumusan Hipotesis Pertama
Ho1: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Ha1: Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Rumusan Hipotesis Kedua
Ho2: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Ha2: Ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan belajar
Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Rumusan Hipotesis Ketiga
Ho3: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Ha3: Ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
49
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016 sampai dengan bulan
Mei 2016. Responden penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015.
Kuesioner diberikan secara acak kepada responden adalah sejumlah 92
buah, sedangkan jumlah responden yang tidak mengisi kuesioner
sebanyak 5 buah dikarenakan mahasiswa tidak berada di kelas pada saat
peneliti membagikan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian peneliti berhasil mengumpulkan
kuesioner sesuai jumlah sampel dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi
angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma sebanyak 74 responden.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a) Motivasi Belajar
Berdasarkan data hasil penelitian, skor yang tertinggi untuk variabel
motivasi belajar yang dicapai adalah 20x4 = 80 dan skor yang terendah
adalah 20x1 = 20. Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
Skor Frekuensi Persentase Intepretasi
69-80 20 27% Sangat Tinggi 60-68 18 25% Tinggi 54-59 16 21% Cukup 48-53 1 1% Rendah 20-47 19 26% SangatRendah Jumlah 74 100%
(Keterangan: Perhitungan dapat dilihat pada lampiran IV)
Dari Tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
yang memiliki motivasi belajar dengan kategori sangat tinggi yaitu
sebanyak 20 mahasiswa (27%), kategori tinggi 18 mahasiswa (25%),
kategori cukup 16 mahasiswa (21%), kategori rendah 1 mahasiswa (1%),
dan kategori sangat rendah 19 mahasiswa (26%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
dikategorikan sangat tinggi.
b) Keaktifan Belajar
Berdasarkan data hasil penelitian, skor yang tertinggi untuk variabel
keaktifan belajar yang dicapai adalah 15x4 = 60 dan skor yang terendah
adalah 15x1 = 15. Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar
Skor Frekuensi Persentase Intepretasi
51-60 17 23% Sangat Tinggi 45-50 16 22% Tinggi 40-44 7 10% Cukup 36-39 15 20% Rendah 15-35 19 25% SangatRendah Jumlah 74 100%
(Keterangan: Perhitungan dapat dilihat pada lampiran IV)
Dari tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
yang memiliki keaktifan belajar dengan kategori sangat tinggi yaitu
sebanyak 17 mahasiswa (23%), kategori tinggi 16 mahasiswa (22%),
kategori cukup 7 mahasiswa (10%), kategori rendah 15 mahasiswa
(20%), dan kategori sangat rendah 19 mahasiswa (25%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
dikategorikan sangat rendah.
c) Fasilitas Belajar
Berdasarkan data hasil penelitian, skor yang tertinggi untuk variabel
fasilitas belajar yang dicapai adalah 9x5 = 45 dan skor yang terendah
adalah 1x5 = 5. Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar
Skor Frekuensi Persentase Intepretasi
37-45 37 50% Sangat Tinggi 31-36 15 21% Tinggi 27-30 14 19% Cukup 23-26 7 9% Rendah 15-22 1 1% SangatRendah Jumlah 74 100%
(Keterangan: Perhitungan dapat dilihat pada lampiran IV)
Dari tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar
kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 37 mahasiswa (50%), kategori
tinggi 15 mahasiswa (21%), kategori cukup 14 mahasiswa (19%),
kategori rendah 7 mahasiswa (9%), dan kategori sangat rendah 1
mahasiswa (1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecendurungan data ketersediaan fasilitas belajar mahasiswa berpusat
pada kategori sangat tinggi.
3. Prestasi Belajar Mahasiswa
Data prestasi belajar diperoleh melalui kuesioner berupa nilai Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK). Nilai maksimum Prestasi Belajar adalah 4,00
dan nilai minimum 0,00.
Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikam tabel distribusi
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No Interval Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif 1. 3,00-4,00 Amat Baik 20 27% 2. 2,50-2,99 Baik 19 25% 3. 2,00-2,49 Cukup 22 30% 4. 1,50-1,99 Kurang 13 18% 5. 0,00-1,49 Sangat Kurang 0 0% Jumlah 74 100%
Dari tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
mahasiswa kategori amat baik yaitu sebanyak 20 mahasiswa (27%),
kategori baik 19 mahasiswa (25%), kategori cukup 22 mahasiswa (30%),
kategori kurang 13 mahasiswa (18%), dan kategori sangat kurang 0
mahasiswa (0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecendurungan
data prestasi belajar mahasiswa berpusat pada kategori cukup.
B. Analisis Data
1. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui
normalitas suatu data perlu dicek keberadaannya agar langkah
selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan. Uji normalitas ini
menggunakan uji normalitas bivariate yang diolah menggunakan
a. Pengujian Normalitas Variabel Hubungan antara Motivasi Belajar
dengan Prestasi Belajar.
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Normalitas Variabel Motivasi Belajar
Dependent Variable: Mahalanobis Distance
Equation
Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,904 678,114 1 72 ,000 -,628 31,587 The independent variable is chiquare.
Hasil pengujian normalitas tersebut menunjukkan nilai R-Square
sebesar 0,904 > 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian
normalitas data motivasi belajar dan data prestasi belajar berdistribusi
normal.
b. Pengujian Normalitas Variabel Hubungan antara Keaktifan Belajar
dengan Prestasi Belajar.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Normalitas Variabel Keaktifan Belajar
Dependent Variable: Mahalanobis Distance
Equation
Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,898 630,876 1 72 ,000 -,550 30,060 The independent variable is chisquare.
Hasil pengujian normalitas tersebut menunjukkan nilai R-Square
normalitas data keaktifan belajar dan data prestasi belajar
berdistribusi normal.
c. Pengujian Normalitas Variabel Hubungan antara Fasilitas Belajar
dengan Prestasi Belajar.
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Normalitas Variabel Fasilitas Belajar
Dependent Variable: Mahalanobis Distance
Equation
Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,824 336,632 1 72 ,000 -,386 26,858 The independent variable is chisquare.
Hasil pengujian normalitas tersebut menunjukkan nilai R-Square
sebesar 0,824 > 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian
normalitas data fasilitas belajar dan data prestasi belajar berdistribusi
normal.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Pengujian
hipotesis pertama, hipotesis kedua dan hipotesis ketiga diuji dengan
menggunakan teknik pearson correlation product moment yang dikerjakan
dengan program spss versi 22. Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara
masing-masing variabel penelitian yaitu motivasi belajar (x1), keaktifan
belajar (x2), dan fasilitas belajar (x3) dengan variabel penelitian prestasi
diuji dengan membandingkan angka probabilitas dengan taraf siginifikan 5%.
Apabila angka probabilitas di bawah 0,05 maka Ho ditolak atau ada
hubungan antara variabel tersebut, demikian sebaliknya. Berikut hasil tabel
pengujian dengan menggunakan teknik analisis data pearson correlation
product moment :
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Korelasi Correlations
motivasi Keatifan Fasilitas Prestasi Motivasi Pearson Correlation 1 ,907** ,896** ,910**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 N 74 74 74 74 Keatifan Pearson Correlation ,907** 1 ,930** ,972**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 N 74 74 74 74 Fasilitas Pearson Correlation ,896** ,930** 1 ,904**
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 N 74 74 74 74 Prestasi Pearson Correlation ,910** ,972** ,904** 1
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000
N 74 74 74 74 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
a) Perumusan Hipotesis
Ho1: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Ha1: Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
b) Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai asymptotic significante
(asymp.sig) sebesar 0,000 kurang dari alfa (α) = 0,01 maka dapat
disimpulkan hasil penguji hipotesis 1 tersebut Ha diterima, jadi terdapat
hubungan positif tentang motivasi belajar dengan prestasi belajar.