BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil karakterisasi ekstrak etanol daun kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) diperoleh kadar air 8,85%, kadar abu total 6,82%, kadar abu total tidak larut asam 0,446%, kadar sari larut dalam air 69,054%, kadar sari larut dalam etanol 26,164%.
2. Ekstrak etanol daun kembang bulan mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kembang bulan yang memuaskan pada bakteri Staphylococcus aureus adalahpada konsentrasi 75 mg/ml dengan diameter hambat 14,25 mm, pada bakteri Propionibacterium acnes dan
Pseudomonas aeruginosa pada konsentrasi 100 mg/ml dengan diameter
hambat 15,88 mm dan 15,65 mm.
5.2. Saran
Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menguji aktivitas antibakteri dari fraksi-fraksi daun kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray) dan menentukan senyawa aktifnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. (2007). Teknologi Bahan Alam. Bandung : Penerbit ITB Press Anonim.Online (2003).Tithonia diversifolia(Hemsley) Gray, Asteraceae.
http://www.hear.org/pier/species/ Tithonia diversifolia.htm
Anonim.Online (2004).Tithonia diversifolia (Hemsley) Gray), A Plant with
Potential for the sustainable Production in the tropic.http://www.fao.org/ag/ayap/frg/agfor1/rias14.htm
Departemen Kesehatan RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI. Hal 33
Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. CetakanPertama. Jakarta : Depkes RI. Hal. 10-11
Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Depkes RI. Hal 896
Departemen Kesehatan RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Depkes RI. Hal.297, 321 – 323, 325
Didik,G. dan Sulistijowati, A. (2001). Efek Ekstrak daun Kembang Bulan
Terhadap candida albicans serta profil Kromatogramnya.Dalam: Cermin
Dunia Kedokteran No. 130. Jakarta: UI-Press. Hal. 31-32, 35
Difco. (1977). Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for
Microbiology and Clinical Laboratory Procedures. 9th ed.
DetroitMichigan: Difco Laboratories. Page 33, 93-94
Dwidjoseputro, D. (1988). Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan. Hal. 22 – 34, 36 – 47
Gamman, P. M. (1992).Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi Dan Mikrobiologi, terjemahan Gardjito, M., dkk. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 236 – 254, 257 – 263
Hutapea, J. R., (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hal. 297
Irianto, K., (2006). Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid I. Bandung: Penerbit Yrama Widya. Hal. 16-18, 21-22
Jawetz, E. Menick, J,L., dan Adelberg, E. A. (2001). Mikrobiologi Kedokteran. Ahli bahasa: Eddy Mudihardi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Hal 350
Lay, W. B. (1994). Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 32, 71-73
Lukas, S. (2006). Formulasi Steril. Yogyakarta: Penerbit CV. Andi
Pelczar, M. J. (1988). Dasar – Dasar Mikrobiologi II. Jakarta: Penerbit UI Press. Hal. 696 – 697, 718, 728 – 729, 949, 954.
Pelczar, M. J., dan E.C.S.Chan. (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi I.Jakarta: Penerbit UI-Press. Hal. 101.
Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal 105-117
Purba, E.D. (2003). Analisis senyawa Kimia dan Uji Hipoglikemik Ekstrak Etanol
daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) Gray) terhadap Kelinci.Skripsi Jurusan Farmasi FMIPA USU Medan. Hal 34
Robinson, T. (1995).Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB. Hal. 71-72
Stanier, RY. Adelberg, EA dan Ingraham, JL. (1982). Dunia Mikrobe I. Penerjemah: Agustin Wydia, dkk. Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara. Hal. 23-25
Syukur, C dan Hernani.(2001). Budidaya Tanaman Obat Komersial.Jakarta: Penebar Swadaya. Hal 1
Suriawiria, H.U. (2005). Mikrobiologi Dasar. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Papas Sinas Sinanti. Hal 74 – 79, 106 – 114
Syamsuni, H. A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Waluyo, L. (2004). Mikrobiologi Umum. Cetakan Pertama. Malang: Universitas
Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun segarkembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
Keterangan :Gambar tumbuhan kembang bulan (Tithonia
diversifolia (Hemsley) A. Gray
Keterangan :Gambar daun segar tumbuhan kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
Lampiran 3. Bagan Penelitian
Dicuci dari pengotor sampai bersih Dikeringkan
Dihaluskan
Dimaserasi dengan etanol 80% Dipisahkan dan maserasi diulangi
Dipekatkan dengan rotary evaporator
Dikeringkan dengan freeze dryer
Maserat Ampas Ekstrak etanol diuji aktivitas antibakterinya Karakterisasi ekstrak Daun kembang bulan
Lampiran 4.Bagan pembuatan ekstrak etanol daun kembang bulan
Dimasukkan ke dalam wadah Ditambahkan etanol 80% sampai serbuk terendam sempurnaDirendam selama 5 hari terlindung dari cahaya sambilsesekali diaduk
Disaring
Dimaserasi kembali dengan etanol 80 %
Dipekatkan dengan Rotary Evaporator (suhu ± 500C) Dikeringkan dengan Freeze Dryer (- 400C)
Serbuk simplisia daun kembang bulan
Maserat Ampas
Ekstrak etanol
Maserat Ampas
Lampiran 5.Perhitungan kadar air ekstrak etanol daun kembang bulan
Persen kadar air simplisia =
No. Berat sampel (g) Volume awal (ml) Volume akhir (ml) 1. 5,002 1,90 2,30 2. 5,005 2,30 2,80 3. 5,008 2,80 3,20 % Kadar air = – 1. Kadar air = – = 8,59% 2. Kadar air = – = 9,99% 3. Kadar air = – = 7,98% % Rata-rata kadar air = = 8,85%
Lampiran 6. Perhitungan kadar sari larut dalam air ekstrak etanol daun kembang
bulan
Persen kadar sari larut dalam air =
No. Berat sampel (g) Berat sari (g)
1. 5,018 0,708
2. 5,015 0,639
3. 5,020 0,732
1. Kadar sari larut dalam air =
= 70,546% 2. Kadar sari larut dalam air =
= 63,708%
3. Kadar sari larut dalam air =
= 72,902%
% Rata-rata kadar sari larut air = = 69,054%
Lampiran 7. Perhitungan kadar sari larut dalam etanol ekstrak etanol daun
kembang bulan
Persen kadar sari larut dalam etanol =
No. Berat sampel (g) Berat sari (g)
1. 5,003 0,251
2. 5,015 0,275
3. 5,008 0,260
1. Kadar sari larut dalam etanol =
= 25,084% 2. Kadar sari larut dalam etanol =
= 27,481%
3. Kadar sari larut dalam etanol =
= 25,958%
% Rata-rata kadar sari larut etanol = = 26,164%
Lampiran 8.Perhitungan kadar abu total ekstrak etanol daun kembang bulan
Persen kadar abu total =
No. Berat sampel (g) Berat abu (g)
1. 2,0003 0,1371
2. 2,0002 0,1399
3. 2,0005 0,1324
1. Kadar abu total = = 6,86%
2. Kadar abu total = = 6,99%
3. Kadar abu total = = 6,62%
Lampiran 9. Perhitungan kadar abu tidak larut dalam asam ekstrak etanol
daun kembang bulan
Persen kadar abu tidak larut dalam asam = No. Berat sampel (g) Berat abu (g)
1. 2,0003 0,0089
2. 2,0002 0,0088
3. 2,0005 0,0090
1. Kadar abu tidak larut dalam asam = = 0,45%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam = = 0,44%
3. Kadar abu tidak larut dalam asam = = 0,45%
% Rata-rata kadar abu tidak larut dalam asam = = 0,446%
Lampiran 10. Bagan uji efek antibakteri dari ekstrak etanol daun kembang bulan
Diambil dengan jarum ose steril
Digores pada media NA, diinkubasi pada suhu 37 ± 1°C
selama 24 jam
Diambil dengan jarum ose steril Disuspensikan dalam 10 ml NaCl Diukur kekeruhan pada panjang gelombang 580 nm sampai diperoleh transmitan 25%
Dipipet 0,1 ml ke dalam cawan petri steril, dituang 20 ml media steril pada suhu ± 45°C
Dihomogenkan, dibiarkan memadat
Diletakkan silinder logam Dipipet 0,1 ml ekstrak etanol kedalam masing-masing pencadang dengan konsentrasi berbeda
Diinkubasi pada suhu 37± 1°C selama 18-24 jam
Diukur diameter daerah hambatan di sekitar silinder logam
Koloni bakteri
Stok kultur bakteri
Hasil
Inokulum Bakteri
Lampiran 11.Tabel hasil pengukuran diameter daerah hambatan pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus olehekstrak etanol daun kembang bulan.
No. Konsentrasi (mg/ml)
Diameter daerah hambatan (mm)
D1 D2 D3 D* 1. 300 21,03 20,98 20,54 20,85 2. 250 20,34 20,19 19,23 19,92 3. 200 19,32 19,13 17,95 18,80 4. 150 18,22 17,10 16,01 17,11 5. 100 15,70 15,20 14,79 15,23 6. 75 14,41 14,11 14,23 14,25 7. 50 12,44 11,25 11,42 11.69 8. 25 10,87 10,62 10,23 10,57 9. 10 - - - - 10. blanko - - - -
Lampiran 12.Tabel hasil pengukuran diameter daerah hambatan pertumbuhan
bakteri Propionibacterium acnes oleh ekstrak etanol daun kembang bulan.
No. Konsentrasi (mg/ml)
Diameter daerah hambatan (mm)
D1 D2 D3 D* 1. 300 21,43 20,77 20,95 21,05 2. 250 20,85 20,52 20,91 20,76 3. 200 19,68 19,45 19,28 19,47 4. 150 18,45 18,23 18,25 18,31 5. 100 16,42 15,35 15,89 15,88 6. 75 14,18 13,55 13,16 13,63 7. 50 12,34 11,15 11,14 11,16 8. 25 - - - - 9. 10 - - - - 10. blanko - - - -
Lampiran 13.Tabelhasil pengukuran diameter daerah hambatan pertumbuhan
bakteri Pseudomonas aeruginosa oleh ekstrak etanol daun kembang bulan.
No. Konsentrasi (mg/ml)
Diameter daerah hambatan (mm)
D1 D2 D3 D* 1. 300 21,73 22,42 22,24 22,13 2. 250 21,12 20,50 21,29 20,97 3. 200 19,33 18,76 18,55 18,88 4. 150 18,12 17,45 17,81 17,86 5. 100 16,26 15,23 15,71 15,65 6. 75 14,32 13,75 13,14 13,73 7. 50 12,44 12,86 12,62 12,64 8. 25 - - - - 9. 10 - - - - 10. blanko - - - -