• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan. Diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Dari 90 orang subjek penelitian terdapat 18 orang (20%) yang berada pada tingkat resiliensi kategori tinggi, sebanyak 59 orang (65.56%) yang berada pada tingkat resiliensi kategori sedang, dan sebanyak 13 orang (14.44%) berada pada tingkat resiliensi kategori rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat resiliensi pada mahasiswa universitas sumatera utara dalam hal penyalahgunaan zat adalah sedang.

b. Berdasarkan ketujuh aspek resiliensi, aspek pengaturan emosi, impulse kontrol, optimisme, causal analysis, efikasi diri dan reaching out subjek penelitian lebih

banyak berada pada kategori sedang. Sedangkan pada aspek empati subjek penelitian lebih banyak berada pada kategori rendah.

c. Pada hasil tambahan, diperoleh bahwa subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki.

d. Ditinjau dari penyalahgunaan zat, terlihat bahwa resiliensi pengguna zat lebih rendah dibandingkan yang tidak mengunakan zat.

e. Hasil tambahan terakhir, megungkapkan bahwa alasana pengunaan zat adalah karena ada masalah sebanyak 12.90%, ikut teman sebanyak 19.36%, coba-coa (penasaran) sebanyak 19.36%, kecanduan sebanyak 16.13%, merasa nyaman saat menggunakannya sebanyak 6.45%, senang-senang sebanyak 6.45%, kurang perhatian orang tua 3.23%, untuk mencari inspirasi sebanyak 3.23%, penceharan otak sebanyak 6.45%, obat penenang 3.23%.

B.Saran

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, maka peneliti mengemukakan beberapa saran. Saran-saran ini diharapakan dapat berguna untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan gambaran resiliensi pada mahasiswa.

1. Saran metodologis

a. Peneliti selanjutnya dengan tema yang sama diharapkan menambahkan variabel lain yang berhubungan dengan resiliensi.

b. Sebaiknya untuk penelitian berikutnya, selain melakukan penelitian kuantitatif perlu juga melakukan penelitian kualitatif untuk lebih menggali tentang resiliensi pada mahasiswa.

c. Pada peneliti selanjutnya sebaiknya skala yang ada harus lebih diperhatikan lagi. Jangan membedakan halaman antara skala bagian satu dan bagian dua karena subjek penelitian tidaka mengetahui terdapat skala bagian duanyang ada dihalaman selanjutnya, sehingga aitem pada skala bagian kedua tidak diberi jawaban.

2. Saran Praktis

a. Bagi mahasiswa diharapkan agar lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Karena apabila bertemu dengan orang yang salah, akan memberi pengaruh yang buruk bagi kelanjutan masa perkuliahannya.

b. Bagi mahasiswa agar bersikap lebih hati-hati ketika dihadapkan dengan masalah, baik masalah dengan teman atau yang berhubungan dengan kampus. Semakin mudahnya akses mendapatkan obat-obat terlarang pada saat ini. Hal tersebut susah untuk dicegah, tetapi dapat dikontrol dan mengendalikan efek-efeknya melalui pengembangan diri dan kebiasaan- kebiasaan yang positif.

c. Bagi para orang tua sebaiknya lebih meningkatkan komunikasi dengan anaknya, walaupun berada dikota yang berbeda. Misalnya meningkatkan intensitas komunikasi melalui telepon.

d. Sebaiknya orang tua bisa menjadi teman bagi anak-anaknya sehingga apabila mendapat masalah, anak remajanya yang sedang bertransisi kemasa dewasa awal tidak akan lari ke hal-hal yang negatif.

e. Bagi lembaga pendidikan (pihak universitas) sebaiknya menyediakan tempat konseling untuk mahasiswa. Sehingga ketika mereka merasa kesulitan dalam hal yang berhubungan dengan dunia kampus, mereka akan tahu ada tempat untuk mengutarakan dan mencari solusinya.

f. Bagi lembaga pendidikan (pihak univesitas) sebaiknya memberikan sanksi yang berat pada mahasiswa yang tertangkap mengunakan obat-obat terlarang.

g. Bagi lembaga pemerintahan sebaiknya lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap maraknya peredaran obat-obat terlarang dikalangan mahasiswa. h. Bagi pihak pengelola kos-kosan diharapkan agar lebih meningkatkan

penjagaan dan peraturan yang ada di tempat kos tersebut. Misalnya : jam bertamu.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Dillon, Lucy., Matthews, Chivite, Natalia., Grewal, Ini., Brown, Richard., Webster, Stephen., Weddel, Emma., Brown, Geraldin., Smith, Nicola. (2007). Risk, protective factors and resilience to drug use: identifying resilient young people and learning from their experiences. British : Home office online report.

Fostering Resilience in Response to Terrorism: A Fact Sheet for Psychologists Working With Adults.(2008).

errorism%3A+For+Psychologists+Working+With+Adults+With+Serious+ Mental+Illness&btnG=Search Tanggal Akses : 3 Oktober 2009.

Grotberg, Henderson. (1999). Tapping Your Inner Strength. Newharbinger Publication, Inc.

Hadi, S. (2000). Metodologi Penelitian (Jilid 1-4). Yogyakarta: Penerbit Andi. Hawari, H.D. (2005). Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika,

Alkohol dan Zat Adiktif). (edisi kedua). Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI).

Jackson, S. (2002). Reducing Risk and Promoting Resilience in Vulnarable Children. _journal/issue04/articles/jackson.html/.

Masten & Gewirtz. (2006). Resilience in Development : The Importance of Early Childhood. Encyclopedia on Early Childhood Development 1 © 2006 Center of Excelence for Early Childhood Development Masten AS, Gewirtz AH. University og Minesota, USA.

Mc.Gillin, Victoria A. (2003). Academic Risk adn Resilience: Implication for Advising at Small Colleges and Universities. Nacada. Monograph series.

Number 8.

Muchinsky, Paul M. (2003). Psychology applied to work, 7th ed. Belmont:

Thompson Wadsworth Learning.

Nevid, Jeffrey & Rathus, Spencer & Greene, Beverly. (2003). Psikologi Abnormal. Edisi kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Perkins, Wesley H. & William and Hobart Smith Colleges. (2002). College Student Misperception of Alcohol and Other Drug Norm Among Peers: Exploring Causes, Consequences, and Implications for Prevention Program. Journal of Alcohol and Drug Education.Diakses 8 september 2010. http://alcohol.hws.edu/perkinstheorychapter.pdf.

Prasetyo, Munandar. (2008). Perilaku One Night Stand Pada Mahasiswa. Skripsi: Universitas Muhamdiyah Malang.

Reivich, Karen & Shuttle, A. (2002). The Resilience Factor : Seven Skill for Overcoming Life Epitable Obstacle. New York Random House, Inc. Sarafino, P, Edward. (2006). Health Psychology. Biopsychosocial Interaction fifth

edition. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc.

Weiten, Wayne & Margaret A. Llyod. (2006). Psychology applied to modern life (8th ed). Belmont: Thompson Wadsworth Learning.

Yatim, D.I., Irwanto. (1986). Kepribadian Keluarga dan Narkotika: tinjauan social-psikologis. Jakarta : Penerbit Arcan

Zimmerman, Marc.A. & Fergus Stevenson. (2005). Adolescent Resilience: A Framework for Understanding Healthy Development in the Face of Risk. Journal of Public Health. Diakses 15 oktober 2010.

Dokumen terkait