• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara atribusi orang tua pada

kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.

B. SARAN

1. Subjek Penelitian

Berdasarkan pada hasil penelitian, anak yang menjadi subjek pada

penelitian ini memiliki motivasi belajar yang tinggi. Meskipun demikian,

anak yang menjadi subjek pada penelitian ini diharapkan dapat terus

menjaga motivasi belajarnya untuk tetap tinggi atau dengan kata lain

menjaga semangat belajarnya untuk tetap tinggi, terutama ketika anak

menghadapi kesulitan kesulitan dalam proses belajarnya.

Berdasarkan pada hasil penelitian, orang tua yang menjadi subjek

penelitian ini memiliki nilai atribusi yang tinggi. Dengan begitu orang tua

sungguh diharapkan mampu memahami kebutuhan kebutuhan anaknya

berdasarkan pada faktor kesulitan belajar dengan baik. Orang tua

merupakan orang terdekat anak dan yang mampu membantu anak untuk

mengatasi kesulitan belajarnya tersebut. Besar kemungkinan bagi orang

1995), namun sedapat mungkin orang tua diharapkan dapat belajar untuk

memahami anaknya sesuai dengan kondisi sesungguhnya anak, hal ini

akan sangat membantu orang tua sebagai landasan ketika orang tua

berusaha untuk membantu anaknya dalam proses belajarnya.

2. Guru

Bagi guru diharapkan untuk dapat memperbanyak waktu untuk

berdiskusi dengan orang tua mengenai anak-anak didiknya, tentunya

orang tua memiliki banyak masukkan mengenai faktor penyebab kesulitan

belajar yang dihadapi oleh anak.

3. Penelitian Selanjutnya

Bagi penelitian selajutnya dapat memperhitungkan beberapa kelemahan

dalam penelitian ini yaitu :

a. Skala atribusi pada penelitian ini hanya memasukan satu dimensi

atribusi, yaitu dimensi terkontrol-tidakterkontrol. Bagi peneliti

selajutnya diharapkan untuk dapat memasukkan ketiga dimensi secara

lengkap, demi kesempurnaan data atribusi yang diambil.

b. Subjek anak pada penelitian bukanlah anak yang memiliki

karakteristik anak yang sedang mengalami kesulitan belajar, bagi

penelitian selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai anak

benar-benar mengalami dan memiliki ciri-ciri anak yang mengalami

kesulitan belajar.

c. Pada penelitian ini ibu dan anak yang menjadi subjek dalam penelitian

ini bukan merupakan ibu dan anak kandungnya. Pada penelitian

berikut perlu untuk benar-benar memilih ibu dan anak yang menjadi

subjek penelitiannya adalah ibu dan anak yang berasal dari keluarga

yang sama, hal ini memastikan bahwa benar terjadi interaksi antara

ibu dan anak yang menjadi subjek dalam penelitian tersebut.

d. Kelemahan pada penelitian ini adalah penelitian ini hanya dapat

mengukur bagaimana atribusi orang tua pada kesulitan belajar

anaknya namun tidak dapat mengukur setepat apakah atribusi orang

tua mengenai keadaan anak yang sebenarnya. Selain melihat

begaimana atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak, peneliti

selajutnya juga disarankan untuk melihat lebih lanjut mengenai

seberapa tepat atribusi orang tua tersebut dengan keadaan anak yang

sebenarnya.

e. Ketika orang tua diminta untuk memberikan pendapat atau

pandangannya mengenai anaknya, kemungkinan orang tua untuk

melakukan bias sangat tinggi. Sangat disarankan bagi peneliti

selanjutnya untuk mendampingi orang tua untuk dapat memberikan

60

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Azizah, Emma Versia. 2014. Hubungan Motivasi Belajar dengan Kesiapan

Kerja Siswa yang telah Mengikuti Praktek Kerja Industri pada Siswa Kelas XII Jurusan Tata Boga di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta.

Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi (cetakan ke 12). Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Baron, R. A, & Byrne D E. 2004. Social Psychology. 10th ed. USA : Pearson. Baswedan, Anies Rasyid. 2014. Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia.

disampaikan dalam acara Silaturahmi Kementrian dengan Kepala Dinas tangal 1 Desember 2014. Jakarta.

Chavira, Victor, Steveb R. Lopez, Jan Blacher and Johanna Shapiro. 2000.

Latina Mothers’ Attributions, Emotions, and Reactions to the Problem Behaviors of their Children with Developmental Disabilities. Journal

Child Psychol. Psychiat. Vol. 41, No. 2. Los Angeles : Cambridge University Press.

Dalyono, Mohamad. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Dayakisni, T & Hudahniah. 2009. Psikologi Sosial. edisi revisi. Malang : UMM Press.

Desmita, R. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gramedia. Husdarta & Kusmaedi Nurlan. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta

Didik (Olahraga dan Kesehatan). Bandung : Alfabeta.

Irham, Muhamad dan Novan Ardy Wiyani. 2014. Psikologi Pendidikan Teori

dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, Bogor : Ghalia Indonesia.

Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Miller, Scott A. 1995. Parents’s Attributions for Their Children’s Behavior.

Journal Child Development. Vol. 66, No. 6. Florida : The Society for Research in Child Development, inc.

Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Ormrod, Ellis Jeanne. 2009. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh

dan Berkembang. Terj.Wahyu Indianti dkk. Jakarta : Erlangga. Buku asli

diterbitkan tahun 2008.

Prawira, Purwa Atmaja. 2012. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.

PISA. http://libang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa

Priyatno, Dwi. 2010. Cara Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data

Penelitian. Yogyakarta : Gava Media

Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk Psikologi: dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid 1. Terj. Juda Damanik dan Achmad Chusairi. Jakarta: Erlangga. Sarwono, Jonathan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Shaughnessy, John J., Eugene B. Zechmeister & Jeanne S. Zechmeister. 2007.

Metodologi Penelitian Psikologi. edisi ke tujuh. Yogyakarta : Pustaka

Belajar.

Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

LAMPIRAN 1

Skala Atribusi

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Yth. Orang tua yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Saya, Gloria Hartanti Simanjuntak adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian dalam tugas akhir saya. Perkenankan saya untuk mohon bantuan dan kesediaan Ibu untuk meluangkan waktu mengisi dua buah kuisioner ini.

Masing-masing kuisioner berisi daftar pernyataan dan Ibu diminta untuk memberikan kesetujuan-ketidaksetujuan pada setiap pernyataan tersebut. Saya berharap Ibu dapat memberikan tanggapan pada kedua kuisioner ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Saya menjamin kerahasiaan dari identitas dan jawaban yang Ibu berikan dalam skala ini. Jika Ibu bersedia terlibat dalam penelitian ini silahkan mengisi identitas dan memberikan paraf pada halaman berikutnya.

Untuk perhatian dan kesediaan Ibu saya mengucapkan terima kasih banyak.

Hormat saya,

Gloria Hartanti Simanjuntak 109114161/PSI/USD

Identitas dan Pernyataan Kesediaan Inisial :__________________________________ Usia :________tahun Suku :__________________________________ Agama :__________________________________ Pekerjaan :__________________________________ Pendidikan terakhir :__________________________________ Identitas anak* Inisial :__________________________________ Jenis kelamin :__________________________________ Usia :_______tahun Kelas :__________________________________

*identitas anak merupakan identitas dari anak Ibu yang sedang duduk dibangku SD atau kelas 1 SMP. Bila ibu memiliki anak lebih dari satu yang sedang duduk dikelas seperti yang disebutkan diatas maka Ibu boleh memilih salah satu dari anak Ibu tersebut.

Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Paraf _________________

KUISIONER 1

PETUNJUK PENGERJAAN

Kuisioner ini bertujuan untuk melihat bagaimana orang tua memahami penyebab dari kesulitan belajar yang mungkin dialami oleh anak. Skala ini terdiri dari daftar pernyataan mengenai hal-hal yang menyebabkan kesulitan belajar yang mungkin dialami oleh anak. Ibu diminta untuk memberikan respon pada setiap pernyataan tersebut

dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan respon yang tersedia.

Pilihan respon pada skala ini adalah sebagai berikut :

STM : Bila pernyataan SANGAT TIDAK MENYEBABKAN kesulitan belajar anak.

TM : Bila pernyataan TIDAK MENYEBABKAN kesulitan belajar anak.

N : Bila ibu TIDAK MENENTUKAN PENDAPAT pada penyataan

tersebut.

M : Bila pernyataan MENYEBABKAN kesulitan belajar anak

SM : Bila pernyataan SANGAT MENYEBABKAN kesulitan belajar

anak. Contoh :

No Pernyataan STM TM N M SM

1 Ketahan tubuh yang lemah. √

Contoh menunjukkan bahwa ketahanan tubuh yang lemah sangat menyebabkan kesulitan belajar anak.

Dalam skala ini tidak terdapat jawaban yang salah atau benar. Responlah setiap pernyataan sesuai dengan penilaian Ibu yang sesunguhnya dan usahakanlah untuk mengisi setiap pernyataan yang

Seandainya, ibu menemukan anak ibu mengalami kesulitan dalam proses belajarnya, menurut ibu dari daftar pernyataan dibawah ini manakah

yang sangat menyebabkan–sangat tidak menyebabkan kesulitan belajar

yang mungkin dialami oleh anak tersebut?

No Pernyataan STM TM N M SM

1. Jarang sarapan sebelum

berangkat ke sekolah.

2 Ketahan tubuh yang lemah.

3 Kurang menaruh perhatian pada

pelajaran.

4 Kurangnya perhatian anak pada

buku pelajaran yang dibutuhkannya.

5 Letak sekolah yang berada di

lingkungan yang kurang mendukung proses belajar mengajar.

6 Teman yang memberikan

pengaruh yang kurang baik pada anak.

7 Banyaknya kegiatan yang diikuti

anak diluar jam sekolah.

8 Tidur larut malam.

9 Kelemahan fisik anak.

10 Kurangnya usaha dalam

memahami pelajaran.

sehingga anak sungkan menceritakan kesulitan belajarnya.

12 Kurangnya kesadaran untuk

memeliharan buku catatan, LKS atau alat-alat sekolah lainnya.

13 Guru yang menaruh standar

yang terlalu tinggi bagi kemampuan rata-rata peserta didik.

14 Kebiasaan bermain bersama

teman-teman yang mengurangi waktu untuk belajar diluar jam sekolah.

15 Perkembangan teknologi yang

mempermudah anak untuk

mengakses game online (atau hal lain yang mengganggu fokus belajarnya).

16 Jarang berolah raga.

17 Sakit yang kambuhan.

18 Mudah menyerah pada materi

pelajaran yang susah.

19 Tipe anak yang sungkan untuk

bertanya pada orang lain

mengenai materi pelajaran yang sulit baginya.

ketika belajar dikelas.

21 Kelas yang kurang mendukung

kegiatan belajar mengajar, seperti pencahaayaan dan atau sirkulasi udara yang kurang baik.

22 Keasyikan bermain (seperti

bemain game di laptop atau di

smartphone)

23 Semakin banyaknya pilihan

permainan atau komik yang sangat menarik perhatian anak- anak.

24 Waktu istirahat yang kurang.

25 Kondisi kesehatan anak yang

tidak stabil.

26 Jarang membaca buku.

27 Kelemahan yang memang

dimiliki anak dalam memahami pelajaran.

28 Belum terbiasanya anak untuk

merawat buku atau peralatan sekolahnya yang penting.

29 Game, Film atau hal lain

semacamnya yang tersedia sekarang yang cukup mampu mengalihkan perhatian anak.

30 Perbeda pendapat anak dan

belajar.

31 Permasalahan pribadi dalam

keluarga.

32 Kebiasaan bangun pagi telat.

33 Fisik anak yang mudah letih.

34 Kurang membiasakan diri untuk

mengulang pelajaran dirumah.

35 Kurangnya bimbingan dlm

memahami pelajaran dikelas.

36 Kebiasaan lupa membawa

catatan atau buku pelajaran yang dibutuhkan kesekolah.

37 Sekolah yang berlokasi di

lingkungan ramai dan menganggu kegiatan belajar mengajar.

38 Pengaruh yang kurang baik yang

diterima anak dari temannya.

39 Kurangnya perhatian yang

diterima oleh anak.

40 Jajanan yang kurang sehat yang

banyak dijual dilingkungan sekolah.

41 Efek dari sakit keras yang

membuat kondisi fisik anak lemah.

42 Kurang menaruh minat pada

43 Bakat pada bidang lain (sulap, basket, renang, memasak) yang tidak terkait dengan

pelajarannya.

44 Kesukaan anak menggangu guru

ketika mengajar.

45 Guru yang mengunakan metode

mengajar yang kurang sesuai dengan tipe belajar anak.

46 Kurang mendengarkan nasehat

orang tua.

47 Guru yang kurang membangun

relasi dekat dan akrab dengan muridnya.

48 Kebiasaan makan yang kurang

baik.

49 keterbatasan pada alat indra

seperti pendengaran atau penglihatan.

50 Kebiasaan mengabaikan

pelajaran yang sulit.

51 Temperamen anak yang tinggi

sehingga mudah marah dan kurang sabar.

52 Kurangnya perhatian pada

kelengkapan buku catatan atau buku pelajaran yang dibutuhkan dalam belajar.

53 Kualitas bangunan sekolah yang kurang baik.

54 Pilihan untuk lebih fokus pada

kegiatan diluar sekolah sehingga waktu untuk mengerjakan tugas berkurang.

55 Kurangnya perhatian khusus

yang memang dibutuhkan anak.

56 Kurang mengkonsumsi sayuran,

buah dan atau makanan bergizi lainnya.

57 Mata yang rabun dan mudah

perih.

58 Kurang mau mempertahankan

perhatian pada pelajaran ketika belajar dikelas.

59 Tipekal anak yang hiperaktif

yang susah untuk duduk dengan tenang.

60 Kurang mengunakan kemajuan

teknologi seperti internet untuk mendukung kegiatan belajar.

61 Guru yang kurang kompeten

dalam mata pelajaran yang diampunya.

62 Kecenderungan untuk tertarik

pada hal yang mampu dikuasainya namun

mengabaikan hal-hal yang kurang mampu dikuasainya.

63 Perasaan anak yang merasa

kurang diperhatikan.

64 Kurang suka berolah raga

65 Kesulitan untuk masuk sekolah

karena sakit.

66 Jarang meminta bantuan

mengenai materi pelajaran yang sulit

67 Temperamen anak keras dan

susah menerima nasehat.

68 Kesukaan anak memilih tempat

duduk dikelas yang kurang mendukungnya untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

69 Sekolah yang belum lengkap

alat-alat laboratoriumnya, atau buku-buku perpustakaannya, atau alat-alat olahraganya, atau hal-hal lain yang semacamnya.

70 Kebiasaan mengabaikan

pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapatnya.

71 Masalah pribadi yang dialami

oleh anak.

72 Kemalasan.

masuk sekolah.

74 Kecenderungan untuk

menghidar ketika ditanya mengenai pelajaran disekolah.

75 Kurang teman untuk menemani

belajar.

76 Cuek pada buku pelajaran yang

dibutuhkan ketika belajar.

77 Kelas yang pencahayaannya

kurang.

78 Kurang mampu mengatur waktu.

79 Kurang mampu

mengkomunikasikan kesulitan belajar pada guru atau orang tua.

Periksalah kembali jawaban anda,

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Saya, Gloria Hartanti Simanjuntak adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian dalam tugas akhir saya. Perkenankan saya untuk mohon bantuan dan kesediaan Saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuisioner ini.

Kuisioner berisi daftar pernyataan dan Saudara diminta untuk memberikan kesetujuan-ketidaksetujuan pada setiap pernyataan tersebut. Saya berharap Saudara dapat memberikan tanggapan pada kuisioner ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Saya menjamin kerahasiaan dari identitas dan jawaban yang Saudara berikan dalam skala ini. Jika Saudara bersedia terlibat dalam penelitian ini silahkan mengisi identitas dan memberikan paraf pada halaman berikutnya.

Untuk perhatian dan kesediaannya saya mengucapkan terima kasih banyak.

Hormat saya,

Gloria Hartanti Simanjuntak 109114161/PSI/USD

Identitas dan Pernyataan Kesediaan

Inisial :__________________________________

Jenis kelamin :__________________________________

Usia :_______tahun

Kelas :__________________________________

Saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala penelitian ini dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

Paraf __________________

PETUNJUK PENGERJAAN

Kuisioner ini bertujuan untuk melihat bagaimana motivasi belajar yang Saudara. Saudara diminta untuk memberikan respon pada setiap pernyataan tersebut dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan respon yang tersedia. Pilihan respon pada skala ini adalah sebagai berikut : STS : Bila pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan kondisi Saudara

TS : Bila pernyataan TIDAK SESUAI dengan kondisi Saudara.

N : Bila Sausara TIDAK MENENTUKAN PENDAPAT pada

pernyataan tsb.

S : Bila pernyataan SESUAI dengan kondisi Saudara.

SS : Bila pernyataan SANGAT SESUAI dengan kondisi Saudara.

Contoh :

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya suka berdiskusi mengenai

materi pelajaran bersama teman-teman.

Dalam skala ini tidak terdapat jawaban yang salah atau benar. Responlah setiap pernyataan sesuai dengan keadaan Saudara yang sesungguhnya dan usahakanlah untuk mengisi setiap pernyataan yang ada.

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya suka mengajukan

pertanyaan mengenai bermacam-macam hal.

2 Saya suka bertanya atau

berpendapat mengenai hal-hal yang menyangkut materi yang sedang saya pelajari disekolah.

3 Saya selalu menyelesaikan tugas

sekolah saya.

4 Saya terburu-buru ketika

berangkat kesekolah.

5 Saya membaca materi pelajaran

sebelum dipelajari esok hari.

6 Saya butuh diingatkan terlebih

dahulu untuk mengerjakan tugas sekolah saya.

7 Saya suka mengajukan

pertanyaan-pertanyaan walau pun terkadang jawaban yang saya terima tidak membantu saya untuk lebih memahami materi.

8 Saya membutuhkan dorongan

lebih dari orang tua saya untuk menyelesaikan tugas sekolah saya dirumah.

terkait dengan pelajaran sekolah saya.

10 Saya jarang meminta bantuan

untuk mengerjakan tugas sekolah yang sebenarnya sulit bagi saya.

11 Saya selalu membawa bahan

atau alat yang diminta guru untuk dibawa kesekolah.

12 Saya sesekali suka meminta ijin

pada orang tua tidak berangkat kesekolah.

13 Saya suka mengajukkan diri

untuk menjadi koordinator dalam kerja kelompok.

14 Saya lambat bergerak ketika

dimintai tolong untuk mengerjakan sesuatu.

15 Saya mengerjakan ulang tugas-

tugas saya yang mendapatkan nilai rendah.

16 Saya merasa takut sebelum

menghadapi ujian pada pelajaran yang sulit bagi saya.

17 Saya tertarik mendengarkan

cerita-cerita yang berkaitan dengan pelajaran sekolah.

membaca.

19 Saya memiliki kebiasaan untuk

selalu menyelesaikan tugas sekolah saya jauh hari sebelum dikumpulkan.

20 Saya suka lupa menaruh topi

atau dasi sekolah saya.

21 Saya suka mengajukan diri

untuk membawa bahan-bahan khusus yang dibutuhkan dalam pelajaran pratikum.

22 Saya terburu-buru dalam

memperiapkan diri untuk menghadapi ujian sekolah.

23 Saya mempelajari materi

pelajaran yang sama beberapa kali dirumah.

24 Saya menangis ketika nilai ujian

saya rendah.

25 Saya mengatur dan memeriksa

ulang buku yang akan saya bawa kesekolah.

26 Saya jarang berkunjung ke

perpustakaan.

27 Saya merawat topi, dasi, tali

pingang dan seragam sekolah saya dengan baik.

tugas bersama kelompok belajar saya.

29 Saya menjadi ketua dalam

kelompok belajar.

30 Saya terburu-buru dalam

mengerjakan tugas sekolahnya.

31 Saya membaca buku pelajaran

berulang-ulang untuk dapat lebih memahami materinya.

32 Saya mengerjakan ulang tugas

saya yang mendapatkan nilai rendah hanya jika diminta oleh guru.

33 Saya mencatat materi pelajaran

dengan lengkap.

34 Saya terlihat tidak tertarik untuk

mengikuti les.

35 Saya meminjam buku yang tidak

saya miliki untuk membantu saya mengerjakan tugas dengan lebih baik.

36 Saya terlalu letih untuk belajar

dirumah pada malam hari karena kegiatan saya penuh seharian.

37 Saya mengerjakan tugas saya

tanpa diingatkan atau disuruh oleh orang tua.

dari orang tua saya untuk dapat disiplin mengerjakan tugas dirumah.

39 Saya menanyakan letak

kesalahan yang saya buat kepada guru ketika tugas atau ujian saya mendapatkan nilai yang rendah.

40 Saya tidak bersemangat

mengerjakan tugas dari mata pelajaran yang sulit bagi saya.

41 Saya suka berdiskusi mengenai

materi pelajaran.

42 Saya mengalihkan perhatian

saya pada hal-hal lain seperti mencoret-coret dibuku catatan, melamun, memainkan pensil atau penghapus ditengah-tengah kegiatan belajar saya.

43 Saya aktif ketika bekerja dalam

kelompok.

44 Saya sesekali suka membolos

sekolah.

45 Saya mengikuti lomba yang

menyangkut pelajaran yang diselengarakan sekolah atau diluar sekolah.

46 Saya terkadang menunda

47 Saya membuka internet untuk membantu saya lebih memahami materi pelajaran.

48 Ketika saya menemukan

kesusahan dalam mengerjakan tugas maka saya meningalkan tugas tersebut dan mulai

mengerjakan hal-hal yang lain.

49 Saya bersemangat mengikuti les.

50 Saya memiliki buku pelajaran

yang lengkap namun jarang membacanya dirumah.

51 Saya menyadari akan kewajiban

saya sebagai pelajar, sehingga kegiatan yang saya ikuti diluar sekolah adalah kegiatan yang mendukung kegiatan belajar saya disekolah.

52 Saya mengikuti berbagai macam

kegiatan diluar sekolah, yang mana kegitan tersebut tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah.

53 Saya menambahkan jawaban

untuk tugas sekolah saya dengan hal-hal yang menarik yang saya peroleh dari majalah, koran atau internet.

54 Saya terbiasa untuk mengerjakan tugas sekolah semalam sebelum tugas tersebut akan

dikumpulkan.

55 Saya yakin pada kemampuan

saya dalam memahami pelajaran.

56 Saya jarang mau membahas

tugas atau ulangan saya yang mendapatkan nilai rendah.

57 Saya mencari artikel-artikel

yang terkait dengan pelajaran melalui internet.

58 Saya sering merasa cukup akan

pemahaman yang mungkin sebenarnya masih kurang

mengenai suatu materi pelajaran.

59 Saya memeriksa kembali tugas

yang telah saya kerjakan untuk memastikan bahwa tugasnya telah dikerjakan dengan baik.

60 Saya mengerjakan tugas sampai

larut malam untuk dikumpulkan esok harinya.

61 Saya terbiasa untuk langsung

mengerjakan tugas sekolah pada hari ketika tugas tersebut

62 Saya ragu-ragu untuk

mengemukakan pendapat saya ketika berdiskusi mengenai materi pelajaran.

63 Saya akan terus bertanya sampai

saya menemukan jawaban yang memuaskan saya.

64 Saya sering ragu akan hasil kerja

pada tugas sekolah saya.

65 Saya suka belajar bersama

teman-teman saya untuk

membantu saya lebih memahami materi pelajaran.

66 Saya sering merasa cukup akan

pemahaman saya mengenai suatu materi pelajaran.

67 Saya merasa puas ketika selesai

mengerjakan tugas sekolah saya.

68 Saya terkadang merasa tertekan

akan tugas-tugas sekolah saya.

69 Saya suka mengajak teman-

teman saya untuk belajar bersama.

70 Saya ragu-ragu untuk

memberikan jawaban yang berbeda dari teman saya ketika mengerjakan tugas sekolah.

hal yang belum saya pahami.

72 Saya merasa malu ketika nilai

rapot saya rendah.

73 Saya meminjam buku pelajaran

yang tidak saya miliki dari perpustakaa atau teman untuk

Dokumen terkait