BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
dengan…?”
5 SISWA 33 : “x kuadrat sama dengan s kali s…?”
6 P : “Bukan… Ini lho…”
7 SISWA 33 : “Oooh… x kuadrat sama dengan z kuadrat plus y kuadrat…?”
8 P : ”He’em…..”
Transkrip 4.9 9 P : “Piye?”
10 SISWA 26 : “Kak… cara nyari garis miring segitiga itu x, x nya
dikuadratkan enggak yang jadi jawaban? 11 P : “Iya… x itu apa? Sisi…”
12 SISWA 26 : “miring…”
13 P : “terus…?”
14 SISWA 26 : “z sama y tegak lurus… Jadi x nya dikuadratin enggak?”
15 P : “Iya… Bentar-bentar… ini kok jadi begini? Kenapa kamu jadikan akar?”
16 SISWA 26 : “Lho bukannya di akar? Kalau cari sisi miringnya kan di akar?”
17 P : “Kalau di akar, berarti ininya enggak kuadrat lagi…”
18 SISWA 26 : “Ooo… iya…”
Transkrip 4.10
19 SISWA 33 : “Kak… ini nomer empat udah, terus ini nomer lima?”
20 P : “Jadi ini hubungannya gimana? Coba kamu jelaskan dengan
kalimat... Jadi kuadrat sisi miring dari suatu segitiga
siku-siku itu sama dengan…? Ini kan jumlah kuadrat sisi-sisi yang saling tegak lurus to? Diapakan? Dijumlahkan to?
Coba kamu bikin kalimat… Jadi pada segitiga siku-siku
berlaku kuadrat…?”
21 SISWA 33 : “Kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat z ditambah y…”
No. 22 P 23 SISW 24 P Keterangan Pada menemuka ( = + ) ⇒ = + Gamba LAS 1, ya Sedangkan mulanya m = + peneliti se ( = + ). = + Gamba LAS 1, ya Transkrip kesimpulan sam denga Transkrip
: “Apa itu z sama y? Sisi yang?”
ISWA 33 : “Sisi yang tegak lurus.” : “Iya…”
gan : P = peneliti; SISWA 33, SISWA 26 = salah satu sis
Pada tabel 4.6 transkrip 4.8 memperlihatka
ukan suatu formula, yaitu Rumus Pythagoras( = + )
⇒ = +
bar 4.7. Jawaban salah satu kelompok siswa pada per yaitu oleh kelompok SISWA 33 berkaitan dengan tra
tabel 4.6
an pada transkrip 4.9 memperlihatkan sisw a menuliskan = + dan kemudian
sehingga siswa dapat menemukan Rumus Py ( = + ). Namun pada LAS 1 kelompok SISWA 26
= + (lihat gambar 4.8).
bar 4.8. Jawaban salah satu kelompok siswa pada per yaitu oleh kelompok SISWA 26 berkaitan dengan tra
tabel 4.6
ip 4.10 pada tabel 4.6 memperlihatkan siswa pulan tentang Teorema Pythagoras bahwa kuadr
ngan jumlah kuadrat ditambah . Kem siswa.
tkan siswa yang
( = + ). Keterangan: Kesimpulannya ⇒ = + pertanyaan no.4 transkrip 4.8 pada
siswa yang pada
= + n dibetulkan oleh Pythagoras ( = + ) 26 ini menuliskan = + pertanyaan no.4 transkrip 4.9 pada
swa yang membuat kuadrat sisi miring emudian peneliti
memancin Pythagoras, yang tegak l = + = + = + Gam L Di mengecek mereka b Namun ke pekerjaan pembelajar memperliha pertemuan se Tabel 4 Pythagoras No. 1 P 2 KEL 3 P 4 P
ncing agar siswa lebih jelas lagi untuk menyimpul oras, namun siswa menyatakan bahwa z dan y
ak lurus. Kete = + juga Pyth Jadi = + = + Jadi Kua sama sisi te
ambar 4.9. Jawaban kelompok SISWA 33 pada perta LAS 1 yang berkaitan dengan transkrip 4.10 pada t
Di akhir pembelajaran, peneliti mengajak ek bersama apakah hasil dari penyelesaian masa
benar dan menyimpulkan bersama Teorem un ketika peneliti hendak menegajak siswa unt an mereka di papan tulis, bell sekolah berbun ajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutn rlihatkan proses pengecekan dan penyimpulan uan selanjutnya.
l 4.7. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelaja ras Pada Pelaksanaan Aktivitas 1 Pertemuan Tangga
Transkrip Transkrip 4.10
: “Sudah selesai semua? Sekarang kita bahas ya
KELAS : “Iya!!”
: “Dari permasalahannya tadi, andre ingin menan
beringin, tetapi ia belum tahu jarak tepian itu. tahu berapa banyak bibit yang haruis ditananm
yang mau mempresentasikan hasil pekerjaan k : “Ya… “ (sambil menunjuk siswa)
impulkan Teorema n y merupakan sisi Keterangan: = + disebut ga Teorema ythagoras. adi = + = + adi hubungannya Kuadrat sisi mring ma dengan jumlah isi tegak lurus
rtanyaan no.5 a tabel 4.5
jak siswa untuk asalah kontekstual orema Pythagoras. untuk memeriksa bunyi dan kegiatan kutnya. Tabel 4.7 pulan tersebut pada
lajaran Teorema gal 15 Januari 2013
ya bareng-bareng”
nanampohon itu. Ia juga belum
nm. Sekarang siapa
No. Transkrip 5 P : “Siapa lagi yang mau?”
6 P : “Ok.. sekarang kita cek bareng-bareng ya…” (Teet!!!… Bell istirahat berbunyi menandakan berakhirnya jam pelajaran matematika)
Transkrip 4.11
7 P : “Permasalahnya, setiap pohon diberi jarak 10 m. Jadi, dari tepi
parkiran jaraknya kan 130 m. Kita hitung pohonnya. Jadi ini
pohonnya… Ini pohon 1, kita kasih jarak 10 m, 2…. 10 m, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13. Itu sudah 130 m belum?”
8 KELAS : “Sudah!!”
9 P : “10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130.”
10 P : “Sekarang turun…. 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130.”
11 P : “Sekarang lagi … ke sana. Ini pohon ke-1. Ini 10 m, 20 m , 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130. Iya ndak? Sekarang
lagi yang terakhir… Ini pohon 1, 10, 20, 30, 40, 50, 60,70, 80,
90, 100, 110, 120, 130”
12 P : “Nah,, coba dihitung total semuanya… 1, 2, 3, 4, …, 52”
13 KELAS : “1, 2,3, 4, 5, …, 52. Betul!!” (Mengikuti peneliti) Transkrip 4.12
14 P : “Nah, kemaren kan kalian sudah mencoba mencoba
memecahkan masalah pohon itu. Dari kegiatan kemaren, yang berhubungan dengan alat peraga dan rumus-rumus yang kalian temukan, apa kesimpulan kalian dengan yang namanya segitiga siku-siku?”
15 P : “Jika kita namakan sisi yang ini x, yang ini y, yang ini z. Terus
kalian kemaren menemukan rumus yang bagaimana dengan
segitiga ini?”
16 KELAS : “ = + ”
17 P : “Dari segitiga ini, z itu sisi yang bagaimana?”
18 KELAS : “Sisi miring!!”
19 P : “Terus sisi y dan z ini sisi-sisi yang bagaimana?”
20 KELAS : “Sisi-sisi yangtegak lurus!!”
21 P : “Iya, sisi-sisi yang tegak lurus…”
22 P : “Jadi, kalau kita bikin kalimat dalam bahasa Indonesia bagaimana?”
23 P : “Pada suatu segitiga siku-siku berlaku… kuadrat dari sisi miring… atau sisi miring itu biasa disebut hipotenusa… kuadrat dari sisi miring sama dengan…?”
24 KELAS : “Jumlah kuadrat sisi-sisi tegak lurus!”
25 P : “Iya… jumlah kuadrat sisi-sisi yang tegak lurus atau jumlah sisi-sisi yang lainnya. Jadi ini yang namanya Teorema
Pythagoras.”
Keterangan : P = peneliti; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa
Gamb Keterangan Parkiran I = Parkiran II Kuadrat sis Kuadrat sis Kuadrat sis Kuadrat sis √16900 Sisi miring
Pohon yang = = = 13 pohon
Sedangkan Bibit terseb Gambar 4
LAS
mbar 4.10. Peneliti bersama siswa membahas masala
an:
I = sisi tegak lurus I = 50 m. II = sisi tegak lurus I = 120 m.
t sisi miring = Kuadrat sisi tegak lurus I + Kuadrat sisi teg t sisi miring = 502m + 1202m
t sisi miring = 2500 + 14400 t sisi miring =√16900
ing = 130 m
ang ditanam : Parkiran I= = = 13 pohon an ada 4 parkiran. Jadi 13 × 4 = 52 pohon yang haru sebut ditanam di tepi/ sekeliling parkiran 1-4.
r 4.11. Jawaban salah satu kelompok siswa pada mas AS 1, yaitu oleh SISWA 5, SISWA 6, SISWA 24, dan
alah kontekstual
i tegak lurus II.
√16900
= = = 13 pohon.
arus ditanam Andre. asalah kontekstual an SISWA 33
Gambar 4.12.
Jawaban salah satu kelompok siswa pada masalah kontekstual LAS 1, yaitu oleh SISWA 11, SISWA 13, SISWA 17, dan SISWA 26
Dari jawaban siswa pada masalah kontekstual LAS 1 (lihat gambar 4.11 dan 4.12), tidak ada siswa yang menggambarkan bagaimana pohon harus ditanam. Secara umum siswa menyelesaikan masalah kontekstual menggunakan pengetahuan aljabar mereka dan jawaban mereka benar.
Aktivitas 2
Aktivitas 2 merupakan aktivitas mengenai Kebalikan Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras. Dalam aktivitas tersebut, siswa diminta untuk melakukan sebuah eksperimen mengenai bagaimana Teorema Pythagoras dapat menentukan jenis-jenis segitiga menurut sudutnya (segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga siku-siku).
Di awal pertemuan Aktivitas 2 ini, setiap siswa dibagikan LAS 2 (LAS 2 terdapat pada lampiran B2) dan kertas berpetak. Kemudian peneliti memberikan motivasi mengenai cerita tentang “Perentang Tali pada zaman Mesir Kuno”dan apersepsi tentang materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya (lihat tabel 4.8). Perhatikan pada transkrip 4.13 nomor 5. Ketika peneliti mulai berbicara mengenai jenis-jenis
segitiga, rupanya ada siswa yang baru mengetahui adanya segitiga lancip. Kemudian peneliti terus melanjutkan penjelasannya hingga apersepsi selesai.
Gambar 4.13.Motivasi “Perentang Tali pada zaman Mesir Kuno” yang terdapat pada LAS 2
Tabel 4.8. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan 16 Januari 2013
No. Transkrip
Transkrip 4.13
1 P : “Setelah kalian kemaren mempelajari apa yang namanya
Teorema Pythagoras, sekarang kita akan belajar Kebalikannya dari Teorema Pythagoras dan Tripel
Pythagoras.”
2 P : “Nah… sebelumnya, seperti yang sudah tertulis di lembar
aktivitas kalian itu, segitiga itu menurut sudutnya, dibagi tiga.. Ada segitiga lancip, segitiga siku-siku, dan segitiga..?”
3 KELAS : “Tumpul!!”
4 P : “Tumpul.”
5 SISWA 12 : “Segitiga lancip ada po kak?”
6 P : “Ada.”
7 P : “Jadi, segitiga lancip itu segitiga yang semua besar sudutnya
lebih kecil dari 90°. Pada segitiga lancip setiap sudutnya pada titik-titik sudut inikurang dari 90°”
8 P : “Kalau segitiga siku-siku kalian kan sudah tahu. Segitiga siku-siku itu salah satu sudutnya 90°”
9 P : “Sedangkan segitiga tumpul.. ada salah satu sudut yang …”
10 SISWA 26 : “lebih dari 90°!!”
11 SISWA 30 : “lebih dari 90°!!”
12 P : “Lebih dari 90°”
13 P : “Masih ingat enggak kalau suatu segitiga itu besar semua
sudutnya berapa?”
14 P : “Kan segitiga.. Besar semua sudutnya ini.. Kan misalnya ini
∠ , ∠ ,∠ . Pada semua segitiga, besar sudutnya itu ∠ + ∠ + ∠ = 180°. Ini berlaku untuk semua segitiga, baik segitiga siku-siku, lancip, tumpul…”
No. Transkrip
apakah suatu segitiga itu merupakan segitiga siku-siku, atau segitiga lancip, atau segitiga tumpul.”
16 P :“Ok. Sekarang silakan kerjakan lembar aktivitas itu.”
Keterangan : P = peneliti; SISWA 12= salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa
Tabel 4.9 memperlihatkan beberapa dialog selama kegiatan pembelajaran di dalam kelas pada pertemuan awal dalam aktivitas 2. Dalam tabel tersebut, nampak bahwa siswa cukup kritis untuk bertanya mengenai instruksi aktivitas yang belum dipahami. Dalam aktivitas ini siswa diminta untuk membuat sisi-sisi segitiga dari kertas berpetak dengan bentuk persegi panjang yang nantinya akan dibentuk tiga buah segitiga, yaitu segitiga siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul. Lembar tempat menempelkan segitiga tersebut juga merupakan kertas berpetak agar siswa dapat langsung mengetahui bahwa salah satu sudut segitga yang dibentuk merupakan sudut siku-siku, lancip, ataupun tumpul. Masing-masing lebar dari sisi-sisi segitiga adalah 4 petak dengan tujuan agar tidak terlalu memakan banyak tempat di lembar tempat menempelkan dan agar terlalu kecil untuk digunting dan diwarnai. Untuk segitiga siku-siku, siswa diminta membuat tiga buah sisi segitiga dengan panjang masing-masing 15 petak, 20 petak, dan 25 petak. Untuk segitiga lancip, siswa diminta membuat tiga buah sisi segitiga dengan panjang masing-masing 12 petak, 14 petak, dan 16 petak. Sedangkan untuk segitiga tumpul, siswa diminta membuat tiga buah sisi segitiga dengan panjang masing-masing 15 petak, 20 petak, dan 28 petak.
Tabel 4.9. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan Tanggal 16 Januari 2013
No. Transkrip
Transkrip 4.14 1 SISWA 27 : “Saya mau tanya…”
2 P : “Ini dipotong… berapa ini? 1,2,3,…”
3 SISWA 27 : “1, 2,3, …, 15” (mengikuti peneliti) 4 P : “dipotong, terus perlakukan seperti ini”
5 SISWA 27 : “Oo… kayak bentuk segitiga gitu?”
6 P : “Iya.”
Transkrip 4.15
7 SISWA 25 : “Mas… maksudnya 15 petaknya atau 15 dari garisnya ini?”
8 P : “15 petak”
9 SISWA 25 : “Dihitung berarti mas?”
10 P : “Iya.”
Transkrip 4.16
11 SISWA 23 : “Ini kan dah dipotong mas? Terus ini diarsir?”
12 P : “Bukan.. Ini yang diarsir…”
13 SISWA 23 : “Ini kan gini. Kan ini ditulis di sini donk mas?”
14 P : “Instruksinya apa?”
15 SISWA 23 : “Potonglah tiga kertas… kemudian buat suatu segitiga dengan merotasikan kertas…”
16 P : “Terus bikin dua sudut siku-siku to.. gini… Udah.. terus…”
17 SISWA 23 : “Kemudian buat suatu segitiga…”
18 P : “Terus ujungnya ini sama ujungnya ini dipertemukan. Caranya ini diputer sampai ininya ketemu… Dah…”
19 SISWA 23 : “Ini di lem?”
20 P : “Di lem.”
Transkrip 4.17
21 SISWA 17 : “Kak… warnanya itu bebas atau…”
22 P : “Bebas…”
23 SISWA 17 : “Ininya … ininya sama-sama atau beda-beda?”
24 P : “Bagusnya beda..”
Keterangan : P = peneliti; SISWA 27, SISWA 25, SISWA 23, SISWA 17 = salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa.
Gambar 4.14, gambar, 4.15, gambar 4.16, dan gambar 4.17 menunjukkan hasil aktivitas 2 beberapa siswa yang mengikuti petunjuk pada lembar aktivitas 2 dengan benar.
(i)
(ii)
(iii)
Gambar 4.14. Hasil aktivitas SISWA 27 pada LAS berkaitan dengan tabel 4.9 transkrip 4.14.
LAS 2 .
(i)
(ii)
(iii)
Gambar 4.15. Hasil aktivitas SISWA 25 pada LAS 2 berkaitan dengan tabel 4.9 transkrip 4.15.
Gambar 4
(i)
(ii)
(iii)
r 4.16. Hasil aktivitas SISWA 23 pada LAS 2 berkait 4.9 transkrip 4.16.
(i)
(ii)
(iii)
Gambar 4.17. Hasil aktivitas SISWA 17 pada LAS 2 berkaitan dengan tabel 4.9 transkrip 4.17
Dalam Akt dalam men 4.18). Sel berlangsun berkelompok. siswa yang
Aktivitas 2 ini, ada pula siswa yang melakuka engikuti instruksi yang diberikan pada LAS
Keterangan : Ini merupakan hasil pada soal nomor 1. Terlihat bahwa siswa petunjuk yang dib benar.
Kesalahan siswa ad kertas berpetak d masing-masing 15, 2 sebelum ujung setia saling bertemu me segitiga.
(i)
Keterangan : Ini merupakan hasil pada soal nomor 2. Terlihat bahwa siswa petunjuk yang dib benar.
Kesalahan siswa ad kertas berpetak d masing-masing 14 sebelum ujung setia saling bertemu me segitiga, sementara selesai membuat pers panjangnya 12 petak. (ii)
Gambar 4.18. Hasil aktivitas SISWA 4 pada LA
Selama kegiatan pembelajaran pada Aktivita sung, ada beberapa siswa yang bekerja secara indi ompok. Gambar 4.19 dan gambar 4.20 memperliha
ang bekerja secara berkelompok.
lakukan kesalahan S 2 (lihat gambar
sil aktivitas 2 siswa .
swa tidak mengikuti diberikan dengan adalah melekatkan dengan panjang , 20, dan 25 petak tiap kertas tersebut membentuk sebuah
sil aktivitas 2 siswa .
swa tidak mengikuti diberikan dengan adalah melekatkan dengan panjang 4 dan 16 petak tiap kertas tersebut membentuk sebuah tara siswa belum ersegi panjang yang tak.
LAS 2
vitas 2 ini sedang individual namun rlihatkan beberapa
Gambar 4.19. Beberapa siswa bekerja secara berkelompok
Gambar 4.20. Beberapa siswa melakukan aktivitas di lantai
Setelah membuat segitiga siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul, siswa mulai menjawab pertanyaan pada nomer 1, 2, dan 3 pada LAS 2. Tabel 4.10 memperlihatkan siswa yang mencari hubungan antara segitiga siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul masing-masing dengan Teorema Pythagoras.
Tabel 4.10. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan 17 Januari 2013
No. Transkrip
Transkrip 4.18
1 SISWA 17 : “Gini aja. Gini aja. Gambarnya aja ya.. Ah.. aku enggak tau ah, enggak dong.”
2 P : “Naa.. ini bener. Ini kan menggunakanbusur. Bener. Sekarang gunakan Teorema Pythagoras. Ini dikuadratkan,
No. Transkrip
3 SISWA 17 : “O iya ding ditambah... Kan ini enggak sama?”
4 P : “Gini lho… Dicek satu-satu aja. Ini sisi yang paling panjang
berapa?” 5 SISWA 17 : “25.” 6 P :“Terus ini?” 7 SISWA 17 : “625.” 8 P : ”Terus ini?” 9 SISWA 17 : “256.” 10 P : “ Ini?” 11 SISWA 17 : “400.” 12 P : “Ini berapa?” 13 SISWA 17 : “625.”
14 P : “Dah..Bener. Berarti ini segitiga?”
15 SISWA 17 : “Siku-siku.”
Transkrip 4.19
16 SISWA 23 : “Ini lebih besar ini apa ini? Lebih besar ini kan? Lebih kecil dari..”
17 P : “Lebih besar dari…”
18 SISWA 23 : “Loh… lebih kecil no.. Kan 15 sama 20, 35. Kan 28.”
19 P : “Ini lho.. Ini kan hasilnya ini. Ini hasilnya ini.”
20 SISWA 23 : “Jadi 28 kuadrat lebih besar dari ini?”
21 P : “He’em.”
Keterangan : P = peneliti; SISWA 17, SISWA 23 = salah satu siswa.
Pada transkrip 4.18 memperlihatkan siswa yang menggunakan busur lebih dahulu untuk menentukan apakah segitiga pertama yang dibuatnya merupakan segitiga siku-siku atau bukan. Kemudian peneliti meminta siswa menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan apakah segitiga tersebut benar merupakan segitiga siku-siku.
Gambar 4 Seda mengenai siswa berpe 28 < 15 + 20 bahwa 28 < 15 + 20 ⇔ 28 < 35 memaham (i) (ii) (iii)
r 4.21. Jawaban SISWA 17 no. 1, 2, dan 3 pada LAS 2 dengan tabel 4.9 transkrip 4.18
Sedangkan transkrip 4.19 memperlihatkan sisw nai jawaban nomor 3 pada LAS 2. Dalam tra
berpendapat bahwa 28 < 15 + 20 karena
28 < 15 + 20 ⇔ 28 < 35. Peneliti membant hami maksud dari nomor 3 pada LAS 2 itu hingga
AS 2yang berkaitan
swa yang bertanya transkrip tersebut
28 < 15 + 20 na ia memandang
28 < 15 + 20 ⇔ 28 < 35 antu siswa untuk hingga siswa dapat
menyatakan bahwa 28 > 15 + 20 seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.22.
(i)
(ii)
(iii)
Gambar 4.22. Jawaban SISWA 23 no. 1, 2, dan 3 pada LAS 2yang berkaitan dengan tabel 4.10 transkrip 4.19
Sementara itu, tabel 4.11 menunjukkan beberapa siswa lain yang sedang mengisi tabel Tripel Pythagoras pada LAS 2. Transkrip 4.20 memperlihatkan dua siswa yang bertanya mengenai Tripel Pythagoras
dan peneliti yang memberikan sedikit penjelasan mengenai Tripel Pythagoras.
Tabel 4.11. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan Tanggal 17 Januari 2013
No. Transkrip
Transkrip 4.20 1 SISWA 35 : “Kak, ini jadinya4 − 3 ?”
2 P : “He’em.”
3 P : “O iya…. Untuk Tripel Pythagoras saya jelasin sebentar.
Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan bulat positif yang memenuhi kuadrat bilangan terbesar sama dengan jumlah kuadrat dua bilangan yang lainnya. Nah, di situ sudah ada tabel Tripel Pythagoras. Silakan diisi tabelnya. Sudah,
kerjakan lagi, kalau bingung tanya…”
4 SISWA 31 : “Kalau ini misalnya sini urut. Enggak papa?”
5 P : “Boleh. Yang penting m nya lebih besar dari n”
Transkrip 4.21
6 SISWA 35 : “Kak.. kak… kak… ini kayaknya gampang deh. Ini aku kan
1, 2, 3, 4, 5 sampai 22. Terus tapi kayaknya ini tambah
ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ya udah enggak usah diitung lagi ya kak ya?”
7 P : “Yakin??”
8 SISWA 35 : “Yakin. Yakin baget malah. Yakin banget.”
9 P : “100 dikurangi 81 berapa?”
10 SISWA 35 : “81… 19. Ya udah tinggal tambah-tambahin ya?”
11 P : “Emm. Iya. Ya sudah.”
Transkrip 4.22 12 SISWA 23 : “Mas!! Nomer 4 itu gimana?”
13 P : “Mana?... Ya soalmu. Jangan pakai soalnya orang lain.”
14 SISWA 23 : “Ini. Enggak dong.”
15 P : “Oo ini. Kamu cari tiga bilangan yang namanya Tripel
Pythagoras. Jadi masukkan sembarang bilangan m sama n. Bebas, yang penting bilangannya positif. Terus m itu harus lebih besar dari n. Ini contohnya kayak gini. Terus dihitung
pake rumus ini. ”
16 P : “Ini kan 2 kuadrat dikurangi 1, 3 to? 2 dikali 1, 2. Terus 2
kuadrat ditambah 1kuadrat sama dengan…?”
17 SISWA 23 : “5.”
18 P : “5. Dah lanjutkan.”
19 SISWA 23 : “Terus ini?”
20 P : “Cari bilangan bebas.”
21 SISWA 23 : “4?”
22 P : “Terserah.”
23 SISWA 23 : “Gimana tadi? Kalau ininya dua… Berarti nyari ininya?”
24 P :“Ya dimasukkin sini.”
25 SISWA 23 : “Kan dikurangi… Kan 4 dikurangi 1… Ooo iya.”
Sedangkan pada transkrip 4.21, nampak bahwa siswa memiliki cara sendiri untuk mencari bilangan pada bilangan Tripel Pythagoras. untuk mencari , siswa menjumlahkan dan sehingga = + . Pada transkrip 4.22 memperlihatkan salah satu siswa bertanya mengenai bagaimana cara mengisi tabel Tripel Pythagoras seperti pada siswa di transkrip 4.20.
Gambar 4.23. Hasil pekerjaan SISWA 35 pada LAS 2 dalam mengisi tabel Tripel Pythagoras berkaitan dengan transkrip 4.21 pada tabel 4.10
Kemudian, aktivitas 2 ini dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan itu, peneliti meminta beberapa siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis dan meminta siswa menjelaskan hasil pekerjaannya tersebut di depan kelas. Tabel 4.12 memperlihatkan dialog dimana beberapa siswa menjelaskan hasil pekerjaannya yang merupakan kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang telah dilakukan siswa.
Tabel 4.12. Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan Tanggal 23 Januari 2013
No. Transkrip
Transkrip 4.23 1 P : “Siapa yang sudah selesai?”
2 P : “Ya!! Maju!!”
3 SISWA 35 : “ Enggak… enggak… enggak… belum… belum… Kesimpulannya belum e.”
4 SISWA 23 : “Jangan kak..”
5 P : “Enggak papa… kamu nomer 1.”
6 SISWA 23 : “Aku nomer 2!!”
7 P : “Iya, kamu nomer 2.”
8 SISWA 35 : “Kak!! digambar enggak?”
9 P : “Gambar.”
10 SISWA 23 : ”Digambar?”
11 P : “Disketsakan aja… Mana nomer 2?”
12 P : “Sudah? Maju.”
13 SISWA 18 : “Belum… belum…”
14 P : “Lha ini sudah.”
15 SISWA 18 : “Iya yang ini.”
16 SISWA 27 : “Yang itunya belum.”
17 SISWA 18 :“Belum.”
18 P : “Ya udah, kita simpulkan bareng-bareng aja.”
19 SISWA 27 : “Ini kesimpulannya gimana sih?”
20 P : “Dari kegiatan ini kamu dapat menyimpulkan apa?”
21 SISWA 27 : “Merupakan sudut …”
22 P : “Sudah?”
23 P : “Siapa yang nulis nomer 1?”
24 KELAS : “SISWA 35!!”
25 SISWA 35 : “Apa?”
26 P : “Jelasin..”
27 SISWA 35 : “Lha kok aku?”
28 P : “Ayo jelasin. Kamu yang ngerjain to?”
29 SISWA 35 : “Tapi kan aku enggak bisa jelasin.”
30 P : “Dicoba..”
31 SISWA 18 : “Aku yang jelasin..”
32 P : “Iya.”
33 SISWA 18 : “28 kuadrat sama dengan 15 kuadrat ditambah 20 kuadrat.
28 kuadrat sama dengan 784, 15 kuadrat sama dengan 225 ditambahkan dengan 20 kuadrat sama dengan 400. Jadi hasilnya 625. Jadi segitiga ini disebut segitigatumpul.”
34 KELAS : “Hore!!!”
35 SISWA 18 : “Yeee!!!”
36 SISWA 35 : “Bangunan ini merupakan segitiga siku-siku karena besar sudutnya 90°. Cara mengerjakannya 25 kuadrat sama dengan 15 kuadrat ditambah 20 kuadrat. 25 kuadrat sama dengan 625, 15 kuadrat sama dengan 225 ditambah 20 kuadrat sama dengan 400. 625=625. Jadi segitiga ini adalah segitiga siku-siku.”
37 KELAS : “Yeee!!! Huuu!!”
38 P : “Ayo kamu jelasin.”
No. Transkrip 40 P : “Ya sudah… Ini segitiga apa?”
41 KELAS : “Lancip!!”
42 P : “Kenapa lancip?”
43 SISWA 27 : “Besar sudutnya antara 0° sampai 90°.”
44 P : “Terus dengan menggunakan Teorema Pythagoras ditemukan seperti ini.”
Transkrip 4.24
1 P : “Emm.. jadi… bila pada suatu segitiga, kalau kuadratsisi
miring.. bukan miring. Ini masih segitiga … belum siku -siku, kita belum tahu siku-siku . Jadi sisi yang terpanjang
sama dengan …”
2 SISWA 27 : “Sisi yang lain.”
3 P : “Jumlah kuadrat …”
4 KELAS : “Sisi yang lain.”
5 P : “Sisi-sisi yang lain.Maka segitiga itu disebut segitiga …”
6 KELAS : “Siku-siku..”
7 P : “Nah ini yang dinamakan dengan Kebalikan Teorema Pythagoras.”
8 P : “Sekarang kalau yang ini?”
9 P : “Pada suatu segitiga, jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari …”
10 SISWA 33 : “Jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain.”
11 P : “He’em, maka?”
12 SISWA 33 : “segitiga yang terbentuk segitiga lancip.”
13 P : “Terus yang ini gimana? Pada suatu segitiga …”
14 SISWA 27 : “Bila kuadrat sisi terpanjang lebih besar darijumlah kuadrat sisi-sisi yang lain, maka segitiga itu disebut …”
15 SISWA 27 : “Segitiga tumpul.” (Bersamaan dengan SISWA 33) 16 P : “Iya, jadi itu kesimpulannya.”
Keterangan : P = peneliti; SISWA 18, SISWA 23, SISWA 27, SISWA 35, SISWA 33 = salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa
Dari tabel 4.12 transkrip 4.23 terlihat bahwa tiga siswa diminta peneliti menuliskan jawaban mereka di papan tulis dan menjelaskannya di depan kelas. Namun SISWA 23 tidak mau menjelaskan hasil pekerjaannya.
Gambar 4.24. SISWA 35 menjelaskan hasil pekerjaannya pada LAS 2 no. 1
(i) (ii)
Gambar 4.25. SISWA 23 menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis (i) dan hasil pekerjaan SISWA 23 pada LAS 2 no.2 di papan tulis
Gambar 4 Sedangkan untuk men Aktivitas 2 i Gam Aktvitas 3 Akt sisi-sisi seg siswa dimi
ar 4.26. SISWA 18 menjelaskan hasil pekerjaannya p
an pada transkrip 4.24 terlihat bahwa peneliti enyimpulkan bersama-sama mengenai apa yan s 2 ini.
ambar 4.27. Kesimpulan yang dibuat SISWA 23 dari
s 3
Aktivitas 3 merupakan pembelajaran mengena segitiga siku-siku dengan sudut istimewa. Dala diminta untuk melukis segitiga-segitiga dengan
pada LAS 2 no. 3
iti mengajak siswa ang diperoleh dari
ri Aktivitas 2
enai perbandingan alam aktivitas ini, an sudut istimewa
untuk mene sudut istim Di mengingat masing sisw Dalam akt diperlihatka Gam Tabel 4.1 pembelajar berdiskusi da
enemukan perbandingan sisi-sisi segitiga si stimewa.
Di awal pembelajaran siswa diberi ape