• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan data

Data yang terkumpul kurang lengkap sehingga hasil penelitian tidak dapat disimpulkan secara umum. Selain itu, jumlah observer yang banyak menyebabkan data observasi dirasa kurang valid.

2. Kesalahan teknis

Kekurangsempurnaan dalam mencetak Lembar Aktivitas maupun Soal Tes yang seharusnya berwarna menjadi hitam saja sehingga diduga menjadi salah satu penyebab kekurangtertarikan siswa dalam melakukan aktivitas maupun dalam mengerjakan soal tes.

3. Penyampaian materi

Peneliti tidak menggunakan penggaris ketika menyampaikan materi secara langsung karena hal itu di luar rencana peneliti yang seharusnya menggunakan PMRI secara penuh, namun dalam pelaksanaan tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran dengan pendekatan PMRI sepenuhnya.

166

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Nunik A. 2008. Mudah Belajar Matematika 2 Untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ariyadi Wijaya. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Ibnu Hadjar. 1996. Dasar Metodologi Kualitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Grafindo Pustaka.

Hergenhahn, B. R. & Olson, M. H. 2010. Theories of Learning. Wibowo, B. S. (Alih Bahasa). Jakarta : Kencana.

Herman Hudojo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring dalam

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php (diakses 16 Mei 2013) . Krismanto, Al. & Sumardyono. 2009.Modul Matematika SMP Program Bermutu

Kapita Selekta Pembelajaran Geometri datar kelas VIII dan IX di SMP. Sleman : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tingkat Kependidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Marpaung, Yansen dan Julie, Hongki. PMRI dan PISA: Suatu Usaha Peningkatan Mutu Pendidikan Matematika di Indonesiadalam

http://p4mriusd.blogspot.com/2011/12/pmri-dan-pisa-suatu-usaha-peningkatan.html diakses 7 Desember 2012. (download: http://www.mediafire.com/?386wh609zb30ubn)

Moleong, Lexy J. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nurharini, D. & Wahyuni, T. 2008. Matematika dan Konsep Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ratna Wilis Dahar. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Robert S., Hoogland K., Dolk M. 2010. A Decade of PMRI in Indonesia. Bandung, Utrecht.

Ruseffendi, E.T. 1980.Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid, Guru, dan SPG. Bandung : Tarsito.

Sukino, S. Wilson. 2007.Matematika Untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Erlangga. Suryanto dkk. 2010.Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Winkel, W.S, 2005.Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : MEDIA ABADI.

LAMPIRAN A

LAMPIRAN A1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN A2 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMP Kanisius Kalasan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / II Tahun Ajaran : 2012/2013

Standar Kompetensi : Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 1. Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.

2. Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menemukan Teorema Pythagoras.

2. Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.

3. Siswa dapat menemukan Kebalikan Teorema Pythagoras.

4. Siswa dapat menentukan suatu jenis segitiga menurut sudutnya dengan menggunakan Kebalikan Teorema Pythagoras.

5. Siswa dapat menemukan dan mengetahui perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut-sudut istimewa (yaitu 30°, 60°, 90° dan 45°, 45°, 90°). 6. Siswa dapat menghitung salah satu sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa

(yaitu 30°, 60°, 90° dan 45°, 45°, 90°).

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)

Rasa hormat dan perhatian (Respect) Tekun (Diligent)

B. Materi Pokok/ Sub Materi Pokok

Teorema Pythagoras, yaitu mengenai : 1. Teorema Pythagoras

2. Kebalikan Teorema Pythagoras 3. Tripel Pythagoras

4. Perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut 30°, 60°, 90° dan 45°, 45°, 90°

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)

2. Metode : Ceramah, diskusi kelompok/ kelas, tanya jawab, penugasan.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama

Pendahuluan - Apersepsi :

Guru mengingatkan siswa tentang segitiga dan jenis-jenis segitiga - Motivasi :

Guru membangkitkan motivasi siswa untuk memahami manfaat pentingnya penggunaan Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari dan pentingnya belajar matematika.

Kegiatan Inti

- Eksplorasi

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan

Lembar Aktivitas Siswa 1 beserta alat peraga “Pythagoras”.

2. Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan

siswa dengan alat peraga “Pythagoras” untuk menyelesaikan suatu

masalah kontekstual yang ada dalam Lembar Aktivitas Siswa 1. Masalah kontekstual tersebut adalah masalah tentang pohon yang harus ditanam dalam sebidang tanah berbentuk persegi, dimana persegi tersebut masih dibagi menjadi bangun-bangun segitiga siku-siku dan persegi sesuai

dengan bentuk alat peraga “Pythagoras”.

- Elaborasi

1. Guru mendorong terjadinya interaksi sesama anggota didalam kelas. 2. Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaan

mengenai masalah kontekstual di depan kelas.

3. Guru memancing siswa untuk mendapatkan Teorema Pythagoras.

- Konfirmasi

Guru dan siswa bersama-sama membahas penyelesaian masalah kontekstual tersebut.

Penutup - Refleksi

Guru dan siswa merumuskan Teorema Pythagoras.

Pertemuan Kedua Pendahuluan - Apersepsi :

Guru mengingatkan siswa tentang Teorema Pythagoras - Motivasi :

Guru membangkitkan motivasi siswa dengan memberikan cerita tentang perentang tali di Mesir Kuno yang menggunakan Tripel Pythagoras.

Kegiatan Inti

- Eksplorasi

1. Guru membagikan Lembar Aktivitas Siswa 2 kepada masing-masing siswa

2. Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan siswa untuk mendapatkan Kebalikan Teorema Pythagoras dan menentukan jenis segitiga dengan Kebalikan Teorema Pythagoras

3. Guru berkeliling untuk membantu dan melihat proses kerja siswa.

- Elaborasi

1. Guru mendorong terjadinya interaksi antar siswa dan siswa-guru didalam kelas.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk menuliskan dan menjelaskan hasil pekerjaan pada Lembar Aktivitas Siswa 2.

- Konfirmasi

Guru dan siswa bersama-sama membahas hasil pekerjaan salah satu siswa untuk mendapatkan Kebalikan Teorema Pythagoras.

Penutup - Refleksi

Guru dan siswa merumuskan Kebalikan Teorema Pythagoras. - Assesment

Tes 2

Pertemuan Ketiga dan Keempat Pendahuluan

- Apersepsi :

Guru mengingatkan siswa tentang Kebalikan Teorema Pythagoras. - Tujuan Pembelajaran :

Mengomunikasikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

- Eksplorasi

1. Guru membagikan Lembar Aktivitas Siswa 3 kepada masing-masing siswa

2. Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan siswa untuk mendapatkan perbandingan sisi-sisi segitiga pada sudut-sudut istimewa, yaitu 30°, 60°, 90° dan 45°, 45°, 90° yang berupa suatu masalah

kontekstual “Upacara Bendera”.

3. Guru berkeliling untuk membantu dan melihat proses kerja siswa.

- Elaborasi

1. Guru mendorong terjadinya interaksi antar siswa dan siswa-guru didalam kelas.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaan mereka didepan kelas.

3. Guru memancing siswa untuk mendapatkan perbandingan sisi-sisi segitiga pada sudut-sudut istimewa, yaitu 30°, 60°, 90° dan 45°, 45°, 90°.

- Konfirmasi

Guru dan siswa bersama-sama membahas hasil pekerjaan dari masalah kontekstual tersebut.

Penutup - Refleksi

Guru dan siswa merumuskan perbandingan sisi-sisi segitiga pada sudut-sudut istimewa, yaitu 30°, 60°, 90° dan 45°, 45°, 90°

- Assesment Tes 3 dan Tes 4

E. Alat, Bahan, Media dan Sumber Belajar

- Alat Belajar : Gunting, lem kertas, pensil warna/ spidol warna, busur derajat, jangka, penggaris, pensil.

- Bahan Belajar : Kertas Berpetak

- Media Belajar : Alat Peraga “Pythagoras”

- Sumber Belajar : Lembar Aktivitas Siswa 1, Lembar Aktivitas Siswa 1, dan Lembar Aktivitas Siswa 3

- Referensi lainnya F. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal Menentukan Tripel Pythagoras Menggunakan Kebalikan Teorema Pythagoras untuk menentukan suatu jenis segitiga Menghitung panjang sisi Tes Tertulis

Uraian 1. a. Tentukan apakah bilangan-bilangan 24, 32, 40 merupakan Tripel Pythagoras!

b. Diketahui panjang sisi-sisi suatu segitiga, yaitu 7, 24, dan 25. Tentukan jenis segitiga itu! c. Diketahui panjang sisi-sisi suatu segitiga, yaitu 9,10, dan 11.Tentukan jenis segitiga itu! d. Diketahui panjang sisi-sisi suatu segitiga, yaitu 20, 30, dan 40. Tentukan jenis segitiga itu! 2. Pak Yales akan mengecat

langit-Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal segitiga

siku-siku jika dua sisi lain diketahui Menghitung perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut-sudut istimewa Menerapkan Teorema Pythagoras

langit sebuah gedung. Tinggi langit-langit gedung dari tanah adalah 2,4 m. Agar jarak antara dasar tangga dengan tembok adalah 1,8 m, berapa panjang tangga yang harus digunakan Pak Yales untuk mengecat langit-langit?

3. Atap sebuah rumah akan direnovasi dengan mengganti rangka tempat genteng yang sudah rapuh. Diketahui tinggi puncak atap dari plafon rumah adalah 2 m dan sudut kemiringan rangka tempat genteng adalah 30° terhadap plafon. Jika kayu yang akan dipasang sebagai rangka atap tersebut harus disisakan 1 m, berapa panjang kayu keseluruhan yang diperlukan sebagai rangka tersebut?

Dokumen terkait