• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PENELITIAN TENTANG KEGIATAN HIDUP MENGGE-

A. Situasi Stasi Santo Lukas Sokaraja

6. Kesimpulan Penelitian

Pada bagian ini disampaikan pembahasan hasil penelitian yang bertitik tolak pada laporan hasil penelitian mengenai kegiatan hidup menggereja umat di Stasi Santo Lukas, Sokaraja. Pembahasan ini disampaikan menurut urutan variabel. Ada pun urutan pembahasannya sebagai berikut:

a. Identitas Responden

Berkenaan dengan identitas responden yang mencakup jenis kelamin, umur dan asal Lingkungan dikatakan bahwa dari 40 responden yang terlibat secara langsung dalam penelitian ini responden yang paling banyak adalah berjenis kelamin laki-laki ada 21 responden (52,5%), 7 responden berumur 15-25 tahun, 4 responden (10%) berumur 26-35 tahun, 8 responden (20%) berumur 36- 45 tahun, 15 responden (37,5%) berumur 46-55 tahun dan ada 6 responden (15%) berumur lebih dari 55 tahun. Mereka adalah umat Lingkungan Yohanes Paulus Kalibagor sebanyak 20 (50%) responden dan Lingkungan Santa Maria Sokaraja sebanyak 20 (50%) responden.

b. Pemahaman tentang Hidup Menggereja

Penelitian tentang variabel pemahaman tentang hidup menggereja menunjukkan bahwa 25 (62,5%) responden menyatakan bahwa tahu tentang arti

kata Gereja yaitu sebagai persekutuan orang yang beriman kepada Kristus. Sebanyak 21 (52,5%) responden menyatakan bahwa mereka mengerti akan tugas Gereja yaitu mengajar, menguduskan dan memimpin. Sebanyak 29 (72,5%) responden sangat setuju dengan pernyataan Gereja mengajarkan kebenaran- kebenaran kepada anggotanya sehingga umat sampai pada keselamatan yang abadi. Sebanyak 22 (55%) responden memahami bahwa hidup menggereja merupakan kegiatan yang menampakkan iman akan Yesus Kristus. Namun, kegiatan yang menampakkan iman akan Yesus Kristus tidak hanya semata-mata ditampakkan melalui keterlibatan umat dalam kegiatan hidup menggereja dapat juga ditampakkan lewat keterlibatan mereka di lingkungan masyarakat. Sebanyak 24 (60%) responden sangat setuju dengan pernyataan bahwa Gereja menjalankan hidup menggerejanya didasari oleh semangat Yesus Kristus selama hidup-Nya.

Sebanyak 23 (57,5%) responden memahami lima tugas pokok Gereja yaitu koinonia/paguyuban, kerygma/pewartaan, martyria/kesaksian hidup, liturgia/ibadat dan diakonia/pelayanan. Sebanyak 28 (70%) responden menyatakan sangat setuju bahwa pewartaan Sabda Allah oleh Gereja bukan hanya sekedar informasi mengenai Allah, melainkan sungguh-sungguh menghadirkan Allah di tengah dunia. Sebanyak 22 (55%) responden memberi kesaksian akan Yesus Kristus melalui tindakan hidup sehari-hari. Sebanyak 24 (60%) responden menyatakan sangat setuju bahwa hidup menggereja tidak hanya dilakukan di lingkungan gereja saja, melainkan dilakukan juga di lingkungan masyarakat. Sebanyak 21 (52,5%) responden menyatakan setuju bahwa umat katolik mempunyai sikap sadar, tulus dan bertanggung jawab dalam melaksanakan hidup menggerejanya.

Pembahasan di atas memaparkan hasil yang menunjukkan sejauh mana umat di Stasi Santo Lukas Sokaraja paham tentang hidup menggereja dari pernyataan-pernyataan yang diajukan dapat digambarkan bahwa sebagian besar umat di Stasi Santo Lukas Sokaraja paham tentang hidup menggereja.

c. Keterlibatan Umat dalam Hidup Menggereja

Penelitian tentang variabel keterlibatan umat dalam hidup menggereja menunjukkan sebanyak 21 (52,5%) responden menyatakan setuju bahwa umat katolik adalah orang yang selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan gerejani. Sebanyak 24 (60%) responden memilih setuju bahwa hidup menggereja dapat diwujudkan oleh siapa pun, kapan pun dan di mana pun orang atau sekelompok orang yang menampakkan imannya kepada Kristus. Sebanyak 24 (60%) responden memilih setuju bahwa kegiatan-kegiatan gerejani yang dilakukan selama ini sungguh membantu dalam menghayati akan hidup menggereja. Sebanyak 24 (60%) responden setuju dengan pernyataan peran umat dalam hidup menggereja sebagai penerus Gereja di masa depan. Sebanyak 24 (60%) responden memilih setuju bahwa keterlibatan umat dalam Gereja pada umumnya sama dengan peran kaum awam sebagai warga Gereja yang tidak ditahbiskan. Sebanyak 27 (67,5%) responden menyatakan bahwa sudah terlibat dalam kegiatan liturgi. Sebanyak 29 (72,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa kita sebagai umat beriman perlu menjaga nama baik keluarga dan masyarakat. Sebanyak 24 (60%) responden menyatakan setuju bahwa umat yang aktif adalah mereka yang selalu terlibat diberbagai kegiatan gerejani. Sebanyak 13 (32,5%) responden menyatakan bahwa semua umat Stasi Santo Lukas Sokaraja aktif dalam kegiatan gerejani.

Sebanyak 21 (52,5%) responden terbantu dalam menghayati iman lewat keterlibatannya dalam kegiatan-kegiatan gerejani. Sebanyak 25 (62,5%) responden menyatakan setuju bahwa kegiatan menggereja membantu dalam pembentukan karakter. Sebanyak 20 (50%) responden menyatakan kurang setuju bahwa kesibukan kerja menghambat keaktifan selama mengikuti kegiatan hidup menggereja. Sebanyak 21 (52,5%) responden menyatakan bahwa kegiatan hidup menggereja di Stasi dapat mempererat relasi umat antar Lingkungan. Sebanyak 23 (57,5%) responden senang mengikuti kegiatan gerejani.

Pembahasan di atas menunjukkan tentang hasil penelitian menyatakan pada variabel 3 tentang keterlibatan umat dalam hidup menggereja menunjukkan bahwa umat di Stasi Santo Lukas Sokaraja belum sepenuhnya terlibat dalam kegiatan hidup menggereja, namun kurang lebih setengah jumlah umat sudah banyak yang terlibat. Hal ini dibuktikan jumlah prosentase alternatif jawaban setuju yang lebih banyak daripada alternatif jawaban lain.

d. Bentuk-bentuk Kegiatan Pendukung Perkembangan Penghayatan Iman Umat

Penelitian terhadap variabel bentuk-bentuk kegiatan pendukung perkembangan penghayatan iman umat menunjukkan bahwa 20 (50%) responden menyatakan bahwa umat katolik terlibat dalam kerja bakti membersihkan kampung saat menjelang HUT RI. Keterlibatan umat di masyarakat dapat juga mempererat persaudaraan dengan umat yang beragama lain, sehingga tumbuh rasa saling menghargai satu sama lain. Sebanyak 18 (45%) responden menyatakan tidak setuju bahwa kegiatan gerejani mengurangi waktu kerja mereka. Sebanyak 23 (57,5%) responden menyatakan setuju bahwa terlibat dalam kegiatan gerejani memberi dampak positif bagi penghayatan iman mereka.

Sebanyak 19 (47,5%) responden menyatakan setuju bahwa selain merayakan Ekaristi, mereka juga mengikuti pendalaman iman di Lingkungan. Sebanyak 19 (47,5%) responden merasa diperkaya dan diteguhkan lewat sharing pengalaman saat pendalaman iman berlangsung. Sebanyak 13 (32,5%) responden mengikuti doa Rosario bersama di Lingkungan selama bulan Rosario.

Sebanyak 22 (55%) responden menyatakan setuju bahwa terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan mengakrabkan umat katolik dengan umat yang beragama lain. Sebanyak 16 (40%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju bahwa mereka tidak pernah membaca atau mendengarkan Firman Tuhan secara pribadi. Sebanyak 25 (62,5%) responden menyatakan bahwa setiap malam dalam keluarga selalu berdoa bersama.

Pemahaman di atas, memaparkan hasil yang menunjukkan bentuk-bentuk kegiatan pendukung perkembangan penghayatan iman umat. Dari pernyataan- pernyataan yang diajukan dapat digambarkan secara garis besar bahwa umat di Stasi Santo Lukas Sokaraja merasa terbantu dalam menghayati imannya melalui keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan gerejani.

e. Harapan dan Usulan Tema terkait dengan Kegiatan Hidup Menggereja Hasil penelitian pada variabel harapan dan usulan tema terkait dengan kegiatan hidup menggereja menunjukkan bahwa 14 (35%) responden menyatakan setuju bahwa keaktifan mereka dalam kegiatan gerejani dapat mempengaruhi umat lain yang belum aktif. Sebanyak 15 (37,5%) responden menyatakan bahwa mereka lebih tahu tentang kegiatan berorganisasi saat aktif terlibat dalam hidup menggereja. Sebanyak 23 (57,5%) responden memiliki harapan umat Stasi Santo

Lukas Sokaraja semakin kreatif dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan gerejani.

Sebanyak 30 (75%) responden memiliki harapan umat Stasi Santo Lukas Sokaraja semakin maju dan berkembang keterlibatan umat dalam berbagai kegiatan gerejani. Sebanyak 27 (67,5%) responden menyatakan sangat setuju dengan usulan tema berani menentukan pilihan meninggalkan segalanya untuk mengikuti Kristus. Sebanyak 21 (52,5%) responden menyatakan setuju dengan usulan tema mengikuti Kristus dengan setia dalam kehidupan sehari-hari. Sebanyak 20 (50%) responden menyatakan setuju dengan usulan tema menghayati hidup iman pribadi dalam hidup menggereja, keluarga dan masyarakat.

Pembahasan di atas menunjukkan hasil dari variabel tentang harapan dan usulan tema terkait dengan kegiatan hidup menggereja. Dari pernyataan- pernyataan yang diajukan dapat digambarkan secara garis besar umat di Stasi Santo Lukas Sokaraja memiliki harapan umat semakin kreatif dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan gerejani dan semakin maju dan berkembang keterlibatan umat dalam berbagai kegiatan gerejani. Oleh karena itu tema katekese yang banyak dipilih oleh umat tentang keberanian menentukan pilihan meninggalkan segalanya untuk mengikuti Kristus.

Dokumen terkait