• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

a) Bahwa pemberian pujian atau kritikan yang berlebihan atau terus menerus akan berpengaruh buruk kepada perkembangan kejiwaan anak. Pujian yang terus menerus dapat menjadikan anak belajar ketergantungan kepada pujian; sedangkan kritikan yang terus menerus dapat mengakibatkan rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri menjadi hilang.

b) Haruslah mempertimbangkan kematangan emosi dan kognitif siswa-siswa dalam mempergunakan kritikan dan pujian untuk memotivasi siswa, teman,anak. Perlu pula diperhatikan bahwa kritikan guru

cenderung berhasil positif jika hubungan guru dengan siswa yang dikritik sangat akrab dan hangat, bukan hubungan yang renggang. c) Sebaiknya yang dibangun dalam diri siswa adalah keadaan akan

pentingnya hasil belajar bagi dirinya dengan mencari cara agar siswa menjadi merasa butuh terhadap bidang studi yang sedang dipelajarinya.

Satuan pelayanan Bimbingan 1. Pokok Bahasan : Belajar Efektif

2. Tugas Perkembangan : Berusaha meningkatkan belajar yang efektif. 3. Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar.

4. Jenis Layanan : Layanan dasar bimbingan (pemberian informasi) 5. Fungsi Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pengembangan. 6. Sasaran : Kelas X

7. Standar Kompetensi : Siswa semakin mampu mengetahui cara belajar yang efektif.

8. Kompetensi dasar : Setelah mengikuti kegiatan ini siswa diharapkan mampu untuk dapat menerapkan belajar yang efektif.

9. Indikator

a. Menyebutkan dan menjelaskan ciri-ciri orang yang belajar dengan efektif.

b. Memahami langkah langkah cara belajar yang efektif. 10.Materi : Terlampir

11.Metode : Ceramah singkat, simulasi permainan, tanya jawab.

12.Waktu : 45 “

13.Tempat : Ruang Kelas.

14.Media : Laptop, viewer, bahan ajar, peralatan permainan. 15.Prosedur

   

Peretemuan (sesi)

Intrakurikuler Kokurikuler

Konselor (Guru Pembimbing) Konseli

(siswa) Pengantar Pembimbing memberikan pengantar dengan salam pembuka dan sedikit

ceramah singkat.

Para siswa mendengarkan.

Pembahasan materi mengenai belajar yang efektif.

Pembimbing membagi siswa dalam kelompok dan memberi kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

Para siswa mendengarkan dan mencatat bagian terpenting dalam materi yang disampaikan pembimbing.

Ice Breaking Pembimbing memimpin ice breaking supaya para siswa tidak jenuh dan fokus dalam mengikuti kegiatan.

Para siswa mengikuti kegiatan.

Menggabungkan gambar satu dengan gambar yang lain.

Sebelum permainan dimulai,guru pembimbing menyediakan kertas yang ditempel dipapan tulis dengan gambar lingkaran kecil ditengah kertas tersebut. guru pembimbing membagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-5. Siswa dberikan alat tulis berupa spidol atau pensil warna

Setiap peserta mengikuti gerakan tersebut dengan baik, jika tidak maka akan dikenakan hukuman.

   

secukupnya.

Instruksinya: setiap siswa yang sudah terbadi dalam kelompok kecil diminta untuk berbanjar kebelakang menghadap ke papan tulis. Cara mainnya adalah setiap siswa diberikan jatah untuk menambah gambar dalam lingkaran kecil tersebut satu kali putaran tidak boleh terputus, kemudian bergantian ke teman yang lain hingga semua mendapatkan jatah untuk menggambar. Semuanya diberikan waktu putaran 2 menit. Jika gambar tersebut sesuai dengan harapan guru pembimbing maka kelompok menang.

Refleksi a.Manfaat apa yang anda peroleh setelah mengikuti BK pada hari ini? b.Bagaimana kesan anda terhadap kegiatan bimbingan pada pertemuan ini?

Menuliskan refleksi dalam buku BK.

Penutup Menutup kegiatan bimbingan Para siswa mendengarkan. Kesimpulan Guru BK bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan ini, dan

pemberian tugas/PR untuk dapat dilakukan oleh para siswa.

Para siswa menarik kesimpulan bersama dengan pembimbing dan peserta melaksanakan tugas yang diberikan.

1. Penilaian

a. Jelaskanlah langkah-langkah mengembangkan cara belajar yang efektif?

b. Jelaskanlah hambatan yang dialami untuk meningkatkan cara belajar yang efektif?

2. Rencana tindak lanjut

a. Melihat perkembangan belajar siswa di sekolah dan di rumah. b. memeriksa buku catatan mengenai belajar pribadi.

c. Siswa yang belum memahami materi akan di identifikasi secara individual dan diberikan layanan konseling individual.

3. Sumber pustaka

a. Covey,R.Stephen.1997.the 7Habits of highly effective people.Jakarta Barat:binarupa.

b. Stainback. W dan Stainback, S. (1999). Bagaimana Membantu anak anda Berhasil Di Sekolah?. Yogyakarta: Kanisius.

c. Yayasan Cipta Loka Caraka. (1979), Aku Berhasil Dalam Studi. Ende, Flores Arnoldus.

Hand Out

CARA BELAJAR YANG EFEKTIF Pengantar

Belajar adalah usaha untuk mempelajari atau memahami sesuatu, sehingga memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang lebih luas dan benar. Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda-beda, cara yabg cocok untuk seseorang belum tentu cocok dengan orang lain. Setiap bahan pelajaran mengguanakan cara yang berbeda. Kesuksesan belajar tidak tergantung dari kepandaian dan ketekunan saja, tetapi tergantung pada cara belajar yang efektif bagi seseorang. Ada siswa yang merasa cocok belajar pada waktu-waktu tertentu, sehingga hasil belajarnya tinggi. Secara umum perbedaan hasil belajar dari masing-masing orang ditentukan oleh kecerdasan dan kecakapan khusus, ketekunan/kerajinan dan cara belajar yang tepat, kesempatan dan faktor-faktor lingkungan.

Ciri-ciri orang yang sudah belajar efektif, yaitu:

1. Telah mengalami perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak paham menjadi paham, ragu-ragu menjadi mantap, dan tidak dapat mengerjakan menjadi dapat mengerjakan.

2. Memiliki ketrampilan, yaitu dari kurang terampil menjadi terampil dari kurang cekatan menjadi lebih cekatan.

Langkah-langkah untuk mengembangkan yaitu: 1. Meninjau

Usaha untuk mengetahui garis besar isi dari bacaan serta cara penyusunan dan penyajian secara sepintas lalu.

2. Mengajukan pertayaan

Tujuannya untuk menimbulkan rasa ingin tahu. Orang yang ingin tahu akan berusaha untuk mencari jawabanya.

3. Membaca

Bacalah dengan cermat bahan pelajaran satu kali lagi sambil berusaha untuk mencari jawaban atas pertayaan-pertayaan yang sudah diajukan.

4. Mengingat sambil menyebutkan kembali

Cara yang perlu diketahui dalam menyebutkan kembali adalah menyebutkan dengan menggunakan kata-kata sendiri.Hal ini merupakan cara yang efektif untuk mengingat dan juga mempelajari jawaban.

5. Mencatat

Tujuan membuat catatan adalah untuk membantu kita mengingat pokok-pokok yang penting tanpa membaca kembali bahan bacaan itu sendiri.catatan yang anda buat hendaknya singkat tapi mencakup hal-hal yang penting. 6. Mengulang kembali

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam cara belajar yang efektif yaitu:

1. Bertanggung jawab atas diri sendiri. 2. Mengerjakan dulu mana yang lebi penting. 3. Mencari solusi yang lebih baik.

4. Mematuhi jadwal belajar yang telah dibuat.

5. Mencari buku dari berbagai sumber untuk melengkapi materi.

6. Melengkapi dan mengumpulkan catatan-catatan yang teratur dan rapih agar menarik untuk membacanya.

Satuan pelayanan Bimbingan 1. Pokok Bahasan : Motivasi Berprestasi

2. Tugas Perkembangan : Supaya siswa termotivasi untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal.

3. Bidang Bimbingan : Bimbingan Belajar.

4. Jenis Layanan : Layanan dasar bimbingan (pemberian informasi) 5. Fungsi Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pengembangan. 6. Sasaran : SMA Kelas X

7. Standar Kompetensi : Siswa semakin mampu memotivasi dirinya untuk berprestasi.

8. Kompetensi dasar : Setelah mengikuti kegiatan ini siswa diharapkan semakin termotivasi untuk mencapai prestasi.

9. Indikator

a. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian motivasi berprestasi. b. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi. c. Kiat atau cara apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

motivasi berprestasi. 10.Materi : Terlampir

11.Metode : Ceramah singkat, simulasi permainan, tanya jawab, nonton film

12.Waktu : 45 “

13.Tempat : Ruang Kelas.

    15. prosedur Peretemuan (sesi) Intrakurikuler Kokurikuler Konselor (Guru Pembimbing) Konseli (siswa)

Siswa memperaktekkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari Pengantar

(5 menit)

Pembimbing memberikan pengantar dengan salam pembuka

dan sedikit ceramah singkat.

Para siswa mendengarkan dan mencatat bagian terpenting dalam materi yang disampaikan pembimbing.

Pembahasan materi mengenai motivasi berprestasi.

Pembimbing membagi siswa dalam kelompok dan memberi kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

Para siswa mengikuti kegiatan.

Ice Breaker (10 menit)

pembimbing memimpin ice breaker supaya para siswa tidak jenuh dan fokus dalam mengikuti kegiatan.

Para siswa mengikuti kegiatan.

   

Menyusun pazel.

Guru pembimbing membagi siswa kedalam kelompok kecil. Kemudian guru pembimbing membagikan potongan-potongan pazel pada kelompok kecil tersebut. Setelah semua kelompok mendapatkan potongan pazel guru pembimbing memberikan instruksi atau cara kerjanya yaitu: dengan cara membatasi waktu kepada siswa selama 10 menit. Jika siswa berhasil menyusun waktu sebelum waktunya maka kelompok akan menang dan mendapatkan hadiah dari guru pembimbing. Akan tetapi jika kelompok yang melebihi waktu yang telah ditentukan maka kalah.

Setiap peserta mengikuti gerakan tersebut dengan baik, jika tidak maka akan dikenakan hukuman.

Nonton Film

Konselor memutar film olipiade orang cacat. Nonton film.

Refleksi. Bagaimana motivasi andan untuk berprestasi?

Apa manfaat yang anda peroleh dari kegiatan bimbingan hari ini?

Siswa menuliskan hasil refleksinya pada buku BK.

Penutup Guru pembimbing menutup kegiatan bimbingan. Siswa mendengarkan. Kesimpulan Guru BK bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan ini, dan pemberian tugas/PR untuk

dapat dilakukan oleh para siswa.

Para siswa menarik kesimpulan bersama dengan pembimbing dan peserta melaksanakan tugas yang diberikan

16.Penilaian

a. Apa yang dimaksud dengan motivasi berprestasi?

b. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi berprestasi? c. Kiat/cara apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

motivasi berprestasi? 17.Rencana tindak lanjut

d. Melihat perkembangan belajar siswa di sekolah dan di rumah. e. Siswa yang belum memahami materi akan di identifikasi secara

individual dan diberikan layanan konseling individual. 18.Sumber pustaka

a. Cremer, HW dan Siregar, MF.1993. Proses Pengembangan Diri.Jakarta:Grasindo.

b. Robbins,Stephen,P.1996. perilaku organisasi, konsep, kontroversi, aplikasi.(edisi bahasa Indonesia). Jakarta: Prenhallindo.

c. Rola.Fasti.2006. Hubungan Konsep diri dengan motivasi berprestasi pada remaja. Skripsi.Medan: Universitas Sumatra Utara.

d. Karis. 2007. Kiat Meningkatkan Motivasi Berprestasi. Online. (http://karisyogya.blogspot.com/2007/11/kiat-meningkatkan-motivasi-berprestasi.html, diakses tanggal 13 Desember 2007).

Hand out

Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya.

Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubunga dengan seperangkat standar untuk mendapatkan keberhasilan. Jadi bisa dikatakan bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi adalah individu yang berorientasi pada tugas dan menyukai tugas-tugas yang menantang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi 1. Pengaruh keluarga

Kebabasan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang tua dan urutan anak dalam suatu keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan motivasi berprestasi

2. Peranan dari konsep diri

Konsep diri merupakan bagaimana seseorang berpikir mengenai dirinya sendiri. Apabila individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh pada tingkah laku

3. Pengaruh dari peran jenis kelamin

Prestasi yang tinggi biasanya diidentikkan dengan maskulinitas, sehingga banyak para wanita belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada diantara pria (Stein & Beiley dalam Fernald & Fernald, 1999). Kemuadian Horner (dalam Santrock, 1998) juga menyatakan bahwa pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan yang artinya pada wanita terdapat kekhawatiran bahwa dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila memperoleh kesuksesan, namun konsep ini masih diperdebatkan.

4. Pengakuan dan prestasi

Individu akan termotivasi untuk bekerja keras jika dirinya merasa dipedulikan oleh orang lain

Ciri-ciri motivasi berprestasi

Yang membedakan antara individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan yang rendah adalah keinginan dirinya untuk dapat menyelesaikan sesuatu dengan lebih baik. Ciri-ciri tersebut adalah:

1. Berprestasi dihubungakan dengan seperangkat standar. Seperangkat standar tersebut bisa dihubungkan dengan prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang lampau serta tugas yang harus dilakukan

2. Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

3. Ada kebutuhan untuk mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukannya sehingga dapat diketahui dengan cepat hasil yang diperoleh dari kegiatannya

4. Mengindarkan tugas-tugas yang terlalu sulit atau terlalu mudah, tetapi akan memilih tugas-tugas yang tingkat kesukarannya sedang

5. Inovatif yaitu melalakukan suatu pekerjaan dilakukan dengan cara yang berbeda, efesien atau lebih baik dari pada sebelumnya

6. Tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakanorang lain yang ingin merasakan sukses atau kegagalan disebabkan oleh tindakan individu sendiri.

Kiat- Kiat Meningkatkan Motivasi Berprestasi

Karis (2007) menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara dalam meningkatkan motivasi berprestasi, yaitu:

a. Melalui Praktek Berpikir; tulislah cerita imajinatif dan nilailah sendiri. Merenungkan kembali sejarah kehidupan dan berusaha mengenali situasi dimana cara berpikir N-ach membantu diri sendiri. Mengkhayalkan suatu perilaku tentang pencapaian suatu prestasi yang tinggi serta memikirkan bagaimana mengukur hasil-hasil dari apa yang dilakukan setiap waktu. b. Melalui Praktek Perilaku; Mengerjakan penetapan tujuan jangka pendek

(goal setting) jangka pendek selama seminggu/sebulan/setahun dari hal yang sehari-hari sifatnya. Membuat perencanaan dan meminta umpan balik dari orang lain. Melakukan olahraga N-ach (pertandingan perorangan atau beregu). Menetapkan skala prioritas prestasi-prestasi yang hendak dicapai dalam hidup anda dan gambarkan cara mencapainya.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi yang berhubungan dengan adanya keinginan untuk memperoleh sesuatu yang bagi orang lain sulit dilakukan. Adapun aspek-aspek motivasi beprestasi atau ciri-ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dapat disimpulkan sebagai berikut: memiliki kepercayaan diri, suka bekerja keras, senang dengan umpan balik (feed back), berorientasi pada masa depan, mampu memanfaatkan waktu dan kesempatan, optimis, bertanggung jawab, dan tidak iri dengan keberhasilan orang lain.

77   

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini memuat kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk SMA Stella Duce 2 Yogyakarta serta peneliti lain. Pada bagian ini akan memuat ringkasan latar belakang masalah, landasan teori, metodologi penelitian dan hasil penelitian. Pada bagian saran-saran memuat untuk pihak SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan bagi peneliti lain.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Tingkat motivasi belajar siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 pada umunya adalah cukup, yaitu 70 (59,8%) siswa yang memiliki motivasi belajar yang termasuk dalam kualifikasi cukup.

2. Diharapkan agar topik-topik bimbingan yang diusulkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya.

Dokumen terkait