• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1 Pemahaman atas sistem keuangan dan aset desa (X1) Sistem Penyaluran Dana

Desa (X2), Belanja Desa (X3), Penyusunan APBDes (X4), Pelaporan &

Pertanggungjawaban (X5), dan Pemahaman atas Mekanisme Pendirian dan

Pengelolaan BUMDEs (X7) berpengaruh signifikan terhadap Efektifitas

Pengelolaan Keuangan Desa (Y). variabel Pengelolaan Keuangan Desa (X6)

dan Kebijakan Ekonomi, Politik dan Sosial (X2) tidak berpengaruh positif

terhadap Efektifitas Pengelolaan Keuangan Desa.

2 Terkait kapasitas pengelolaan keuangan Desa berupa 1) Melakukan

pembinaan terhadap Kabupaten dalam rangka penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten yang mengatur desa; 2) Melakukan pembinaan Kabupaten dalam rangka pemberian Alokasi Dana Desa; 3) Melakukan pembinaan peningkatan kapasitas kepala desa dan perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan; 4) Melakukan pembinaan manajemen pemerintahan desa; 5) Melakukan pembinaan upaya percepatan pembangunan desa melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis; 6) Melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten; 7) Melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan oleh desa; 8) Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten dalam pembiayaan desa; 9) Melakukan pembinaan terhadap Kabupaten dalam rangka penataan wilayah desa; 10) Membantu pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai desa; dan 11) Membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUMDes Kabupaten dan lembaga kerja sama antar-desa belum optimal.

3 Tenaga Pendamping Desa belum tersedia pada tiap desa berupa Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif, Tenaga Ahli Infrastruktur Desa, Tenaga Ahli Pemberdayaan Ekonomi Desa, Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Tenaga Ahli Pengembangan Pelayanan Dasar dan Pendamping Desa.

4 Fungsi evaluasi dan pengawasan Camat kepada desa berupa penyampaian Laporan Realisasi APBDesa dan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa kepada Bupati belum optimal.

5 Pembinaan dan Pendampingan dalam Penyusunan APBDesa meliputi aturan yang terdapat pada Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 dan Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 belum optimal dilaksanakan.

6 Besaran Pendapatan Tetap Perangkat Desa yang mengacu pada UU Desa No.6 Tahun 2014 Pasal 66 yaitu besaran penghasilan tetap bagi Kepala Desa ditetapkan paling sedikit Rp. 1.500.000.- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan dan 30 % dari jumlah Belanja Desa digunakan untuk penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa, operasional Pemerintah Desa, tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa, serta insentif

RT/RW dan Tunjangan Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TTAPD) agar ditingkatkan.

7 Kondisi yang ada menunjukkan belum dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) secara menyeluruh di Sumatera Utara.

8 Dalam pengelolaan keuangan desa sangat terkait erat dengan hak asasi manusia (HAM). Dalam pengelolaan keuangan desa haruslah bersifat partisipatif, akuntabel, transparan, taat hukum, dan manfaat. Pengelolaan keuangan desa belum memnuhi syarat terutama pemenuhan kebutuhan masyarakat desa (dalam jangka pendek) dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat desa (dalam jangka panjang).

5.2. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dihasilkan adalah :

1 Pemerintah Daerah harus melakukan pelatihan dan bimbingan teknis berupa pemahaman atas sistem keuangan dan aset desa, Sistem Penyaluran Dana Desa, Belanja Desa, Penyusunan APBDes, Pelaporan & Pertanggungjawaban, Pemahaman atas Mekanisme Pendirian dan Pengelolaan BUMDEs.

2 Pemerintah Daerah harus menyediakan dukungan dana untuk peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan Desa bagi aparat pemerintah daerah terkait pengawasan adalah 1) Melakukan pembinaan terhadap Kabupaten dalam rangka penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten yang mengatur desa; 2) Melakukan pembinaan Kabupaten dalam rangka pemberian Alokasi Dana Desa; 3) Melakukan pembinaan peningkatan kapasitas kepala desa dan

perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan; 4) Melakukan pembinaan manajemen pemerintahan desa; 5) Melakukan pembinaan upaya percepatan pembangunan desa melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis; 6) Melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten; 7) Melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan oleh desa; 8) Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dalam pembiayaan desa; 9) Melakukan pembinaan terhadap Kabupaten dalam rangka penataan wilayah desa; 10) Membantu pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai desa; dan 11. Membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUMDes Kabupaten dan lembaga kerja sama antar-desa.

3 Pemerintah Daerah harus menyediakan tiap desa di Sumatera Utara Tenaga Pendamping Desa meliputi : Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif, Tenaga Ahli Infrastruktur Desa, Tenaga Ahli Pemberdayaan Ekonomi Desa, Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Tenaga Ahli Pengembangan Pelayanan Dasar dan Pendamping Desa.

4 Pemerintah Daerah harus memperkuat pengawasan Camat kepada desa

adalah penyampaian Laporan Realisasi APBDesa dan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa kepada Bupati.

5 Pemerintah Daerah harus melakukan pembinaan dan pendampingan dalam Penyusunan APBDesa meliputi aturan yang terdapat pada Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 dan Permendagri Nomor 114 Tahun 2014.

6 Pemerintah Daerah Kabupaten harus menyusun pengaturan besaran

pendapatan tetap perangkat desa mengacu pada UU Desa No.6 Tahun 2014 Pasal 66 yaitu besaran penghasilan tetap bagi Kepala Desa ditetapkan paling sedikit Rp. 1.500.000.- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan dan 30 % dari jumlah Belanja Desa digunakan untuk penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa, operasional Pemerintah Desa, tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa, serta insentif RT/RW dan Tunjangan Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TTAPD). 7 Dalam menyelenggarakan perencanaan program desa kepala desa/aparatur

desa perlu mengikut sertakan dari unsur masyarakat, misalnya antara lain : tokoh adat; tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh pendidikan; perwakilan kelompok tani; kelompok nelayan; kelompok perajin; kelompok perempuan; dan kelompok masyarakat miskin;

8 Pemerintah Provinsi perlu menekankan kepada Pemerintah Daerah

Kabupaten untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga akan terbentuk dipedesaan secara menyeluruh di Sumatera Utara.

9 Perlunya Pemerintah Desa memperhatikan pengelolaan keuangan desa dengan tidak mengenyampingkan hak asasi manusia (HAM). Dalam pengelolaan keuangan desa haruslah bersifat partisipatif, akuntabel, transparan, taat hukum, dan manfaat. Pengelolaan keuangan desa harus

memenuhi syarat terutama pemenuhan kebutuhan masyarakat desa (dalam jangka pendek) dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat desa (dalam jangka panjang).

Dokumen terkait