• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah Pemerintah Daerah dalam Menyusun Pengaturan Besaran Pendapatan Tetap Perangkat Desa sebagai Acuan dalam Menetapkan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Pendamping Desa

4.3.5. Langkah Pemerintah Daerah dalam Menyusun Pengaturan Besaran Pendapatan Tetap Perangkat Desa sebagai Acuan dalam Menetapkan

Penghasilan Tetap Perangkat Desa

Langkah Pemerintah Daerah dalam Menyusun Pengaturan Besaran Pendapatan Tetap Perangkat Desa mengacu pada UU Desa No.6 Tahun 2014 Pasal 66 menyebutkan bahwa :

1. Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiap bulan.

2. Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa ebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterima oleh Kabupaten dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten.

3. Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

4. Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) serta penerimaan lainnya yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6. Ini dimaknai bahwa, Kepala desa dan perangkat desa berpenghasilan tetap yang bersumber dari dana perimbangan dari APBN, bolehmenerima tunjangan dari desa (BUMDes), menerima jaminan kesehatan dll yang diatur dalam peraturan pemerintah.

Penghasilan Pemerintah Desa dalam Pasal 52 :

1. Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa bersumber dari dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterima oleh Kabupaten dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten.

2. Dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) merupakan alokasi dana Desa.

3. Sebagian alokasi dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan sumber Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa.

4. Besaran penghasilan tetap bagi Kepala Desa ditetapkan paling sedikit Rp. 1.500.000.- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per bulan.

5. Besaran penghasilan tetap bagi Perangkat Desa ditetapkan: (a) Sekretaris Desa paling sedikit 70 % (enam puluh perseratus) dari penghasilan tetap Kepala Desa per bulan. (b) Perangkat Desa selain Sekretaris Desa paling sedikit 50 % (lima puluh perseratus) dari penghasilan tetap Kepala Desa perbulan.

Pasal 53

1. Selain menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Kepala Desa dan perangkat desa menerima tunjangan dan penerimaan lain yang sah.

2. Penerimaan lain yang sah sebagaimana dimaksudp ada ayat (1) merupakan penerimaan yang dapat diterima oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa berdassarkan peraturan perundang – undangan.

3. Besaran tunjangan dan penerimaan lain yang sahs ebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 54

Ketentuan mengenai besaran penghasilan tetap, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten.

Pasal 72

Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan dengan ketentuan ayat (b.) 30 % dari jumlah Belanja Desa digunakan untuk penghasilan

tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa, operasional Pemerintah Desa, tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa, serta insentif RT/RW. Atas hal tersebut bermakna :

1. Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa bersumber dari ADD (UU Desa, pasal 72 ayat d) bukan dari Alokasi APBN (UU Desa, pasal 72 ayat b)

2. Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa tidakmemiliki dasar rujukan dalam penetapan angka.

3. Dengan ketentuan 30% Belanja Desa yang boleh digunakan untuk penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa, operasional Pemerintah Desa,tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa, serta insentif RT/RW, maka akan semakin rumit dan sulit cara pengelolaan keuangan. Setidaknya akan semakin sulit Kepala Desa dan Perangkat Desa mendapatkan Pengahasilan yang baik ketika Kabupaten tidak memiliki anggaran dan kehendak politik untuk itu. Dengan demikian Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa adalah : 1. Amanat UU Desa Pasal 66 ayat (2) adalah Penghasilan tetap Kepala Desa

dan perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterima oleh Kabupaten dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten. Urusan penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa tidak pantas dikaitkan dengan ADD atau bagian dari ADD yang diterima desa.

Desa bukan Buruh, tidak boleh menggunakan UMK tetapi selayaknya menggunakan penghasilan terendah golongan PNS.Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22Tahun 2013, selayaknya perangkat desa minimal mendapatkan penghasilan setara Gol II A nol masa kerja yaitu Rp 1.714.100, karena pada saat melakukan pendaftaran Perangkat Desa minimal harus berpendidikan SMU. Sehingga Kepala Desa setidaknya satu setengah dari Perangkat Desa.

3. Undang Undang Desa Pasal 66 ayat (4) menyebutkan jaminan Kesehatan dimasukkan dengan sumber yang jelas.

4. Dalam hal belanja Desa, maka sepantasnya Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa tidak masuk sebagai salah satu bagian ketentuan prosentase penggunaan Anggaran Desa. Hal ini mengandung maksud agar kelayakan pengahasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat desa tidak dengan alasan ketidak cukupan anggaran dari kabupaten atau dari ADD.

Dalam Bagian Kedelapan tentang Penghasilan Pemerintah Desa Pasal 66 menyebutkan bahwa :

1. Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiap bulan.

2. Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desas ebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterima oleh Kabupaten dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten.

3. Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

4. Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) serta penerimaan lainnya yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6. Ini dimaknai bahwa, Kepala desa dan perangkat desa berpenghasilan tetap yang bersumber dari dana perimbangan dari APBN, boleh menerima tunjangan dari desa (BUMDes), menerima jaminan kesehatan yang diatur dalam peraturan pemerintah.

Gaji perangkat desa dan kepala desa berkat dikeluarkannya UndangǦundang Desa menggariskan adanya penghasilan tetap tiap bulannya yang diambilkan dari APBN. Banyaknya gaji perangkat desa dan kepala desa bisa berbedaǦbeda antara daerah satu dengan lainnya. Besar kecilnya penghasilan tadi ditentukan oleh peraturan Kepala Daerah dimana desa itu berada dan juga menurut kemampuan daerah itu. Gaji perangkat desa dan kepala desa sendiri terdiri dari penghasilan tetap, Tunjangan Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa, honor kegiatan serta insentif penarikan pajak dan retribusi daerah. Untuk penghasilan tetap perangkat desa akan berbedaǦbeda tergantung kebijakan pemerintah daerah setempat. Jumlah penghasilan tetap untuk Kepala

Desa menurut peraturan ditetapkan minimal Rp 1.500.000 / bulan. Sementara besaran penghasilan tetap untuk Perangkat Desa adalah : Sekretaris Desa minimal 70 persen dari penghasilan tetap Kepala Desa per bulan, Perangkat Desa selain Sekretaris Desa minimal 50 % dari penghasilan tetap Kepala Desa perbulan. Sementara Tunjangan Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TTAPD) dialokasikan guna memperbaiki kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa yang diambilkan dari anggaran pendapatan dan belanja desa. Besarnya tunjangan ini pun akan berbedaǦbeda antara daerah satu dengan yang lain. Mengambil besaran uang TTAPD yang diberlakukan untuk perangkat desa di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut. Uang TTAPD untuk kepala desa Rp 1.500.000 / bulan, sekretaris desa bukan PNS sebesar Rp1.000.000 / bulan dan perangkat desa lain sebesar Rp 900.000/bulan. Disamping memperoleh penghasilan tetap dan uang tunjangan penghasilan, para perangkat desa juga memperoleh sumber pendapatan lain diantaranya hasil tanah bengkok, honor kegiatan serta insentif penarikan pajak ataupun retribusi daerah. Gaji perangkat desa paling besar terutama adalah dari hasil tanah bengkok terutama untuk desaǦdesa dengan kondisi tanahnya yang subur. Setiap perangkat desa dan kepala desa pun mendapatkan jaminan kesehatan yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

4.3.6. Pendekatan Hak Asasi Manusia dalam Pengelolaan Keuangan Desa

Dokumen terkait