• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan terhadap data pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik Learning Obstacle yang terkait dengan pemecahan masalah dalam konsep perkalian diantaranya:

a. Learning Obstacles tipe 1 terkait pemahaman prosedural pada soal

cerita konsep operasi perkalian.

b. Learning Obstacles tipe 2 terkait pemahaman konteks dalam soal

cerita konsep operasi perkalian.

c. Learning Obstacles tipe 3 terkait konteks pemodelan dan memilih

strategi untuk memecahkan masalah pada soal cerita konsep operasi perkalian.

2. Kemampuan pemecahan masalah pada siswa dianggap sudah berkembang, hal ini dikarenakan hasil dari posttest antara kelas yang menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbasis budaya Sunda – DDR lebih meningkat dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional. Siswa dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbasis budaya Sunda – DDR lebih aktif dan dapat dengan cepat memahami isi dari permalasahan dalam pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

3. Sikap siswa terhadap pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbasis budaya Sunda – DDR positif. Hal ini ditunjukkan melalui skala disposisi yang telah diberikan kepada siswa. Selain itu lembar observasi siswa menguatkan bahwa pembelajaran Contextual Teaching and

Learning berbasis budaya Sunda – DDR membuat siswa lebih cepat merespon pembelajaran yang diberikan guru. Sikap siswa menunjukkan bahwa pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbasis budaya

118

Ratu Utari Rohmah, 2016

Sunda – DDR bagus dan baik digunakan dalam pembelajaran matematika di SD pada materi Perkalian siswa kelas III (tiga).

4. Setelah diuji menggunakan SPSS 21 for Windows didapatkan hasil secara keseluruhan untuk nilai postest dari kelas yang menjadi objek penelitian baik itu kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dalam uji normalitas keduanya berada dalam data yang normal dan homogen serta untuk uji t postest Ho ditolak yang menandakan adanya perbedaan pada kedua sampel, nilai rata-rata kelas ekperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Kemudian jika dilihat dari hasil wawancara, siswa senang dengan pembelajaran yang pembelajarannya dengan cara bermain. Sedangkan jika dilihat dari catatan siswa/jurnal harian setiap pembelajaran siswa menuliskan kesan dan pesan terhadap pembelajaran yang positif. Jika dilihat dari tingkat kecerdasan kedua kelas tersebut memang kelas kontrol memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibanding kelas eksperimen bisa dilihat pada nilai rata-rata awal siswa antara kelas eksperimen dan kontrol memang lebih unggul kelas kontrol, tetapi dalam pembelajaran dengan adanya treatment pembelajaran pendekatan

Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis Budaya Sunda, kelas

eksperimen bisa menyaingi kelas kontrol serta dapat meningkatkan pemecahan masalah matematis.

5. Faktor yang menjadi pendukung pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis Budaya Sunda adalah kerjasama siswa dan guru dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran membuat pemecahan masalah matematis berjalan dengan lancar, siswa dapat menemukan konsep yang mereka cari dengan praktek langsung dibantu dengan LKS dan instruksi serta arahan dari guru sehingga untuk faktor pendukung yang baik dalam pembelajaran adalah pemecahan masalah yang baik antara siswa dan guru. Model-model pembelajaran matematika juga membantu mengembangkan pemecahan masalah matematis siswa dalam verbal maupun non verbal. Sedangkan faktor penghambat dalam pembelajaran pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis Budaya Sunda

119

Ratu Utari Rohmah, 2016

diantaranya adalah waktu yang diperlukan dalam pembelajaran PKBBS memerlukan waktu yang lama sedangkan waktu yang peneliti dapatkan hanya sedikit sehingga hal ini menjadi faktor penghambat penelitian

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian di atas mengenai penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis Budaya Sunda pada mata pelajaran dan juga hsil dari kesimpulan diatas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk Rekan Guru

a. Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) berbasis Budaya Sunda bisa lebih meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam pembelajaran perkalian.

b. Dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis guru sebagai fasilitator memfasilitasi siswa untuk aktif didalam kelas baik secara individual maupun secara kelompok.

c. Agar siswa aktif dalam diskusi kelas, maka guru harus memberikan motivasi pada siswa untuk belajar aktif ketika sedang berdiskusi dan guru harus membahas hasil diskusi siswa juga memberikan penghargaan bagi siswa sehingga dapat melatih keberanian siswa terutama saat berada didepan kelas.

d. Menggunakan alat peraga yang cukup dan tepat sesuai dengan materi pembelajaran terutama yang ada dilingkungan siswa, sehingga siswa mudah untuk membayangkan ataupun menggunakannya sebagai alat peraga.

e. Selain hal-hal tersebut di atas, bimbingan dan perhatian guru di sekolah, bimbingan dan perhatian orang tua di rumah serta kerja sama antara guru dan orang tua amat dibutuhkan demi berkembangnya potensi dan kemampuan-kemampuan matematis siswa. Sehingga diharapkan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kemampuan-kemampuan matematis siswa dapat berkembang secara optimal.

120

Ratu Utari Rohmah, 2016

2. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih bisa dikembangkan terutama dengan memperhatikan waktu penelitian yang bisa ditambah agar hasil penelitian maksimal dan juga materi yang diberikan bisa lebih diperkaya ataupun menerapkan pada konsep pembelajaran yang lainnya. Selain itu peneliti selanjutnya dapan menambahkan bahan ajar yang sedikit bervariasi dalam penyelesaian masalahnya. Sedikit diberi gambar yan lebih banyak memungkinkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan menjadi leebih mudah dipahami. Selanjutnya dalam penugasan usahakan posisi tempat duduk tidak da yang membelakangi siswa satu sama lain, hal ini dikarenakan akan terjadi perbedaan cara berfikir yang sangat signifikan berbeda dengan siswa yang duduk paling akhir dalam barisan.

Ratu Utari Rohmah, 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS BUDAYA

Dokumen terkait