• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit PT. PQR Finance yaitu faktor internal perusahaan (sumber daya manusia, teknologi dan informasi, kebijakan perusahaan, dan keuangan), faktor business partner (dealer dan konsumen), lingkungan eksternal (kebijakan pemerintah, persaingan dalam industri pembiayaan sepeda motor, dan kondisi ekonomi serta keamanan negara). Faktor-faktor konsumen meliputi overdue, down payment, jangka waktu kredit (tenor), pendapatan konsumen, moral dan moralehazard. 2. Peringkat risiko di PT. PQR Finance tergolong low to moderate yang berarti

dengan kualitas manajemen risiko kredit yang kuat maka PT. PQR Finance masih dapat dengan baik mengelola risiko kredit yang terjadi. Nilai expected loss pada tahun 2005 mencapai Rp 624.209.403.115,00 dan tahun 2006 mencapai Rp 1.336.277.928.654,00. Pada tahun 2005, nilai unexpected loss mencapai Rp 2.291.182.236.209,00 dan tahun 2006 mencapai Rp 4.579.060.206.464,00 yang berarti kerugian katastropik yang harus mampu ditutupi oleh PT. PQR Finance dengan tingkat kepercayaan 99 persen. Kelas konsumen DP<5.1 dan DP<5.2 memiliki tingkat exposure dan probability of default yang tinggi sehingga kedua kelas konsumen tersebut memiliki expected loss tertinggi.

3. Pengelolaan risiko kredit yang dilakukan PT. PQR Finance adalah membangun supply chain management yang baik antara kantor pusat maupun kantor cabang, penetapan prosedur dan kebijakan transaksi kredit dan pembangunan sistem terintegrasi (credit scoring dan business intelligence system). Pengendalian terhadap risiko kredit yang dilakukan PT. PQR Finance yaitu rescheduling dan reconditioning oleh departemen Account Officer (AO) dan Departemen Remedial, kerjasama dengan PT. Asuransi Astra Buana, serta menetapkan penyisihan penghapusan piutang ragu-ragu dan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan.

B. Saran

1. PT. PQR Finance sebaiknya mengelola dengan baik faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko kredit terutama faktor-faktor yang berasal dari sisi konsumen melalui penetapan kebijakan dan prosedur transaksi kredit seperti dengan memperbesar rata-rata persentase down payment konsumen dan memperketat penentuan jangka waktu kredit bagi calon konsumen. 2. Untuk mengurangi kuantitas risiko kredit PT. PQR Finance perlu lebih

meningkatkan kualitas manajemen risiko kredit. Hal ini dapat dilakukan dengan perbaikan secara terus menerus untuk aspek-aspek yang mengurangi efisiensi dan efektivitas kinerja seperti dari segi SDM dan sistem analisis terhadap konsumen serta prosedur dan kebijakan transaksi kredit. Metode CreditRisk+ dapat ditetapkan sebagai alternatif perhitungan di PT. PQR Finance, dengan overdue 30 hari sebagai early warning tool dan penetapan tingkat probability of default tiap konsumen untuk tahun 2007 dan tahun-tahun selanjutnya. Berdasarkan kemungkinan tingkat gagal (probability of default) dan expected loss yang tinggi, PT. PQR Finance perlu memberikan perhatian khusus terhadap konsumen pada kelas konsumen DP<5.1 dan DP<5.2 yaitu dengan menetapkan suku bunga yang lebih tinggi dan pengawasan yang ketat secara periodik.

3. Pengendalian atas kemungkinan kerugian risiko kredit dapat dilakukan dengan meningkatkan recovery rate terhadap konsumen gagal bayar. Kualitas kolektor dan eksekutor dapat ditingkatkan sehingga diharapkan recovery rate mampu ditingkatkan untuk tahun 2007 dibandingkan tahun 2005 (11,29 persen) dan tahun 2006 (13,33 persen). Modal ekonomi dapat ditetapkan di PT. PQR Finance sebagai indikator awal bagi perolehan tingkat pendapatan dari kegiatan perkreditan yang harus dapat dicapai.

Bank Indonesia. 2006. Kondisi Perusahaan Pembiayaan Tahun 2006 dalam Economic Review Journal. http://www.google.com. [ 24 Februari 2007 ]. Coyle, B. 2000. Framework For Credit Risk Management. CIB Publishing.

United Kingdom.

Credit Suisse First Boston Group. 1997. CreditRisk+ A Credit Risk Management Framework. http://www.csfb.com. [ 13 Maret 2007 ].

Crouhy, M dan Dan Galai et al. 2000. Risk Management. Mc Graw Hill, Inc. New York

Darmawi, H. 2004. Manajemen Risiko. Bumi Aksara. Jakarta.

Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2006. Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan melalui Keputusan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006. http://www.pajak.go.id. [ 23 September 2006 ]. Dewi. 2005. Tren Industri Pembiayaan di Indonesia dalam Economic Review

Journal No.201. September 2005. http://www.bni.co.id/document. [ 23 November 2006 ].

Djinarto, B. 2000. Banking Asset Liability Management. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Djohanputro, B. 2004. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Penerbit PPM. Jakarta.

Hasbullah, Yudistira. 2004. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Kredit di Perbankan dalam rangka Good Corporate Governance. Jurnal pada Usahawan No.12 edisi Desember.

Institute of Risk Management. 2002. http://www.irm.com. [ 16 Oktober 2006 ]. Iqbal, A. 2007. Analisis Risiko Pembiayaan Syariah, Pendekatan Metode

CreditRisk+ Portofolio (Studi Kasus: BMT Prima Dinar Cabang Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah). Skripsi pada Departemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kountur, R. 2004. Manajemen Risiko Operasional. Penerbit PPM. Jakarta.

Lam, J. 2003. Enterprise Risk Management From Incentives to Controls.Wiley Finance. New Jersey.

Muljono, TP. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. BPFE-Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.

Olof, R. 2006. Penerapan Metode Credit Risk+ dalam Pengukuran Risiko Kredit pada Pembiayaan Kendaraan Bermotor (Studi Kasus PT. XYZ). Tesis pada Magister Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

PT. PQR Finance. 2006. Corporate Social Responsibility PT. PQR Finance. PT. PQR Finance Cabang Bogor. Bogor

________. 2007. Financial Report PT. PQR Finance 31 Desember 2001 - 2003. http://www.bes.co.id. [ 12 Maret 2007 ].

________. 2007. Financial Report PT. PQR Finance 31 Desember 2004 - 2006. http://www.bes.co.id. [ 12 Maret 2007 ].

________. 2007. Risk Portofolio Segmentation PT. PQR Finance Periode 2004 - 2007. http://www.bes.co.id. [ 15 April 2007 ].

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

Tampubolon, R. 2005. Risk and System Based Internal Auditing. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Wibowo, F. 2004. Pemahaman Risk Management. Makalah Seminar Pemahaman dan Implementasi Risk Management Dalam Surat Utang. 18 Februari 2004. Jakarta. http://sinarmas.co.id. [ 16 Desember 2006 ].

Winarni, Endang Sri dan Cut Indriani. 2004. Probabilitas Transisi Kualitas Kredit dan Besarnya Risiko Kredit dengan Macro Simulation Approach. Jurnal pada Usahawan No. 06 edisi Juni.

www.infobanknews.com. [ 28 Desember 2006 ]. www.aisi.co.id. [ 28 Desember 2006 ].

Dokumen terkait