Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil untuk menjadikan masukan kepada perusahaan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini ditujukan dasar teori mengenai Jaringan Gigabit Passive
Optical Network (GPON) dan variable-variabel yang akan digunakan dalam
penelitian mengenai kepuasan dan loyalitas pelanggan. Selain dasar-dasar teori yang bersumber dari buku, pada bab ini ditunjukan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya. Variabel-variabel dan alat analisis dari penelitian-penelitian terdahulu juga di bahas dalam bab ini. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mempelajari berbagai variabel pembentuk Kepuasan Pelanggan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini dilakukan observasi mengunakan software SmartPLS 3.0 untuk menguji variable-variabel Kualitas
pelayanan, harga paket, kualitas produk teradap kepuasan dan loyalitas pelangan.
2.1 Gigabit Passive Optical Network (GPON)
GPON adalah salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984 dan hingga kini bersaing dengan GEPON (Gigabit Ethernet PON), yaitu PON versi IEEE yang berbasiskan teknologi Ethernet.
GPON mempunyai dominansi pasar yang lebih tinggi dan roll out lebih cepat dibanding penetrasi GEPON. Standar G.984 mendukung bit rate yang lebih tinggi, perbaikan keamanan, dan pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet).
Baik GPON ataupun GEPON, menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat akan diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan trafik Triple Play ( Suara/VoIP, Multi Media/Digital Pay TV dan Data/Internet ) hanya melalui media 1 core kabel optik disisi subscriber atau pelanggan.
Yang menjadi ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya semacam SDH adalah teknik distribusi trafik dilakukan secara pasif. Dari
sentral hingga ke arah subscriber akan didistribusikan menggunakan splitter pasif (1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64).
GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. Model paketisasi data menggunakan GEM (GPON Encapsulation Methode) atau ATM cell untuk membawa layanan TDM dan packet based. GPON jadi memiliki efisiensi bandwidth yang lebih baik dari BPON (70 %), yaitu 93 %.
2.2 Komponen Jaringan Gpon
Pada Tahap Perencanaan berupah planning design. Adapun perangkat jaringan yang akan digunakan dapat di lihat pada gambar 2.1 komponen jaringan feber optic di bawah ini.
Gambar 2.1 Topology GPON
2.3 Prinsip Kerja GPON
GPON adalah merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan menggunakan kabel optik. Prinsip kerja dari GPON, ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai Optical Network Unit (NU), untuk ONU sendiri akan memberikan data data dan sinyal yang diinginkan pelanggan.
Pada prinsipnya, PON adalah sistem point to multipoint, yang menggunakan splitter sebagai pembagi jaringannya. Arsitektur sistem GPON
12
berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung layanan T1, E1 dan DS3. Seperti Gambar 2,2 dibawah ini.
Gambar 2.2 Arsitektur System Gpon
2.4 Komponen GPON
Pada komponen perangkat jaringan GPON terdiri : NMS,OLT,ODP,ONT, seperti penjelasan di bawah ini sebagai berikut :
2.4.1 Network Management System (NMS)
NMS Adalah Unit perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat GPON. Letak NMS ini bersamaan di dekat OLT namun berbeda ruangan. Konfigurasi yang dapat dilakukan oleh NMS adalah OLT dan ONT. Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON seperti POTS , VoIP , dan IPTV. NMS ini menggunakan platform Windows dan bersifat GUI (Graffic Unit Interface) maupun command line. NMS memiliki jalur langsung ke OLT , sehingga NMS dapat memonitoring ONT dari jarak jauh.
2.4.2 Optical Line Terminal (OLT)
OLT menyediakan interface antara sistem PON dengan penyedia layanan (service provider) data, video, dan jaringan telepon. Bagian ini akan membuat link ke sistem operasi penyedia layanan melalui Network Management System
Gambar 2.3 Perangkat Aktif OLT
2.4.3 Optical Distribution Cabinet (ODC)
ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel.ODC menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif
14
Gambar 2.4 Optical Distribution Cabinet
ODC menyediakan peralatan transmisi optik antara OLT dan ONT. Perangkat interior pada ODC terdiri dari :
- Konektor
Konektor optik merupakan salah satu perlengkapan kabel serat optik yang berfungsi sebagai penghubung serat. Dalam operasinya konektor mengelilingi serat kecil sehingga cahayanya terbawa secara bersama-sama tepat pada inti dan segaris dengan sumber cahaya (serat lain). Konektor yang digunakan pada Optical Access Network (OAN) dapat dipasang di luar dan di lokasi pelanggan.
- Splitter
Splitter adalah suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi informasi sinyal optic ( gelombang cahaya ). Kapasitas distribusi dari spliter Splitter pada PON dikatakan pasif sebab tidak memerlukan sumber energi eksternal dan optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknbermacam-macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32 dan ada juga yang input 2 seperti 2:15 dan 2:32. Rekomendasikan digunakan di Telkom 1:32 secara total (system)
Aplikasi nya : 1. Onestage 1:32
2. Twostage 1:2 dan 1:16 atau 1: dan 1:8 sehingga yang dapat dipasang di ODC hanya 1:4 dan 1:8 saja. Dapat dilihat pada Gambar 2.6 dibawah ini :
Gambar 2.5 Gambar Spliter
Passive splitter atau splitter merupakan optical fiber coupler sederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal-sinyal kombinasi dalam sutu jalur. Selain itu splitter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Alat ini sedikitnya terdiri dari 2 port dan bisa lebih hingga mencapai 32 port.
Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standard direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun rasio meningkat menjadi 64 pelanggan berdasarkan ITU-T G.984 GPON Standard. Hal ini berpengaruh terhadap redaman sistem, seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Redaman Passive Splitter
Rasio Redaman 1 : 2 2.8 – 4.0 dB 1 : 4 5.8 – 7.5 dB 1 : 8 8.8 – 11.0 dB 1 : 16 10.7 – 14.0 dB 1 : 32 14.6 – 18.0 dB
2.4.4 Optical Distribution Pack (ODP)
Instalasi atau terminasi yang bagus dari serat adalah persyaratan utama untuk menjamin kemampuan transmisi pada kabel serat optik. Syarat utama DP adalah :
a. DP dapat diubah tanpa mengganggu kabel yang sudah terpasang dengan cara melebihkan kabel serat optik beberapa meter.
b. Setiap DP harus punya ruangan untuk memuat splitter. c. DP harus memiliki akses dari sisi depan.
16
d. Setiap DP harus memiliki penutup depan untuk melindungi orang dari cahaya laser yang langsung keluar dari ujung serat.
e. DP harus mempunyai ruang untuk memuat dan memandu kabel serat optik.
Gambar 2.6 Optical Distribution Point
2.4.5 Optical Network Termination (ONT)
ONU menyediakan interface antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan.
Pada arsitektur FTTH, ONU diletakkan di sisi pelanggan. Perangkat ONU yang digunakan PT.Telkom salah satunya adalah ZXA10 FN62X yang merupakan pabrikan merek ZTE
2.5 Keunggulan dan Kekurangan GPON
Adapun beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON adalah: 1. Mendukung aplikasi triple play (suara, data dan video) pada layanan FTTx
yang dilakukan melalui satu core fiber optik. 2. Dapat membagi bandwidth sampai 32 ONT.
3. GPON mengurangi penggunaan banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat bila dibandingkan dengan arsitektur point to point. Hanya satu port optik di central office (menggantikan multiple port).
4. Alokasi bandwidth dapat diatur.
5. Biaya maintenance yang murah karena menggunakan komponen pasif. 6. Transparan terhadap laju bit dan format data. GPON dapat secara fleksibel
mentransferkan informasi dengan laju bit dan format yang berbeda karena setiap laju bit dan format data ditransmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan 2.44 Gbit/s untuk downstream.
7. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih effisien. Hal ini dikarenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana dari pada arsitektur jaringan serat optik konvensional.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki GPON, antara lain: a. Model layering yang kompleks
b. Lebih mahal dibandingkan GEPON
c. Transceiver pada laju 2.4 Gbps saat ini mahal
d. Bandwidth upstream terbatas pada hingga 622 Mbps saat ini
Tabel 2.2 Spesifikasi GPON
Items Deskripsi Target
Performansi layanan dan QoS Full Services (19/100 Base-T, Voice, Leasedlines) Bit Rates 1.25 Gb/s symmetric dan 155 Mb/s & 622 Mb/s upstream Jarak pencapaian fisik maksimum Max 20 km dan Max 10 km
Logical Reach Max 60 km (for ranging protocol) Branches Max 64 pada layer fisik , Max 128 pada layer TC Alokasi panjang gelombang Downstream : 1480-1500 nm, Upstream : 1260-1360 nm
18 2.6 Desain Fiber To The Home (FTTH)
FTTH dapat didefinisikan sebagai arsitektur jaringan optic mulai dari sentral office (STO) hingga ke perangkat pelanggan, sedangkan desain berasal dari kata Desain dalam bahasa Itali yang artinya adalah suatu gambar yang mengandung arti atau bermakna, jadi dalam bahasan disini desain merupakan suatu seni yang dituangkan dalam bentuk gambar dan mengandung arti, tentu didalamnya terdapat keterangan- keterangan seperti dimensi, simbol–simbol yang digunakan, penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain – lain tergantung desain apa yang ditampilkan. Sebelum penjelasan lebih lanjut terlebih dahulu lihat analogi dari jarlokat dengan jarlokaf, seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.8 Konfigurasi Jarlokat dan Jarlokaf
Dalam jaringan akses fiber / FTTH sama hal seperti pada jaringan akses tembaga dimana terdapat segmen – segmen catuan, pada jaringan FTTH terdapat Catuan Kabel Feeder, Catuan Kabel Distribusi, Catuan Kabel Drop dan Catuan kabel Indoor dan perangkat aktif seperti OLT dan ONU/ONT seperti pada gambar dibawah ini:
Keterangan Gambar :
Segmen A : Catuan kabel Feeder Segmen B : Catuan kabel Distribusi Segmen C : Catuan kabel Penanggal/Drop Segmen D : Catuan kabel Rumah/Gedung
Dalam mendesain jaringan FTTH sangat perlu diketahui tentang teknologi perangkat aktifnya, karena ada kaitannya dengan penggunaan core optik, Pada panduan atau Panduan disini teknologi yang digunakan adalah GPON. Didalam konfigurasi desain FTTH ini terdapat passive spliter yang penempatannya bisa di ODF, ODC maupun di ODP tergantung dari kondisi demandnya.
Gambar 2.10 Konfigurasi Desain FTTH Berdasarkan penempatan PS
Karena FTTH harus dapat dapat melayani bandwidth Up to 100 M maka Spliting maksimal yang diperbolehkan adalah sebanyak 32, sehingga kombinasi splitter dalam instalasi menjadi sebagai berikut :
• Single Stage menggunakan Spliter n:32
• Two Stage menggunakan kombinasi Spliter n:4 dan n:8, atau n:2 dan n:16.
2.7 Konsep Dasar Desain
Dalam mendesain suatu jaringan FTTH harus mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya layanan yang akan di delivery, pemilihan teknologi, keuntungan dan kerugian, cost serta analisa pasar serta pengembangan dimasa mendatang.
20 a. Memenuhi kebutuhan pasar
Dalam mendesain jaringan harus disesuaikan dengan trend teknologi saat ini dan perkembangannya serta disesuaikan dengan kebutuhan calon pelanggan baik untuk saat ini maupun untuk masa mendatang.
b. Tepat sasaran
Artinya dalam merencanakan pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dilapangan serta untuk memenuhi kebutuhan demand yang baru, sehingga hasil dari pembangunan tidak mubazir, artinya sesuai dengan tata ruang master plan dari pengembang atau dari pemda dalam hal ini dinas tata kota.
c. Effektif & Effisien
Dalam merancang desain harus mempertimbangkan cost atau aspek ekonomisnya, sehingga hasil pembangunan tidak berlebihan serta tepat guna.
2.8 Aturan Umum Desain FTTH • Moda Penggelaran FTTH
• Duct System untuk perumahan/HRB yang sudah menyiapkan SPBT dan di lokasi yang tidak dimungkinkan membangun Aerial System dengan potensi demand broadband yang tinggi
• Aerial System: Untuk area perumahan dan kawasan BF dan optimalisasi Pole eksisting,
• Microduct System: Untuk HRB dan perumahan yang tidak memungkinkan aerial dan duct.
• Link budget Jaringan fiber optik GPON dari OLT dan ONT adalah 28 dB (GPON). Untuk mengantisipasi kebutuhan operasional (perbaikan jaringan FO) maka desain FTTH dengan maksimum redaman 25 dB atau ekivalen dengan panjang fiber optik dari OLT sampai dengan ONT maksimum 17 km.
Gambar 2.11 Contoh Perhitungan Link budget
• Maksimum total panjang FO feeder untuk konfigurasi RING adalah 20 km • Splitter Max 2 stage dengan konfigurasi 1 core feeder maks. ke 32
Home Pass/Lebih sesuai dengan link budget yang diperoleh, dengan aturan sbb.:
1. Secara umum menggunakan Two Stage (contoh penempatan splitter, splitter 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP).
2. Single stage dipergunakan untuk: HRB, perumahan dimana semua rumah dipenuhi sampai dengan roset, demand terkonsentrasi dalam jumlah kecil, dan lokasi dengan jarak jangkauan yang jauh (Link budget kristis)
3. Type connector yang digunakan per elemen adalah SC-UPC
4. Type tiang yang digunakan untuk sistem arial dapat menggunakan tiang beton atau tiang besi beserta aksesoris masing-masing tiang
5. Kontribusi Loss Maksimum Per Elemen Tabel 2.3 Loss Maksimum
1 Kabel Max 0.35 dB/km
2 Splicing Max 0.1 dB
3 Connector Loss Max 0.25dB (Refer IEC 61300-3-34 Grade B attenuation)
4 Splitter 1:2 Max 3.70 dB
5 Splitter 1:4 Max 7.25 dB
6 Splitter 1:8 Max 10.38 dB
7 Splitter 1:16 Max 14.10 dB
22
2.9 Model Aplikasi Fiber To The Home (FTTH)
Sesuai dengan definisinya jaringan fiber pada FTTH sampai dengan lokasi pelanggan, sehingga FTTH diaplikasikan pada Gedung bertingkat (HRB ), Perumahan dan untuk layanan Backhaul.
Gambar 2.12 Model aplikasi fiber to the home (FTTH)
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan modus aplikasi FTTH, yaitu sebagai berikut :
• Densitas pelanggan untuk saat ini dan masa mendatang.
• Jenis layanan yang diperlukan untuk saat ini dan kemungkinan perkembangannya di masa mendatang
• Teknologi yang akan dipilih untuk layanan Broadband dimasa depan apakah menggunakan ADSL, VDSL atau HFC, hal ini akan berpengaruh pada boundary area TKO.
Gambar 2.13 Topolagi FTTx (ITU-T G.984.2) 2.10 Pembagian Model Aplikasi FTTx
TKO terletak didalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung pada jaringan kabel tembaga.
b. Fiber To The Home
TKO terletak didalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKR hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok ( TB ), Konfigusasi FTTH dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
3. Fiber To The Tower
TKO terletak didalam shelter dari pada Tower, terminal equipment system GSM/ CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKR hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok ( TB ). Gambaran Upstream dan Downsteram FTTH Berikut merupakan gambaran upstream dan downstream pada FTTH dengan perangkat aktif GPON
Gambar 2.14 Upstream Downstream pada FTTH
2.11 List of Material (LoM) FTTH
Berikut adalah LoM yang dibutuhkan dalam desain jaringan FTTH, dibagi per segmen.
24
Tabel 2.3 List of Material FTTH
Gambar 2.15 Contoh Material FTTH
2.12 Implementasi jaringan fiber to the home (FTTH)
Solusi Fiber-to-the-Home (FTTH) DASAN Network Solutions telah digabungkan dengan sejarah dunia terbaik di Korea untuk memberikan kinerja dan kualitas yang lebih tinggi untuk era Internet Giga. Solusi FTTH terdiri dari perangkat akses Internet broadband yang mendukung antarmuka PON (Passive Optical Network) dan Active Ethernet untuk memberikan kinerja dan keandalan yang dioptimalkan di lingkungan pribadi, perumahan, dan lingkungan perusahaan. Ini dioptimalkan untuk utilitas jaringan dengan fungsi manajemen keamanan bawaan dan fungsi pemrosesan aplikasi. Ini adalah jaringan yang fleksibel dan
beragam untuk suara dan komunikasi, layanan multimedia interaktif, video HD / FHD / UHD dan layanan aplikasi broadband lainnya.
Nilai
- Penghematan CAPEX dan OPEX yang signifikan - TCO rendah
- Biaya Peralatan Lebih Rendah - Konsumsi daya berkurang
- Tidak diperlukan pendinginan untuk lemari kabel - Infrastruktur siap masa depan (30+ tahun)
- Lebih aman
- Mengoptimalkan kinerja jaringan
- Pengurangan besar-besaran dalam konsumsi ruang lantai dan rak - Meminimalkan dampak lingkungan
2.12.1 Komponen Perangkat yang digunakan dalam Implementasi a. V8240FTTH/GPONOLT
Gambar 2.16 GPON OLT
DASAN Networks 'V8240 adalah GPON berbasis sasis dengan tinggi 7 RU Sistem OLT yang terdiri dari 14 slot untuk 10 modular layanan unit, 2 unit modular uplink, 2 unit switching fabric untuk mengirimkan berbagai fitur lengkap dan kinerja tinggi melalui FTTx aplikasi. Ini adalah sistem sasis kepadatan tinggi yang mendukung hingga 2.560 pelanggan perumahan dan bisnis dengan 40 pelabuhan GPON (Rasio split 1:64). Ini juga menyediakan layanan GPON simultan dan Gigabit Ethernet. V8240 memiliki fitur akses GPON yang fleksibel dan berkapasitas tinggi dan 10GbE uplinks, skalabilitas dan kinerja line rate dengan Kain sakelar yang tidak diblokir 296Gbps. V8240 menjamin keandalan tingkat peralatan dengan redundansi penuh konsep desain port SFU / Power /
26
GPON. Ini substansial faktor untuk sakelar agregasi untuk melakukan lalu lintas berkelanjutan meneruskan ke jaringan inti tanpa kegagalan. Teknologi PON menambahkan fitur dan fungsionalitas baru yang ditargetkan untuk peningkatan kinerja dan interoperabilitas, dan menambahkan dukungan untuk yang baru aplikasi, layanan, dan skenario penerapan.
fitur
• 40 port GPON atau 40 GbE AE per sasis • Porta Uplink 4 x 10 GbE + 8 x 1 GbE
• Chassis multi-layanan untuk penyebaran FTTx Penuh redundansi • Dukungan dan penyampaian berbagai jenis layanan
• VoIP, IP-TV, internet berkecepatan tinggi, seluler, dll.
• Penerusan non-stop, berbasis fitur perutean non-stop pada arsitektur terdistribusi • Unit modular layanan / uplink selektif agar fleksibel jaringan
• Akses GPON berkapasitas tinggih dan uplink 10 GbE, skalabilitas dan kinerja tingkat garis
• Pemantauan dan analisis lalu lintas jaringan secara realtime • CLI umum & akrab melalui konsol / telnet
• SNMPv2 / v3 dengan RMON, Alarm
• Klasifikasi L2 / L3 / L4 / Manajemen prioritas
Gambar 2.17 Configuration Gpon OLT
2.12.2 INAS (Integrated Network Administrator System) INAS adalah Sistem Administrator Jaringan Terintegrasi
- Sistem manajemen jaringan yang komprehensif untuk GPON, Switch, Mobile Backhaul, WLAN
- Mengontrol jaringan, menyediakan dan mengaktifkan layanan
- Memantau, mendeteksi kegagalan jaringan dan mendiagnosis, memecahkan masalah utama
Fitur Utama
Fitur EMS Fitur NMS
• Manajemen Sistem
- Tingkatkan, Cadangkan / Pulihkan, Perangkat Keras, SFP, DMI, SSH, Login, Waktu, Sistem, Slot
• Manajemen
- Alarm, LED, SNMP, Syslog, RMON • Jembatan
- Filter, LAG, Keamanan, Port, QinQ, STP, VLAN
• Multicast & QoS
- IGMP, Snooping, MVR, Flow, Class, Policer, Policy
• GPON
- OLT, Profil ONU (Lalu Lintas, ONU, DBA, PM, MC, VoIP, TDM, Diperpanjang), ONT
• Sakelar L2 / L3
• Sakelar Backhaul Seluler
• Titik Akses WLAN, Pengontrol Titik Akses • IPv6
Konfigurasi
- NE Discovery, Node (Virtual), Grup, Model, Peta Topologi
• Sesar
- SNMP Trap Define, Alarm Window / Sound, Real-time Event,
Keparahan, Efek • Performa
- Pemantauan Lalu Lintas / CPU / Memori, Laporan Hari / Minggu / Bulan / Tahun • Keamanan
- Pengguna, Grup, Otoritas, Kebijakan Lisensi Fitur lainnya
Sistem Pendukung Operasi • Ketersediaan Tinggi • Kinerja dan Skalabilitas • Manajemen Penyediaan GPON • Manajemen Jaringan Cincin • Arsitektur Terdistribusi • Persediaan
• Konfigurasi Batch 2.12.3 FTTH GPON ONT H660GW
Untuk memberikan layanan triple-play kepada pelanggan dalam aplikasi Fiber-to-the-Home atau Fiber-to-the-Premises, GPON ONT H660GW menggabungkan interoperabilitas, persyaratan khusus pelanggan utama dan efisiensi biaya. H660GW menyediakan satu uplink GPON port plus empat port Gigabit Ethernet (10/100 / 1000Base-T), satu antarmuka host USB, antarmuka nirkabel, dan dua port suara FXS yang meningkatkan kemampuan untuk memberikan layanan VoIP / Wi-Fi yang menuntut. Dilengkapi dengan ITU-T G.984 memenuhi antarmuka 2.5G Downstream dan 1.25G Upstream GPON, H660GW mendukung layanan Triple Play penuh termasuk suara, video, dan akses internet kecepatan tinggi. H660GW berisi sakelar L2 kecepatan kabel internal dan gateway perutean L3 dengan port forwarding , NAT dan terjemahan alamat NAPT, dukungan klien PPPoE untuk layanan Internet kecepatan tinggi.
Specifications
28
GPON
1 Voice Port
4 Gigabit Ethernet Port
VoIP Service
Multicast Video
Management – Web GUI
Gambar 2.18 GPON ONT H660GW
2.12.4 Solusi Fiber-to-the-Home (FTTH)
DASAN Network Solutions telah digabungkan dengan sejarah yang terbaik di dunia di Korea untuk memberikan kinerja dan kualitas yang lebih tinggi untuk era Internet Giga. Solusi FTTH terdiri dari perangkat akses Internet broadband yang mendukung Antarmuka PON (Passive Optical Network) dan Active Ethernet untuk memberikan kinerja dan keandalan yang dioptimalkan di lingkungan pribadi, perumahan, dan lingkungan perusahaan. Dioptimalkan untuk utilitas jaringan dengan fungsi manajemen keamanan internal dan fungsi pemrosesan aplikasi. Ini adalah jaringan yang fleksibel dan beragam untuk suara dan komunikasi, layanan multimedia interaktif, video HD / FHD / UHD dan layanan aplikasi broadband lainnya.
FTTH saat ini berkembang sangat cepat di Amerika Selatan dan Afrika, namun banyak pendatang baru yang ingin tahu tentang berapa banyak splitter yang harus saya miliki di jaringan FTTH.
PON adalah struktur dasar untuk jaringan FTTH, PON adalah kependekan dari Passive Optical Network. Ini terdiri dari OLT, ODN (Splitter) dan ONT. Dari sisi struktur, penempatan splitter pada ODN sangatlah penting. umumnya ada dua
jenis penempatan splitter dalam jaringan ODN, pemisahan terpusat dan pemisahan bertingkat. Pemisah terpusat menggunakan pemisah satu tahap yang terletak di kantor pusat dalam topologi bintang. Pendekatan pemisah bertingkat menggunakan pemisah multi-layer dalam satu titik ke topologi banyak titik.
Gambar 2.19 Centralized splitter
Struktur pemisahan terpusat umumnya menggunakan pemisah 1 × 32 di kantor pusat. . CO kantor pusat mungkin berlokasi di mana saja di jaringan. Port input splitter terhubung langsung melalui serat tunggal ke terminal jalur optik (OLT) GPON di kantor pusat. Di sisi lain splitter, 32 serat dirutekan melalui panel