KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan umur, distribusi terbanyak adalah responden yang berumur kurang dari 40 tahun yaitu sebanyak 12 (54,5%) responden.
2. Berdasarkan masa kerja, distribusi responden dengan masa kerja 5-10 tahun sama dengan responden dengan masa kerja lebih dari 5-10 tahun yaitu sebanyak 11 (50%) responden.
3. Berdasarkan lama pajanan, distribusi terbanyak adalah responden dengan lama pajanan 2-3 jam/ hari yaitu sebanyak 12 (54,5%) responden.
4. Berdasarkan penggunaan alat pelindung telinga, distribusi terbanyak adalah responden yang tidak menggunakan alat pelindung telinga saat bekerja yaitu sebanyak 17 (77,3%) responden.
5. Berdasarkan jenis gangguan pendengaran, distribusi terbanyak adalah responden yang pendengarannya normal yaitu 8 (36,4%) responden pada telinga kanan dan 10 (45,5%) responden pada telinga kiri.
6. Berdasarkan derajat gangguan pendengaran, distribusi terbanyak adalah responden yang pendengarannya normal yaitu 8 (36,4%) responden pada telinga kanan dan 11 (50%) responden pada telinga kiri.
6.2. Saran
1. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih luas sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat.
2. Memantau intensitas kebisingan di lingkungan kerja secara rutin.
3. Perlu dilakukan pemeriksaan audiometri secara rutin setiap tahun terhadap pekerja yang terpapar kebisingan agar pekerja dapat mengetahui kondisi pendengarannya.
4. Memberikan sanksi kepada pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung telinga saat bekerja.
5. Pekerja yang sudah mengalami gangguan pendengaran dan sulit berkomunikasi dengan volume percakapan biasa sebaiknya dilakukan pemasangan alat bantu dengar.
6. Memberikan edukasi kepada para pekerja mengenai dampak kebisingan terhadap kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anatomy of Inner Ear, 2010. Available from: April 2012]
Arini, E.Y., 2005. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Gangguan Pendengaran Tipe Sensorineural Tenaga Kerja Unit Produksi di PT Kurnia Jati Utama Semarang. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro. Available From: http:// cebior.fk.undip.ac.id [Diakses tanggal 28 Mei 2012]
Alberti, P.W., 1991. Occupational Hearing Loss, Disease of the Ear Nose and Throat. In: Head Neck Surgery. 14th ed. Philadelphia, pp. 1053-1066 Alberti, P.W., 2000. Noise and the ear. In: Stephens D, ed. Scott- Brown’s Adult
audiology. 6th ed. Great Britain : Butterworth-Heinemann
Bashiruddin, J., 2009. Program Konservasi Pendengaran pada Pekerja yang Terpajan Bising Industri. Jakarta: Universitas Indonesia
Bashiruddin, J., Soetirto, I., 2007. Gangguan Pendengaran Akibat Bising (Noise Induced Hearing Loss). Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Edisi VI. Jakarta: FKUI. Hal 49-53
Buchari, 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program. [lecture papers] koleksi umum. Medan: USU Repository. Available From: Maret 2012]
Corwin, Elizabeth J., 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC. Hal 215-216 Guyton, Arthur C and John, E. Hall., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi
11. Jakarta: EGC. Hal 681-691
Keputusan Menteri Tenaga Kerja, 1999. Nomor : KEP-51/MEN/1999.Tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
Lee, K.J., 2008. Anatomy of the Ear. In: Lee, K.J. Essential Otolaryngology Head & Neck Surgery. 9th ed. USA: McGraw-Hill, pp. 8-22
Mallapiang, F., 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pendengaran Tenaga Kerja Akibat Bising pada Unit Produksi PT Sermani Steel Coorporation Makassar
Meyer, S.F., 1997. Pemaparan Bising Industri dan Kurang Pendengaran. In: Ballengger JJ, editor. Penyakit Telinga Hidung Tenggorok, Kepala dan Leher. Ed 13. Jakarta: Bina Rupa Aksara. pp.305-331
Pearce, E.C., 2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 325-330
Rambe, Andriani., 2003. Gangguan Pendengaran Akibat Bising. [lecture papers] koleksi Ilmu Penyakit THT. Medan: USU Repository. Available From: April]
Roestam, A.W., 2004. Program Konservasi di Tempat Kerja. Majalah Cermin Dunia Kedokteran, No 144. Jakarta
Sherwood, L., 2001. Sistem Saraf Perifer: Divisi Aferen; Indera. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi II. Jakarta: EGC, 176-189
Soetirto, I., Hendarmin, H., Bashiruddin, J., 2007. Gangguan Pendengaran (Tuli). Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Edisi VI. Jakarta: FKUI. Hal 10-22
Suwento R., 2002. Standar Pelayanan Kesehatan Indera Pendengaran di Puskesmas. Diakses tanggal 9 April 2012;
Tana, L., 2002. Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Pekerja
Perusahaan Baja di Pulau Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI
Tortora, G.J. & Derrickson, B.H., 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: John Wiley & Sons, pp. 626-627
World Health Organization (WHO), 2007. State of Hearing & Ear Care in South East Asia Region. WHO Regional Office SEARO. Available
From:
Yathavan, Sugumar, 2011. Gambaran Etiologi Gangguan Pendengaran di RSUP. H. Adam Malik, Medan dari Periode 1 Januari – 31 Desember 2009
LAMPIRAN 1
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Nama : Amelia
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 11 September 1991
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : Jalan Panah no. 3B, MEDAN Nomor telepon : 085262446669
Orang tua : - Ayah : Kosen Japit - Ibu : Zulinda
Riwayat pendidikan : TK Swasta Budi Utomo Medan (1996-1997) SD Swasta Budi Utomo Medan (1997-2003) SMP Swasta Budi Utomo Medan (2003-2006) SMA Swasta Sutomo I Medan (2006-2009) Universitas Sumatera Utara (2009-sekarang) Riwayat organisasi : -
LAMPIRAN 2
LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :
Umur : Alamat : No. Telp :
Telah mendapatkan penjelasan dari peneliti bahwa saya akan diminta untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Gambaran Audiogram pada Pekerja di Bagian Ruang Mesin PT Pelindo I (Persero) Cab. Belawan”.
Saya menyadari manfaat dan resiko penelitian ini dan saya menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian ini sebagai responden tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Medan,...2012
Peneliti Responden
Rancangan Kuesioner Penelitian Gambaran Audiogram pada Pekerja di Bagian Ruang Mesin PT Pelindo I (Persero) Cab. Belawan
Tanggal wawancara : No. Responden : Jam wawancara : Intensitas Kebisingan : I. Identitas Responden Nama : Umur : Alamat :
II. Data Khusus
1. Sudah berapa lama anda bekerja? A. 5-10 tahun
B. >10 tahun
2. Berapa jam sehari anda bekerja? A. < 8 jam/ hari atau < 40 jam/ minggu B. ≥ 8 jam/ hari atau ≥ 40 jam/ minggu
3. Apakah anda mengalami gangguan pendengaran sejak bekerja di sini? A. Ya, telinga sebelah kiri/ kanan/ keduanya?
4. Apakah anda pernah merasa telinga berdenging? A. Pernah (selalu,/sering/kadang-kadang) B. Tidak pernah
5. Apakah anda dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan suara percakapan biasa? A. Ya
B. Tidak
6. Apakah anda pernah menderita penyakit telinga lain sebelumnya? A. Pernah,...
B. Tidak pernah
7. Apakah anda pernah bekerja di tempat bising sebelumnya? A. Pernah, di ... B. Tidak pernah
8. Apakah anda pernah mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya? A. Pernah, nama obat ... B. Tidak pernah
9. Apakah anda menggunakan alat pelindung telinga sewaktu bekerja? A. Ya (selalu/sering/kadang-kadang)
B. Tidak
10. Apakah jenis alat pelindung telinga yang anda gunakan? A. Sumbat telinga (ear plug)
B. Tutup telinga (ear muff) C. Helmet
Klasifikasi derajat gangguan pendengaran menurut ISO dan ASA
Derajat Gangguan Pendengaran ISO (dB) ASA (dB) Pendengaran Normal 10-25 10-15 Ringan 26-40 16-29 Sedang 41-55 30-44 Sedang Berat 56-70 45-59 Berat 71-90 60-79 Sangat Berat > 90 > 80
Hasil pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan garpu tala
Tes Rinne Tes Weber Tes Swabach Diagnosis Positif Tidak ada lateralisasi Sama dengan
pemeriksa
Normal
Negatif Lateralisasi ke telinga yang sakit
Memanjang Tuli konduktif
Positif Lateralisasi ke telinga yang sehat
Memendek Tuli sensorineural
Catatan : pada tuli konduktif < 30 dB, Rinne bisa masih positif (Soetirto I., Hendarmin H., Bashiruddin J., 2007).
Hasil pemeriksaan audiometri
Gambaran audiometri normal
Gambaran audiometri gangguan pendengaran sensorineural
Ganmbaran audiometri gangguan pendengaran campuran
LAMPIRAN 3 DATA INDUK No. Nama Umur (tahun) Masa Kerja (tahun) Lama Pajanan (jam/ hari) APT
Jenis Gangguan Pendengaran
Derajat Gangguan Pendengaran Telinga
Kanan
Telinga Kiri Telinga Kanan
Telinga Kiri
1. A 53 31 4 Tidak Normal Normal Normal Normal
2. B 56 6 2 Tidak Konduktif Normal Ringan Normal 3. C 32 13 4 Tidak Sensorineural Campuran Ringan Sedang 4. D 37 22 4 Tidak Sensorineural Campuran Sedang Sedang berat
5. E 35 6 4 Ya Campuran Campuran Sedang
berat
Berat
6. F 26 6 3 Tidak Campuran Campuran Sedang Sedang 7. G 52 35 4 Tidak Sensorineural Sensorineural Ringan Ringan
8. H 48 27 4 Ya Campuran Normal Sedang Normal
9. I 53 22 6 Tidak Campuran Konduktif Berat Ringan 10. J 33 5 6 Tidak Normal Normal Normal Normal
11. K 41 7 3 Ya Normal Normal Normal Normal
12. L 30 6 3 Tidak Normal Sensorineural Normal Sedang 13. M 45 20 3 Ya Konduktif Normal Ringan Normal 14. N 34 7 2 Tidak Normal Normal Normal Normal 15. O 33 12 4 Ya Campuran Campuran Sedang Berat 16. P 24 5 3 Tidak Normal Normal Normal Normal
17. Q 38 7 2 Tidak Konduktif Normal Ringan Normal 18. R 23 8 2 Tidak Normal Konduktif Normal Normal 19. S 54 21 2 Tidak Normal Normal Normal Normal 20. T 34 8 5 Tidak Campuran Campuran Ringan Sedang berat 21. U 35 20 3 Tidak Campuran Campuran Sedang
berat
Berat
22. V 62 20 3 Tidak Campuran Campuran Sedang berat
Sangat berat
Frequencies Statistics UMUR N Valid 22 Missing 0 UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 40 TAHUN 12 54.5 54.5 54.5
>= 40 TAHUN 10 45.5 45.5 100.0
Statistics
MASA KERJA
N Valid 22
MASA KERJA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 5-10 TAHUN 11 50.0 50.0 50.0
> 10 TAHUN 11 50.0 50.0 100.0
Statistics
LAMA PAJANAN
N Valid 22
Missing 0
LAMA PAJANAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2-3 jam 12 54.5 54.5 54.5
4-6 jam 10 45.5 45.5 100.0
Statistics
ALAT PELINDUNG TELINGA
N Valid 22
Missing 0
ALAT PELINDUNG TELINGA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 5 22.7 22.7 22.7
TIDAK 17 77.3 77.3 100.0
Statistics JENIS GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KANAN JENIS GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KIRI N Valid 22 22 Missing 0 0
JENIS GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KANAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid NORMAL 8 36.4 36.4 36.4 KONDUKTIF 3 13.6 13.6 50.0 SENSORINEURAL 3 13.6 13.6 63.6 CAMPURAN 8 36.4 36.4 100.0 Total 22 100.0 100.0
JENIS GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KIRI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid NORMAL 10 45.5 45.5 45.5 KONDUKTIF 2 9.1 9.1 54.5 SENSORINEURAL 2 9.1 9.1 63.6 CAMPURAN 8 36.4 36.4 100.0 Total 22 100.0 100.0
Statistics DERAJAT GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KANAN DERAJAT GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KIRI N Valid 22 22 Missing 0 0
DERAJAT GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KANAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid NORMAL 8 36.4 36.4 36.4 RINGAN 6 27.3 27.3 63.6 SEDANG 4 18.2 18.2 81.8 SEDANG BERAT 3 13.6 13.6 95.5 BERAT 1 4.5 4.5 100.0 Total 22 100.0 100.0
DERAJAT GANGGUAN PENDENGARAN TELINGA KIRI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid NORMAL 11 50.0 50.0 50.0 RINGAN 2 9.1 9.1 59.1 SEDANG 3 13.6 13.6 72.7 SEDANG BERAT 2 9.1 9.1 81.8 BERAT 3 13.6 13.6 95.5 SANGAT BERAT 1 4.5 4.5 100.0 Total 22 100.0 100.0