KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran bayi baru lahir yang menderita hiperbilirubinemia di RSUP. H.Adam Malik Medan tahun 2011 dengan jumlah responden sebanyak 43 orang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Jumlah kelahiran bayi di RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2011 adalah sebanyak 401 orang bayi. Dari jumlah itu, yang menderita hiperbilirubinemia adalah sejumlah 43 orang bayi.
2. Distribusi jenis kelamin pada bayi yang menderita hiperbilirubinemia paling banyak adalah pada laki-laki sebanyak 22 orang (51,2%).
3. Distribusi berat badan lahir pada bayi yang menderita hiperbilirubinemia paling banyak adalah kelompok berat badan rendah yaitu 21 orang (48,8%).
4. Distribusi usia gestasi pada bayi yang menderita hiperbilirubinemia yang paling banyak adalah kelompok prematur yaitu sebanyak 30 penderita (69,8%).
5. Distribusi cara partus ibu yang melahirkan bayi yang menderita hiperbilirubinemia yang paling banyak adalah kelahiran spontan yaitu sebanyak 27 orang (62,8%).
6.2. Saran
Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya mengenai hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir sebaiknya menggunakan populasi penelitian yang lebih luas dengan menggunakan data dari beberapa rumah sakit, yang bertujuan untuk memperkaya
data sehingga karakteristik penderita hiperbilirubinemia dapat dikenali dengan lebih baik.
2. Pihak RSUP H.Adam Malik Medan sebaiknya meningkatkan kualitas dan melengkapi data rekam medik pasien, sehingga penelitian yang dilakukan selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih tepat.
3. Berhubungan dengan karakteristik responden yang telah dipaparkan, hiperbilirubinemia masih banyak terjadi pada kelompok bayi yang lahir prematur, sehingga hal ini kiranya menjadi pengingat bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan kadar bilirubin pada semua bayi yang lahir prematur sebagai langkah awal untuk menentukan perlu tidaknya penanganan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah dan memperbaik prognosisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, S., 2008. Hiperbilirubinemia, in Kosim M. Sholeh et al. Buku Ajar Neonatologi. Edisi pertama. Jakarta: Badan Penebit IDAI. pp 147
American Academy of Pediatrics, 2004. Subcommittee on Hyperbilirubinemia. Management of hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 or more weeks of gestation. pp 114; 294.
Arif, M., et al. 2007. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 edisi III Jakarta. Medis Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp 503-05
Cloherty, J. P., Eichenwald, E. C., Stark A. R., 2008. Neonatal Hyperbilirubinemia in Manual of Neonatal Care. Philadelphia: Lippincort Williams and Wilkins, pp 181; 194; 202; 204; 210.
Dennery P. A., Seidman D. S., Stevenson D. K., Neonatal hyperbilirubinemia. Engl J Med 2001;344:581-90. Available from:
http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJM200102223440807 [Accesed 23 March, 2012]
Depkes RI, 2001. Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus Patologis. Dalam : Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda Sakit). Metode Tepat Guna untuk Paramedis, Bidan dan Dokter. Depkes RI.
Gomella, T. L., Cunningham M. D., Eyal F. G., 2004 Hiperbilirubinemia.
Dalam:Neonatology; Management. Procedures, On-Call Problems, Diseases and Drugs. New York. Lange Medical Book/McGraw-Hill Co.; pp 247-50.
Gotoff, S. P., 1999 Ikterus dan Hiperbilirubinemia pada Bayi Baru Lahir. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Editor Edisi Bhs Indonesia. ECG; 610-7
Halamek, L. P., Stevenson D. K., 1997. Neonatal jaundice and Liver Disease. Dalam: Neonatal-Perinatal Medicine; Diseases of the Fetus and Infant, 6th Ed. New York Mosby-Year Book Inc.; pp 1345-62.
Hassan, R., Staf pengajar ilmu kesehatan anak FKUI. 2005. Inkompatibilitas ABO dan Ikterus pada Bayi Baru Lahir in Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. Percetakan Infomedika. pp 1079; 1105-06; 1109
Jezova, M., et al. 2008. Available from:
http://atlases.muni.cz/atlases/novo/atl_en/main+novorozenec+klasnov.html. [Accesed 2 April, 2012]
Juliwati, Muchayat, S., 2006. Profil Kadar Bilirubin pada Bayi Baru Lahir Sehat Dengan Ikterus di RS.DR.Sardjito Yogyakarta. Available from:
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/14306177181_0854-1159.pdf [Accesed 20 November, 2012]
Kliegman et al. 2007. Nelson Textbook of Pediatrics. 18th edition Vol 1. Philadelphia: WB Saunders pp 756-58; 768; 772
Kosim, M. S., 2007 Hubungan Hiperbilirubinemia dan Kematian Pasien yang Dirawat di NICU RSUP Dr Kariadi Semarang. Available from:
www.idai.or.id/saripediatri/fulltext.asp?q
[Accesed 20 November, 2012]
Maisel, M. J., Newman T. B., 1995. Kernicterus in Otherwise Healthy, Breastfed Term Newborns. Pediatrics 96: 730-3
Meadow, R., et al. 2005. Lecture notes Pediatrika Edisi ketujuh. Jakarta. Erlangga Medical Series. pp 75
Murray, R.K., et al. 2009. Edisi Bahasa Indonesia Biokimia Harper. 27th edition. Alih bahasa Pendit, Brahm U. Jakarta : EGC pp 299
Oski, F. A., 1991. Physiologic Jaundice. Dalam: Schaffer and Avery’s Disease of the Newborn. WB Saunders Company. Philadelphia. pp 753-57
Ramasethu, J., 2002 (Division of Neonatology Georgetown University MC.
Washington DC). Neonatal Hyperbilirubinemia. Dalam: Neonatal Intensive Care Workshop, RSAB Harapan Kita Jakarta.
Risa, E., et al. 2006. Hiperbilirubinemia pada Neonatus . Divisi Neonatologi bagian Ilmu Kesehatan Anak. FK Unair / RSU Dr.Soetomo Surabaya. Available from: http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-js9khg-pkb.pdf
[Accesed 28 Maret,2012]
Sacher, Ronald, A., Richard A., McPherson. 2004. Tinjaun Klinis Hasil Pemeriksaan Laborotorium.11th ed. Editor bahasa Indonesia: Hartonto, Huriawati. Jakarta: EGC pp 271- 72; 275-76; 363-64
Sarici S. U., et al. 2004. Incidence , Course and Prediction of Hyperbilirubinemia in Near Term and Term Newborn. Pediatrics 113: 775-80
Sarwono, Erwin, et al. 1994. Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/ UPF Ilmu Kesehatan Anak. Ikterus Neonatorum(Hyperbilirubinemia Neonatorum). Surabaya: RSUD Dr.Soetomo. pp 169; 173
Surnayanto, A., 2009. Ikterus Neonatorum. Available from:
http://andikunud.files.wordpress.com/2010/08/ikterus-neonatorum.docx. [Accesed 16 April, 2012]
Sylviati M. D., Fatimah I., Agus H., Risa. E., 2004. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian / SMF. Ilmu Kes. Anak FK UNAIR-RSU Dr. Soetomo Surabaya.
Tiesco JA., Aly H., Milner J., Patel K., Mohandes AAE. Does gender affect neonatal hyperbilirubinemiain infants? Pediatric Crit Care Med 2005 ; 6: 171-4
Thomson, J., Jaundice Bhutanis nomogram. Available from:
http://www.juliathomson.co.uk/guidelines/other-guidelines/neonatal- [Accesed 15 March, 2012]
Wibowo, S., 2007 Perbandingan Kadar Bilirubin Neonatus Dengan dan Tanpa Defisiensi Glucose-6-Phosphate Dehidrogenase, Infeksi Dan Tidak Infeksi. Available
from:http://eprints.undip.ac.id/18714/1/Satrio_Wibowo2.pdf
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Priya Darishini Gunasegaran
Tempat / Tanggal Lahir : Selangor, Malaysia / 4 Maret 1988
Agama : Hindu
Alamat : Jl Dr Mansyur Gg Sipirok 17
Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1994, Tadika Twinkle
2. Tahun 1995 – 2000, Sekolah Kebangsaan Simpang Lima, Klang
3. Tahun 2001 – 2005, Sekolah Menengah Kebangsaan Convent, Klang
4. Tahun 2007 – 2008, Aimst University
5. Tahun 2006 – sekarang, Fakultas Kedokteran USU
Riwayat Organisasi : 2. Ahli Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar Malaysia Indonesia – Cawangan Medan (PKPMI- CM)
3. Ahli Persatuan Kelab Kebudayaan India Malaysia (KKIM)
Nama Jen kel BBL Usia gest Cara partus
Samilah laki-laki rendah prematur normal
Dedek laki-laki rendah prematur seksio sesarea
Efina perempuan rendah prematur normal
Novi laki-laki normal term normal
Naiyla perempuan normal term normal
Ginah laki-laki rendah prematur normal
Haris laki-laki rendah prematur seksio sesarea
Evita perempuan rendah prematur normal
Ros N laki-laki sangat rendah prematur normal
Emilda laki-laki rendah term normal
Romauli laki-laki rendah prematur normal
Rina Asr perempuan sangat rendah prematur seksio sesarea
Apsah perempuan rendah prematur seksio sesarea
Evi perempuan rendah prematur normal
Martha perempuan rendah prematur seksio sesarea
Rosdiana perempuan normal term normal
Syarifah perempuan normal term normal
Tasha perempuan rendah prematur normal
Wagini perempuan rendah term normal
Hasriss laki-laki sangat rendah prematur seksio sesarea
Nurmala laki-laki sangat rendah prematur normal
Haslina perempuan normal prematur normal
Dina perempuan normal term normal
Yassinta laki-laki normal term seksio sesarea
Mariken laki-laki rendah prematur seksio sesarea
Nurmayan perempuan normal term normal
Susan perempuan sangat rendah prematur normal
Lita perempuan rendah prematur seksio sesarea
Yusnina laki-laki normal prematur normal
Riska laki-laki sangat rendah prematur seksio sesarea
Sunartik laki-laki normal term seksio sesarea
Enni laki-laki sangat rendah prematur normal
Siti laki-laki normal prematur normal
Susanti perempuan normal term normal
Legiani perempuan sangat rendah prematur normal
Roni laki-laki rendah prematur seksio sesarea
Gita perempuan rendah prematur normal
Putri laki-laki normal prematur normal
Ismawati perempuan rendah term seksio sesarea
Helen perempuan rendah prematur normal
Rahmad laki-laki rendah prematur seksio sesarea