• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara peningkatan nilai RDW dengan terjadinya mortalitas dan lama rawatan pada pasien anak dengan sepsis di unit perawatan intensif anak (P=0.749 dan P= 0.350).

6.2. Saran

Diperlukan penelitian lanjutan untuk menilai hubungan antara peningkatan RDW dengan mortalitas pada pasien sepsis dengan sampel yang lebih besar dan kriteria sampel penelitian yang lebih homogen. Hubungan antara peningkatan RDW dengan parameter sepsis lainnya juga dapat dianalisa lebih lanjut untuk dapat menilai fungsi RDW sebagai parameter sepsis pada anak.

Daftar Pustaka

1. Wong HR, Nowak JE, Standage SW, Oliveira CF. Sepsis. Dalam: Fuhrman BP, Zimmerman JJ, Carcillo JA, Clark RSB, Relvas M, Rotta AT, dkk, penyunting. Pediatric critical care. Edisi keempat. Philadelphia: Elsevier; 2011. h. 1413-29.

2. Watson RS, Carcillo JA, Lind-Zwirble WT, Clermont G, Lidicker J, Angus DC. The epidemiology of severe sepsis in children in the United States. Am J Respir Crit Care Med. 2003;167:695-701.

3. Riley C, Wheeler DS. Prevention of sepsis in children: A new paradigm for public policy. Crit Care Res Pract. 2011;2012:1-8.

4. Latief A, Pudjiadi AH, Somasetia DH, Alwy EH, Mulyo GD, Kushartono H, dkk. Diagnosis dan tatalaksana sepsis pada anak. Rekomendasi ikatan dokter anak Indonesia. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010. h. 1-7. 5. Pierrakos C, Vincent JL. Sepsis biomarkers: A review. Crit Care.

2010;14:R15.

6. Strimbu K, Tavel JA. What are biomarkers? Curr Opin HIV AIDS. 2010;5:463-6.

7. Lanzkowsky P. Classification and diagnosis of anemia in children. Dalam Lanzkowsky P, penyunting. Manual of pediatric hematology and oncology. Edisi kelima. San Diego: Elsevier; 2011. h. 9.

8. Sazawal S, Dhingra U, Dhingra P, Dutta A, Shabir H, Menon VP, dkk. Efficiency of red cell distribution width in identification of children aged 1-3 years with iron deficiency anemia againts traditional hematological markers. BMC Pediatrics. 2014;14:8.

9. Sicaja M, Pehar M, Derek L, Starcevic B, Vuletic V, Romic Z, dkk. Red blood cell distribution width as a prognostic marker of mortality in patients on chronic dialysis: A single center, prospective longitudinal study. Croat Med J. 2013;54:25-32.

10. Hampole CV, Mehrotra AK, Thenappan T, Gomberg-Maitland M, Shah SJ. Usefulness of red cell distribution width as a prognostic marker in pulmonary hypertension. Am J Cardiol. 2009;104:868-72.

11. Ani C, Ovbiagele B. Elevated red blood cell distribution width predicts mortality in persons with known stroke. J Neurol Sci. 2009;277:103-8.

12. Kim J, Kim K, Lee JH, Jo YH, Rhee JE, Kim TY, dkk. Red blood cell distribution width as an independent predictor of all-cause mortality in out of hospital cardiac arrest. Resuscitation. 2012;83:1248-52.

13. Bazick H, Chang D, Mahadevappa K, Gibbons FK, Christopher KB. Red cell distribution width and all-cause mortality in critically ill patients. Crit Care Med. 2011;39:1913-21.

14. Esper RC, Dominguez VC, Cordova LDC, Cordova JRC. Red blood cell distribution width changes is septic patients. Medicina Critica y Terapia Intensiva. 2008;22:20-5.

15. Jo YH, Kom K, Lee JH, Kang C, Kim T, Park HM, dkk. Red cell distribution width is a prognostic factor in severe sepsis and septic shock. Am J Emerg Med. 2013;31:545-8.

16. Kim CH, Park JT, Kim EJ, Han JH, Han JS, Choi JY, dkk. An increase in red blood cell distribution width from baseline predicts mortality in patients with severe sepsis or septic shock. Crit Care. 2013;17:R282.

17. Ramby A, Denise G, Eric W, Scott W. Red cell distribution width as a marker for severity of illness and mortality in pediatric sepsis. Crit Care Med. 2012;40;1-132.

18. Pudjiadi AH, Latief A, Budiwardhana N. Buku ajar pediatrik gawat darurat. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011. h. 152-7.

19. Stormorken A, Powell KR. Sepsis and shock. Dalam: Kliegman R, Stanton BMD, Geme JS, Schor N, Berhman RE, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-19. WB Saunders Company; 2011. h. 846-50.

20. Upperman JS, Ford HR. MODS in children. Dalam: Deitch EA, Vincent JL, Windsor A, penyunting. Sepsis and multiple organ dysfunction: a multidisciplinary approach. China: Elsevier; 2002. h. 39-45.

21. Leteurtre S, Duhamel A, Grandbastien B, Proulx F, Cotting J, Gottesman R, dkk. Daily estimation of the severity of multiple organ dysfunction syndrome in critically ill children. CMAJ. 2010;182:1181-7.

22. Hendra, Runtunuwu AL, Manoppo JIC. Pediatric logistic organ dysfunction (PELOD) score as prognosis of multiple organ failure in sepsis. Pediatr Indones. 2010;50:226-32.

23. Graciano AL, Balko JA, Rahn DS, Ahmad N, Giroir BP. The pediatric multiple organ dysfunction score (P-MODS): development and validation of an objective scale to measure the severity of multiple organ dysfunction in critically ill children. Crit Care Med. 2005;33:1484-91.

24. Aird WC. The hematologic system as a marker of organ dysfunction in sepsis. Mayo Clin Proc. 2003;78:869-81.

25. Kim Y, Kim K, Park Y. Measurement techniques for red blood cell

deformability: recent advances. Dalam: Moschandreou T, penyunting. Blood cell – an overview of studies in hematology. InTechPub; 2012. h. 167-92. Diunduh dari: http://www.intechopen.com/books/blood-cell-an-overview-of-

studies-in-hematology/measurement-techniques-for-red-blood-cell-deformability-recent-advances. Diakses tgl 4 April 2014.

26. Piagnerelli M, Boudjeltia KZ, Gulbis B, Vanhaeverbeek M, Vincent JL. Anemia in sepsis: The importance of red blood cell membrane changes. Transfus Alternatives Transfus Med. 2007;9:143-9.

27. Raghavan M, Marik PE. Anemia, allogenic blood transfusion, and

28. Nurnaningsih, Setyowireni D, Rusmawatiningtyas D. Microbial pattern in pediatrics septicaemia at pediatric intensive care unit Sardjito Hospital. Paed Indones. 2011;51(S):92.

29. Chen J, Jin L, Yang T. Clinical study of RDW and prognosis in sepsis newborns. Biomed Res. 2014;25:276-9.

30. Lippi G, Targher G, Montagnana M, Salvagno GL, Zoppini G, Guidi GC. Relation between red blood cell distribution width and inflammatory biomarkers in a large cohort of unselected outpatients. Arch Pathol Lab Med. 2009;133:628-32.

RINGKASAN

Sepsis merupakan masalah global dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Insiden sepsis di unit perawatan intensif pediatrik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai rumah sakit rujukan di Indonesia adalah 19.3% dari 502 pasien anak yang dirawat dengan angka mortalitas mencapai 54%.

Diagnosis dini dan stratifikasi derajat keparahan sepsis sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi kegagalan multi organ yang akhirnya berujung dengan kematian. Parameter sepsis yang objektif seperti prokalsitonin masih terbatas ketersediaannya di beberapa fasilitas kesehatan.

Pemeriksaan red cell distribution width (RDW), yang merupakan bagian dari panel pemeriksaan darah lengkap, telah bayak dilaporkan pada penelitian dewasa sebagai faktor prognostik pada beberapa keadaan sakit kritis, termasuk sepsis. Namun, peran RDW pada penelitian anak sepsis masih kontroversial.

Penelitian cross sectional dilakukan terhadap 40 pasien anak dengan sepsis yang dirawat di Unit Perawatan Intensif mulai Desember 2013 sampai Maret 2014. Nilai RDW pasien diambil dalam 24 jam setelah diagnosis sepsis ditegakkan. Hubungan nilai RDW dengan hemoglobin (Hb) dinilai dengan menggunakan korelasi Spearman’s. Nilai RDW dikategorikan menjadi normal (≤ 14.5%) dan meningkat (> 14.5%). Hubungan mortalitas, lama rawatan dan kelompok RDW dinilai dengan uji x2

and Mann Whitney.

Hasil penelitian mendapati usia median subjek penelitian adalah 30 bulan (2 bulan sampai 17 tahun) dengan 28 pasien (70%) dengan jenis kelamin laki-laki. Nilai RDW meningkat pada 50% pasien, dengan nilai median RDW adalah 14.8% (11.2% sampai 27.8%). Hubungan nilai RDW dengan kondisi anemia pada anak sepsis

melalui korelasi Spearman’s menunjukkan hubungan yang lemah (r=0.056, P=0.73) yang mengindikasikan peningkatan RDW pada pasien sepsis lebih dipengaruhi oleh respon inflamasi yang terjadi. Dari hasil analisa didapati tidak ada hubungan yang bermakna antara kelompok RDW dengan terjadinya mortalitas (P=0.749) dan lama rawatan (P=0.280). sehingga nilai RDW tidak dapat digunakan sebagai faktor prognostik pada sepsis anak.

SUMMARY

Sepsis remains as a major health problem with high morbidity and mortality. The incidence of sepsis reported in the pediatric intensive care unit Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) as a referral hospital in Indonesia is 19.3 % among 502 pediatric patients with 54 % mortality.

Early diagnosis and stratification of severity of sepsis are important to prevent multiple organ failure that eventually led to the death. Objective parameters in sepsis such as procalcitonin, is still not widely available in some health facilities.

Red cell distribution width (RDW), which is examined as part of complete blood analysis, has been reported recently in adult population as a prognostic factor in critically ill patients, including sepsis. However, the role of RDW in pediatric sepsis remains doubtful.

A cross-sectional study was conducted between 40 pediatric sepsis patients in the Intensive Care Unit (ICU) from December 2013 to March 2014. The value of RDW were taken within 24 hours after the diagnosis of sepsis. The relationship between RDW and hemoglobin (Hb) were assessed using Spearman 's correlation. Patients were devided according to RDW values as normal group (≤ 14.5 %) and increased group (> 14.5 %). Relationships of mortality, length of ICU stay and the group RDW were assessed by x2 test and Mann Whitney test.

This study reported the median age of the subjects was 30 months (2 months to 17 years) with 28 patients (70 %) were male. RDW value was increased in 50 % patients, with a median value of RDW was 14.8 % (11.2% to 27.8%). The correlation between RDW value and anemia was analyzed using Spearman's correlation test and revieled a weak correlation (r = 0056 , P = 0.73), which indicated

that the increment of RDW value was more influenced by the inflammatory process in sepsis. There was no significant relationship between RDW with mortality (P = 0749) and length of hospital stay (P = 0.280). Therefore, RDW value can not be used as a prognostic factor in pediatric sepsis.

LAMPIRAN 1

Penjelasan dan Persetujuan Kepada Calon Subjek Penelitian

Kepada Yth Bapak / Ibu ...

Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, nama saya dr. Trina Devina beserta tim bertugas di Divisi Gawat Darurat dan Unit Perawatan Intensif Departemen Ilmu kesehatan Anak FK USU / RSUP Haji Adam Malik Medan.

Bersama ini, kami ingin menyampaikan kepada Bapak / Ibu bahwa Divisi Gawat Darurat dan Unit Perawatan Intensif Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU - RSHAM Medan, bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Hubungan nilai RDW dengan mortalitas pasien sepsis yang dirawat di unit perawatan intensif anak”

Sepsis adalah keadaan tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Pada keadaan sepsis yang berat, dapat terjadi kegagalan organ tubuh untuk bekerja, dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Beratnya derajat penyakit pada sepsis dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Tujuannya adalah supaya tim medis dapat mengantisipasi secara dini kemungkinan perburukan keadaan penyakit. Salah satunya parameter yang telah banyak diteliti di luar negeri adalah dengan pemeriksaan RDW.

Pemeriksaan RDW yang didapat dari hasil pemeriksaan darah lengkap, sebagai pemeriksaan yang umum dilakukan saat pasien masuk ke UPI anak. Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pasien yang menjadi subjek penelitian adalah pasien sepsis,

2. Data awal dari pasien akan diambil melalui wawancara dengan orang tua/perwakilan pasien dan pengisian formulir biodata yang berisi data pribadi, riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan yang pernah dijalani.

3. Data tentang nilai RDW awal saat pasien didiagnosa sepsis, status gizi dan penyakit dasar yang menyebabkan pasien dirawat di UPI anak dicatat langsung oleh peneliti dari rekam medik pasien yang bersangkutan.

4. Pasien akan mendapatkan perawatan seesuai prosedur operasional perawatan di UPI anak.

5. Efek yang diamati adalah apakah terjadi kematian, atau pasien bertahan hiup dan pindah ke ruang rawat biasa. Turut juga dicatat lama perawatan di UPI anak.

Partisipasi anak Bapak / Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela. Tidak terjadi perubahan mutu pelayanan dari dokter terhadap anak Bapak / Ibu bila tidak bersedia mengikuti penelitian ini. Anak Bapak / Ibu akan tetap mendapatkan pelayanan kesehatan standar rutin sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan.

Jika Bapak / Ibu bersedia, maka kami mengharapkan Bapak / Ibu menandatangani lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP). Bila ada keluhan

selama perawatan maka Bapak / Ibu dapat menghubungi saya di nomor 081397228776. Peneliti akan berusaha membantu mengatasi keluhan Bapak / Ibu.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Lampiran 2

Dokumen terkait