• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan mengenai hubungan antara hubungan paparan asap rumah tangga dengan kejadian ISPA bagian atas pada balita sebagai berikut:

1. Dalam hasil penelitian dengan analisis univariat, disimpulkan insidensi ISPA bagian atas pada balita di Puskesmas Tegal Sari adalah 56,7% yaitu dari 60 orang responden, diperoleh sejumlah 34 orang responden mengalami ISPA bagian atas sedangkan yang tidak mengalami ISPA bagian atas adalah sejumlah 26 orang.

2. Untuk analisis bivariat, berdasarkan uji Fisher’s Exact dalam penelitian ini disimpulkan tidak terdapat hubungan antara paparan asap bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA bagian atas pada balita yakni dengan p value > 0,05.

3. Berdasarkan uji Fisher’s Exact dalam penelitian ini disimpulkan tidak terdapat hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian ISPA bagian atas pada balita yakni dengan p value > 0,05.

4. Berdasarkan uji Fisher’s Exact dalam penelitian ini disimpulkan tidak terdapat hubungan antara paparan asap obat nyamuk dengan kejadian ISPA bagian atas pada balita yakni dengan p value > 0,05.

6.2. Saran

Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Tegal Sari

1. Memberikan penyuluhan kepada orang tua yang mempunyai balita mengenai ISPA bagian atas meliputi tanda-tanda dan gejala penyakit, cara penularan, cara pencegahan, dan penanggulangan ISPA bagian atas.

2. Memberikan penyuluhan bahwa ibu atau pengasuh balita tidak membawa serta balita membawa balitanya ke dapur pada saat kegiatan memasak, dan mengurangi penggunaan jenis bahan kayu/arang, menghilangkan atau mengurangi aktivitas pencemaran udara dalam rumah dengan melakukannya diluar ruangan rumah atau di ruangan lain yang terpisah. 3. Memberikan penyuluhan pada keluarga dengan kondisi luas ventilasi

kamar tidur balitanya kurang agar sering membuka jendela, menambah lubang ventilasi atau jendela.

4. Memberikan berbagai penyuluhan pada keluarga dengan status kepadatan hunian rumah tidak sehat agar menambah beberapa kamar dengan konstruksi yang sesuai dengan kemampuan keluarga.

5. Memberika penyuluhan bagi orangtua yang memiliki balita tentang pemberian makanan yang bergizi dan berimbang dan ASI ekslusif kepada anaknya, serta membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi.

6. Meningkatkan peran puskesmas untuk memberi pelayanan terbaik bagi balita sakit, melakukan pembinaan kesehatan bagi masyarakat di dalam wilayah kerjanya, dan meningkatkan keaktifan petugas kesehatan puskesmas atau kader dalam penemuan penderita ISPA bagian atas.

Bagi masyarakat

1. Orangtua sebaiknya secara rutin maupun berkala memeriksa kesehatan dan tumbuh kembang anaknya ke posyandu/puskesmas untuk meningkatkan kesehatan balita serta mencegah terjadinya penyakit ISPA bagian atas. 2. Orangtua sebaiknya segera memeriksakan balitanya yang mengalami

gejala ISPA bagian atas seperti batuk, pilek, demam, sakit telinga, dan sakit tenggorokan ke puskesmas terdekat.

3. Orangtua sebaiknya mengurangi paparan polusi dalam ruangan terhadap balitanya seperti tidak merokok dekat dengan balita, menghindari membawa balita ke dapur saat kegiatan memasak, serta penggunaan obat nyamuk dilakukan beberapa jam sebelum tidur.

Bagi peneliti lain

1. Peneliti lain dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko terjadinya ISPA bagian atas seperti dengan menggunakan case control ataupun cohort.

2. Peneliti lain sebaiknya menggunakan sampel penelitian yang lebih besar sehingga hasil penelitian dapat lebih baik dan lebih terpercaya.

3. Peneliti lain agar lebih baik mengkaji variabel- variabel lain yang mungkin akan mempengaruhi faktor risiko terjadinya ISPA bagian atas.

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, J. (2000) ‘Infeksi Saluran Pernapasan Atas’. In: Nelson, W. ed. Nelson Textbook of Pediatrics. Jakarta: ECG, pp. 1455-1461.

‘Indoor Charcoal Smoke and Acute Respiratory Infections in Young Children in the Dominican Republic’, Oxford Journal, 169(5), pp. 572- 580.

Cohen, J. (1988)Statistical power analysis for the behavioral sciences.

Dahlan, M. (2013) ‘Cara Pengambilan Sampel’, In: Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, pp. 137-145.

2nd ed. NJ: Erlbaum.

Desai, M., Mehta, S. and Smith, K. (2004). Indoor Smoke from Solid Fuels: Assessing the Environmental Burden of Disease National and Local

levels. Available

at

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2012) ‘Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut’. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Available at: http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/FINAL%20DESIGN%20PED OMAN%20PENGENDALIAN%20ISPA.pdf [Accessed 23 March 2014].

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006) ‘Profil Kesehatan Indonesia 2004’. Jakarta: Pusat Data Kesehatan. Available at: http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20I ndonesia%202004.pdf. [Accessed 23 March 2014].

Devi, M. (2010) ‘Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita di Pedesaan’, Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 30(2),pp.183-192.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2012) ‘Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012’. Jakarta: Direktorat Promosi Kesehatan.

Available at:

Ernawati, and Farich, A. (2012). Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dan

Faktor Anak dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Wayhuwi Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Almpung Selatan Tahun 2012. Skripsi. Universitas Malahayati. Lampung.

Ferdiansyah, Nazir, H., Theodorus and Husin, S. (2010) ‘Hubungan Kadar Seng dan vitamin A dengan Kejadian ISPA dan Diare pada Anak’. Sari Pediatri, 12(4), pp. 241-6.

biomass fuel smoke is a major health concern in the developing world’, Oxford Journal, 102(9)

Goh, D., Shek, L. and Bee, L. (1999) ‘Paediatric Shared Care Programme’. National University Hospital Bulletin, 10, pp. 4-9.

, pp.843–851.

Gulo, and Resti, R. (2010). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Harahap, A.Y. (2013) Hubungan Lingkungan Rumah dan Status Imunisasi Terhadap Kejadian Kasus Campak pada Balita di Desa Hutaimburu Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun 2013. Available

at:

[Accessed 6 April 2014].

Hartono, R. and Rahmawati, D. (2012) ‘Infeksi Pernapasan’. In : ISPA Gangguan Pernapasan pada Anak Panduan bagi Tenaga Kesehatan dan Umum. Yogyakarta: Nuha Medika, pp. 1-4.

Heriyana (2009) Analisis Faktor Resik Kejadian Pneumonis pada anak kurang 1 tahun di RSUD Labuang Baji Kota Makasar. Available at: http://www. Fkm.undip.ac.id [Accessed 6 April 2014].

Holmgren, G. (2011). Acute Respiratory Infection. Available at:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar 2013’. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Available at: Koch, A., Molbak, K., Homoe, P., and Hjuler, T. (2003) ‘

Layuk, R., Nasry, N., and Wahududdin (2012) Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Lembang Batu Sura. Available at: Risk Factors for Acute Respiratory Tract Infections in Young Greenlandic Children’, Oxford Journals, 158(4): pp.374-384.

[Accessed 25 March 2014].

Maneghetti, A. (2014). Upper Respiratory Tract Infection. Available at: March 2014].

Manjarrez-Zavala, M., Patricia, D., Horacio, L., Ocadiz-Delgado, R., and Cabello- Gutiérrez, C. (2013) ‘Pathogenesis of Viral Respiratory Infection’ In: Mahboub, B. ed. Respiratory Disease and Infection-A New Insight. Mexico: 1030-35.

Manson, C., and Summer, W. (2009) ‘Respiratory Infection’ In: Ali, J., Summer, W., and Levitzky, M. ed. Pulmonary Pathophysiology. New Orleans: Mc. Grow Hill, pp. 166-169.

Marahma, Arsin, A., and Wahiddudin (2012). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang. Skripsi. Universitas Hasannudin. Makasar.

Maramis, P., Yudi, A., and Babakal, A, (2013) Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Tentang ISPA dengan Kemampuan Ibu Merawat Balit ISPA pada Balita di Puskesmas Bahu Kota Manado. Available at: Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Masyhuda (2012). Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Penduduk dengan Kejadian Penyakit ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko Kec. Bangko Kab. Merangin Prop. Jambi. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan

Mishra, V., Retherford, R. (2005) ‘Cooking Smoke Increases the Risk of Acute Respiratory Infection in Children’ .National Family Helath Survey Bulletin, 8, pp. 1992-93.

Mizgerd, J. P. (2008) ‘Acute Lower Tract Infection’, The New England Journal of Medicine,

Murin, S., and Bilello, K. (2005) ‘Respiratory tract infections: Another reason not to smoke’, Cleveland Clinic Journal of Medicine, 72(10), pp.916-920.

358, pp.716-727.

Nurbiantara, S. (2010) Pengaruh Polusi Udara Terhadap Fungsi Paru pada

Polusi Lalu Lintas di Surakarta. Available at:

March 2014].

Public Health Ontario (2013) ‘Annex B: Best Practices for Prevention of Transmission of Acute Respiratory Infection’. Ontarino: Provincial Infectious Diseases Advisory Committee (PIDAC). Available at:

March 2014].

Raini, M. (2007) ‘Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 5(4), pp.18- 22.

Raini, M. (2009). Toksikologi Insektisida Rumah Tangga dan Pencegahan

Keracunan. Available at:

[Accessed 22 March 2014].

Riyadi, S., and Sukarmin (2012) ‘Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Sistem Pernafasan’. In : Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta: Graha Ilmu, pp. 67-69.

Samsuddin (2005) Gambaran Distribusi Frekuensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sastroasmoro, S., Ismael, S. (2013) Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Simoes, E., Cherian, T., Chow,J., Sahid, S., Laxminarayan, R., and Jacob, T. (2006) ‘Acute Respiratory Infection in Children’. In: Jamison, D., Breman, and J., Measham, A., ed. Disease Control Priorities in Developing Countries. Washington: The World Bank Group, pp. 1344- 1346.

Sitorus, A. F. (2012) Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun. Available at: April 2014].

Smith, K. R., Samet, J. Romieu, I., Bruce, N. (2000) ‘Indoor air pollution in developing countries and acute lower respiratory infections in children’, Thorax Journal, 2000:55, pp. 518-532

Soesanto, S., Lubis, A. and Atmosukarto, K. (2000) ‘Hubungan Kondisi Perumahan dengan Penularan Penyakit ISPA dan TB Paru’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 5(2), pp.27-30.

Sukmawati, Dara, S. (2009) Hubungan Status Gizi, Berat Badan Lahir, Imunisasi dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tunikamaseang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Skripsi. Poltekes Makasassar. Makasassar.

Talhout, R., Schulz, T., Florek, E., Van, J., Wester, P., and Opperhuizen, A. (2011) ‘Hazardous Compounds in Tobacco Smoke’, International Journal of Environmental Research and Public Health, 8, pp.613-628. Treanor, J. (2008) ‘Viral Infection of The Lung and Respiratory Tract’. In:

Fishman, A., Elias,J., Fishman, J., Grippi, M., Senior, R., and Pack, A. ed. Fishman’s Pulmonary Disease and Disorder. New York: Mc. Grow Hill, pp. 2374-2377.

Valentina (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Batita di Kelurahan Glugur Darat Kecamatan Medan Timur. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan

Wernicke, R., and Doig, F. (2004) ‘The Killer in The Kitchen’, Oxford Journal, 105(3), pp.540-543.

World Health Organization (2007) ‘Pencegahan dan Pengandalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan’. Jakarta: Trust Indonesia

Partner in Development. Available at:

Yusup, N. A., and Sulistyorini, L. (2005) ‘Hubungan Sanitasi Rumah Secera Fisik dengan Kejadian ISPA pada Balita’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2). Yuwono, T. A. (2008). Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Rumah yang

Berhubungan dengan Kejadian Peneumonia pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kawungaten Kabupaten Cilacap. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lia Oktavia Sari

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Oktober 1993 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Kompleks Walikota Jl. Kepodang blok c3 N0.20, Jakarta 14140

Riwayat Pendidikan :

1. TK Sejahtera III Jakarta (1997-1999) 2. SD Strada St. Ignatius Jakarta (1999-2005) 3. SMP Marsudirini Jakarta (2005-2008) 4. SMA Negeri 52 Jakarta (2008-2011) Riwayat Pelatihan :

1. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU Tahun 2011 2. National Symposium & Workshop PEMA FK USU “The Essentials of

Major Cardiovascular Diseases

3. Seminar & Workshop TBM FK USU “Advance Cardiopilmonary Resuscitation”

Prestasi yang Pernah Diraih :

1. Juara 1 Pema Medical Olympiade (PMO) cabang Gastroenterohepato- Endokrinologi 2014

2. Juara 2 Regional Medical Olympiade (RMO) cabang Gastroenterohepato- Endokrinologi 2014

Lampiran 5

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Responden yang saya hormati, yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Lia Oktavia Sari

NIM : 110100120

Program Studi : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Sedang melakukan penelitian dengan judul: “Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapsan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014”.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu yang memiliki anak balita usia 0-5 tahun untuk menjadi responden dan sekaligus menandatangani lembar persetujuan yang saya ajukan. Langkah selanjutnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar pertanyaan yang telah saya susun.

Penelitian ini akan memberikan konstribusi positif terhadap upaya peningkatan Pelayanan Kesehatan khususnya dalam Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari Medan. Jawaban pada pertanyaan yang ada atau pengisian pada pernyataan kuesioner ini digunakan untuk penelitian dan dapat dapat memberikan pertimbangan bagi Dinas Kesehatan dalam merumuskan kebijakan yang ada di bidang kesehatan lingkungan.

Demikian atas kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden serta dengan segala bantuannya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Medan, Juli 2014 Peneliti

Lampiran 6

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang Bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : ... Alamat Rumah : ... ...

Bersama ini saya menyatakan kesanggupan saya sebagai responden pada penelitian saudari Lia Oktavia Sari dengan judul: “Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014”.

Demikian pernyataan ini saya buat, dengan sebenar-benarnya dan semoga dapat memenuhi harapan saudara.

Medan, Juli 2014 Yang menyatakan

Peneliti Responden

Lampiran 7

KUESIONER HUBUNGAN PAPARAN ASAP RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT BAGIAN ATAS PADA BALITA DI PUSKESMAS TEGAL SARI-MEDAN

TAHUN 2014 Hari/ Tanggal: I. Identitas Responden 1. Nama ayah : 2. Tempat/ tgl lahir : 3. Nama ibu : 4. Tempat/tgl Lahir : 5. Alamat : 6. Nama anak : 7. Jenis Kelamin : 8. Tempat/tgl lahir : 9. Usia : 10. Berat badan anak saat lahir

a. Kurang dari 2500 gram b. 2500 sampai 4000 gram c. Lebih dari 4000 gram 11. Mendapatkan ASI Esklusif

a. Tidak sampai usia 6 bulan b. Sampai usia 6 bulan atau lebih c. Tidak mendapatkan ASI 12. Jumlah Imunisasi pada anak

a. BCG : ... kali b. Hepatitis B : ... kali c. Polio : ... kali d. DPT : ... kali e. Campak : ... kali

I. Lingkungan Rumah

1. Bahan bakar ibu saat memasak dalam rumah a. Kayu/minyak tanah

b. Gas/kompor elektrik

2. Apakah membawa anak anda saat memasak? a. Ya

b. Tidak

3. Berapa waktu untuk memasak? a. kurang dari 3 jam / hari b. 3 jam atau lebih / hari

4. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok dalam rumah?

a. Ya b. Tidak

5. Jumlah anggota keluarga yang merokok dalam rumah a. 1 orang

b. Lebih dari 1 orang c. Tidak ada

6. Berapa jumlah batang rokok yang dikonsumsi setiap anggota keluarga yang merokok?

a. Kurang dari 5 batang / hari b. 5 batang atau lebih / hari c. Tidak ada

7. Jenis rokok yang digunakan

a. Filter (terdapat gabus pada bagian ujung)

b. Tidak filter (tidak terdapat gabus pada bagian ujung) c. Tidak merokok

8. Apakah saat merokok anak anda sering berada didekatnya a. Ya

9. Berapa lama anggota keluarga anda merokok dalam rumah a. Kurang dari 3 jam / hari

b. 3 jam atau lebih / hari c. Tidak merokok

10. Apakah ada penggunaan obat nyamuk dalam rumah? a. Ya

b. Tidak

11. Apakah jenis bahan obat nyamuk yang digunakan? a. Bakar

b. Gas/elektrik

c. Tidak menggunakan

12. Kapan penggunaan obat nyamuk a. Kurang dari 3 kali / minggu b. 3 kali atau lebih / minggu c. Tidak menggunakan

13. Berapa lama terpapar obat nyamuk dalam waktu sehari a. Kurang dari 4 jam / hari

b. 4 jam atau lebih / hari c. Tidak menggunakan

14. Jumlah orang dewasa dalam setiap 1 kamar tidur a. 2 orang atau kurang

b. Lebih dari 2 orang

15. Jumlah ventilasi atau jendela dalam setiap ruangan di rumah a. Satu atau lebih pada setiap ruangan

Dokumen terkait