• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

1. Mayoritas umur responden yaitu 38 – 64 tahun, tingkat pendidikan formal terbanyak adalah tamatan SD, pengalaman berusahatani golongan sedang yaitu 20-40 tahun, jumlah tanggungan keluarga termasuk sedikit, dan jumlah pohon manggis yang diusahakan kurang dari 50 pohon.

2. Sistem ijon yang terjadi di Kampung Cengal berbeda dengan sistem ijon yang selama ini sudah dikenal. Sistem Ijon di Desa Karacak memeiliki ciri : a) jaminan yang diberikan petani adalah tanaman yang produktif, b) tidak ada bunga dalam pinjaman, c) ijon dilakukan saat petani tidak mampu memenuhi kebutuhan terdesak, d) pemberi pinjaman merangkap sebagai pedagang (tengkulak), e) waktu pengembalian pinjaman fleksibel, f) perjanjian tentang

harga berdasarkan selisih dari harga “pasaran” di tingkat produsen dan harga

tersebut tetap berlaku sampai pinjamannya lunas.

3. Ada dua karakteristik yang memiliki hubungan antara sistem ijon dengan karakteristik yang dikemukan yaitu tanggungan keluarga dan jumlah pohon yang diusahakan.

Saran

Kebutuhan uang tunai merupakan kebutuhan pokok, dengan uang tunai petani dapat memenuhi kebutuhan konsumtif maupun produktif. Kadang petani tidak memiliki uang tunai untuk memenuhi kedua kebutuhan tersebut. Petani hanya dapat meminjam kepihak lain, jadi petani tersebut harus berusaha agar budidaya manggis tidak menjadi sumber penerimaan yang utama. Petani harus mempunyai pekerjaan lain atau tidak hanya membudidayakan manggis saja, misal menanam dengan cara tumpangsari dengan tanaman bauh lainnya.

36

DAFTAR PUSTAKA

Ban VD dan Hawkins. 1992. Penyuluh Pertanian. Penerjemah: Hertiasdi AD. Yogyakarta: Kanisius.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2005. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor. Bogor: Bappeda Kabupaten Bogor. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Buah-buahan Menurut Provinsi

[internet].0[diacu0260Oktober02011].0Tersediadari:00http://www.bps.go. id/index1.php

Darmihartini RS. 2005. Hubungan Karakteristik Petani dengan Kompetensi Agribisnis pada Usahatani Sayuran di Kabupaten Kediri Jawa Timur [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2011. Produksi Buah

Manggis Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2009 [internet]. [diacu0260Oktober02011].0Tersedia0dari:00http://diperta.jabarprov.go.id/

index.php/subMenu/920

[DISEP IPB] Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor. 1978. Pengaruh Kredit Terhadap Perataan Pendapatan dan Kesempatan Kerja di Satu Wilayah Unit Desa. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor. Derektorat Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian. 2001. Perkembangan

Ekspor Buah-buahan Tropis Indonesia [internet]. [diacu 26 Oktober 2011]. Tersedia dari: http://hortikultura.deptan.go.id

Gay dan Diehl diacu Darmihartini RS. 2005. Hubungan Karakteristik Petani dengan Kompetensi Agribisnis pada Usahatani Sayuran di Kabupaten Kediri Jawa Timur [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Firdaus M dan Wagiono. 2009. Bunga Rampai Agribisnis. Bogor: IPB Press. Fitriah H. 2007. Hubungan Karakteristik Petani Kedelai dengan Kompetensi

Berusahatani [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Malhotra NK. 2004. Marketing Research an Applied Orientation 2nd Edition. New Jersey: Pearson Education.

Mosher. 1978. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Edisi enam. Jakarta: C.O. Yasaguna.

Partadiredjo A. 1973. Ijon di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di Jawa Timur. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Ekonomi, Fakultas Ekonomi, UGM.

[PSP LP IPB] Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor. 1993. Analisis Ekonomi Daya Absorbsi Kredit Perusahaan Kecil dan Sedang di Indonesia. Laporan pertama. Bogor: PSP-LP Institut Pertanian Bogor.

37

Romadhon M. 2009. Pola Hubungan Tengkulak dengan Petani [skripsi]. Medan: Falkultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Sa’id EG dan Intan AH. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sarwono. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial.

Jakarta: Balai Pustaka.

Sarwono J. 2006. Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Siegel S. 1994. Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sihombing AS. 2010. Analisi Sistem Tataniaga Nenas Bogor [skripsi]. Bogor: Falkultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suparno S. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Derektoral Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Tohir KA. 1983. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. Walpole RE. 1992. Pengantar Statistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Wijaya F. 1991. Lembaga-lembaga keuangan dan Bank: Perkembangan Teori dan

38

39 Lampiran 1 Daftar Responen Berdasarkan Jumlah Pohon Manggis Tahun 2012

No Nama Jml pohon Pohon

Panen Persentase (%) No Nama Jml pohon Pohon Panen Persentase (%) 1 Abulloh 67 51 76 24 Marwa 102 24 24 2 Afandi 202 155 77 25 Misnan 68 22 32

3 Agus (Ega) 100 100 100 26 Misnan (RW) 95 95 100

4 Ajo 205 156 76 27 Nunung 53 33 62 5 Dadang 82 33 40 28 Nurdin 32 32 100 6 Dekwardin 95 82 86 29 Otang 44 28 64 7 Endoi 84 63 75 30 Priyatna 42 42 100 8 Hanip 34 34 100 31 Sabaas 34 21 62 9 Hariyah 34 34 100 32 Sarfani 103 52 50 10 Hidayat 103 103 100 33 Sholahudin 44 22 50 11 Husen 94 37 39 34 Sumitra 100 100 100 12 Idris 203 203 100 35 Supriya 105 105 100 13 Jahromi 304 102 34 36 Suwardi 25 25 100 14 Jayadi 163 163 100 37 Sya'ata 55 55 100 15 Kamaludin 34 34 100 38 Syahmad 204 56 27 16 M. Abidin 55 36 65 39 Syaifudin 53 53 100 17 M. Bahro 58 42 72 40 Syamsudin 45 23 51 18 M. Deamukni 102 102 100 41 Syarifudin 205 205 100

19 Maat 32 21 66 42 Ujang Nasir 104 23 22

20 Madrohi 21 21 100 43 Ujang Suryana 200 160 80

21 Madroni 24 24 100 44 Ukandi 43 27 63

22 Maja 35 35 100 45 Ukat 35 28 80

23 Maksum 42 42 100

40 Lampiran 2 Daftar Petani Responden di Kampung Berdasarkan Usaha Lain Tahun

2012

No Nama Responden Usaha Lain

1 Abulloh pedagang buah-buahan

2 Afandi pedagang buah-buahan

3 Agus (Ega)

pedagang (tengkulak), membuat bibit (manggis, cengkeh)

4 Ajo buruh tani (nyangkul), nyawah 5 Dadang penjaga dan pengurus villa 6 Dekwardin palawija, nyawah

7 Endoi nyawah, kerajinan tangan

8 Hanip pedagang

9 Hariyah -

10 Hidayat pedagang buah-buahan

11 Husen sopir

12 Idris pedagang (tengkulak)

13 Jahromi -

14 Jayadi warung

15 Kamaludin pedagang

16 M. Abidin PNS

17 M. Bahro pensiunan guru Depag 18 M. Deamukni pensiuan guru, nyawah

19 Maat -

20 Madrohi nyawah, pemborong bangunan 21 Madroni nyawah, kerja banguanan

22 Maja nyawah

23 Maksum nyawah, kerja banguanan

24 Marwa - 25 Misnan warung 26 Misnan (RW) - 27 Nunung - 28 Nurdin - 29 Otang -

30 Priyatna karyawan swasta

31 Sabaas pedagang sayur

32 Sarfani pedagang (kacang panjang), nyawah 33 Sholahudin pedagang sayur

34 Sumitra -

35 Supriya buruh tani

36 Suwardi kerja bangunan, warung 37 Sya'ata warung, pedagang petai 38 Syahmad buruh tani, kuli bangunan 39 Syaifudin (Ibong) pedagang (tengkulak), nyawah 40 Syamsudin buruh harian lepas, nyawah

41

41 Syarifudin -

42 Ujang Nasir pedagang, warung 43 Ujang Suryana buruh bangunan

44 Ukandi nyawah, pedagang sayur

42 Lampiran 3 Hasil Analisis Chi-Square Sistem Ijon dengan Karakteristik Petani

(menggunakan software SPSS 11.5)

Dokumen terkait