• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Kesimpulan

Kabupaten Sukamara termasuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai potensi keragaman arsitektur rumah tradisional berdasarkan kondisi geografis wilayahnya (di perbukitan, dataran rendah, tepi sungai, dan tepi pantai). Dengan perbedaan kondisi geografis akan berpengaruh terhadap desain rumah tinggal tradisionalnya, namun pada dasarnya mempunyai ciri yang hampir sama yaitu menggunakan konstruksi panggung dan berbahan bangunan kayu. Kekhasan arsitektur rumah tradisional tersebut mengandung unsur-unsur kearifan lokal yang ditumbuhkembangkan oleh masyarakat sejak lama. Unsur-unsur kearifan lokal rumah tradisional tersebut merupakan pengejawantahan arsitektur nusantara. Penelitian berhasil mengungkap unsur kearifan lokal yang terbukti adaptif-responsif terhadap lingkungan alam tropis-lembab. Wujud arsitektur asli Nusantara menampilkan sejumlah karakteristik yang tepat guna terhadap situasi alam tropis-lembab. Karakteristik tersebut merupakan adaptasi dan responsi terhadap lingkung setempat, yang secara umum terdiri atas enam unsur pokok: [i] arsitektur panggung/kolong, [ii] arsitektur teduhan, [iii] arsitektur tektonika rerangka, [iv] arsitektur tektonika tirai, [v] arsitektur hijau, dan [vi] arsitektur yang bernafas. Ke-enam unsur-unsur tersebut layak dikatakan sebagai pengejawantahan arsitektur nusantara.

Selain unsur kearifan lokal yang berkaitan dengan respon adaptasi terhadap lingkungan alam tropis-lembab, penelitian ini juga menemukan unsur-unsur kearifan lain, yaitu arsitektur setempat sangat terbuka dengan teknologi modern. Dalam hal ini teknologi modern tetap dijadikan sebagai tamu, untuk itu perlu distilir kedalam gagasan arsitektur nusantara. Artinya, tranformasi dan modifikasi antara gagasan

77

modern dengan gagasan arsitektur klasik untuk mencapai suatu karya arsitektur yang berciri nusantara dengan tujuan untuk menglobalkan arsitektur nusantara.

Arsitektur nusantara di kabupaten Sukamara merupakan arsitektur tanpa tulisan, mengandung maksud bahwa desain yang digunakan merupakan duplikasi dari bentuk rumah tinggal yang sudah ada. Dengan kata lain, pola bentuk yang sudah ada cenderung akan diulang apakah dilakukan oleh sanak saudaranya maupun oleh tetangganya. Tidak ada satupun rekaman tentang desain rumah yang dicatat/ditulis oleh masyarakat. Rumah tinggal yang sudah berdiri didalamnya berisi pengetahuan lisan tentang desain rumah tinggal.

6.2. Saran

Keberadaan arsitektur nusantara rumah tinggal di kabupaten Sukamara perkembangannya mengalami stagnasi terutama dengan adanya kebijakan pemerintah membatasi penggunaan bahan bangunan kayu. Untuk mempertahankan unsur-unsur kearifan lokalnya, maka penelitian ini memberikan saran sebagai berikut :

1. Diperlukan langkah konkrit untuk mendokumentasikan rumah tradisional yang mempunyai ciri sebagai arsitektur nusantara oleh pihak terkait terutama dari pemerintah kabupaten Sukamara agar disusun pedoman pelestariannya.

2. Meskipun terbuka terhadap teknologi modern, namun perkembangan pembangunan rumah tinggal terutama di kawasan perkotaan harus tetap mempertimbangkan ciri-ciri arsitektur nusantara sebagai bagian dari kesinambungan dalam mempertahankan keunikan dan kekhasannya.

78

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah B.2005. Arsitektur Nusantara antara Wacana dan Realita dalam Kehidupan Arsitektur di Indonesia. Makalah Proseding International Symposium “Architecture, Development and Urbanization in Nusantara”, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara.

Antariksa. 2009. Architecture Articles : Kearifan Lokal dalam Arsitektur Perkotaan dan Lingkungan Binaan. dalam http://antariksaarticle.blogspot.com. (diakses 5 September 2016). Bakhtiar, Waani J.O., Rengkung W.2014. Tipe Teori Pada Arsitektur

Nusantara Menurut Josef Prijotomo. Jurnal Media Matrasain. Volume 11, No.2, Agustus 2014. P.32-47.

Bungin, B. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Diem A.F. 2012. Kearifan Arsitektur Lokal Dalam Beradaptasi Terhadap Kondisi Iklim Di Daerah Tropis Lembab (Studi Kasus: Pemukiman Rumah Rakit Di Sungai Musi Palembang). Journal of Architectural and Wetland Environmental Studies. No.1 Vol.1.

Frampton, Kenneth. Cava, John, Editor. 1995. Studies in Tectonic Culture: the Poetics of Construction in Nineteenth and Twentieth Century Architecture. Cambrirge, Mass.: MIT Press.

Frick H. dan Suskiyanto B. 1998. Dasar-Dasar Eko Arsitektur, Penerbit Kanisius.

Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Hardiyati. 2008. Belajar Membaca Aspek-Aspek Kearifan Lokal dan Mentransformasikan Kedalam Desain Arsitektur. Makalah Proseding Seminar Nasional “Peran Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis”, Jurusan Arsitektur FT UNDIP, 6 Agustus 2008.

Hermawan I. 2014. Bangunan Tradisional Kampung Naga: Bentuk Kearifan Warisan Leluhur Masyarakat Sunda. Jurnal Sosio Didaktika: Vol. 1, No. 2 Des 2014.

Indarto E.2008. Arsitektur Dan Perubahan Iklim Dalam Tantangan Proses Desain Arsitektur. Makalah Seminar Nasional Peran Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis. Universitas Diponegoro. 6 Agustus 2008.

Koentjaraningrat, 2003, Pengantar Antropologi II, Cetakan Kedua, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Kustianingrum D., Sonjaya O., Ginanjar Y. 2013. Kajian Pola Penataan Massa Dan Tipologi Bentuk Bangunan Kampung Adat Dukuh Di Garut, Jawa Barat. Jurnal Reka Karsa. Vol.1, No.3.hal 1-13.

Martono, N.2010. Metode Penelitian Kuantitatif – Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. PT.Radja Grafindo Persada, Jakarta.

79

Mentayani, I. 2010, Aspek-Aspek Tipomorfologi Permukiman Tepi Sungai, Proseding Seminar Nasional Morfologi – Transformasi dalam Ruang Perkotaan yang Berkelanjutan Program Pasca Sarjana – Universitas Diponegoro.

Mochsen, M. 2005. Tipologi Geometri : Telaah Beberapa Karya Frank L. Wright dan Frank O. Gehry (Bangunan Rumah Tinggal sebagai Obyek Telaah). Jurnal Rona Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanudin Volume 2 No. 1, April 2005, Hal. 69-83.

Muchamad, BN dkk, 2010, The Concept of Floating Construction as a Model for Sustainable Development in Wetland Area, Proceeding SENVAR 11, ITS, Surabaya.

Pangarsa G.W. 2006, Merah Putih Arsitektur Nusantara, Penerbit Andi Malang

Pangarsa, G.W. 2008. Arsitektur untuk Kemanusiaan. Surabaya : PT. Wastu Lanas Grafika.

Pangarsa G.W. 2012. Tipologi Nusantara Green Architecture Dalam Rangka Konservasi dan Pengembangan Arsitektur Nusantara Bagi Perbaikan Kualitas Lingkungan Binaan. Jurnal Ruas, Volume 10 No. 2.

Poerwanto, H. 2008. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Prijotomo J.2010. Arsitektur Nusantara-Arsitektur Naungan, Bukan Lindungan (Sebuah Reorientasi Pengetahuan Arsitektur Tradisional) dalam http://rumah-yusing.blogspot.co.id/2010/07/ arsitektur-nusantara-arsitektur-naungan.html (diakses 5 September 2016).

Prijotomo J. 2016. Arsitektur Nusantara Bukan Arsitektur Tradisional. Makalah Kuliah Tamu. Disampaikan di Program Studi Arsitektur Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada 29 September 2016

Purwanto E. 2009a. Rukun Kota: Ruang Perkotaan Berbasis Budaya Guyub – Pendekatan Fenomenologi. Badan Penerbit UNDIP. Purwanto, E. 2009b. Rumah Panggung for The Settlement With Sea

Level Rise Problem in The Fishermen Settlement of Tambak Lorok Semarang. Journal Of Coastal Development Vol. 13, Number 2, pp. 67-80 (Terakreditasi No. 83/Dikti/Kep/2009).

Purwanto E.2010. The Re-Designing of Responsive Coastal Settlement Toward Tropical Climate (A Case Study: Semarang Coastal Settlement). Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota Vol.6 No. 3 Des. 2010. Hal.47-54.

Purwanto, E. 2012a. Berbagai Metode dan Pendekatan dalam Menggali Arsitektur Lokal. Makalah Seminar Nasional: Kearifan Lokal Arsitektur Kalimantan Tengah Dalam Khasanah Budaya Nasional, Jurusan Arsitektur Universitas Palangkaraya, 27 September 2012.

80

Purwanto E. 2012b. Merancang Ulang Kota: Langkah Adaptasi Dalam Menciptakan Kota Berkelanjutan. Jurnal Komposisi Vol.10 No. 1 April 2012. Hal.1-10.

Purwanto, E. Gultom, J.2013. Kajian Tipo-Morfologi Permukiman Tepi Sungai (Studi Kasus: Permukiman Tepian Sungai Arut Kota Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Tesa, Vol.11 No. 2 Hal.77-91.

Purwanto E., Apriyanto H., Yarjani. 2014. Tipologi Rumah Tinggal Tradisional di Kabupaten Sukamara. Laporan Penelitian Mandiri (tidak dipublikasikan).

Purwanto, E. Setioko, B. Olivia, D. 2015. Faktor-Faktor Pembentuk Kinerja Permukiman Sebagai Antisipasi Perwujudan Kampung Wisata Bahari (Studi Kasus: Kampung Nelayan Tambak Lorok Semarang). Laporan Penelitian dibiayai oleh DIPA FT UNDIP (tidak dipublikasikan).

Purwanto, E. dan Wahyuni A..2015. Strategi Adaptasi Bermukim di Permukiman Tepi Sungai Kota Pulang Pisau Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian Mandiri (tidak dipublikasikan).

Rapoport, A., 1977, Human Aspect of Urban Form, Oxford: Pergamon Press.

Rumiawati, A. dan Prasetyo, YH. 2013. Identifikasi Tipologi Arsitektur Rumah Tradisional Melayu di Kabupaten Langkat dan Perubahannya. Jurnal Permukiman Vol. 8 No. 2 Agustus hal. 78-88. Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebagai Kajian

Filsafati. Jurnal Filsafat. 37(2): 111-120

Soedigdo, Harysakti A., Usop TB. 2014. Elemen-Elemen Pendorong Kearifan Lokal pada Arsitektur Nusantara. Jurnal Perspektif Arsitektur, Volume 9 / No.1, Juli 2014, hal. 37-47.

Sudrajat I.1999. Membangun Sistem Teori Arsitektur Nusantara: Mengubah Angan-Angan Menjadi Kenyataan, dalam Buku Ngawangun Ki Nusantara, Universitas Parahiangan.

Sugiyono, 2009. Statistika Non Parametrik Untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.

Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sutrisno, M. 2005. Sejarah Filsafat Nusantara: Alam Pikiran Indonesia. Yogyakarta, Galang Press.

Syamsiyatun, Siti, Wafiroh, Nihayatul. 2013. Filsafat, Etika, dan Kearifan Lokal untuk Konstruksi Moral Kebangsaan. Globethics.net.

Vidler, A, 1978, The Third Typology, Architecture: The Reconstruction of the European City, Editions des Archives d’architecture moderne, Brussels.

Wikantari R.2008. Citra Kearifan Arsitektur Lokal dalam Pewujudan Kota Tropis. Makalah Seminar Nasional Peran Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis. Universitas Diponegoro. 6 Agustus.

81 DALAM BENTUK DOKUMEN :

________ 2012. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukamara. Bappeda Kabupaten Sukamara.

________ 2014. Database Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sukamara. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah.

Dokumen terkait