• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KABUPATEN SUKAMARA 4.1. Gambaran Umum Kabupaten Sukamara

4.2. Kondisi Perumahan di Kabupaten Sukamara

Dalam uraian berikut akan dijabarkan hasil penyusunan database perumahan dan kawasan permukiman di Kabupaten Sukamara sebagai berikut:

4.2.1. Rumah Berdasarkan Fungsinya

Kriteria rumah berdasarkan fungsinya merujuk pada rumah dengan fungsi tunggal yaitu murni sebagai tempat hunian dan rumah dengan fungsi campuran yaitu rumah yang mempunyai fungsi selain sebagai tempat hunian, misal bercampur dengan toko, warung, bengkel, dan sebagainya (Tabel 6, Gambar 7 dan Gambar 8).

Gambar 7. Contoh rumah dengan fungsi campuran Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014

Tabel 6. Jumlah Rumah Menurut Fungsi Rumah Tiap Kecamatan Kabupaten Sukamara

No. Kecamatan Rumah Rumah Jumlah

Tunggal Campuran (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jelai 1.116 226 1.342 2 Pantai Lunci 1.201 162 1.363 3 Sukamara 4.303 1.018 5.321 4 Balai Riam 1.533 204 1.737 5 Permata Kecubung 1.649 233 1.882 Jumlah Kabupaten 9.802 1.843 11.645

Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 dan Survey Lapangan 2014

40

Berdasarkan data Tabel 6 dan Gambar 8, untuk tingkat kabupaten Sukamara, persentase rumah tunggal sebesar 84,17%, sedangkan rumah campuran sebesar 15,83%.

Gambar 8. Grafik Jumlah Rumah Berdasarkan Fungsinya

4.2.2. Rumah Berdasarkan Tipenya

Kriteria rumah berdasarkan tipenya merujuk pada rumah tipe sederhana, tipe menengah, dan tipe mewah yang bersumber dari SKB Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, dan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 648-384/1992; No. 739/KPTS/1992; No. 09/KPTS/1992, tentang: Pedoman Pembangunan Perumahan dan Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang Berimbang.

a. Rumah Sederhana, adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan luas kaveling antara 54 m2 sampai 200 m2 dan biaya pembangunan per m2 tidak melebihi dari harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas pemerintah kelas C yang berlaku.

41

b. Rumah Menengah, adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan luas kaveling antara 200 m2 sampai 600 m2 dan/atau biaya pembangunan per-m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas pemerintah kelas C sampai A yang berlaku.

c. Rumah Mewah, adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan luas kaveling antara 600 m2 sampai dengan 2.000 m2 dan/atau biaya pembangunan per m2 diatas harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas kelas A yang berlaku (Gambar 9).

Gambar 9. Contoh rumah mewah, menengah, dan sederhana Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014

Tabel 7. Jumlah Rumah Berdasarkan Tipenya

No. Kecamatan Sederhana Menengah Mewah Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jelai 691 459 192 1.342 2 Pantai Lunci 688 507 168 1.363 3 Sukamara 2.623 1.676 1.022 5.321 4 Balai Riam 842 681 214 1.737 5 Permata Kecubung 932 681 269 1.882 Jumlah Kabupaten 5.777 4.004 1.864 11.645

Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 dan Survey Lapangan 2014

Berdasarkan data Tabel 7 dan Gambar 10, untuk tingkat kabupaten Sukamara, persentase rumah tipe sederhana sebesar

42

49,61%, rumah tipe menengah 34,39%, dan rumah tipe mewah sebesar 16,01%

Gambar 10. Grafik Jumlah Rumah Berdasarkan Tipenya

4.2.3. Rumah Berdasarkan Jenis Bangunannya

Kriteria rumah berdasarkan jenis bangunannya merujuk pada rumah permanen, semi permanen dan tidak permanen, dengan rincian penjelasan sebagai berikut:

a. Rumah Permanen

- pondasi: beton bertulang, batu kali, umpak

- struktur utama: beton bertulang, kayu kualitas 1 (jati, ulin) - dinding: batu bata penuh, papan kayu kualitas 1 (jati, ulin) - atap: genteng keramik/beton, sirap kayu kualitas 1 (ulin) - lantai: keramik, papan kayu kualitas 1

- mempunyai usia > 10 tahun b. Rumah Semi Permanen

- pondasi: batu kali, umpak

- struktur utama: batu bata, kayu kualitas 2 (kanfer, bengkirai)

43 - atap: seng, asbes

- lantai: ubin, plesteran, papan kayu kualitas 2 - mempunyai usia 5 -10 tahun

c. Rumah Tidak Permanen

- pondasi: batu bata, umpak, ponton kayu - struktur utama: kayu kualitas 3

- dinding: papan kayu kualitas 3, seng, rumbia - atap: rumbia

- lantai: plesteran, tanah, papan kayu kualitas 3 - mempunyai usia < 5 tahun (Gambar 11)

Gambar 11. Rumah permanen, semi permanen dan tidak permanen Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014

Tabel 8. Jumlah Rumah Berdasarkan Jenis Bangunannya

No. Kecamatan Permanen Semi Tidak Jumlah Permanen Permanen (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jelai 520 510 312 1.342 2 Pantai Lunci 541 554 268 1.363 3 Sukamara 2.449 1.775 1.097 5.321 4 Balai Riam 703 696 338 1.737 5 Permata Kecubung 738 757 387 1.882 Jumlah Kabupaten 4.952 4.292 2.402 11.645

Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 dan Survey Lapangan 2014

44

Berdasarkan data Tabel 8 dan Gambar 12, untuk tingkat kabupaten Sukamara, persentase rumah permanen sebesar 42,52%, rumah semi permanen 36,86%, dan rumah tidak permanen sebesar 20,62%.

Gambar 12. Grafik Jumlah Rumah Berdasarkan Jenis Bangunannya

4.2.4. Rumah Berdasarkan Jenis Fisik Bangunannya

Kriteria rumah berdasarkan jenis fisik bangunannya merujuk pada rumah tidak panggung, rumah panggung dan rumah terapung, dengan rincian penjelasan sebagai berikut:

a. Rumah Tidak Pangung

Rumah tidak panggung adalah rumah dengan struktur pondasi tertanam dalam tanah dan lantainya menempel dipermukaan tanah

b. Rumah Panggung

Rumah panggung adalah rumah dengan struktur pondasi tertanam dalam tanah namun posisi lantai terdapat jarak dengan permukaan tanah/sungai sehingga tercipta ruang (kolong) di

45

bawah lantai. Struktur kolom dan balok bisa berupa balok kayu atau beton bertulang.

c. Rumah Terapung

Rumah terapung adalah rumah tanpa pondasi, struktur bagian bawah terbuat dari balok kayu atau benda lain yang bersifat mengapung di atas air yang berfungsi sebagai ponton sehingga bangunan rumah tidak tenggelam. Untuk menahan agar rumah tidak hanyut, bagian bawah struktur bangunan dikaitkan dengan jangkar dan tali (Gambar 13)

Gambar 13. Contoh Rumah Berdasarkan Jenis Fisik Bangunannya Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 (tidak termasuk rumah

terapung)

Tabel 9. Jumlah Rumah Berdasarkan Jenis Fisik Bangunannya

No. Kecamatan Tidak Panggung Terapung Jumlah Panggung (1) (2) (3) (4) (5) (7) 1 Jelai 259 1.083 0 1.342 2 Pantai Lunci 278 1.085 0 1.363 3 Sukamara 1.213 4.108 0 5.321 4 Balai Riam 702 1.035 0 1.737 5 Permata Kecubung 728 1.154 0 1.882 Jumlah Kabupaten 3.180 8.465 0 11.645

Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 dan Survey Lapangan 2014

46

Berdasarkan data Tabel 9 dan Gambar 14, untuk tingkat kabupaten Sukamara, persentase rumah tidak panggung sebesar 26,31%, rumah panggung 72,69%, dan tidak ada rumah terapung (0%).

Gambar 14. Grafik Jumlah Rumah Berdasarkan Jenis Fisik Bangunannya

4.2.5. Rumah Berdasarkan Kelengkapannya

Kriteria rumah berdasarkan kelengkapannya merujuk pada rumah lengkap dan rumah tidak lengkap, dengan rincian penjelasan sebagai berikut (Tabel 10):

a. Rumah Lengkap

- Struktur bangunan: mempunyai pondasi, lantai, dinding, atap

- Kelengkapan ruang: mempunyai kamar tidur, ruang tamu, ruang bersama (sekaligus sebagai ruang makan), dapur, ruang cuci, km/wc (individu/bersama).

- Teknis bangunan: ventilasi dan pencahayaan alami yang memenuhi syarat.

47

b. Rumah Tidak Lengkap, apabila unsur-unsur struktur bangunan, kelengkapan ruang, dan teknis bangunan tidak memenuhi syarat jumlah.

Tabel 10. Jumlah Rumah Berdasarkan Kelengkapannya

No. Kecamatan Lengkap Tidak Jumlah

Lengkap (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jelai 1.005 337 1.342 2 Pantai Lunci 1.002 361 1.363 3 Sukamara 4.379 942 5.321 4 Balai Riam 1.296 441 1.737 5 Permata Kecubung 1.353 529 1.882 Jumlah Kabupaten 9.035 2.610 11.645

Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 dan Survey Lapangan 2014

Berdasarkan data Tabel 10 dan Gambar 15, untuk tingkat kabupaten Sukamara, persentase rumah lengkap sebesar 77,59%, dan rumah tidak lengkap sebesar 22,41%.

48

4.2.6. Rumah Berdasarkan Jumlah Lantai Bangunan

Kriteria rumah berdasarkan jumlah lantai bangunan merujuk pada rumah berlantai 1, rumah berlantai 2, dan rumah berlantai > 2. Kriteria tersebut berlaku tidak hanya untuk bangunan berstruktur dan bahan bangunan kayu, namun juga bagi bangunan berstruktur beton bertulang dan bahan bangunan batu bata atau gabungan keduanya (Gambar 16).

Gambar 16. Contoh Rumah Berdasarkan Jumlah Lantai Bangunan Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014

Tabel 11. Jumlah Rumah Berdasarkan Jumlah Lantai Bangunan No. Kecamatan 1 lantai 2 lantai > 2 lantai Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jelai 1.325 17 0 1.342 2 Pantai Lunci 1.361 2 0 1.363 3 Sukamara 4.671 639 11 5.321 4 Balai Riam 1.706 31 0 1.737 5 Permata Kecubung 1.834 48 0 1.882 Jumlah Kabupaten 10.897 737 11 11.645

Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 dan Survey Lapangan 2014

Berdasarkan data Tabel 11 dan Gambar 17, untuk tingkat kabupaten Sukamara, persentase rumah berlantai 1 sebesar 93,58%, rumah berlantai 2 sebesar 6,32% dan rumah berlantai >2 sebesar 0,09%

49

Gambar 17. Grafik Jumlah Rumah Berdasarkan Jumlah Lantai

4.2.7. Rumah berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga

Berdasarkan survey lapangan, terdapat sejumlah rumah dengan KK yang bervariasi jumlahnya, yaitu rumah dengan 1 KK, rumah dengan lebih dari 1 KK, dan kriteria lainnya. Kriteria lainnya adalah tidak ada data karena rumah kosong tidak berpenghuni.

Tabel 12. Jumlah Rumah Berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga

No. Kecamatan 1 KK > 1 KK Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jelai 1.135 138 69 1.342 2 Pantai Lunci 1.193 98 72 1.363 3 Sukamara 4.403 587 331 5.321 4 Balai Riam 1.477 157 103 1.737 5 Permata Kecubung 1.562 192 128 1.882 Jumlah Kabupaten 9.769 1.173 703 11.645

Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014 dan Survey Lapangan 2014

50

Berdasarkan data Tabel 12 dan Gambar 18, untuk tingkat kabupaten Sukamara, persentase rumah dihuni oleh 1 KK sebesar 83,89%, rumah dihuni >1 KK sebesar 10,07% dan kriteria lainnya sebesar 6,04%.

Gambar 18. Jumlah Rumah Berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga

4.2.8. Rumah Berdasarkan Kondisi Fisik Bangunan

Kriteria rumah berdasarkan kondisi fisik bangunannya merujuk pada rumah dengan kondisi baik, kondisi sedang, kondisi rusak, dan kondisi rusak berat, dengan rincian penjelasan sebagai berikut:

a. Rumah Kondisi Baik

- bangunan berfungsi dengan baik, tidak terjadi kerusakan pada struktur bangunan

- dinding plesteran atau papan kayu dalam kondisi baik, komponen penunjangnya berfungsu dengan baik

- secara fisik tidak terjadi kerusakan b. Rumah Kondisi Sedang

- bangunan masih berfungsi dengan baik, sebagian kecil struktur bangunan rusak ringan

51

- retak-retak pada dinding plesteran atau papan kayu, sebagian kecil komponen penunjangnya rusak

- secara fisik kerusakan <30% c. Rumah Kondisi Rusak

- bangunan masih berfungsi di beberapa bagian, sebagian kecil struktur bangunan rusak

- terjadi retak besar pada sebagian dinding plesteran atau papan kayu mengalami pelapukan, sebagian besar komponen penunjangnya rusak

- secara fisik kerusakan 30%-50% d. Rumah Kondisi Rusak Berat

- bangunan tidak berfungsi lagi, sebagian besar struktur bangunan rusak

- sebagian besar dinding plesteran retak besar atau papan kayu mengalami, pelapukan, sebagian besar komponen penunjangnya rusak

- secara fisik kerusakan >50% (Gambar 19).

Gambar 19. Contoh rumah kondisi rusak berat Sumber: Data Base PKP Kabupaten Sukamara, 2014

52

Tabel 13. Jumlah Rumah Berdasarkan Kondisi Fisik Bangunan

No. Kecamatan Baik Sedang Rusak Rusak Jumlah Berat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Jelai 609 509 158 66 1.342 2 Pantai Lunci 647 517 161 38 1.363 3 Sukamara 2.331 2.017 628 346 5.321 4 Balai Riam 830 658 205 43 1.737 5 Permata Kecubung 900 713 222 47 1.882 Jumlah Kabupaten 5.317 4.413 1.374 540 11.645

Dokumen terkait