• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

1. Penggunaan jerami jagung, pelepah daun sawit dan pucuk tebu berpengaruh nyata terhadap koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahan organik.

2. Teknologi pengolahan pakan dengan amoniasi menghasilkan koefisien cerna bahan kering, koefisien cerna bahan organik, NH3 dan VFA yang paling baik untuk digunakan dibandingkan dengan fermentasi.

3. Penggunaan jerami jagung, pelepah daun sawit dan pucuk tebu berpengaruh tidak nyata terhadap NH3 dan VFA

4. Peningkatan koefisien cerna bahan kering terhadap jerami jagung, pelepah daun sawit dan pucuk tebu diikuti dengan peningkatan koefisien cerna bahan organik.

Saran

Disarankan penggunaan teknologi pengolahan sebaiknya dilakukan secara kombinasi dengan beberapa level untuk lebih meningkatkan daya degradasi nutrisi bahan pakan yang tidak mampu dicerna oleh mikroba rumen sehingga pemanfaatan nutrisi bahan pakan limbah perkebunan lebih optimal.

Untuk mengetahui pemanfaatan limbah perkebunan (jerami jagung, pelepah daun sawit dan pucuk tebu) yang telah diolah dengan beberapa teknologi pengolahan pakan secara maksimal sebaiknya dilakukan uji kecernaan secara in vivo sehingga dapat diketahui sejauh mana pengaruhnya terhadap peningkatan tubuh ternak.

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R., 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia, Jakarta.

Aritonang, D. 1984. Pengaruh Penggunaan Bungkil Inti Sawit dalam Ransum Babi yang Sedang Bertumbuh. Disertasi Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Arora, S.P., 1983. Microbial Digestion in Ruminants, Indian Council of Agriculture Research, New Delhi.

Ahlgren, G.H. 1956. Forage Crops, 2nd, Ed., Mc.Graw-Hill Book Company, Inc., N.Y.

Blakely, J dan Bade D.H., 1991. Ilmu Peternakan, UGM-Press, Yogyakarta.

Basya, S dan M. Nuraini, 1976. Tingkat Pemberian Tepung Gaplek (Manihot utilissima Pohl) dalam Ransum Sapi Perah Laktasi. Lembaga Penelitian Peternakan, Bogor, Bull.16: 29-40.

Belasco, J.C. 1954. New Nitrogen Coumpound for Ruminant A Laboratory Evaluation. J. Anim. Sci. 13 : 601 – 610.

Buckle, K.A., R.A. Edward, C.H. Fleet., M. Watsoon. 1985. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adinio. Universitas Indonesia, Jakarta. Cezekawaski. J.W., 1986. Effect of Linseed Oil Fatty Acid and Linseed Oil on

Rument Fermentation of Sheep. J. Agric. Sci. Camb. 81:517-524.

Chalupa W.1975. Rumen by Pass and Protection of Protein and Amino Acids. J.Dairy Sci. 58 : 198 – 204.

Chuzaemi, S. dan M.Soejono. 1987. Pengaruh Urea Amoniasi Terhadap Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Jerami Padi untuk Ternak Sapi Peranakan Onggole. Dalam: Proceedings Limbah Pertanian Sebagai Pakan dan Manfaat Lainnya, Grati.

Cullison, AE., 1982. Feeds and Feeding 3 nd. Ed.Reston Pub.Co. Inc.A.Prentice-Hall Co.Reston Virginia.

Cullison, AE., 1978. Feeds and Feeding Prentice Hall of Indian Private Limited, New Delhi.

Crampton, E.W. and L.E. Harris. 1969. Applied Animal Nutrition 2 nd Ed.W.H.Freeman and Co.San Fransisco.

Davendra, C., 1977. Utilization Of Feeding Stuffs From The Oil Palm. Feedingstuffs For Livestock in South East Asia, Serdang, Selangor, Malaysia.

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R., 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia, Jakarta.

Aritonang, D. 1984. Pengaruh Penggunaan Bungkil Inti Sawit dalam Ransum Babi yang Sedang Bertumbuh. Disertasi Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Arora, S.P., 1983. Microbial Digestion in Ruminants, Indian Council of Agriculture Research, New Delhi.

Ahlgren, G.H. 1956. Forage Crops, 2nd, Ed., Mc.Graw-Hill Book Company, Inc., N.Y.

Blakely, J dan Bade D.H., 1991. Ilmu Peternakan, UGM-Press, Yogyakarta.

Basya, S dan M. Nuraini, 1976. Tingkat Pemberian Tepung Gaplek (Manihot utilissima Pohl) dalam Ransum Sapi Perah Laktasi. Lembaga Penelitian Peternakan, Bogor, Bull.16: 29-40.

Belasco, J.C. 1954. New Nitrogen Coumpound for Ruminant A Laboratory Evaluation. J. Anim. Sci. 13 : 601 – 610.

Buckle, K.A., R.A. Edward, C.H. Fleet., M. Watsoon. 1985. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adinio. Universitas Indonesia, Jakarta. Cezekawaski. J.W., 1986. Effect of Linseed Oil Fatty Acid and Linseed Oil on

Rument Fermentation of Sheep. J. Agric. Sci. Camb. 81:517-524.

Chalupa W.1975. Rumen by Pass and Protection of Protein and Amino Acids. J.Dairy Sci. 58 : 198 – 204.

Chuzaemi, S. dan M.Soejono. 1987. Pengaruh Urea Amoniasi Terhadap Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Jerami Padi untuk Ternak Sapi Peranakan Onggole. Dalam: Proceedings Limbah Pertanian Sebagai Pakan dan Manfaat Lainnya, Grati.

Cullison, AE., 1982. Feeds and Feeding 3 nd. Ed.Reston Pub.Co. Inc.A.Prentice-Hall Co.Reston Virginia.

Cullison, AE., 1978. Feeds and Feeding Prentice Hall of Indian Private Limited, New Delhi.

Crampton, E.W. and L.E. Harris. 1969. Applied Animal Nutrition 2 nd Ed.W.H.Freeman and Co.San Fransisco.

Davendra, C., 1977. Utilization Of Feeding Stuffs From The Oil Palm. Feedingstuffs For Livestock in South East Asia, Serdang, Selangor, Malaysia.

Departemen Pertanian, 1980. Silase Sebagai Makanan Ternak. Departemen Pertanian. Balai Informasi Pertanian. Ciawi, Bogor.

Djajanegara, A. 1986, Intake and Digestion of Cereal Straws by Sheep. Thesis PhD. University of Melbourne.

Ensminger, M.E. and C.G.Olentine. 1968. Feed and Nutrition Complete. 1nd. Ed.The Ensminger Publishing Company 3699, East Sierra Avenue, Clouis, California. Fardiaz, S., 1989. Mikrobiologi Pangan. Direktorat Jendral pendidikan Tinggi Pusat

Antar Universitas. IPB – Press, Bogor.

Hamid, H., 1998. Perubahan Kadar Protein Pada Proses Fermentasi Limbah Jambu Mete Dengan Aspergillus niger. Lokakarya Fungsional Non Peneliti, Bogor. Hanim, C., Z. Bachrudin, A., Agus, 1999. Evaluasi Nilai Nutrisi Bungkil Inti Kelapa

Sawit yang Difermentasi dengan Jamur. Buletin Peternakan Vol. 23 (2). Yogyakarta.

Hardjo, S., N. S. Indrasti dan B. Tajuddin, 1989. Biokonversi Pemanfaatan Limbah Industri. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB - Press, Bogor.

Hanafiah, K.A., 2000. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Grafindo Persada, Jakarta.

Hassan, A.O. and M. Ishida, 1991, Effect of Water, Molasses and Urea Addition On Oil Palm Frond Silage Quality-Fermentation Characteristic and Palatability to Kedah-Kelantan Bulls. In Proceedings of the Third International Symposium on the Nutrition of Herbivores. Penang. Malaysia.

Hassan, A.O. and M. Ishida, 1992, Status of Utilization of Selected Fibrous Crop Residues and Animal Performance with Emphasis on Processing of Oil Palm Frond (OPF) for Ruminant Feed in Malaysia. Livestock Research Division Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) Kualalumpur, Malaysia.

Hungate, R.E., 1966. Polysacharide Storage and Growth Efficiency in Ruminococcus Albus. J. Bact. 86-848-54.

Ishida, M.and A.O. Hassan. 1992. Chemical Composition and In-Vitro Digestibility of Leaf and Petiole from Various Location in Oil Palm Fronds. In Proceedings of 15 th Malaysian Society of Animal Production, May 26-27, 1992, Kuala Trengganu, Malaysia, 115-118.

Jafar, M.D. and A.O. Hassan, 1990. Optimum Steaming Condition of PPF for feed Utilization. Processing and Utilization of Oil Palm By-Products for Ruminant. MARDITARC Collaborative Study. Malaysia.

Jamarun, N. 1991. Penyediaan, Pemanfaatan dan Nilai Gizi Limbah Pertanian Sebagai Makanan Ternak di Sumatera Barat. Pusat Penelitian Universitas Andalas, Padang.

Jhonson, R.R., 1996. Technics and Procedures for In-Vitro and In-Vivo Rumen Studies. New York.

Lubis, D.A., 1963. Ilmu Makanan Ternak, Cet. Kedua, Pembangunan, Jakarta. Lenhinger, W. W., 1991. Dasar – Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.

Maynard, L.A., J.K. Loosli, H.F.Hinz and K.G.Warner,1979. Animal Nutritions, seventh ed. TMH Ed. Tata Mc.Graw-Hill Book Company. Inc. New York. McDonald, P.R. Edwards and J. Greenhalgh. 2002. Animat Nutrition. 6 th edition.

NewYork.

Mc.Donald, P. 1972. The Ensilage Process. Chemistry and Biochemistry of Herbage.3. (G.W.Butter and R.W.Bailey, eds). London, Academic Press.

Ningrum, H. 2000. Evaluasi Pemanfaatan Kompleks Ongok-Urea-Zeolit yang Difermentasi Dengan Aspergillus niger Dalam Ransum Ayam Pedaging. Skripsi Fakultas Peternakan IPB-Press, Bogor.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. UI – Press. Jakarata.

Pulungan, H., dan Parrakasi A., 1987. Studi Perbandingan Kecernaan Bahan Kering dari Beberapa Jenis Bahan Makanan Ternak dengan Teknik Vitro dan In-Vivo, Ilmu dan Peternakan, 3 (1): 37-41.

Preston, T.R. dan Leng, R.A. 1987. The Nutrion of Early Weaned Calf. IV. Ruminant Ammonia Formation From Soluble and Insoluble Protein Sources. Anim. Prod. 5: 147-56.

Rahmawati, I.G.A.W.D. 2001. Evaluasi In-vitro Kombinasi Lmatoro Merah (Aracia villosa) dan Gamal (Gliricidia maculata) untuk Meningkatkan Kualitas Pakan Pada Ternak Domba. Skripsi Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ranjhan, S.K.1977. Animal Nutrion and Feeding Practices in India. Vikas Publishing House PUT. Ltd. New Delhi, Bombay, Bongalore Calcutta Kampar. P. 68 – 87.

Ranjhan, S.K. dan Pathak N.N., 1979. Management and Feeding of Buffalaous . Vikas Publishing House PUT. Ltd, New Delhi.

Reksohadiprodjo, 1979. Produksi Biji-bijian, Rumput dan Legume, Kanisius, Yogyakarta.

Saono, S., 1998. Pemanfaatan Jasad Renik Dalam Pengolahan Hasil Sampingan/Sisa-Sisa Produksi Pertanian. LIPI, Jakarta.

Silalahi, R.E. 2003. Uji Feremntabilitas dan Kecernaan In-vitro Suplemen Zn Anorganik dan Zn Organik dalam Ransum Ruminansia. Skripsi Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Siregar, S.B., 1996. Pengawetan Pakan Ternak, Penebar Swadaya, Jakarta. Siregar, S.B., 1995. Pengawetan Pakan Ternak, Penebar Swadaya, Jakarta.

Silitonga, 1991. Perbandingan Kulitas Daun Sawit Dengan Hijauan dan Limbah Pertanian (%). (On-line).

Soejono, M. 1986. The Effect of Duration (weeks) Urea Ammonia Treatment on In-Vivo Digestibility. Unpublished.

Susetyo, Kismono dan B.Soewardi, 1969. Hijauan Makanan Ternak, Direktorat Peternakan Rakyat Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian. Jakarta.

Sutardi, T. 1977, Ikhtisar Ruminologi. Bahan Penataran Khusus Peternakan Sapi Perah di Kayu Ambon. Lembang. BPLPP. Direktorat Jenderal Peternakan, Bandung

Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Fakultas Peternakan, IPB-Press, Bogor.

Sutrisno, C.I., H.S. Sulistiono, D.B.Vitus dan Whitono. 1985. Daya Cerna dan Pertambahan Bobot Badan Domba Jantan yang Mendapatkan Ransum Pucuk Tebu. Dalam : Proceeding Seminar Pemanfaatan Limbah Tebu Untuk Makanan Ternak, Bogor.

Taram. 1995. Pengaruh Lama Fermentasi dan Jenis kapang Terhadap Perubahan Kandungan Zat-zat Makanan Onggok. Skripi Fakultas Peternakan IPB-Press, Bogor.

Winarno, f. G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia, Jakarta.

Yasin, S dan Indarsih, 1991. Seluk-Beluk Peternakan Seperti Sebuah Bunga Rampai Peternakan, Penerbit Anugrah Karya, Jakarta.

Frances, J, Siddons RC. 1993. Volatile Fatty Acids Production in Quantitative Aspect of Ruminant Digestion and Metabolism. CAB International.

Jung. H.G. 1989. Forage Lignins and their effect on feed digestibility. Agron. J.Vol 81:33– 38.

Tillman AD., H.Hartadi, S.Reksohadiprodjo, S.Prawirokusumo dan S.Lebdosoekotjo, 1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press, Fakultas Peternakan UGM-Press, Yogyakarta.

Van Soest, P.J. and L.H.P. Jones. 1968. Effect of silica interaksi forages upon digestiliby. J.Dairy Sci. 51 : 1644 – 1648.

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung)

Dicoper

Ditimbang

Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan oven 600C (suhu penyimpanan)

Diperciki dengan larutan 3% urea

Dimasukkan dalam plastik secara perlahan-lahan

Di ikat dengan kuat agar kedap udara

Disimpan selama 14 hari

Diangin-anginkan selama 2 jam

Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung

Lampiran 2 : Proses Fermentasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung)

Dipotong kecil – kecil

Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan oven 600C (suhu penyimpanan)

Digiling halus

Tepung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung)

Dicampur air dengan perbandingan 1 : 2 ml

Dikukus selama 30 menit (sampai wangi)

Didinginkan, dicampur dengan 2% urea / gr bahan

Dicampur lagi dengan gula merah 2% / gr bahan

Setelah merata dicampur dengan 2% Aspergillus niger / gr bahan

Diperam selama 4 hari (fermentasi secara aerob selama 48 jam (2 hari)

Dioven selam 4 jam dengan suhu 600C

Tepung (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) fermentasi

Lampiran 2 : Proses Silase Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung)

Dicoper

Ditimbang

Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan oven 600C (suhu penyimpanan)

Digiling halus

Diperciki dengan larutan 1% urea

Diaduk secara merata

Dicampur dengan bahan aditif yaitu tepung gaplek

Dimasukkan dalam silo (kantong plastik)

Dipadatkan dan ditutup rapat (kedap udara)

Disimpan selama 14 hari

Diangin-anginkan selama 2 jam

Silase Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung

Lampiran 7: Gambar Penelitian

Sapi Fistula + Peneliti Trichoderma viride

Penambahan Cairan rumen dan Dialiri CO2 dan ditutup dengan karet Lar. McDougall berventilasi selama 24 jam

Tabung destilasi untuk pembuatan VFA Titrasi dengan HCl 0.5N

Bibir dan tutup cawan Conway diolesi Pada bagian tengah Larutan

Dokumen terkait