• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Kesimpulan

Sikh merupakan agama termuda ke 5 terbesar di dunia. Perkembangannya sangat pesat yang dimulai dari Amritsar India ke seluruh dunia dan juga Indonesia. Masuk ke Indonesia melalui pedagang dan juga prajurit yang dibawa oleh tentara Inggris pada awal abad 19. Di Indonesia Sikh belum menjadi agama resmi, mereka hanya diakui sebagai suatu kepercayaan dan berada di bawah naungan Parisada Hindu Dharma Indonesia.

Masyarakat Sikh tersebut membawa serta ajaran agama dan kebudayaan mereka, dan salah satunya adalah Kirtan. Kirtan merupakan nyanyian yang diiringi instrumen musik India yang isinya merupakan pujian kepada Tuhan dan riwayat para Guru pembawa ajaran mereka. Kirtan dinyanyikan pada waktu-waktu tertentu dan merupakan kegiatan ritual rutin Masyarakat Sikh. Saat mereka mengadakan acara pernikahan, kematian ataupun syukuran, Kirtan merupakan hal wajib yang akan dilaksanakan dalam acara tersebut.

Sama seperti agama-agama atau kepercayaan yang lain, Sikh juga melakukan ritual rutin setiap minggunya yang diadakan pada hari minggu dan disini juga Kirtan dinyanyikan oleh Pendeta, pemain musik dan masyarakat yang hadir. Ibadah berlangsung di Gurdwara Tegh Bahadur Polonia yang dimulai sejak jam 09.00 WIB sampai jam 13.00 WIB.

Lirik-lirik Kirtan berasal dari Guru Granth Sahib; kitab suci Sikh dan diturunkan ke buku Amrit Kirtan sedangkan melodi atau musiknya berdasarkan perasaan atau pembawaan oleh pemain musik tersebut dan disesuaikan juga pada

buku Amrit Kirtan hal 363 yang ditulis oleh Guru Nanak. Teksnya berisi tentang puji-pujian kepada Tuhan.

Kirtan yang dibahas dalam tulisan ini terdiri dari 10 ayat. Bentuk atau pola nyanyiannya adalah stropic atau gaya nyanyian yang diulang dengan teks yang baru atau berbeda. Dengan kata lain, pembacaan Kitab ini adalah nyanyian yang lebih mementingkan kata-kata daripada melodi atau disebut dengan logogenic. Gaya musik vokal yang dipakai dalam pujian ini adalah melismatis dan juga sillabis.

Melismatis adalah apabila satu suku kata dinyanyikan dengan beberapa nada. Sedangkan silabis adalah apabila setiap nada dipakai untuk setiap silabel atau suku kata.

6.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat tulisan ini. Untuk itu, bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk semakin menyempurnakannya.

Bagi para peneliti selanjutnya, peneliti juga berharap supaya mengkaji kegiatan-kegiatan ritual, musik dan kebudayaan oleh suku Punjabi atau agama Sikh ini. Karena dalam bidang ilmu etnomusikologi masih sangat sedikit yang membahas tentang kebudayaan dari masyarakat ini.

Bagi pemilik kebudayaan ini yaitu masyarakat Sikh, penulis berharap dapat memberikan pengetahuan tentang eksistensi atau keberadaan budayanya. Dan penulis berharap supaya masyarakat Sikh tetap mempertahankan dan meningkatkan kesatuan komunitas dengan menjalankan kebudayaan-kebudayaan yang ada pada masyarakat itu sendiri.

Demikian saya menyelesaikan tulisan ini, semoga dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang positif terhadap apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan secara umum dan bidang etnomusikologi secara khusus.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Hornby, A. S. 2000. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English sixth edition. New York: Oxford University Press.

Hutabarat, Andro Mahardika. 2012. Studi Analisis Melodis Harmonium dan Pola Ritem Tabla Dalam Mengiringi Ibadah Sikh Di Gurdwara Tegh Bahadur Polonia Medan. Skripsi Sarjana Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Kaur, Semanpreet. 2012. Kelas Sosial dan Ilmu Sosial pada Interaksi Agama Sikh di Medan. Skripsi Sarjana Departemen Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Kerlinger, Fred N. 2010. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta. Gadjah Mada Unity Press Indonesia.

Koentjaraningrat. 1980. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Koentjaraningrat. 1981. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.

Gramedia, Indonesia.

Lubis, Zulkifli. 2005. Kajian Awal Tentang Komunitas Tamil dan Punjabi di Kota Medan-Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI Volume 1 Nomor 3. Medan: USU.

Malau, Liat Roy P., Kajian Musikal dan Tekstual Pembacaan Sutra Amitabha pada Upacara Uposatha Masyarakat Buddha Mahayana di Vihara Borobudur Medan Sumatera Utara. Medan: USU.

Malm, William P. 1977. Music Culture of the Pasific, the Near East, and Asia

(terjemahan). Medan. Departemen Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Manurung, Eva Yanthi. 2010. Samelan. Medan: USU.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Simanjuntak, Rina. 2011. Studi Analisis Musikal dan Tekstual Pembacaan Kitab Sri Guru Granth Sahib Ji pada Upacara Pahila Parkas Dihara Masyarakat Sikh di Gurdwara Shree Guru Granth Sahib Darbar Kota Tebing Tinggi. Skripsi Sarjana Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.

Silaban, Eben Ezer. 2009. Studi Deskriptif Upacara Sacapme dan Penggunaan Musik pada Sembahyang Malam Tahun Baru Gong Xi Fat Cai di Vihara Pekong Kelurahan Polonia dalam Budaya Masyarakat Tionghoa Agama Budha di Medan. Skripsi Sarjana Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Sinar, Tengku Luckman. 1991. Sejarah Medan Tempo Doeloe. Medan: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu.

Singh, Justice Choor. ----. Sikhism. Singapore: Ludwinia Printer Pte Ltd.

Sitorus, M. 2003. Berkenalan dengan Sosiologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Supanggah, Rahayu. 1995. Etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, Indonesia.

Veneta. 1998. Tokoh Sport Orang Punjabi; Suatu Studi Antropologi Tentang Budaya Korporasi Bisnis Perdagangan Alat-alat Olahraga di Medan. Skripsi Departemen Antropologi FISIP USU.

DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Raj Bir

Umur : 47 tahun

Alamat : Jalan Starban Gg. Imam Polonia Medan Pekerjaan : Pemusik dan Guru

2. Nama : Kernel Singh Umur : 54 Tahun

Alamat : Jalan Polonia no 172 Medan Pekerjaan : Bhai

3. Nama : Maninder Singh Umur : 19 Tahun

Alamat : India (calon Bhani yang praktik di Indonesia dan tinggal di Gurdwara Tegh Bahadur)

Pekerjaan : Calon Bhai

4. Nama : Balwant Singh Umur : 25 Tahun

Alamat : India (calon Bhani yang praktik di Indonesia dan tinggal di Gurdwara Tegh Bahadur)

Dokumen terkait