• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan terhadap 32 orang anak usia remaja yang mengalami fraktur di Rindu B3 Orthopedi RSUP. H. Adam Malik Medan menunjukkan bahwa konsep diri anak yang mengalami fraktur termasuk kategori konsep diri yang negative sebanyak 17 orang (53,1%), walaupun ada salah satu dari komponen konsep diri yaitu ideal diri termasuk ke dalam ideal diri yang realistis, tetapi empat komponen diri yang lainnya yaitu gambaran diri, peran diri harga diri, dan identitas diri termasuk dalam kategori negatif

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran diri anak usia remaja yang mengalami fraktur di Rindu B3 Orthopedi RSUP. H. Adam Malik Medan paling banyak adalah gambaran diri yang negatif ada sebanyak 20 orang (62,5%). Hal ini disebabkan, karena adanya Remaja beranggapan bahwa bahwa fraktur yang dialaminya menimbulkan perubahan keadaan fisik baik bentuk tubuh, fungsi tubuh dan penampilannya yang merupakan cerminan cerminan dari kondisi fisiknya sehingga dapat mengganggu konsep dirinya.

Pada komponen harga diri anak usia remaja yang mengalami fraktur di Rindu B3 Orthopedi RSUP. H. Adam Malik Medan memiliki harga diri yang rendah sebanyak sebanyak 17 orang (46,9%). Remaja menganggap harga dirinya rendah karena mereka merasa mereka mengalami kekurangan dalam penampilan dan merasa tidak mempunyai kemampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seorang diri bersikap pesimistik.

Dari hasil penelitian menunjukkan anak usia remaja yang mengalami fraktur di Rindu B3 Orthopedi RSUP. H. Adam Malik Medan memiliki peran diri yang kurang sebanyak 22 orang (68,8%). Hal ini terjadi karena, remaja menganggap bahwa peran dirinya kurang diperhitungkan keberadaanya. masa penyembuhan dari fraktur yang terlalu lama sehingga menyebabkan remaja tidak dapat menjalankan perannya dengan baik.

Dari hasill penelitian anak usia remaja yang mengalami fraktur di Rindu B3 Orthopedi RSUP. H. Adam Malik Medan memiliki identitas diri negatif sebanyak 23 orang (71,9%), karena pada masa remaja merupakan masa dalam penentuan identitas diri, namun karena fraktur yang dialami oleh remaja dapat menyebabkan gangguan dalam pembentukan identitas diri yang jelas.

Salah satu komponen konsep diri yaitu ideal diri usia remaja yang mengalami fraktur di Rindu B3 Orthopedi RSUP. H. Adam Malik Medan termasuk dalam kategori positif sebanyak 19 orang (59,4%). Hal ini dikarenakan anak usia remaja yang mengalami fraktur meskipun dirinya mempunyai penyakit tetapi mereka meyakini bahwa penyakitnya dapat sembuh, mereka bersemangat untuk sembuh dari penyakitnya tersebut dengan menjalani pengobatan dengan baik serta mengikuti saran dari dokter maupun perawat.

6.2. Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan padapenelitian ini adalah 1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Agar dapat menambah infomiasi clan pengetahuan perawat mengenai konsep diri anak yang mengalami fraktur sehingga dapat memberikan penanganan dari segi kuratif, juga interaksi anak usia remaja yang mengalami fraktur dengan lingkungan sosialnya di masyarakat. 2. Bagi praktek keperawatan

Agar dapat memberikan motivasi dan semangat bagi anak yang mengalami fraktur agar mempunyai konsep diri yang positif, juga menjaga kondisi kesehatannya dengan melakukan pengobatan yang intensif. 3. Bagi penelitian keperawatan.

Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menambahjumlah responden yang lebih besar serta memandingkan hubungan konsep diri dengan derajat atau jenis fraktur yang banyak dialami oleh anak dan remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : Asdi Mahasatya

Broncopp, Dorothy (1999) Dasar-Dasar Riset Keperawatan. Jakarta : EGC

Calhoun, J.F. & Acocella, J.R (1990) Psikologi Tentang Penyesuaian dan

Hubungan Kemanusiaan. Semarang : IKIP Semarang

Corwin, J. Elizabeth (2003) Buku Patofisiologi Saku. Jakarta : EGC

Dempsey & Dempsey (2002) Riset Keperawatan : Buku Ajar dan Latihan. Jakarta : EGC

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2000) Kapita Selekta Kedokteran Jakarta : Aesculapius

Hidayat A. Aziz Alimul (2006) Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul (2001) Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika

Kartono, Kartini (1986) Psikologi Anak. Bandung : Alumni Keliat, B.A (1992). Gangguan Konsep Diri. Jakarta : EGC

Mubarak, dkk (2007). Buku Ajar Kebutuhan Manusia : Teori dan Aplikasi

Praktik. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika

Potter, Patricia A (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,

dan Praktik. Missouri: EGC

Price & Wilson (2005). Patofisiologi : Konsep Kilnis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC

Purwanto, Heri (1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Riyadi, Sujono & Sukarmin (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu

Salbiah (2003). Konsep Diri

Sarafino, E.P (1994) Psychology Health: Biopsycosocial Interaction. Jhon Wiley & Sons, inc

Soedjiningsih (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1985). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika

Stuart, Gail W (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Stuart & Sudden (1991). Principle and Practice of Psychyatric Nursing. Missouri: Mosty Company

Stuart & Sudden (1998). Buku Saku Keperawatan. Jakarta : EGC Sulistiawati (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC Sunaryo (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Suriadi, dkk (2006). Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta: Sagung Seto Surbakti, A (2008). Data Pasien di RSUP HAM Medan. <http:

//www.libraryusu.ac.id>. 29 Maret 2009

Taylor, S.E (1995). Health Psychology. USA : Mc Graw-Hill

Wong, Donna L (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC Wong, Donna L (2008). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi Revisi.

Lauipiran 1

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Diisi Peneliti Nomor Responden

Konsep Diri Remaja yang Mcngalami Fraktur yang Menjalani Pengobatan di Ruang RB2 (Ortopedi) Rumah Sakit H. Adam Malik Medan

Saya yang bernama Mimi Asmita Hidayatun/081121060 adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai "Konsep Diri Remaja yang Mengalami Fraktur yang Menjalani Pengobatan di Ruang RB3 (Orthopedi) Rumah Sakit H. Adam Malik Medan". Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan sebagai bukti kesukarelaan saudara/i.

Partisipasi saudara/i dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara/i bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas pribadi saudara/i dan semua informasi yang saudara/i berikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Terima kasih atas partisipasi saudara/i dalam penelitian ini.

Medan, April 2010

Responden Peneliti

Lampiran 2

1. Kuesioner Data Demografi

Petunjuk pengisian: Isilah data di bawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda chek list (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

1. Usia : ……..tahun

2. Jenis Kelamin :  Pria  Wanita

3. Agama :  Islam  Budha

 Kristen  Hindu

4. Pendidikan :  tidak tamat SD  SD

 SMP  SMA

:  Akademik/Perguruan tinggi 5. Lamanya Dirawat :  1 bulan  2 bulan

2. Kuesioner Konsep Diri

Petunjuk pengisian : Buatlah tanda chek list/ contreng (√) pada kolom pilihan yang tersedia sesuai dengan situasi dan kondisi yang pernah anda alami.

No Pernyataan Ya Tidak

Gambaran Diri

1 Saya tidak suka dengan perubahan yang ada pada bagian tubuh saya akibat patah tulang

2 Saya tidak mau melihat bagian tubuh yang mengalami patah tulang

3 Saya malu dengan kelainan pada tubuh saya akibat patah tulang

4 Saya merasa penampilan saya tidak menarik lagi setelah mengalami patah tulang

5 Saya dapat menerima jika bagian tubuh mengalami patah tulang terjadi perubahan fungsi

Ideal Diri Ya Tidak

6 Saya akan berusaha melaksanakan saran dokter agar cepat sebuh

7 Saya berharap dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa ada gangguan

8 Saya tidak ingin menyusahkan keluarga walaupun saya penderita patah tulang

9 Saya akan berusaha sebaik-baiknya untuk memperoleh keinginan saya untuk mengejar cita-cita

10 Saya tidak akan menyesali diri saya dengan keadaan kondisi mengalami patah tulang

Harga Diri Ya Tidak

11 Saya tidak mau dikasihani orang lain walaupun saya mengalami patah tulang

12 Saya menerima keadaan saya yang mengalami patah tulang

13 Saya menerima keadaan saya yang mengalami patah tulang

14 Saya tidak mau dibantu orang lain melakukan aktivitas jika saya mampu melakukannya

15 Saya akan memaaafkan teman walaupun mereka pernah menghina saya

Peran Ya Tidak 16 Saya merasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan

dengan baik setelah menderita patah tulang

17 Saya akan selalu berusaha membantu orangtua sehari-harinya setelah mengalami patah tulang 18 Walaupun saya menderita patah tulang, saya akan

memotivasi diri agar selalu reda dalam menjalani kehidupan ini

19 Saya akan tetap bergaul dengan teman-teman saya seperti biasa

20 Saya akan berusaha lebih giat lagi menjalankan kewajiban saya sebagai anggota keluarga setelah saya sembuh

Identitas Diri Ya Tidak

21 Saya dijauhi teman-teman setelah mengalami patah tulang

22 Saya dikenal teman-teman sebagai sosok yang percaya diri walaupun mengalami patah tulang 23 Informasi patah tulang saya dapat dari dokter, orang

tua, dan buku membuat saya dapat menerima perubahaan yang terjadi pada diri

24 Saya bangga dengan diri saya walaupun mengalami patah tulang

25 Saya merasa canggung bergaul dengan teman-teman setelah mengalami patah tulang

Dokumen terkait