• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Perbedaan dan persamaan penggunaan konjungsi /-tara/ Bahasa Jepang dan konjungsi /kalau/ Bahasa Indonesia sangat beragam yaitu

1. Penggunaan konjungsi /-tara/ sebagai kata penghubung predikat dari anak kalimat dan dapat digabungkan dengan kata kerja, kata sifat dan kata benda.

2. Penggunaan konjungsi /-tara/ akan mengalami perubahan dari bentuk biasa menjadi bentuk lampau dimana dengan membubuhkan bentuk lampau pada kata kerja atau kata sifat, akan menunjukkan inti dari kalimat tersebut, tetapi beberapa diantaranya terkadang tidak ada hubungannya dengan bentuk lampau.

3. Penggunaan konjungsi /-tara/ dapat menunjukkan urutan waktu,

menunjukkan alasan, menunjukkan sono toki dan sono atode serta menunjukkan penemuan atau hakken.

4. Penggunaan konjungsi /kalau/ sebagai kata sambung yang menyatakan

syarat atau pengandaian dimana letak klausa yang menjadi induk kalimat dapat berada sebelum subjek, predikat atau sebelum objek. Letaknya dapat dipertukar tempatkan yaitu dapat berada pada anak kalimat ataupun induk kalimat.

5. Penggunaan konjungsi /kalau/ tidak mengalami perubahan bentuk dan tidak ada hubungannya dengan masa lampau.

6. Persamaan penggunaan konjungsi /tara/ dan konjungsi /kalau/ ialah sama- sama menunjukkan sifat pengandaian, menunjukkan syarat, menunjukkan suatu idea tau gagasan serta menunjukkan ketidaksabaran atau ajakan.

7. Perbedaan kedua konjungsi tersebut ialah penggunaan konjungsi /-tara/ dimana kata kerja dalam klausa berada dalam bentuk lampau, keadaan yang ditandai dengan pemakaian /-tara/ dalam klausa pertama merupakan pendahulu atau antecedent terhadap keadaan yang dinyatakan dalam klausa kedua atau subsequent sedangkan penggunaan konjungsi /kalau/ letak klausa yg menjadi induk kalimat dapat berada sebelum subjek,redikat, atau sebelum objek dalam sebuah kalimat.

4.2. Saran

Kontrastif penggunaan konjungsi /-tara/ Bahasa Jepang dengan konjungsi /kalau/ bukan merupakan hal yang mudah untuk dipelajari, terlebih lagi perbedaan bahasa yang membuat penelitian ini semakin sulit. Masing-masing konjungsi mempunyai perbedaan dan persamaan dalam penggunaannya. Untuk itu pembelajar bahasa Jepang sebaiknya memahami dengan baik penggunaan masing- masing konjungsi tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam membentuk sebuah kalimat. Serta kemampuan pembelajar Bahasa Jepang semakin meningkat, terutama dalam menginterpretasikan dan membedakan penggunaan konjungsi /-

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesi. Jakarta : Bhratara. 1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

2007. Kajian Bahasa (Struktur internal,pemakaian, dan pembelajaran).

Jakarta: Rineka cipta.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka Fokker A A , 1980 Pengantar Sintaksis Indonesia. Jakarta : Prdanya Paramita.

Kridalaksana,Harimurti.2008. Kamus Linguistik Edisi keempat.Jakarta:PT Gramedia

Lelita Anggraini, 2012. Analisis Fungsi dan Makna Gramatikal Bentuk /-tara/ Dalam

Novel “Kuuchuu Teien” Karya Kakuta Mitsuyo. Tidak diterbitkan.

Naoko Chino, Partikel penting bahasa Jepang ; Diterjemahkan oleh Nasir Ramli; editor,

Herman Sudrajat. --Jakarta: Kesaint Blanc, 2008

Parera J D.1990, Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia. Ende Flores :

Ritonga, Parlaungan,dkk.2008. Bahasa Indonesia Praktis. Medan:Bartong Jaya Rohadi, 2008. Bentuk ungkapan kata kerja bervariasi pelajaran Praktis bahasa Jepang.

Jakarta: Kesaint Blanc, 2008

Situmorang, Hamzon.2007.Nihongo Gengogaku Nyuumon (Pengantar Linguistik Bahasa

Jepang). Medan: USU Press.

Sudjianto. 2004. Gramatika Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Kesaint Blanc

Sutedi,Dedi.2004. Nihongo no kisou (Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang). Bandung:Humaniora Utama Press (HUP).

Takayuki, Tomita. 1992. Kiso Hyoogen 50 to Oshiekata, Bonjinsha, Tokyo. Tarigan, Guntur, 1992. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa.

Bandung:Angkasa

Taniguchi, Goro. 1999. Kamus Standar Bahasa Jepang-Indonesia. Jakarta : Dian Rakyat

Taniguchi, Goro. 1999. Kamus Standar Bahasa Indonesia-Jepang. Jakarta : Dian Rakyat

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA

INDONESIA

Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Manusia menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi. Karena dengan bahasa tersebut manusia dapat saling berkomunikasi satu sama lain serta dapat saling berhubungan dengan negara luar, salah satunya ialah Jepang. Dimana dewasa ini Jepang merupakan negara yang sangat maju, sehingga banyak masyarakat ingin mengetahui tentang Jepang, terutama bahasanya.

Dikarena bahasa Jepang dan bahasa Indonesia bukan bahasa yang serumpun, sehingga banyak kendala yang harus dihadapi. Beberapa diantaranya ialah karena adanya transfer negatif bahasa ibu (bahasa Indonesia) ke bahasa Jepang, serta bahasa Jepang memiliki karakteristik yang unik, diantaranya:

1. Jenis huruf yang beragam ((kanji, hiragana, katakana),

2. Pola kalimat bahasa Jepang menggunakan pola S O P (Subjek, Objek, Predikat), sedangkan bahasa Indonesia menggunakan pola S P O (Subjek, Predikat, Objek), 3. Struktur frasa, bahasa Jepang berpola M D (Menerangkan Diterangkan) dan bahasa Indonesia berpola D M (Diterangkan Menerangkan),

4. Pengucapan atau pelafalannya.

Beranjak dari perbedaan-perbedaan inilah, perlu adanya upaya untuk memudahkan memahami bahasa Jepang yaitu salah satunya dengan cara analisis kontrastif antara bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia ditinjau dari segi

linguistiknya. Analisis kontrastif ialah menguraikan oposisi atau pertentangan dengan tujuan memperlihatkan ketidaksamaan, memperbandingkan dengan jalan memperhatikan pebedaan-perbedaan.

Perbedaan dan persamaan penggunaan konjungsi /-tara/ Bahasa Jepang dan konjungsi /kalau/ Bahasa Indonesia sangat beragam yaitu :

8. Penggunaan konjungsi /-tara/ sebagai kata penghubung predikat dari anak kalimat dan dapat digabungkan dengan kata kerja, kata sifat dan kata benda.

9. Penggunaan konjungsi /-tara/ akan mengalami perubahan dari bentuk biasa menjadi bentuk lampau dimana dengan membubuhkan bentuk lampau pada kata kerja atau kata sifat, akan menunjukkan inti dari kalimat tersebut, tetapi beberapa diantaranya terkadang tidak ada hubungannya dengan bentuk lampau.

10.Penggunaan konjungsi /-tara/ dapat menunjukkan urutan waktu,

menunjukkan alasan, menunjukkan sono toki dan sono atode serta menunjukkan penemuan atau hakken, sedangkan

11.Penggunaan konjungsi /kalau/ sebagai kata sambung yang menyatakan

syarat atau pengandaian dimana letak klausa yang menjadi induk kalimat dapat berada sebelum subjek, predikat atau sebelum objek. Letaknya dapat dipertukar tempatkan yaitu dapat berada pada anak kalimat ataupun induk

12.Penggunaan konjungsi /kalau/ tidak mengalami perubahan bentuk dan tidak ada hubungannya dengan masa lampau dan selain dapat digabungkan dengan kata kerja, kata sifat, dan kata benda, konjungsi /kalau/ dapat digabungkan dengan semua kelas kata.

13.Persamaan penggunaan konjungsi /tara/ dan konjungsi /kalau/ ialah sama- sama menunjukkan sifat pengandaian, menunjukkan syarat, menunjukkan suatu ide atau gagasan serta menunjukkan ketidaksabaran atau ajakan

日本語 接続詞 イン ネシア語 接続詞 KALAU 比較分析 言語 世界 人間 生 物 区別 言語 人 対 意見 希望 意向 伝え 具 使 言語 人間 通信 使 そ 人間 互 様 通信 外国人 関係 一 日本 最近 日本 先進国 そ 世界 社会 日 本 特 言語 分 日本語 イン ネシア語 系 言 語 問題 例え 母語 日本語 翻訳 時 日本語 特異 カ ス ス そ : 文字 種類 (漢字 平仮 片仮 ) 日本語 文型 SOP 使 イン ネシア語 SPO 使 日本語 文頭 MD イン ネシア語 文頭 DM 発音

色々 日本語 理解 必要 即 一 日本語言語 学上日本語 イン ネシア語 比較 分析 比較 分析 反対 説明 見 そ 比 接続詞 言葉 関係 単語 単語 文頭 文頭 文節 文節 そ わ 日本語 接続詞 使 方 分析 イン ネシア語 文節 比 必要 主 日本語 分析 使 方 イン ネシア語 文節 "kalau" そ 従属節 述語 接続詞 使 動詞 形容詞 詞 結合 接続詞 普通形 " " 形 変わ 動詞 形容詞 " " 形 結語 文 内容 表 " " 形 関係 接続詞 期間 表 そ 時 そ 後 発見 言葉 使 kalau 接続詞 条件 推定 文 表 主節 接続詞 場所 主語 述語 対象 前 付 場所 変わ 従属節 主節 付

kalau 接続詞 形変わ 過去 期間 関係

動詞 形容詞 詞 使え 全部 言葉 接続詞 結合

接続詞 kalau 接続詞 仮定 条件

意見上 誘 表

Dokumen terkait