• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara proporsi pengendalian DBD (PSN) pada masyarakat di Kelurahan Helvetia Tengah (ada Program Peluk Asa) dibandingkan di Kelurahan Helvetia Timur (tidak ada Program Peluk Asa). b. Proporsi pengendalian DBD (PSN) lebih baik dan berbeda secara signifikan

(p<0,05) pada masyarakat di Kelurahan Helvetia Tengah (ada Program Peluk Asa) dibandingkan di Kelurahan Helvetia Timur (tidak ada Program Peluk Asa).

c. Proporsi pemberdayaan inisiatif, kelola sumber daya, toleransi variasi dan pengorganisasian tergolong lebih baik pada masyarakat di Kelurahan Helvetia Tengah (ada Program Peluk Asa) dibandingkan di Kelurahan Helvetia Timur (tidak ada Program Peluk Asa), namun tidak berbeda secara signifikan antar kedua kelurahan tersebut (p>0,05).

d. Terdapat perbedaan yang signifikan antara proporsi Pemberdayaan masyarakat dalam komunikasi pada masyarakat di Kelurahan Helvetia Tengah (ada Program Peluk Asa) dibandingkan di Kelurahan Helvetia Timur (tidak ada Program Peluk Asa).

6.2. Saran

a. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Helvetia Medan agar menduplikasi dan menerapkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Program Peluk Asa di Kelurahan Helvetia Tengah, karena telah terbukti mampu menekan angka kejadian DBD di kelurahan tersebut.

b. Pihak Kecamatan Medan Helvetia dan kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Helvetia agar turut serta secara penuh dalam upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu menanggulangi masalah DBD secara mandiri.

c. Pihak Ibu Foundation agar memperluas cakupan pelaksanaan Program Peluk Asa agar dicapai pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia secara luas demi pengendalian DBD di kecamatan ini.

d. Dengan komunikasi yang baik dapat meningkatkan pengendalian DBD, dalam hal ini perlu peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk penyampaian pesan pengendalian DBD, misalnya jangan membiarkan wadah terlantar.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 1991. Evaluasi Terhadap Strategi Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000 Untuk Indonesia. Jakarta : Depkes RI

_____________________, 1992. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 581 MENKES VII. 1992. Jakarta : Depkes RI.

_____________________, 2003. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457 Tahun 2003 tentan Standart Pelayanan Minimal. Jakarta : Depkes RI.

_____________________, 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta : Ditjend PPM & PL Depkes RI.

____________________, 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI. ____________________, 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2009. Sebaran Kasus DBD di Provinsi

Sumatera Utara. Medan : Ditjen P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Sumut. Dinas Kesehatan Kota Medan. 2011. Sebaran Kasus DBD di Kota Medan. Medan :

Ditjen P2PL Dinas Kesehatan Kota Medan.

Fairchild, Henry P, 1963. Dictionary of Sociology. Totowa, New Jersey : Littlefield Adams and Co.

Ginanjar, G, 2008. Demam Berdarah A Survival Guide. Yogyakarta : Bintang Pustaka

Hadinegoro, 2005. Demam Berdarah Dengue. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI. Hasan, Z. 2011. Pengaruh Faktor Situasional Dan Personal Terhadap Partisipasi

Keluarga Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Tesis S2 FKM USU Medan Hendrojuwono, W, 1979. Pengantar Psikologi. Bandung : Muara Bandung

Hindra, Satari, Mila, 2004, Demam Berdarah Perawatan di Rumah dan Rumah Sakit. Puspa Swara.

Iskandar D, 2008. Penguatan Peran Masyarkat Sipil Dalam Mengurangi Distorsi Perencanaan Tahunan Pembangunan Daerah di Kabupaten Sumbawa. Magister Ekonomika Pembangunan, FEB – UGM, Yogyakarta.

Kusriantuti, R., Suroso, T., Nalim, S., and Kusumadi, W., 2004. “Together Picket”: Community Activities in Dengue Source Reduction in Purwokerta City, Central Java, Indonesia. Dalam: Dengue Bulletin. Vol. 28: 35-38

Kowalski, H., 2007. Draft Genome Sequence from Aedes aegypti, Mosquito Responsible for Yellow Fever, Dengue Fever. J. Craig Venter Institute. Makmur, 2008, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektifitas Organisasi :

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Manalu, E. 2009. Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan DBD di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Tesis S2 FKM USU, Medan

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Cetakan Kelima. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta Nene, V., 2007, Genome Sequence of Aedes aegypti, a major arbovirus. Dalam:

Science, Vol. 316: 1718-1723.

Nimmannitya, S., 2007. Dengue & Dengue Hemorhagic Fever. In: Cook, G.C., Zumila, A.I., ed., 2007. Manson’s Tropical Disease, 22nd ed. USA: Elsevier.

Notoatmodjo, S. 1993. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta

_____________, 2002. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta

_____________, 2003. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta

_____________, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta _____________, 2005. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama, PT

Rineka Cipta, Jakarta

_____________, 2007. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta

Peluk Asa, 2007. Besaran Masalah DBD di Dunia ________, 2007. Program Kerja Peluk Asa

Peters, C.J., 2008. Infections Caused by Arthropod-and-Rodent-Borne Viruses. In: Fauci, A.S., 2008. Harrison’s Priciples of Internal Medicine, Volume 1.

17th ed. USA: McGraw-Hill: 1226-1239.

Poerwadarminta, 1982. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Pujiono, M. 2007. Hubungan Pemberdayaan Masyarakat dengan Penanggulangan Diare Pada Balita di Desa Pakisan Klaten. Skripsi FKM Undip Semarang Rakhmad, J. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Roose, A., 2008. Hubungan Sosiodemografi dan Lingkungan Dengan Kejadian Demam Dengue Berdarah (DBD) Di Kecamatan Bukit Raya Kota PekanBaru Tahun 2008. USU Repository, Medan.

Shepard, S.M., 2010. Dengue Fever. Available from:

http://emedicine.medscape.com/article/215840-followup. [Accessed 19 April 2010].

Soedarmo, S.P. 2004. Demam Berdarah (Dengue) pada Anak. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Sudigdo, S., 2006. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Cetakan Kedua. Sagung Seto, Jakarta

Soegeng, S., 2004. Demam Berdarah Dengue : Tinjauan & Temuan Baru di Jakarta. 2003.Airlangga University Press, Surabaya.

Soegijanto, S., 2004, Demam Berdarah Dengue. Airlangga University Press, Surabaya.

Soetomo, 2006. Strategi-strategi Pembangunan Masyarkat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suparjan, H.S., 2003. Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan sampai Pemberdayaan. Yogyakarta : Aditya Media

Supartha, I.W., 2008. Pengendalian terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) & Aedes Albopictus (skuse)(Diptera: Culicidae). Universitas Udayana, Denpasar.

WHO Regional Publication, SEARNO, 2006. Situation of Dengue/Dengue Hemorrhagic Fever in Indonesia.

Witayathawornwong, P., 2005. DHF in Infants, Late Infants & Older Children: A Comparative Study. Dalam: The Southeast Asian Journal of Tropical Medicine & Public Health. Vol. 36 No.4.

World Health Organization, 2006, Dengue Hemorrhagic Fever, Diagnosis, Treatment, & Control, 3rd Edition, Geneva.

Yasril, Subaris kasjono. Heru. 2009. Analisa Multivariat untuk Penelitian Kesehatan. Cetak Pertama. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Yatim, Faizal, 2007. Macam-macam Penyakit Menular dan Cara Pencegahannya. Pustaka Obor Populer.

Dokumen terkait